tag:blogger.com,1999:blog-13901101690337309312024-03-13T06:32:45.194-07:00Conan blognonohttp://www.blogger.com/profile/09775243038661833159noreply@blogger.comBlogger128125tag:blogger.com,1999:blog-1390110169033730931.post-33013330230607839862011-06-04T21:46:00.000-07:002011-06-04T21:46:28.896-07:00BUDIDAYA LELE SANGKURIANG (Clarias sp.)<div align="center" style="color: #0f161f;"><br />
</div><div align="justify" style="color: #0f161f;">Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air Tawar yang sudah dibudidayakan secara komersial oleh masyarakat Indonesia terutama di Pulau Jawa. Budidaya lele berkembang pesat dikarenakan 1) dapat dibudidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas dengan padat tebar tinggi, 2) teknologi budidaya relatif mudah dikuasai oleh masyarakat, 3) pemasarannya relatif mudah dan 4) modal usaha yang dibutuhkan relatif rendah.</div><div align="justify" style="color: #0f161f;">Pengembangan usaha budidaya ikan lele semakin meningkat setelah masuknya jenis ikan lele dumbo ke Indonesia pada tahun 1985. Keunggulan lele dumbo dibanding lele lokal antara lain tumbuh lebih cepat, jumlah telur lebih banyak dan lebih tahan terhadap penyakit.</div><div align="justify" style="color: #0f161f;">Namun demikian perkembangan budidaya yang pesat tanpa didukung pengelolaan induk yang baik menyebabkan lele dumbo mengalami penurunan kualitas. Hal ini karena adanya perkawinan sekerabat<i> (inbreeding),</i> seleksi induk yang salah atas penggunaan induk yang berkualitas rendah. Penurunan kualitas ini dapat diamati dari karakter umum pertama matang gonad, derajat penetasan telur, pertumbuhan harian, daya tahan terhadap penyakit dan nilai FCR <i>(Feeding Conversion Rate)</i>.</div><div align="justify" style="color: #0f161f;">Sebagai upaya perbaikan mutu ikan lele dumbo BBAT Sukabumi telah berhasil melakukan rekayasa genetik untuk menghasilkan lele dumbo strain baru yang diberi nama lele <b>“Sangkuriang”.</b></div><div align="justify" style="color: #0f161f;">Seperti halnya sifat biologi lele dumbo terdahulu, lele Sangkuriang tergolong omnivora. Di alam ataupun lingkungan budidaya, ia dapat memanfaatkan plankton, cacing, insekta, udang-udang kecil dan mollusca sebagai makanannya. Untuk usaha budidaya, penggunaan pakan komersil (pellet) sangat dianjurkan karena berpengaruh besar terhadap peningkatan efisiensi dan produktivitas.</div><div align="justify" style="color: #0f161f;">Tujuan pembuatan Petunjuk Teknis ini adalah untuk memberikan cara dan teknik pemeliharaan ikan lele dumbo strain Sangkuriang yang dilakukan dalam rangka peningkatan produksi Perikanan untuk meningkatkan ketersediaan protein hewani dan tingkat konsumsi ikan bagi masyarakat Indonesia.</div><div style="color: #0f161f;">Berdasarkan keunggulan lele dumbo hasil perbaikan mutu dan sediaan induk yang ada di BBAT Sukabumi, maka lele dumbo tersebut layak untuk dijadikan induk dasar yaitu induk yang dilepas oleh Menteri Kelautan dan Perikanan dan telah dilakukan diseminasi kepada instansi/pembudidaya yang memerlukan. Induk lele dumbo hasil perbaikan ini, diberi nama “Lele Sangkuriang”. Induk lele Sangkuriang merupakan hasil perbaikan genetik melalui cara silang balik antara induk betina generasi kedua (F<sub>2</sub>) dengan induk jantan generasi keenam (F<sub>6</sub>). Induk betina F<sub>2</sub> merupakan koleksi yang ada di Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi yang berasal dari keturunan kedua lele dumbo yang diintroduksi ke Indonesia tahun 1985. Sedangkan induk jantan F<sub>6 </sub>merupakan sediaan induk yang ada di Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi. Induk dasar yang didiseminasikan dihasilkan dari silang balik tahap kedua antara induk betina generasi kedua (F<sub>2</sub>) dengan induk jantan hasil silang balik tahap pertama (F<sub>2 6</sub>).</div><div align="justify" style="color: #0f161f;">Budidaya lele Sangkuriang dapat dilakukan di areal dengan ketinggian 1 m – 800 m dpi. Persyaratan lokasi, baik kualitas tanah maupun air tidak terlalu spesifik, artinya dengan penggunaan teknologi yang memadai terutama pengaturan suhu air budidaya masih tetap dapat dilakukan pada lahan yang memiliki ketinggian diatas >800 m dpi. Namun bila budidaya dikembangkan dalam skala massal harus tetap memperhatikan tata ruang dan lingkungan sosial sekitarnya artinya kawasan budidaya yang dikembangkan sejalan dengan kebijakan yang dilakukan Pemda setempat.</div><div align="justify" style="color: #0f161f;">Budidaya lele, baik kegiatan pembenihan maupun pembesaran dapat dilakukan di kolam tanah, bak tembok atau bak plastik. Budidaya di bak tembok dan bak plastik dapat memanfaatkan lahan pekarangan ataupun lahan marjinal lainnya.</div><div align="justify" style="color: #0f161f;">Sumber air dapat menggunakan aliran irigasi, air sumu (air permukaan atau sumur dalam), ataupun air hujan yan sudah dikondisikan terlebih dulu. Parameter kualitas air yan baik untuk pemeliharaan ikan lele sangkuriang adalah sebagai berikut:</div><ol style="color: #0f161f;"><li><div align="justify">Suhu air yang ideal untuk pertumbuhan ikan lele berkisar antara 22-32°C. Suhu air akan mempengaruhi laju pertumbuhan, laju metabolisme ikan dan napsu makan ikan serta kelarutan oksigen dalam air.</div></li>
<li><div align="justify">pH air yang ideal berkisar antara 6-9.</div></li>
<li><div align="justify">Oksigen terlarut di dalam air harus > 1 mg/l.</div></li>
</ol><div align="justify" style="color: #0f161f;">Budidaya ikan lele Sangkuriang dapat dilakukan dalam bak plastik, bak tembok atau kolam tanah. Dalam budidaya ikan lele di kolam yang perlu diperhatikan adalah pembuatan kolam, pembuatan pintu pemasukan dan pengeluaran air.</div><div align="justify" style="color: #0f161f;">Bentuk kolam yang ideal untuk pemeliharaan ikan lele adalah empat persegi panjang dengan ukuran 100-500 m2. Kedalaman kolam berkisar antara 1,0-1,5 m dengan kemiringan kolam dari pemasukan air ke pembuangan 0,5%. Pada bagian tengah dasar kolam dibuat parit (kamalir) yang memanjang dari pemasukan air ke pengeluaran air (monik). Parit dibuat selebar 30-50 cm dengan kedalaman 10-15 cm.</div><div align="justify" style="color: #0f161f;">Sebaiknya pintu pemasukan dan pengeluaran air berukuran antara 15-20 cm. Pintu pengeluaran dapat berupa monik atau siphon. Monik terbuat dari semen atau tembok yang terdiri dari dua bagian yaitu bagian kotak dan pipa pengeluaran. Pada bagian kotak dipasang papan penyekat terdiri dari dua lapis yang diantaranya diisi dengan tanah dan satu lapis saringan. Tinggi papan disesuaikan dengan tinggi air yang dikehendaki. Sedangkan pengeluaran air yang berupa siphon lebih sederhana, yaitu hanya terdiri dari pipa paralon yang terpasang didasar kolam dibawah pematang dengan bantuan pipa berbentuk “L” mencuat ke atas sesuai dengan ketinggian air kolam.</div><div style="color: #0f161f;">Saringan dapat dipasang pada pintu pemasukan dan pengeluaran agar ikan-ikan jangan ada yang lolos keluar/masuk.</div><div style="color: #0f161f;"><b>Pelaksanaan Budidaya</b><br />
Sebelum benih ikan lele ditebarkan di kolam pembesaran, yang perlu diperhatikan adalah tentang kesiapan kolam meliputi:</div><table border="1" cellpadding="2" cellspacing="3" style="color: #0f161f;"><tbody>
<tr><td width="4%"><div align="center"><b>a.</b></div></td><td colspan="2" width="96%"><b>Persiapan kolam tanah (tradisional)</b></td></tr>
<tr><td width="4%"> </td><td width="9%"> </td><td width="88%"><div align="justify">Pengolahan dasar kolam yang terdiri dari pencangkulan atau pembajakan tanah dasar kolam dan meratakannya. Dinding kolam diperkeras dengan memukul-mukulnya dengan menggunakan balok kayu agar keras dan padat supaya tidak terjadi kebocoran. Pemopokan pematang untuk kolam tanah (menutupi bagian-bagian kolam yang bocor).</div></td></tr>
<tr><td width="4%"> </td><td width="9%"> </td><td width="88%"><div align="justify">Untuk tempat berlindung ikan (benih ikan lele) sekaligus mempermudah pemanenan maka dibuat parit/kamalir dan kubangan (bak untuk pemanenan).</div></td></tr>
<tr><td width="4%"> </td><td width="9%"> </td><td width="88%"><div align="justify">Memberikan kapur ke dalam kolam yang bertujuan untuk memberantas hama, penyakit dan memperbaiki kualitas tanah. Dosis yang dianjurkan adalah 20-200 gram/m2, tergantung pada keasaman kolam. Untuk kolam dengan pH rendah dapat diberikan kapur lebih banyak, juga sebaliknya apabila tanah sudah cukup baik, pemberian kapur dapat dilakukan sekedar untuk memberantas hama penyakit yang kemungkinan terdapat di kolam.</div></td></tr>
<tr><td height="39" width="4%"> </td><td width="9%"> </td><td width="88%"><div align="justify">Pemupukan dengan kotoran ternak ayam, berkisar antara 500-700 gram/m2; urea 15 gram/m2; SP3 10 gram/m2; NH4N03 15 gram/m2.</div></td></tr>
<tr><td width="4%"> </td><td width="9%"> </td><td width="88%"><div align="justify">Pada pintu pemasukan dan pengeluaran air dipasang penyaring</div></td></tr>
<tr><td width="4%"> </td><td width="9%"> </td><td width="88%"><div align="justify">Kemudian dilakukan pengisian air kolam.</div></td></tr>
<tr><td width="4%"> </td><td width="9%"> </td><td width="88%"><div align="justify">Kolam dibiarkan selama ± 7 (tujuh) hari, guna memberi kesempatan tumbuhnya makanan alami.</div></td></tr>
<tr><td width="4%"><div align="center"><b>b.</b></div></td><td colspan="2" width="96%"><b>Persiapan kolam tembok</b></td></tr>
<tr><td width="4%"> </td><td colspan="2" width="96%"><div align="justify">Persiapan kolam tembok hampir sama dengan kolam tanah. Bedanya, pada kolam tembok tidak dilakukan pengolahan dasar kolam, perbaikan parit dan bak untuk panen, karena parit dan bak untuk panen biasanya sudah dibuat Permanen.</div></td></tr>
<tr><td width="4%"><b>c.</b></td><td colspan="2" width="96%"><b>Penebaran Benih</b></td></tr>
<tr><td width="4%"> </td><td colspan="2" width="96%"><div align="justify">Sebelum benih ditebarkan sebaiknya benih disuci hamakan dulu dengan merendamnya didalam larutan KM<sub>5</sub>N0<sub>4</sub> (Kalium permanganat) atau PK dengan dosis 35 gram/m2 selama 24 jam atau formalin dengan dosis 25 mg/l selama 5-10 menit.</div></td></tr>
<tr><td width="4%"> </td><td colspan="2" width="96%"><div align="justify">Penebaran benih sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari atau pada saat udara tidak panas. Sebelum ditebarkan ke kolam, benih diaklimatisasi dulu (perlakuan penyesuaian suhu) dengan cara memasukan air kolam sedikit demi sedikit ke dalam wadah pengangkut benih. Benih yang sudah teraklimatisasi akan dengan sendirinya keluar dari kantong (wadah) angkut benih menuju lingkungan yang baru yaitu kolam. Hal ini berarti bahwa perlakuan tersebut dilaksanakan diatas permukaan air kolam dimana wadah (kantong) benih mengapung diatas air. Jumlah benih yang ditebar 35-50 ekor/m2 yang berukuran 5-8 cm.</div></td></tr>
<tr><td width="4%"><div align="center"><b>d.</b></div></td><td colspan="2" width="96%"><b>Pemberian Pakan</b></td></tr>
<tr><td width="4%"> </td><td colspan="2" width="96%"><div align="justify">Selain makanan alami, untuk mempercepat pertumbuhan ikan lele perlu pemberian makanan tambahan berupa pellet. Jumlah makanan yang diberikan sebanyak 2-5% perhari dari berat total ikan yang ditebarkan di kolam. Pemberian pakan frekuensinya 3-4 kali setiap hari. Sedangkan komposisi makanan buatan dapat dibuat dari campuran dedak halus dengan ikan rucah dengan perbandingan 1:9 atau campuran dedak halus, bekatul, jagung, cincangan bekicot dengan perbandingan 2:1:1:1 campuran tersebut dapat dibuat bentuk pellet.</div></td></tr>
<tr><td width="4%"><div align="center"><b>e.</b></div></td><td colspan="2" width="96%"><b>Pemanenan</b></td></tr>
<tr><td width="4%"> </td><td colspan="2" width="96%"><div align="justify">Ikan lele Sangkuriang akan mencapai ukuran konsumsi setelah dibesarkan selama 130 hari, dengan bobot antara 200 – 250 gram per ekor dengan panjang 15 – 20 cm. Pemanenan dilakukan dengan cara menyurutkan air kolam. Ikan lele akan berkumpul di kamalir dan kubangan, sehingga mudah ditangkap dengan menggunakan waring atau lambit. Cara lain penangkapan yaitu dengan menggunakan pipa ruas bambu atau pipa paralon/bambu diletakkan didasar kolam, pada waktu air kolam disurutkan, ikan lele akan masuk kedalam ruas bambu/paralon, maka dengan mudah ikan dapat ditangkap atau diangkat. Ikan lele hasil tangkapan dikumpulkan pada wadah berupa ayakan/happa yang dipasang di kolam yang airnya terus mengalir untuk diistirahatkan sebelum ikan-ikan tersebut diangkut untuk dipasarkan.</div>Pengangkutan ikan lele dapat dilakukan dengan menggunakan karamba, pikulan ikan atau jerigen plastik yang diperluas lubang permukaannya dan dengan jumlah air yang sedikit.</td></tr>
</tbody></table><div align="justify" style="color: #0f161f;">Kegiatan budidaya lele Sangkuriang di tingkat pembudidaya sering dihadapkan pada permasalahan timbulnya penyakit atau kematian ikan. Pada kegiatan pembesaran, penyakit banyak ditimbulkan akibat buruknya penanganan kondisi lingkungan. Organisme predator yang biasanya menyerang antara lain ular dan belut. Sedangkan organisme pathogen yang sering menyerang adalah <i>Ichthiophthirius </i>sp<i>., Trichodina </i>sp<i>., Monogenea </i>sp<i>. dan Dactylogyrus </i>sp.</div><div align="justify" style="color: #0f161f;">Penanggulangan hama insekta dapat dilakukan dengan pemberian insektisida yang direkomendasikan pada saat pengisian air sebelum benih ditanam. Sedangkan penanggulangan belut dapat dilakukan dengan pembersihan pematang kolam dan pemasangan plastik di sekeliling kolam.</div><div align="justify" style="color: #0f161f;">Penanggulangan organisme pathogen dapat dilakukan dengan pengelolaan lingkungan budidaya yang baik dan pemberian pakan yang teratur dan mencukupi. Pengobatan dapat menggunakan obat-obatan yang direkomendasikan.</div><div align="justify" style="color: #0f161f;">Pengelolaan lingkungan dapat dilakukan dengan melakukan persiapan kolam dengan baik. Pada kegiatan budidaya dengan menggunakan kolam tanah, persiapan kolam meliputi pengeringan, pembalikan tanah, perapihan pematang, pengapuran, pemupukan, pengairan dan pengkondisian tumbuhnya plankton sebagai sumber pakan. Pada kegiatan budidaya dengan menggunakan bak tembok atau bak plastik, persiapan kolam meliputi pengeringan, disenfeksi (bila diperlukan), pengairan dan pengkondisian tumbuhnya plankton sebagai sumber pakan. Perbaikan kondisi air kolam dapat pula dilakukan dengan penambahan bahan probiotik.</div><div style="color: #0f161f;">Untuk menghindari terjadinya penularan penyakit, maka hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:</div><ul style="color: #0f161f;"><li><div align="justify">Pindahkan segera ikan yang memperlihatkan gejala sakit dan diobati secara terpisah. Ikan yang tampak telah parah sebaiknya dimusnahkan.</div></li>
<li><div align="justify">Jangan membuang air bekas ikan sakit ke saluran air.</div></li>
<li><div align="justify">Kolam yang telah terjangkit harus segera dikeringkan dan dilakukan pengapuran dengan dosis 1 kg/5 m2. Kapur (CaO) ditebarkan merata didasar kolam, kolam dibiarkan sampai tanah kolam retak-retak.</div></li>
<li><div align="justify">Kurangi kepadatan ikan di kolam yang terserang penyakit.</div></li>
<li><div align="justify">Alat tangkap dan wadah ikan harus dijaga agar tidak terkontaminasi penyakit. Sebelum dipakai lagi sebaiknya dicelup dulu dalam larutan Kalium Permanganat (PK) 20 ppm (1 gram dalam 50 liter air) atau larutan kaporit 0,5 ppm (0,5 gram dalam 1 m3 air).</div></li>
<li><div align="justify">Setelah memegang ikan sakit cucilah tangan kita dengan larutan PK</div></li>
<li><div align="justify">Bersihkan selalu dasar kolam dari lumpur dan sisa bahan organik</div></li>
<li><div align="justify">Usahakan agar kolam selalu mendapatkan air segar atau air baru.</div></li>
<li><div align="justify">Tingkatkan gizi makanan ikan dengan menambah vitamin untuk menambah daya tahan ikan.</div></li>
</ul><div align="center" style="color: #0f161f;"><b>ANALISA USAHA<br />
Pembesaran lele Sangkuriang di bak plastik</b></div><table border="1" cellpadding="2" cellspacing="3" style="color: #0f161f;"><tbody>
<tr><td width="6%"><div align="center"><b>1.</b></div></td><td colspan="7" width="94%"><b>Investasi</b></td></tr>
<tr><td width="6%"> </td><td width="6%"><div align="center">a.</div></td><td colspan="3" width="46%">Sewa lahan 1 tahun @ Rp 1.000.000,-</td><td width="5%"><div align="center">=</div></td><td width="7%"><div align="center">Rp</div></td><td width="29%"><div align="right">1.000.000,-</div></td></tr>
<tr><td width="6%"> </td><td width="6%"><div align="center">b.</div></td><td colspan="3" width="46%">Bak kayu lapis plastik 3 unit @ Rp 500.000,-</td><td width="5%"><div align="center">=</div></td><td width="7%"><div align="center">Rp</div></td><td width="29%"><div align="right">1.500.000,-</div></td></tr>
<tr><td width="6%"> </td><td width="6%"><div align="center">c.</div></td><td colspan="3" width="46%">Drum plastik 5 buah @ Rp 150.000,-</td><td width="5%"><div align="center">=</div></td><td width="7%"><div align="center">Rp</div></td><td width="29%"><div align="right"><u>750.000,-</u></div></td></tr>
<tr><td width="6%"> </td><td width="6%"> </td><td colspan="3" width="46%"> </td><td width="5%"> </td><td width="7%"><div align="center"><b>Rp</b></div></td><td width="29%"><div align="right"><b>3.250.000,-</b></div></td></tr>
<tr><td width="6%"><div align="center"><b>2.</b></div></td><td colspan="7" width="94%"><b>Biaya Tetap</b></td></tr>
<tr><td width="6%"> </td><td width="6%"><div align="center">a.</div></td><td colspan="3" width="46%">Penyusutan lahan Rp 1.000.000,-/1 thn</td><td width="5%"><div align="center">=</div></td><td width="7%"><div align="center">Rp</div></td><td width="29%"><div align="right">1.000.000,-</div></td></tr>
<tr><td width="6%"> </td><td width="6%"><div align="center">b.</div></td><td colspan="3" width="46%">Penyusutan bak kayu lapis plastik Rp 1.500.000,-/2 thn</td><td width="5%"><div align="center">=</div></td><td width="7%"><div align="center">Rp</div></td><td width="29%"><div align="right">750.000,-</div></td></tr>
<tr><td width="6%"> </td><td width="6%"><div align="center">c.</div></td><td colspan="3" width="46%">Penyusutan drum plastik Rp 750.000,-/5 thn</td><td width="5%"><div align="center">=</div></td><td width="7%"><div align="center">Rp</div></td><td width="29%"><div align="right"><u>150.000,-</u></div></td></tr>
<tr><td width="6%"> </td><td width="6%"> </td><td colspan="3" width="46%"> </td><td width="5%"> </td><td width="7%"><div align="center"><b>Rp</b></div></td><td width="29%"><div align="right"><b>1.900.000,-</b></div></td></tr>
<tr><td width="6%"><div align="center"><b>3.</b></div></td><td colspan="4" width="52%"><b>Biaya Variabel</b></td><td width="5%"> </td><td width="7%"> </td><td width="29%"> </td></tr>
<tr><td width="6%"> </td><td width="6%"><div align="center">a.</div></td><td colspan="3" width="46%">Pakan 4800 kg @ Rp 3700</td><td width="5%"><div align="center">=</div></td><td width="7%"><div align="center">Rp</div></td><td width="29%"><div align="right">17.760.000,-</div></td></tr>
<tr><td width="6%"> </td><td width="6%"><div align="center">b.</div></td><td colspan="3" width="46%">Benih ukuran 5-8 cm sebanyak 25.263 ekor @ Rp 80,-</td><td width="5%"><div align="center">=</div></td><td width="7%"><div align="center">Rp</div></td><td width="29%"><div align="right">2.021.052,63</div></td></tr>
<tr><td width="6%"> </td><td width="6%"><div align="center">c.</div></td><td colspan="3" width="46%">Obat-obatan 6 unit @ Rp 50.000,-</td><td width="5%"><div align="center">=</div></td><td width="7%"><div align="center">Rp</div></td><td width="29%"><div align="right">300.000,-</div></td></tr>
<tr><td width="6%"> </td><td width="6%"><div align="center">d.</div></td><td colspan="3" width="46%">Alat perikanan 2 paket @ Rp 100.000,-</td><td width="5%"><div align="center">=</div></td><td width="7%"><div align="center">Rp</div></td><td width="29%"><div align="right">200.000,-</div></td></tr>
<tr><td height="23" width="6%"> </td><td width="6%"><div align="center">e.</div></td><td colspan="3" width="46%">Tenaga kerja tetap 12 OB @ Rp 250.000,-</td><td width="5%"><div align="center">=</div></td><td width="7%"><div align="center">Rp</div></td><td width="29%"><div align="right">3.000.000,-</div></td></tr>
<tr><td height="23" width="6%"> </td><td width="6%"><div align="center">f.</div></td><td colspan="3" width="46%">Lain-lain 12 bin @ Rp 100.000,-</td><td width="5%"><div align="center">=</div></td><td width="7%"><div align="center">Rp</div></td><td width="29%"><div align="right"><u>1.200.000,-</u></div></td></tr>
<tr><td height="23" width="6%"> </td><td width="6%"> </td><td colspan="3" width="46%"> </td><td width="5%"> </td><td width="7%"><div align="center"><b>Rp</b></div></td><td width="29%"><div align="right"><b>24.281.052,63</b></div></td></tr>
<tr><td height="23" width="6%"><div align="center"><b>4.</b></div></td><td colspan="4" width="52%"><div align="left"><b>Total Biaya</b></div></td><td width="5%"> </td><td width="7%"> </td><td width="29%"> </td></tr>
<tr><td height="23" width="6%"> </td><td colspan="4" width="52%">Biaya Tetap + Biaya Variabel</td><td width="5%"> </td><td width="7%"> </td><td width="29%"> </td></tr>
<tr><td height="23" width="6%"> </td><td width="6%"><div align="center">=</div></td><td colspan="3" width="46%">Rp 1.900.000,- + Rp 24.281.052,63</td><td width="5%"> </td><td width="7%"> </td><td width="29%"> </td></tr>
<tr><td height="23" width="6%"> </td><td width="6%"><div align="center">=</div></td><td colspan="3" width="46%">Rp 26.181.052,63</td><td width="5%"> </td><td width="7%"> </td><td width="29%"> </td></tr>
<tr><td height="23" width="6%"><div align="center"><b>5.</b></div></td><td colspan="7" width="94%"><b>Produksi lele</b> konsumsi 4800 kg x Rp 6000/kg -Rp 28.800.000,</td></tr>
<tr><td height="23" width="6%"><div align="center"><b>6.</b></div></td><td colspan="4" width="52%"><b>Pendapatan</b></td><td width="5%"> </td><td width="7%"> </td><td width="29%"> </td></tr>
<tr><td height="23" width="6%"> </td><td colspan="4" width="52%">Produksi - (Biaya tetap + Biaya Variabel)</td><td width="5%"> </td><td width="7%"> </td><td width="29%"> </td></tr>
<tr><td height="23" width="6%"> </td><td width="6%"><div align="center">=</div></td><td colspan="6" width="88%">Rp 28.800.000,- – ( Rp 1.900.000,- + Rp 24.281.052,63)</td></tr>
<tr><td height="23" width="6%"> </td><td width="6%"><div align="center">=</div></td><td colspan="3" width="46%">Rp 2.418.947,37</td><td width="5%"> </td><td width="7%"> </td><td width="29%"> </td></tr>
<tr><td height="23" width="6%"><div align="center"><b>7.</b></div></td><td colspan="4" width="52%"><b>Break Event Point (BEP)</b></td><td width="5%"> </td><td width="7%"> </td><td width="29%"> </td></tr>
<tr><td height="23" width="6%"> </td><td colspan="2" width="31%">Volume produksi</td><td width="12%"><div align="center">=</div></td><td colspan="4" width="51%">4.396,84 kg</td></tr>
<tr><td height="23" width="6%"> </td><td colspan="2" width="31%">Harga produksi</td><td width="12%"><div align="center">=</div></td><td colspan="4" width="51%">Rp 5.496,05</td></tr>
</tbody></table><div align="justify" style="color: #0f161f;"><i>Sumber :Buku Budidaya Lele Sangkuriang, Dit. Pembudidayaan, Ditjen Perikanan Budidaya</i></div>nonohttp://www.blogger.com/profile/09775243038661833159noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1390110169033730931.post-62150794076032232962011-06-04T21:19:00.003-07:002011-06-04T21:19:56.156-07:00BUDIDAYA IKAN LELE 2<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px;">I. Pendahuluan.</span><br />
<div style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 5px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 5px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 5px;">Lele merupakan jenis ikan yang digemari masyarakat, dengan rasa yang lezat, daging empuk, duri teratur dan dapat disajikan dalam berbagai macam menu masakan. Berikut persiapan-persiapan yang dapat dilakukan</div><div style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 5px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 5px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 5px;">II. Pembenihan Lele.<br />
Adalah budidaya lele untuk menghasilkan benih sampai berukuran tertentu dengan cara mengawinkan induk jantan dan betina pada kolam-kolam khusus pemijahan. Pembenihan lele mempunyai prospek yang bagus dengan tingginya konsumsi lele serta banyaknya usaha pembesaran lele.</div><div style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 5px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 5px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 5px;">III. Sistem Budidaya.<br />
Terdapat 3 sistem pembenihan yang dikenal, yaitu :<br />
1. Sistem Massal. Dilakukan dengan menempatkan lele jantan dan betina dalam satu kolam dengan perbandingan tertentu. Pada sistem ini induk jantan secara leluasa mencari pasangannya untuk diajak kawin dalam sarang pemijahan, sehingga sangat tergantung pada keaktifan induk jantan mencari pasangannya.<br />
2. Sistem Pasangan. Dilakukan dengan menempatkan induk jantan dan betina pada satu kolam khusus. Keberhasilannya ditentukan oleh ketepatan menentukan pasangan yang cocok antara kedua induk.<br />
3. Pembenihan Sistem Suntik (Hyphofisasi).<br />
Dilakukan dengan merangsang lele untuk memijah atau terjadi ovulasi dengan suntikan ekstrak kelenjar Hyphofise, yang terdapat di sebelah bawah otak besar. Untuk keperluan ini harus ada ikan sebagai donor kelenjar Hyphofise yang juga harus dari jenis lele.</div><div style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 5px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 5px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 5px;">IV. Tahap Proses Budidaya.<br />
A. Pembuatan Kolam.<br />
Ada dua macam/tipe kolam, yaitu bak dan kubangan (kolam galian). Pemilihan tipe kolam tersebut sebaiknya disesuaikan dengan lahan yang tersedia. Secara teknis baik pada tipe bak maupun tipe galian, pembenihan lele harus mempunyai :<br />
Kolam tandon. Mendapatkan masukan air langsung dari luar/sumber air. Berfungsi untuk pengendapan lumpur, persediaan air, dan penumbuhan plankton. Kolam tandon ini merupakan sumber air untuk kolam yang lain.<br />
Kolam pemeliharaan induk. Induk jantan dan bertina selama masa pematangan telur dipelihara pada kolam tersendiri yang sekaligus sebagai tempat pematangan sel telur dan sel sperma.<br />
Kolam Pemijahan. Tempat perkawinan induk jantan dan betina. Pada kolam ini harus tersedia sarang pemijahan dari ijuk, batu bata, bambu dan lain-lain sebagai tempat hubungan induk jantan dan betina.<br />
Kolam Pendederan. Berfungsi untuk membesarkan anakan yang telah menetas dan telah berumur 3-4 hari. Pemindahan dilakukan pada umur tersebut karena anakan mulai memerlukan pakan, yang sebelumnya masih menggunakan cadangan kuning telur induk dalam saluran pencernaannya.</div><div style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 5px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 5px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 5px;">B. Pemilihan Induk<br />
Induk jantan mempunyai tanda :<br />
- tulang kepala berbentuk pipih<br />
- warna lebih gelap<br />
- gerakannya lebih lincah<br />
- perut ramping tidak terlihat lebih besar daripada punggung<br />
- alat kelaminnya berbentuk runcing.<br />
Induk betina bertanda :<br />
- tulang kepala berbentuk cembung<br />
- warna badan lebih cerah<br />
- gerakan lamban<br />
- perut mengembang lebih besar daripada punggung alat kelamin berbentuk bulat.</div><div style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 5px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 5px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 5px;">C. Persiapan Lahan.<br />
Proses pengolahan lahan (pada kolam tanah) meliputi :<br />
- Pengeringan. Untuk membersihkan kolam dan mematikan berbagai bibit penyakit.<br />
- Pengapuran. Dilakukan dengan kapur Dolomit atau Zeolit dosis 60 gr/m2 untuk mengembalikan keasaman tanah dan mematikan bibit penyakit yang tidak mati oleh pengeringan.<br />
- Perlakuan TON (Tambak Organik Nusantara). untuk menetralkan berbagai racun dan gas berbahaya hasil pembusukan bahan organik sisa budidaya sebelumnya dengan dosis 5 botol TON/ha atau 25 gr (2 sendok makan)/100m2. Penambahan pupuk kandang juga dapat dilakukan untuk menambah kesuburan lahan.<br />
- Pemasukan Air. Dilakukan secara bertahap, mula-mula setinggi 30 cm dan dibiarkan selama 3-4 hari untuk menumbuhkan plankton sebagai pakan alami lele.<br />
Pada tipe kolam berupa bak, persiapan kolam yang dapat dilakukan adalah :<br />
- Pembersihan bak dari kotoran/sisa pembenihan sebelumnya.<br />
- Penjemuran bak agar kering dan bibit penyakit mati. Pemasukan air fapat langsung penuh dan segera diberi perlakuan TON dengan dosis sama</div><div style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 5px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 5px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 5px;">D. Pemijahan.<br />
Pemijahan adalah proses pertemuan induk jantan dan betina untuk mengeluarkan sel telur dan sel sperma. Tanda induk jantan siap kawin yaitu alat kelamin berwarna merah. Induk betina tandanya sel telur berwarna kuning (jika belum matang berwarna hijau). Sel telur yang telah dibuahi menempel pada sarang dan dalam waktu 24 jam akan menetas menjadi anakan lele.</div><div style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 5px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 5px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 5px;">E. Pemindahan.<br />
Cara pemindahan :<br />
- kurangi air di sarang pemijahan sampai tinggi air 10-20 cm.<br />
- siapkan tempat penampungan dengan baskom atau ember yang diisi dengan air di sarang.<br />
- samakan suhu pada kedua kolam<br />
- pindahkan benih dari sarang ke wadah penampungan dengan cawan atau piring.<br />
- pindahkan benih dari penampungan ke kolam pendederan dengan hati-hati pada malam hari, karena masih rentan terhadap tingginya suhu air.</div><div style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 5px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 5px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 5px;">F. Pendederan.<br />
Adalah pembesaran hingga berukuran siap jual, yaitu 5 – 7 cm, 7 – 9 cm dan 9 – 12 cm dengan harga berbeda. Kolam pendederan permukaannya diberi pelindung berupa enceng gondok atau penutup dari plastik untuk menghindari naiknya suhu air yang menyebabkan lele mudah stress. Pemberian pakan mulai dilakukan sejak anakan lele dipindahkan ke kolam pendederan ini.</div><div style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 5px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 5px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 5px;">V. Manajemen Pakan.<br />
Pakan anakan lele berupa :<br />
- pakan alami berupa plankton, jentik-jentik, kutu air dan cacing kecil (paling baik) dikonsumsi pada umur di bawah 3 – 4 hari.<br />
- Pakan buatan untuk umur diatas 3 – 4 hari. Kandungan nutrisi harus tinggi, terutama kadar proteinnya.<br />
- Untuk menambah nutrisi pakan, setiap pemberian pakan buatan dicampur dengan POC NASA dengan dosis 1 – 2 cc/kg pakan (dicampur air secukupnya), untuk meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan tubuh karena mengandung berbagai unsur mineral penting, protein dan vitamin dalam jumlah yang optimal.</div><div style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 5px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 5px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 5px;">VI. Manajemen Air.<br />
Ukuran kualitas air dapat dinilai secara fisik :<br />
- air harus bersih<br />
- berwarna hijau cerah<br />
- kecerahan/transparansi sedang (30 – 40 cm).</div><div style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 5px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 5px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 5px;">Ukuran kualitas air secara kimia :<br />
- bebas senyawa beracun seperti amoniak<br />
- mempunyai suhu optimal (22 – 26 0C).</div><div style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 5px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 5px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 5px;">Untuk menjaga kualitas air agar selalu dalam keadaan yang optimal, pemberian pupuk TON sangat diperlukan. TON yang mengandung unsur-unsur mineral penting, lemak, protein, karbohidrat dan asam humat mampu menumbuhkan dan menyuburkan pakan alami yang berupa plankton dan jenis cacing-cacingan, menetralkan senyawa beracun dan menciptakan ekosistem kolam yang seimbang. Perlakuan TON dilakukan pada saat oleh lahan dengan cara dilarutkan dan di siramkan pada permukaan tanah kolam serta pada waktu pemasukan air baru atau sekurang-kurangnya setiap 10 hari sekali. Dosis pemakaian TON adalah 25 g/100m2.</div><div style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 5px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 5px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 5px;">VI. Manajemen Kesehatan.<br />
Pada dasarnya, anakan lele yang dipelihara tidak akan sakit jika mempunyai ketahanan tubuh yang tinggi. Anakan lele menjadi sakit lebih banyak disebabkan oleh kondisi lingkungan (air) yang jelek. Kondisi air yang jelek sangat mendorong tumbuhnya berbagai bibit penyakit baik yang berupa protozoa, jamur, bakteri dan lain-lain. Maka dalam menejemen kesehatan pembenihan lele, yang lebih penting dilakukan adalah penjagaan kondisi air dan pemberian nutrisi yang tinggi. Dalam kedua hal itulah, peranan TON dan POC NASA sangat besar. Namun apabila anakan lele terlanjur terserang penyakit, dianjurkan untuk melakukan pengobatan yang sesuai. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh infeksi protozoa, bakteri dan jamur dapat diobati dengan formalin, larutan PK (Kalium Permanganat) atau garam dapur. Penggunaan obat tersebut haruslah hati-hati dan dosis yang digunakan juga harus sesuai.</div>nonohttp://www.blogger.com/profile/09775243038661833159noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1390110169033730931.post-51056829659266010722011-06-04T21:14:00.001-07:002011-06-04T21:14:41.030-07:00Budidaya Ikan Lele<div class="MsoNormal" style="line-height: 12.25pt; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 18.0pt; mso-outline-level: 2; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16px;">BUDIDAYA IKAN LELE DUMBO</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 12.25pt; margin-bottom: 8.4pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pendahuluan. <o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 12.25pt; margin-bottom: 8.4pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Lele merupakan jenis ikan yang digemari masyarakat, dengan rasa yang lezat, daging empuk, duri teratur dan dapat disajikan dalam berbagai macam menu dengan prinsip K-3 (Kuantitas, Kualitas dan Kesehatan) membantu petani lele dengan paket produk dan teknologi. II. Pembenihan Lele Adalah budidaya lele untuk menghasilkan benih sampai berukuran tertentu dengan cara mengawinkan induk jantan dan betina pada kolam-kolam khusus pemijahan. Pembenihan lele mempunyai prospek yang bagus dengan tingginya konsumsi lele serta banyaknya usaha pembesaran lele III. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 12.25pt; margin-bottom: 8.4pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sistem Budidaya Terdapat 3 sistem pembenihan yang dikenal, yaitu : <o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 12.25pt; margin-bottom: 8.4pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">III.1. Sistem Massal. Dilakukan dengan menempatkan lele jantan dan betina dalam satu kolam dengan perbandingan tertentu. Pada sistem ini induk jantan secara leluasa mencari pasangannya untuk diajak kawin dalam sarang pemijahan, sehingga sangat tergantung pada keaktifan induk jantan mencari pasangannya. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 12.25pt; margin-bottom: 8.4pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">III.2. Sistem Pasangan. Dilakukan dengan menempatkan induk jantan dan betina pada satu kolam khusus. Keberhasilannya ditentukan oleh ketepatan menentukan pasangan yang cocok antara kedua induk. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 12.25pt; margin-bottom: 8.4pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">III.3. Pembenihan Sistem Suntik (Hyphofisasi). Dilakukan dengan merangsang lele untuk memijah atau terjadi ovulasi dengan suntikan ekstrak kelenjar Hyphofise, yang terdapat di sebelah bawah otak besar. Untuk keperluan ini harus ada ikan sebagai donor kelenjar Hyphofise yang juga harus dari jenis lele.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 12.25pt; margin-bottom: 8.4pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">IV. Tahap Proses Budidaya. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 12.25pt; margin-bottom: 8.4pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">IV.1 Pembuatan Kolam. Ada dua macam/tipe kolam, yaitu bak dan kubangan (kolam galian). Pemilihan tipe kolam tersebut sebaiknya disesuaikan dengan lahan yang tersedia. Secara teknis baik pada tipe bak maupun tipe galian, pembenihan lele harus mempunyai : Kolam tandon. Mendapatkan masukan air langsung dari luar/sumber air. Berfungsi untuk pengendapan lumpur, persediaan air, dan penumbuhan plankton. Kolam tandon ini merupakan sumber air untuk kolam yang lain. Kolam pemeliharaan induk. Induk jantan dan bertina selama masa pematangan telur dipelihara pada kolam tersendiri yang sekaligus sebagai tempat pematangan sel telur dan sel sperma. Kolam Pemijahan. Tempat perkawinan induk jantan dan betina. Pada kolam ini harus tersedia sarang pemijahan dari ijuk, batu bata, bambu dan lain-lain sebagai tempat hubungan induk jantan dan betina. Kolam Pendederan. Berfungsi untuk membesarkan anakan yang telah menetas dan telah berumur 3-4 hari. Pemindahan dilakukan pada umur tersebut karena anakan mulai memerlukan pakan, yang sebelumnya masih menggunakan cadangan kuning telur induk dalam saluran pencernaannya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 12.25pt; margin-bottom: 8.4pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>IV.2 Pemilihan Induk A. Induk jantan mempunyai tanda : - tulang kepala berbentuk pipih - warna lebih gelap ` - gerakannya lebih lincah - perut ramping tidak terlihat lebih besar daripada punggung - alat kelaminnya berbentuk runcing. B. Induk betina bertanda : - tulang kepala berbentuk cembung - warna badan lebih cerah - gerakan lamban - perut mengembang lebih besar daripada punggung alat kelamin berbentuk bulat. FK PSM Kota Sukabumi Page 2<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 12.25pt; margin-bottom: 8.4pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">IV.3 Persiapan Lahan. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 12.25pt; margin-bottom: 8.4pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">IV.3.1 Proses pengolahan lahan (pada kolam tanah) meliputi : a. Pengeringan. Untuk membersihkan kolam dan mematikan berbagai bibit penyakit. b. Pengapuran. Dilakukan dengan kapur Dolomit atau Zeolit dosis 60 gr/m2 untuk mengembalikan keasaman tanah dan mematikan bibit penyakit yang tidak mati oleh pengeringan. c. Perlakuan pupuk kandang juga dapat dilakukan untuk menambah kesuburan lahan dengan dosis 400-500 gr/m2 d. Pemasukan Air. Dilakukan secara bertahap, mula-mula setinggi 30 cm dan dibiarkan selama 3-4 hari untuk menumbuhkan plankton sebagai pakan alami lele. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 12.25pt; margin-bottom: 8.4pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">IV.3.2 Pada tipe kolam berupa bak persiapan kolam yang dapat dilakukan adalah : a. Pembersihan bak dari kotoran/sisa pembenihan sebelumnya. b. Penjemuran bak agar kering dan bibit penyakit mati. Dan diberi garam kasar dengan dosis 10-20 gr/m2 V. Pemijahan. Pemijahan adalah proses pertemuan induk jantan dan betina untuk mengeluarkan sel telur dan sel sperma. Tanda induk jantan siap kawin yaitu alat kelamin berwarna merah. Induk betina tandanya sel telur berwarna kuning (jika belum matang berwarna hijau). Sel telur yang telah dibuahi menempel pada sarang dan dalam waktu 24 jam akan menetas menjadi anakan lele. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 12.25pt; margin-bottom: 8.4pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">V.1 Pemindahan. Cara pemindahan : - kurangi air di sarang pemijahan sampai tinggi air 10-20 cm. - siapkan tempat penampungan dengan baskom atau ember yang diisi dengan air di sarang. - samakan suhu pada kedua kolam - pindahkan benih dari sarang ke wadah penampungan dengan cawan atau piring. pindahkan benih dari penampungan ke kolam pendederan dengan hati-hati pada malam hari, karena masih rentan terhadap tingginya suhu air. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 12.25pt; margin-bottom: 8.4pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">VI. Pendederan. Adalah pembesaran hingga berukuran siap jual, yaitu 5 - 7 cm, 7 - 9 cm dan 9 - 12 cm dengan harga berbeda. Kolam pendederan permukaannya diberi pelindung berupa enceng gondok atau penutup dari plastik untuk menghindari naiknya suhu air yang menyebabkan lele mudah stress. Pemberian pakan mulai dilakukan sejak anakan lele dipindahkan ke kolam pendederan ini.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 12.25pt; margin-bottom: 8.4pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>VII. Manajemen Pakan. Pakan anakan lele berupa : - pakan alami berupa kuning telur, plankton, Zoplankton ( Rotatoria, Cladosera ) jentik-jentik, kutu air, dan Cacing Sutra (paling baik) dikonsumsi pada umur di bawah 3 - 7 hari. - Pakan buatan untuk umur diatas 7 hari. Kandungan nutrisi harus tinggi, terutama kadar proteinnya. Contohnya merek dagang Fengly <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 12.25pt; margin-bottom: 8.4pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">VIII. Manajemen Air. Ukuran kualitas air dapat dinilai secara fisik : - air harus bersih - berwarna hijau cerah - kecerahan/transparansi sedang (30 - 40 cm). Ukuran kualitas air secara kimia : - bebas senyawa beracun seperti amoniak - mempunyai suhu optimal (26 - 30 0C). 4<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 12.25pt; margin-bottom: 8.4pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Manajemen Kesehatan.</span></b><span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 12.25pt; margin-bottom: 8.4pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pada dasarnya, anakan lele yang dipelihara tidak akan sakit jika mempunyai ketahanan tubuh yang tinggi. Anakan lele menjadi sakit lebih banyak disebabkan oleh kondisi lingkungan (air) yang jelek. Kondisi air yang jelek sangat mendorong tumbuhnya berbagai bibit penyakit baik yang berupa protozoa, jamur, bakteri dan lain-lain. Maka dalam menejemen kesehatan pembenihan lele, yang lebih penting dilakukan adalah penjagaan kondisi air dan pemberian nutrisi yang tinggi. Namun apabila anakan lele terlanjur terserang penyakit, dianjurkan untuk melakukan pengobatan yang sesuai. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh infeksi protozoa, bakteri dan jamur dapat diobati dengan formalin, larutan PK (Kalium Permanganat) atau garam dapur. Penggunaan obat tersebut haruslah hati-hati dan dosis yang digunakan juga harus sesuai. <o:p></o:p></span></div>nonohttp://www.blogger.com/profile/09775243038661833159noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1390110169033730931.post-40975017544427210832011-06-04T19:17:00.001-07:002011-06-04T19:17:42.250-07:00Teknologi Pengolahan Air<center><table border="0"><tbody>
<tr><td align="CENTER"><b><span style="color: black; font-family: Verdana; font-size: small;">Teknologi Pengolahan Air Bersih Dengan Proses Saringan Pasir Lambat "Up Flow"</span></b></td></tr>
</tbody></table><b><span style="color: navy; font-family: Verdana; font-size: x-small;">ABSTARK</span></b></center><div align="JUSTIFY"><i><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Air bersih merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi masyarakat. Sampai saat ini masalah air bersih masih banyak dijumpai baik di daerah perkotaan maupun di daerah pedesaan. Salah satu teknologi pengolahan air untuk daerah pedesaan yang sederhana, mudah dan murah yakni teknologi saringan pasir lambat.</span></i></div><div align="JUSTIFY"><i><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Teknologi saringan pasir lambat yang banyak diterapkan di Indonesia biasanya adalah saringan pasir lambat konvesional dengan arah aliran dari atas ke bawah (down flow), sehingga jika kekeruhan air baku naik, terutama pada waktu hujan, maka sering terjadi penyumbatan pada saringan pasir, sehingga perlu dilakukan pencucian secara manual dengan cara mengeruk media pasirnya dan dicuci, setelah bersih dipasang lagi seperti semula, sehingga memerlukan tenaga yang cucup banyak. Hal inilah yang sering menyebabkan saringan pasir lambat yang telah dibangun kurang berfungsi dengan baik, terutama pada musim hujan.</span></i></div><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><i>Untuk mengatasi problem sering terjadinya kebuntuan saringan pasir lambat akibat kekeruhan air baku yang tinggi, dapat ditanggulangi dengan cara modifikasi disain saringan pasir lambat yakni dengan menggunakan proses saringan pasir lambat "UP Flow (penyaringan dengan aliran dari bawah ke atas). Dengan sistem penyaringan dengan aliran dari bawah ke atas maka waktu operasi menjadi lebih panjang, dan cara pencucian media penyaringnya lebih mudah.</i><br />
</span></div><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><img height="13" src="http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Images/redball.gif" width="25" /><span style="color: navy;"><b>KATA KUNCI</b> : </span> Pasir Lambat, Up Flow, Down Flow, Filter, Supernatant<br />
<img height="13" src="http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Images/redball.gif" width="25" /><b><span style="color: navy;">JENIS TEKNOLOGI :</span></b> Teknologi Pengolahan Air Bersih<br />
<img height="13" src="http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Images/redball.gif" width="25" /><b><span style="color: navy;">TARGET PENGGUNAAN : </span></b>Pesantren, Daerah Pedesaan<br />
</span><br />
<b><span style="color: navy; font-family: Verdana; font-size: x-small;">I. PENDAHULUAN</span></b><br />
<b><span style="color: navy; font-family: Verdana; font-size: x-small;">1.1. Latar Belakang</span></b><br />
<div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"> Dalam rangka meningkatkan kebutuhan dasar masyarakat khususnya mengenai kebutuhan akan air bersih di daerah pedesaan, maka perlu disesuaikan dengan sumber air baku serta teknologi yang sesuai dengan tingkat penguasaan teknologi dalam masyarakat itu sendiri. Salah satu alternatif yakni dengan menggunakan teknologi pengolahan air sederhana dengan "<b>Saringan Pasir Lambat</b>".</span></div><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"> Sistem saringan pasir lambat adalah merupakan teknologi pengolahan air yang sangat sederhana dengan hasil air bersih dengan kualitas yang baik. Sistem saringan pasir lambat ini mempunyai keunggulan antara lain tidak memerlukan bahan kimia (koagulan) yang mana bahan kimia ini merupakan kendala sering dialami pada proses pengolahan air di daerah pedesaan.</span></div><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"> Di dalam sistem pengolahan ini proses pengolahan yang utama adalah penyaringan dengan media pasir dengan kecepatan penyaringan 5 - 10 m3/m2/hari.. Air baku dialirkan ke tangki penerima, kemudian dialirkan ke bak pengendap tanpa memakai zat kimia untuk mengedapkan kotoran yang ada dalam air baku. selanjutnya di saring dengan saringan pasir lambat. Setelah disaring dilakukan proses khlorinasi dan selanjutnya ditampung di bak penampung air bersih, seterusnya di alirkan ke konsumen.</span></div><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"> Jika air baku baku dialirkan ke saringan pasir lambat, maka kotoran-kotoran yang ada di dalamnya akan tertahan pada media pasir. Oleh karena adanya akumulasi kotoran baik dari zat organik maupun zat anorganik pada media filternya akan terbentuk lapisan (film) biologis. Dengan terbentuknya lapisan ini maka di samping proses penyaringan secara fisika dapat juga menghilangkan kotoran (impuritis) secara bio-kimia. Biasanya ammonia dengan konsetrasi yang rendah, zat besi, mangan dan zat-zat yang menimbulkan bau dapat dihilangkan dengan cara ini. Hasil dengan cara pengolahan ini mempunyai kualitas yang baik.</span></div><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"> Cara ini sangat sesuai untuk pengolahan yang air bakunya mempunyai kekeruhan yang rendah dan relatif tetap. Biaya operasi rendah karena proses pengendapan biasanya tanpa bahan kimia. Tetapi jika kekeruhan air baku cukup tinggi, pengendapan dapat juga memakai baghan kimia (koagulan) agar beban filter tidak terlalu berat.</span></div><b><span style="color: navy; font-family: Verdana; font-size: x-small;">1.2. Tujuan dan Sasaran</span></b><br />
<div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"> Menyebar luaskan teknologi pengolahan air dengan proses saringan pasir lambat dengan arah penyaringan dari bawah ke atas (Up Flow). Sasarannya adalah agar teknologi ini dapat ditiru atau dimanfaatkan oleh masyarakat.</span></div><b><span style="color: navy; font-family: Verdana; font-size: x-small;">1.3. Manfaat</span></b><br />
<div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"> Dengan menggunakan teknologi saringan pasir lambat Up Flow, dapat dihasilkan air olahan dengan kualitas yang baik dengan biaya operasional sangat murah. Pengopersiannya sangat mudah dan sederhana.</span></div><b><span style="color: navy; font-family: Verdana; font-size: x-small;">1.4. Kontak Personil</span></b><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><a href="mailto:air@server.enviro.bppt.go.id">Ir. Nusa Idaman Said, M.Eng.</a><br />
<br />
Kelompok Teknologi Pengelolaan Air Bersih dan Limbah Cair<br />
Direktorat Teknologi Lingkungan<br />
Kedeputian Teknologi Informasi, Energi dan Material<br />
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.<br />
<br />
Jl. M.H. Thamrin No. 8, Jakarta Pusat<br />
Tel. 021-3169769, 3169770, Fax. 021-3169760<br />
Email : <a href="mailto:air@server.enviro.bppt.go.id">air@server.enviro.bppt.go.id</a><br />
Home Page : <a href="http://www.enviro.bppt.go.id/~Kel-1/">http://www.enviro.bppt.go.id/~Kel-1/</a><br />
</span><br />
<b><span style="color: navy; font-family: Verdana; font-size: x-small;">II. PROSES PENGOLAHAN</span></b><br />
<b><span style="color: navy; font-family: Verdana; font-size: x-small;">2.1. Saringan Pasir Lambat Konvensional</span></b><br />
<div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"> Secara umum, proses pengolahan air bersih dengan saringan pasir lambat konvensional terdiri atas unit proses yakni bangunan penyadap, bak penampung, saringan pasir lambat dan bak penampung air bersih .</span></div><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"> Unit pengolahan air dengan saringan pasir lambat merupakan suatu paket. Air baku yang digunakan yakni air sungai atau air danau yang tingkat kekeruhannya tidak terlalu tinggi. Jika tingkat kekeruhan air bakunya cukup tinggi misalnya pada waktu musim hujan, maka agar supaya beban saringan pasir lambat tidak telalu besar, maka perlu dilengkapi dengan peralatan pengolahan pendahuluan misalnya bak pengendapan awal dengan atau tanpa koagulasi bahan dengan bahan kimia.</span></div><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"> Umumnya disain konstruksi dirancang setelah didapat hasil dari survai lapangan baik mengenai kuantitas maupun kualitas. Dalam gambar desain telah ditetapkan proses pengolahan yang dibutuhkan serta tata letak tiap unit yang beroperasi. Kapasitas pengolahan dapat dirancang dengan berbagai macam ukuran sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan.</span></div><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"> Biasanya saringan pasir lambat hanya terdiri dari sebuah bak yang terbuat dari beton, ferosemen, bata semen atau bak fiber glass untuk menampung air dan media penyaring pasir. Bak ini dilengkapi dengan sistem saluran bawah, inlet, outlet dan peralatan kontrol.</span></div><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Untuk sistem saringan pasir lambat konvensional terdapat dua tipe saringan yakni :</span></div><ul><li><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"> Saringan pasir lambat dengan kontrol pada inlet (Gambar 1).</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Saringan pasir lambat dengan kontrol pada outlet. (Gambar 2).</span></li>
</ul><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Kedua sistem saringan pasir lambat tersebut mengunakan sistem penyaringan dari atas ke bawah (down Flow).</span></div><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"> Kapasitas pengolahan dapat dirancang dengan berbagai macam ukuran sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Biasanya saringan pasir lambat hanya terdiri dari sebuah bak yang terbuat dari beton, ferosemen, bata semen atau bak fiber glass untuk menampung air dan media penyaring pasir. Bak ini dilengkapi dengan sistem saluran bawah, inlet, outlet dan peralatan kontrol.</span></div><br />
<center><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><img border="1" src="http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Pasir/img01.gif" /></span><br />
<b><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Gambar 1 Komponen Dasar Saringan Pasir Lambat Sistem Kontrol Inlet</span></b></center><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><br />
</span><br />
<center><table border="0" cols="1"><tbody>
<tr><td><span style="font-size: x-small;"><b><span style="font-family: Verdana;">Keterangan</span></b> <span style="font-family: Verdana;">:</span></span><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">A. Kran untuk inlet air baku dan pengaturan laju penyaringan<br />
B. Kran untuk penggelontoran air supernatant<br />
C. Indikator laju air<br />
D. Weir inlet<br />
E. Kran untuk pencucian balik unggun pasir dengan air bersih<br />
F. Kran untuk pengeluaran/pengurasan air olahan yang masih kotor<br />
G. Kran distribusi<br />
H. Kran penguras bak air bersih</span></td></tr>
</tbody></table></center><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Hal-hal yang perlu diperhatikan pada sistem saringan pasir lambat antara lain yakni :</span></div><b><i><span style="color: navy; font-family: Verdana; font-size: x-small;">Bagian Inlet</span></i></b><br />
<div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"> Struktur inlet dibuat sedemikian rupa sehingga air masuk ke dalam saringan tidak merusak atau mengaduk permukaan media pasir bagian atas. Struktur inlet ini biasanya berbentuk segi empat dan dapat berfungsi juga untuk mengeringkan air yang berada di atas media penyaring (pasir).</span></div><b><i><span style="color: navy; font-family: Verdana; font-size: x-small;">Lapisan Air di Atas media Penyaring (supernatant)</span></i></b><br />
<div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"> Tinggi lapisan air yang berada di atas media penyaring (supernatant) dibuat sedemikian rupa agar dapat menghasilkan tekanan (head) sehingga dapat mendorong air mengalir melalui unggun pasir. Di samping itu juga berfungsi agar dapat memberikan waktu tinggal air yang akan diolah di dalam unggun pasir sesuai dengan kriteria disain.</span></div><center><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><img border="1" src="http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Pasir/img02.gif" /></span><br />
<b><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Gambar 2 Komponen Dasa Saringan Pasir Lambat Sistem Kontrol Outlet.</span></b></center><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><br />
</span><br />
<center><table border="0" cols="1"><tbody>
<tr><td><span style="font-size: x-small;"><b><span style="font-family: Verdana;">Keterangan</span></b> <span style="font-family: Verdana;">:</span></span><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">A. Kran untuk inlet air baku<br />
B. Kran untuk penggelontoran air supernatant<br />
C. Kran untuk pencucian balik unggun pasir dengan air bersih<br />
D. Kran untuk pengeluaran/pengurasan air olahan yang masih kotor<br />
E. Kran pengatur laju penyaringan<br />
F. Indikator laju alir<br />
G. Weir inlet kran distribusi<br />
H. Kran distribusi<br />
I. Kran penguras bak air bersih</span></td></tr>
</tbody></table></center><b><i><span style="color: navy; font-family: Verdana; font-size: x-small;">Bagian Pengeluaran (Outlet)</span></i></b><br />
<div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"> Bagian outlet ini selain untuk pengeluran air hasil olahan, berfungsi juga sebagai weir untuk kontrol tinggi muka air di atas lapisan pasir.</span></div><b><i><span style="color: navy; font-family: Verdana; font-size: x-small;">Media Pasir (Unggun Pasir)</span></i></b><br />
<div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><span style="color: navy;"> </span><span style="color: black;">Media penyaring dapat dibuat dari segala jenis bahan inert(tidak larut dalam air atau tidak bereaksi dengan bahan kimia yang ada dalam air). Media penyaring yang umum dipakai yakni pasir silika karena mudah diperoleh, harganya cukup murah dan tidak mudah pecah. Diameter pasir yang digunakan harus cukup halus yakni dengan ukuran 0,2-0,4 mm.</span></span></div><b><i><span style="color: navy; font-family: Verdana; font-size: x-small;">Sisten Saluran Bawah (drainage)</span></i></b><br />
<div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"> Sistem saluran bawah berfungsi untuk mengalirkan air olahan serta sebagai penyangga media penyaring. Saluran ini tediri dari saluran utama dan saluran cabang, terbuat dari pipa berlubang yang di atasnya ditutup dengan lapisan kerikil. Lapisan kerikil ini berfungsi untuk menyangga lapisan pasir agar pasir tidak menutup lubang saluran bawah.</span></div><b><i><span style="color: navy; font-family: Verdana; font-size: x-small;">Ruang Pengeluaran</span></i></b><br />
<div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"> Ruang pengeluran terbagi menjadi dua bagian yang dipisahkan dengan sekat atau dinding pembatas. Di atas dinding pembatas ini dapat dilengkapi dengan weir agar limpasan air olahannya sedikit lebih tinggi dari lapisan pasir. Weir ini berfungsi untuk mencegah timbulnya tekanan di bawah atmosfir dalam lapisan pasir serta untuk menjamin saringan pasir beroperasi tanpa fluktuasi level pada reservoir. Dengan adanya air bebas yang jatuh melalui weir, maka konsentrasi oksigen dalam air olahan akan bertambah besar.</span></div><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Pengolahan air bersih dengan menggunakan sistem saringan pasir lambat konvensional ini mempunyai keunggulan antara lain :</span><br />
<ul><li><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Tidak memerlukan bahan kimia, sehingga biaya operasinya sangat murah.</span></div></li>
<li><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Dapat menghilangkan zat besi, mangan, dan warna serta kekeruhan.</span></div></li>
<li><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Dapat menghilangkan ammonia dan polutan organik, karena proses penyaringan berjalan secara fisika dan biokimia.</span></div></li>
<li><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Sangat cocok untuk daerah pedesaan dan proses pengolahan sangat sederhana<b>.</b></span></div></li>
</ul><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Sedangkan beberapa kelemahan dari sistem saringan pasir lambat konvensiolal tersebut yakni antara lain :</span></div><ul><li><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Jika air bakunya mempunyai kekeruhan yang tinggi, beban filter menjadi besar, sehingga sering terjadi kebutuan. Akibatnya waktu pencucian filter menjadi pendek.</span></div></li>
<li><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Kecepatan penyaringan rendah, sehingga memerlukan ruangan yang cukup luas.</span></div></li>
<li><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Pencucian filter dilakukan secara manual, yakni dengan cara mengeruk lapisan pasir bagian atas dan dicuci dengan air bersih, dan setelah bersih dimasukkan lagi ke dalam bak saringan seperti semula.</span></div></li>
<li><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Karena tanpa bahan kimia, tidak dapat digunakan untuk menyaring air gambut.</span></li>
</ul><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Untuk mengatasi problem sering terjadinya kebuntuan saringan pasir lambat akibat kekeruhan air baku yang tinggi, dapat ditanggulangi dengan cara modifikasi disain saringan pasir lambat yakni dengan menggunakan proses saringan pasir lambat "UP Flow (penyaringan dengan aliran dari bawah ke atas).</span></div><b><span style="color: navy; font-family: Verdana; font-size: x-small;">2.2. Sistem Saringan Pasir Lambat "Up Flow"</span></b><br />
<div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"> Teknologi saringan pasir lambat yang banyak diterapkan di Indonesia biasanya adalah saringan pasir lambat konvesional dengan arah aliran dari atas ke bawah (down flow), sehingga jika kekeruhan air baku naik, terutama pada waktu hujan, maka sering terjadi penyumbatan pada saringan pasir, sehingga perlu dilakukan pencucian secara manual dengan cara mengeruk media pasirnya dan dicuci, setelah bersih dipasang lagi seperti semula, sehingga memerlukan tenaga yang cucup banyak. Ditambah lagi dengan faktor iklim di Indonesia yakni ada musim hujan air baku yang ada mempunyai kekeruhan yang sangat tinggi. Hal inilah yang sering menyebabkan saringan pasir lambat yang telah dibangun kurang berfungsi dengan baik, terutama pada musim hujan.</span></div><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"> Jika tingkat kekeruhan air bakunya cukup tinggi misalnya pada waktu musim hujan, maka agar supaya beban saringan pasir lambat tidak telalu besar, maka perlu dilengkapi dengan peralatan pengolahan pendahuluan misalnya bak pengendapan awal atau saringan "Up Flow" dengan media berikil atau batu pecah, dan pasir kwarsa / silika. Selanjutnya dari bak saringan awal, air dialirkan ke bak saringan utama dengan arah aliran dari bawah ke atas (Up Flow). Air yang keluar dari bak saringan pasir Up Flow tersebut merupakan air olahan dan di alirkan ke bak penampung air bersih, selanjutnya didistribusikan ke konsumen dengan cara gravitasi atau dengan memakai pompa.</span></div><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Diagram proses pengolahan serta contoh rancangan konstruksi saringan pasir lambat Up Flow ditunjukkan pada Gambar (3).</span></div><center><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><img border="1" src="http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Pasir/img03.gif" /></span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><b>Gambar (3) : Diagram proses pengolahan air bersih dengan teknologi saringan pasir lambat "Up Flow" ganda.</b></span></center><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><br />
</span><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"> Dengan sistem penyaringan dari arah bawah ke atas (Up Flow), jika saringan telah jenuh atau buntu, dapat dilakukan pencucian balik dengan cara membuka kran penguras. Dengan adanya pengurasan ini, air bersih yang berada di atas lapisan pasir dapat berfungi sebagai air pencuci media penyaring (back wash). Dengan demikian pencucian media penyaring pada saringan pasir lambat Up Flow tersebut dilakukan tanpa pengeluran atau pengerukan media penyaringnya, dan dapat dilakukan kapan saja.</span></div><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Saringan pasir lambat "Up Flow" ini mempunyai keunggulan dalam hal pencucian media saringan (pasir) yang mudah, serta hasilnya sama dengan saringan pasir yang konvesional.</span></div><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Kapasitas pengolahan dapat dirancang dengan berbagai macam ukuran sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan.<br />
</span></div><b><span style="color: navy; font-family: Verdana; font-size: x-small;">III. KRITERIA PERENCANAAN SARINGAN PASIR LAMBAT "UP FLOW"</span></b><br />
<div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"> Untuk merancang saringan pasir lambat "Up Flow", beberapa kriteria perencanaan yang harus dipenuhi antara lain :</span></div><ul><li><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Kekeruhan air baku lebih kecil 10 NTU. Jika lebih besar dari 10 NTU perlu dilengkapi dengan bak pengendap dengan atau tanpa bahan kimia.</span></div></li>
<li><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Kecepatan penyaringan antara 5 - 10 M<sup>3</sup>/M<sup>2</sup>/Hari.</span></div></li>
<li><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Tinggi Lapisan Pasir 70 - 100 cm.</span></div></li>
<li><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Tinggi lapisan kerikil 25 -30 cm.</span></div></li>
<li><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Tinggi muka air di atas media pasir 90 - 120 cm.</span></div></li>
<li><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Tinggi ruang bebas antara 25- 40 cm.</span></div></li>
<li><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Diameter pasir yang digunakan kira-kira 0,2-0,4 mm</span></div></li>
<li><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Jumlah bak penyaring minimal dua buah.</span></div></li>
</ul><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Unit pengolahan air dengan saringan pasir lambat merupakan suatu paket. Air baku yang digunakan yakni air sungai atau air danau yang tingkat kekeruhannya tidak terlalu tinggi.</span></div><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Jika tingkat kekeruhan air bakunya cukup tinggi misalnya pada waktu musim hujan, maka agar supaya beban saringan pasir lambat tidak telalu besar, maka perlu dilengkapi dengan peralatan pengolahan pendahuluan misalnya bak pengendapan awal atau saringan "Up Flow" dengan media berikil atau batu pecah.</span></div><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Secara umum, proses pengolahan air bersih dengan saringan pasir lambat Up Flow sama dengan saringan pasir lambat Up Flow terdiri atas unit proses:</span></div><ul><li><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Bangunan penyadap</span></div></li>
<li><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Bak Penampung / bak Penenang</span></div></li>
<li><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Saringan Awal dengan sistem "Up Flow"</span></div></li>
<li><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Saringan Pasir Lambat Utama "Up Flow"</span></div></li>
<li><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Bak Air Bersih</span></div></li>
<li><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Perpipaan, kran, sambungan dll.</span></div></li>
</ul><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Kapasitas pengolahan dapat dirancang dengan berbagai macam ukuran sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan.<br />
</span></div><b><span style="color: navy; font-family: Verdana; font-size: x-small;">IV. PERCONTOHAN</span></b><br />
<div align="JUSTIFY"><span style="color: black; font-family: Verdana; font-size: x-small;"> Salah satu rancangan detail konstruksi sistem saringan pasir lampat ‘Up Flow" dengan kapasitas 100 M<sup>3</sup> per hari ditunjukkan seperti pada Gambar 4.a s/d gambar 4.c.</span></div><b><span style="color: navy; font-family: Verdana; font-size: x-small;">4.1. Bahan Yang Digunakan</span></b><br />
<div align="JUSTIFY"><span style="color: black; font-family: Verdana; font-size: x-small;">Bahan yang digunakan untuk pembuatan percontohan unit pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambat Up Flow antara lain :</span></div><ul><li><div align="JUSTIFY"><span style="color: black; font-family: Verdana; font-size: x-small;">Bak penenang manupun bak penyaring dibuat dengan konstruksi beton cor.</span></div></li>
<li><div align="JUSTIFY"><span style="color: black; font-family: Verdana; font-size: x-small;">Perpipaan menggunakan pipa PVC (poly vinyl chloride) diameter 4".</span></div></li>
<li><div align="JUSTIFY"><span style="color: black; font-family: Verdana; font-size: x-small;">Media filter yang digunakan yakni batu pecah (split) ukuran 2-3 cm untuk lapisan penahan, dan pasir sungai/pasir silika untuk lapisan penyaring.</span></div></li>
</ul><center><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><img border="1" height="550" src="http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Pasir/img04.gif" width="906" /></span><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><b>Gambar 4.a : Rancangan alat pengolah air bersih " Saringan Pasir Lambat Up Flow" kapasitas 100 M3/hari. Tampak Atas.</b><br />
</span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><img border="1" height="405" src="http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Pasir/img05.gif" width="519" /></span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><b>Gambar 4.b : Rancangan alat pengolah air bersih " Saringan Pasir Lambat Up Flow" kapasitas 100 M3/hari. Potongan A -A.</b><br />
</span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><img border="1" height="594" src="http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Pasir/img06.gif" width="807" /></span><br />
<b><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Gambar 4.c : Rancangan " Saringan Pasir Lambat Up Flow" kapasitas 100 M3/hari. Potongan B-B dan C-C.</span></b></center><b><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">4.2. Spesifikasi Teknis Percontohan Unit Saringan Pasir Lambat Up Flow</span></b><br />
<div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"> Salah satu contoh unit pengolahan air dengan saringan pasir lambat "Up Flow" adalah unit ala pengolah air yang dibangun di Pesantren La Tansa, Lebak, Jawa barat, dengan kapasitas 100 M<sup>3</sup>/hari seperti ditunjukkan pada gambar desain seperti pada Gambar 5.<br />
</span></div><center><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><img border="1" height="273" src="http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Pasir/img07.gif" width="335" /></span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><b>Gambar 5 : Unit Pengolahan Air Bersih dengan Saringan pasir lambat</b><br />
<b>dengan arah aliran dari bawah ke atas (Up Flow) yang sedang beroperasi.</b><br />
<b>Kapasitas 100 M<sup>3</sup>/hari.</b><br />
<b>Lokasi : Pesantren La tansa, Lebak, Jawa Barat.</b></span></center><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><br />
</span><span style="color: black; font-family: Verdana; font-size: x-small;">Spesifikasi Alat adalah sebagai berikut :</span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><span style="color: black;">Kapasitas Pengolahan : 100 m<sup>3</sup> / hari</span><br />
<span>Bangunan Penyadap : Pipa PCV diameter 4" (berlubang)</span><br />
<span style="color: black;">Bak Penerima / Bak Penenang Awal : 80 cm x 300 cm x 250 cm</span></span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><span style="color: black;">Saringan Up Flow Awal : Ukuran 200 cm x 300 cm x 225 cm</span><br />
<span>Tebal Lapisan Kerikil :</span><br />
<span>Batu Pecah, ukuran 2-3 cm = 20 cm</span><br />
<span>Batu Pecah, ukuran 1-2 cm = 10 cm</span><br />
<span>Pasir = 70 cm</span><br />
<span>Kecepatan Penyaringan = 16 m<sup>3</sup>/m<sup>2</sup> hari</span><br />
<span style="color: black;">Bak Penenang kedua : 80 cm x 500 cm x 225 cm (2 buah)</span></span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><span style="color: black;">Saringan Pasir Up Flow kedua : 200 cm x 500 cm x 200 cm (2 buah)</span><br />
<span>Kecepatan Penyaringan : 5 m<sup>3</sup>/m<sup>2</sup> hari</span><br />
<span>Bak Air Bersih : 200 cm x 580 cm x 200 cm ( <u>+</u> 20 m<sup>3</sup>)</span><br />
<span>Tebal Lapisan Kerikil :</span><br />
<span>Batu Pecah, ukuran 2-3 cm = 20 cm</span><br />
<span>Batu Pecah, ukuran 1-2 cm = 10 cm</span><br />
<span>Pasir = 20 cm</span><br />
<span>Bahan Bangunan : beton semen cor</span><br />
<br />
<br />
<b><span style="color: navy;">V. KEUNGGULAN SARINGAN PASIR LAMBAT DENGAN ARAH ALIRAN DARI BAWAH KE ATAS</span></b></span><br />
<div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"> Pengolahan air bersih menggunakan sistem saringan pasir lambat dengan arah aliran dari bawah ke atas mempunyai keuntungan antara lain :</span></div><ul><li><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Tidak memerlukan bahan kimia, sehingga biaya operasinya sangat murah.</span></div></li>
<li><div align="JUSTIFY"><span font="" style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Dapat menghilangkan zat besi, mangan, dan warna serta kekeruhan.</span></div></li>
<li><div align="JUSTIFY"><span font="" style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Dapat menghilangkan ammonia dan polutan organik, karena proses penyaringan berjalan secara fisika dan biokimia.</span></div></li>
<li><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Sangat cocok untuk daerah pedesaan dan proses pengolahan sangat sederhana.</span></div></li>
<li><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Perawatan mudah karena pencucian media penyaring (pasir) dilakukan dengan cara membuka kran penguras, sehingga air hasil saringan yang berada di atas lapisan pasir berfungsi sebagai air pencuci. Dengan demikian pencucian pasir dapat dilakukan tanpa pengerukan media pasirnya.</span></div></li>
</ul><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><br />
<b><span style="color: navy;">VI. HASIL PENGOLAHAN</span></b></span><br />
<div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"> Berdasarkan hasil uji coba alat pengolah air saringan pasir lambat Up Flow yang telah dibangun di Pesantren La Tansa, Lebak, Jawa Barat, dengan kapasitas operasi 120 M<sup>3</sup>/Hari, didapatkan hasil analisa kualias air sebelum dan sesudah pengolahan seperti pada Tabel (1).</span></div><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"> Dari hasil analisa tersebut dapat dilihat bahwa dengan teknologi saringan pasir lambat tersebut dapat menurunkan zat besi dari 1,16 mg/lt menjadi 0,36 mg/lt. Konsentrasi ammonium juga turun dari 0,4 mg/lt menjadi tak terdeteksi.</span></div><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"> Dari hasil analisa air tersebut secara umum dapat diketahui bahwa hasil air olahan dengan saringan pasir lambat dengan arah aliran dari bawah ke atas tersebut sudah memenuhi syarat sebagai air bersih, dan jika direbus sudah dapat digunakan sebagai air minum sesuai dengan standar kesehatan.<br />
</span></div><b><span style="color: navy; font-family: Verdana; font-size: x-small;">VII. OPERASI DAN PERAWATAN</span></b><br />
<div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"> Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam hal pengoperasian saringan pasir lambat dengan arah aliran dari atas ke bawah antara lain yakni :</span></div><ul><li><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Kecepatan penyaringan harus diatur sesuai dengan kriteria perencanaan.</span></div></li>
<li><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Jika kekeruhan air baku cukup tinggi sebaiknya kecepatan diatur sesuai dengan kecepatan disain mimimum (5 M<sup>3</sup>/M<sup>2</sup>.Hari).</span></div></li>
<li><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Pencucian media penyaring (pasir) pada saringan awal (pertama) sebaiknya dilakukan minimal setelah 1 minggu operasi, sedangkan pencucian pasir pada saringan ke dua dilakukan minimal setelah 3 - 4 minggu operasi.</span></div></li>
<li><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Pencucian media pasir dilakukan dengan cara membuka kran penguras pada tiap-tiap bak saringan, kemudian lumpur yang ada pada dasar bak dapat dibersihkan dengan cara mengalirkan air baku sambil dibersihkan dengan sapu sehingga lumpur yang mengendap dapat dikelurakan. Jika lupur yang ada di dalam lapisan pasir belum bersih secara sempurna, maka pencucian dapat dilakukan dengan mengalirkan air baku ke bak saringan pasir tersebut dari bawah ke atas dengan kecepatan yang cukup besar sampai lapisan pasir terangkat (terfluidisasi), sehingga kotoran yang ada di dalam lapisan pasir terangkat ke atas. Selanjutnya air yang bercampur lumpur yang ada di atas lapisan pasir dipompa keluar sampai air yang keluar dari lapisan pasir cukup bersih.</span></div></li>
</ul><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><br />
</span><center><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><img border="1" height="219" src="http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Pasir/img08.gif" width="312" /></span><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><b>Gambar 6 : Foto pada waktu pencucian pasir dengan pemompaan.</b></span></center><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><br />
</span><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><img height="13" src="http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Images/redball.gif" width="25" /><b><span style="color: navy;">PENUTUP</span></b></span><br />
<div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"> Aspek yang paling menarik dari sistem saringan pasir lambat adalah pengoperasiannya sederhana, mudah dan murah. Apabila konstruksi saringan dirancang sesuai dengan kriteria perencanaan, maka alat ini dapat menghasilkan hasil yang baik dan murah. Di dalam proses saringan pasir lambat ini selain terjadi penyaringan secara fisik juga terjadi proses biokimia. Mikroorganisme yang hidup dan menempel pada permukaan media menyaring dapat menguraikan senyawa organik, amonium serta senyawa mikro polutan lainnya. Selain itu dengan proses saringan pasir lambat juga dapat menurunkan zat besi dan mangan yang ada dalam air baku.</span></div><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"> Sistem saringan pasir lambat ini sangat sesuai diterapkan di daerah pedesaan di negara- negara berkembang, khususnya di Indonesia, karena sistem ini cukup sederhana baik dari segi konstruksi operasionalnya , serta biaya operasinya sangat murah. Di samping itu, sistem saringan pasir lambat ini dapat dirancang mulai dari kapasitas yang kecil sampai kapasitas yang besar.<br />
</span></div><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><img height="13" src="http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Images/redball.gif" width="25" /><b><span style="color: navy;">DAFTAR PUSTAKA</span></b></span><br />
<ol><li><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Annonimous, <i>"Design Criteria For Waterworks Facilities"</i>, Japan Water Works Association, 1978.</span></div></li>
<li><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Tambo, N., and Okasawara, K., <i>"Jousui no Gijutsu"</i>, Gihoudo Shuppan, Tokyo, 1992.</span></div></li>
<li><div align="JUSTIFY"><span font="" style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Viessman, W. JR.and Hammer, "<i>Water Supply And Pollution Control"</i>, Fourth Edition, Harper & Row Publishers, New York, 1985.</span></div></li>
</ol><center><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><br />
<b>Tabel 1 : Hasil Analisa Air Baku dan Air Olahan</b></span><br />
<table border="" cellpadding="7" height="100%"><tbody>
<tr><td bgcolor="#FFFFFF" valign="TOP" width="10%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"> <b>No. </b></span></td><td bgcolor="#FFFFFF" colspan="2" valign="TOP" width="33%"><b><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Sifat Fisika </span></b></td><td bgcolor="#FFFFFF" valign="TOP" width="17%"><b><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Satuan</span></b></td><td bgcolor="#FFFFFF" valign="TOP" width="15%"><b><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Air Baku</span></b></td><td bgcolor="#FFFFFF" valign="TOP" width="15%"><b><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Air Olahan</span></b></td><td bgcolor="#FFFFFF" valign="TOP" width="18%"><b><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Standar</span></b></td></tr>
<tr><td colspan="2" valign="TOP" width="10%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">1</span></td><td valign="TOP" width="26%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Keadaan</span></td><td valign="TOP" width="17%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">-</span></td><td valign="TOP" width="15%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">-</span></td><td valign="TOP" width="15%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">-</span></td><td valign="TOP" width="18%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">-</span></td></tr>
<tr><td colspan="2" valign="TOP" width="9%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">2</span></td><td valign="TOP" width="26%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Bau</span></td><td valign="TOP" width="17%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">-</span></td><td valign="TOP" width="15%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">-</span></td><td valign="TOP" width="15%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">-</span></td><td valign="TOP" width="18%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">tak berbau</span></td></tr>
<tr><td colspan="2" valign="TOP" width="9%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">3</span></td><td valign="TOP" width="26%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">rasa</span></td><td valign="TOP" width="17%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">-</span></td><td valign="TOP" width="15%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">-</span></td><td valign="TOP" width="15%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">-</span></td><td valign="TOP" width="18%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">tak berasa</span></td></tr>
<tr><td colspan="2" valign="TOP" width="9%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">4</span></td><td valign="TOP" width="26%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Suhu </span></td><td valign="TOP" width="17%"><span style="font-size: x-small;"><sup><span style="font-family: Verdana;">o</span></sup><span style="font-family: Verdana;">C</span></span></td><td valign="TOP" width="15%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">27,7</span></td><td valign="TOP" width="15%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">27,7</span></td><td valign="TOP" width="18%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">normal</span></td></tr>
<tr><td colspan="2" valign="TOP" width="9%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">5</span></td><td valign="TOP" width="26%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Kekeruhan</span></td><td valign="TOP" width="17%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">NTU</span></td><td valign="TOP" width="15%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">28,8</span></td><td valign="TOP" width="15%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">4,8</span></td><td valign="TOP" width="18%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">5</span></td></tr>
<tr><td colspan="2" valign="TOP" width="9%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">6</span></td><td valign="TOP" width="26%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Warna</span></td><td valign="TOP" width="17%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Pt-Co</span></td><td valign="TOP" width="15%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">25</span></td><td valign="TOP" width="15%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">0,9</span></td><td valign="TOP" width="18%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">50</span></td></tr>
<tr><td colspan="2" valign="TOP" width="9%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">7</span></td><td valign="TOP" width="26%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Daya Hantar Listrik</span></td><td valign="TOP" width="17%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">mmhos/cm</span></td><td valign="TOP" width="15%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">75</span></td><td valign="TOP" width="15%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">79</span></td><td valign="TOP" width="18%"> </td></tr>
<tr><td valign="TOP" width="3%"> </td><td colspan="2" valign="TOP" width="32%"><b><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Sifat Kimia</span></b></td><td valign="TOP" width="17%"> </td><td valign="TOP" width="15%"> </td><td valign="TOP" width="15%"> </td><td valign="TOP" width="18%"> </td></tr>
<tr><td colspan="2" valign="TOP" width="9%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">8</span></td><td valign="TOP" width="26%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">pH</span></td><td valign="TOP" width="17%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">-</span></td><td valign="TOP" width="15%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">6,9</span></td><td valign="TOP" width="15%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">7,0</span></td><td valign="TOP" width="18%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">6,5 - 9,0</span></td></tr>
<tr><td colspan="2" valign="TOP" width="9%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">9</span></td><td valign="TOP" width="26%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Jumlah Zat Padat</span></td><td valign="TOP" width="17%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">mg/lt</span></td><td valign="TOP" width="15%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">65</span></td><td valign="TOP" width="15%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">63</span></td><td valign="TOP" width="18%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">1500</span></td></tr>
<tr><td colspan="2" valign="TOP" width="9%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">10</span></td><td valign="TOP" width="26%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Karbon dioksida bebas</span></td><td valign="TOP" width="17%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">mg/lt</span></td><td valign="TOP" width="15%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">-</span></td><td valign="TOP" width="15%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">-</span></td><td valign="TOP" width="18%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">-</span></td></tr>
<tr><td colspan="2" valign="TOP" width="9%"> </td><td valign="TOP" width="26%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Karbon dioksida agresif</span></td><td valign="TOP" width="17%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">mg/lt</span></td><td valign="TOP" width="15%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">-</span></td><td valign="TOP" width="15%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">-</span></td><td valign="TOP" width="18%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">-</span></td></tr>
<tr><td colspan="2" valign="TOP" width="9%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">11</span></td><td valign="TOP" width="26%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Alkalinitas :</span></td><td valign="TOP" width="17%"> </td><td valign="TOP" width="15%"> </td><td valign="TOP" width="15%"> </td><td valign="TOP" width="18%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">-</span></td></tr>
<tr><td colspan="2" valign="TOP" width="9%"> </td><td valign="TOP" width="26%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">a. phonolphtalein</span></td><td valign="TOP" width="17%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">mg/lt CaCO<sub>3</sub></span></td><td valign="TOP" width="15%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">-</span></td><td valign="TOP" width="15%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">-</span></td><td valign="TOP" width="18%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">-</span></td></tr>
<tr><td colspan="2" valign="TOP" width="9%"> </td><td valign="TOP" width="26%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">b. Total</span></td><td valign="TOP" width="17%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">sda</span></td><td valign="TOP" width="15%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">24,2</span></td><td valign="TOP" width="15%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">24,6</span></td><td valign="TOP" width="18%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">-</span></td></tr>
<tr><td colspan="2" valign="TOP" width="9%"> </td><td valign="TOP" width="26%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">c. hidroksida</span></td><td valign="TOP" width="17%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">sda</span></td><td valign="TOP" width="15%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">-</span></td><td valign="TOP" width="15%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">-</span></td><td valign="TOP" width="18%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">-</span></td></tr>
<tr><td colspan="2" valign="TOP" width="9%"> </td><td valign="TOP" width="26%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">d. karbonat</span></td><td valign="TOP" width="17%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">sda</span></td><td valign="TOP" width="15%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">-</span></td><td valign="TOP" width="15%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">-</span></td><td valign="TOP" width="18%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">-</span></td></tr>
<tr><td colspan="2" valign="TOP" width="9%"> </td><td valign="TOP" width="26%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">e. bikarbonat</span></td><td valign="TOP" width="17%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">sda</span></td><td valign="TOP" width="15%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">-</span></td><td valign="TOP" width="15%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">-</span></td><td valign="TOP" width="18%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">-</span></td></tr>
<tr><td colspan="2" valign="TOP" width="9%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">12</span></td><td valign="TOP" width="26%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Kesadahan</span></td><td valign="TOP" width="17%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">sda</span></td><td valign="TOP" width="15%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">-</span></td><td valign="TOP" width="15%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">-</span></td><td valign="TOP" width="18%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">500</span></td></tr>
<tr><td colspan="2" valign="TOP" width="9%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">13</span></td><td valign="TOP" width="26%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Kalsium </span></td><td valign="TOP" width="17%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">mg/lt -CaCO<sub>3</sub></span></td><td valign="TOP" width="15%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">5,9</span></td><td valign="TOP" width="15%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">6,1</span></td><td valign="TOP" width="18%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">200</span></td></tr>
<tr><td colspan="2" valign="TOP" width="9%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">14</span></td><td valign="TOP" width="26%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Magnesium</span></td><td valign="TOP" width="17%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">sda</span></td><td valign="TOP" width="15%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">17,3</span></td><td valign="TOP" width="15%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">17,4</span></td><td valign="TOP" width="18%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">150</span></td></tr>
<tr><td colspan="2" valign="TOP" width="9%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">15</span></td><td valign="TOP" width="26%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Besi Total</span></td><td valign="TOP" width="17%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">mg/lt-Fe</span></td><td valign="TOP" width="15%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">1,16</span></td><td valign="TOP" width="15%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">0,36</span></td><td valign="TOP" width="18%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">1,0</span></td></tr>
<tr><td colspan="2" valign="TOP" width="9%"> </td><td valign="TOP" width="26%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Terlarut</span></td><td valign="TOP" width="17%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">sda</span></td><td valign="TOP" width="15%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">-</span></td><td valign="TOP" width="15%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">-</span></td><td valign="TOP" width="18%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">-</span></td></tr>
<tr><td colspan="2" valign="TOP" width="9%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">16</span></td><td valign="TOP" width="26%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Mangan</span></td><td valign="TOP" width="17%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">mg/lt-Mn</span></td><td valign="TOP" width="15%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">negatip</span></td><td valign="TOP" width="15%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">negatip</span></td><td valign="TOP" width="18%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">0,5</span></td></tr>
<tr><td colspan="2" valign="TOP" width="9%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">17</span></td><td valign="TOP" width="26%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Ammonium</span></td><td valign="TOP" width="17%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">mg/lt-NH<sub>4</sub><sup>+</sup></span></td><td valign="TOP" width="15%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">0,4</span></td><td valign="TOP" width="15%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">ttd</span></td><td valign="TOP" width="18%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">-</span></td></tr>
<tr><td colspan="2" valign="TOP" width="9%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">18</span></td><td valign="TOP" width="26%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Nitrit</span></td><td valign="TOP" width="17%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">mg/lt-NO<sub>2</sub></span></td><td valign="TOP" width="15%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">negatip</span></td><td valign="TOP" width="15%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">negatip</span></td><td valign="TOP" width="18%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">1,0</span></td></tr>
<tr><td colspan="2" valign="TOP" width="9%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">19</span></td><td valign="TOP" width="26%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Nitrat</span></td><td valign="TOP" width="17%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">mg/lt-NO<sub>3</sub></span></td><td valign="TOP" width="15%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">-</span></td><td valign="TOP" width="15%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">-</span></td><td valign="TOP" width="18%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">10</span></td></tr>
<tr><td colspan="2" valign="TOP" width="9%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">20</span></td><td valign="TOP" width="26%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Angka Permanganat</span></td><td valign="TOP" width="17%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">mg/lt</span></td><td valign="TOP" width="15%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">1,25</span></td><td valign="TOP" width="15%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">1,0</span></td><td valign="TOP" width="18%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">10</span></td></tr>
<tr><td colspan="2" valign="TOP" width="9%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">21</span></td><td valign="TOP" width="26%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Khlorida</span></td><td valign="TOP" width="17%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">mg/lt-Cl<sup>-</sup></span></td><td valign="TOP" width="15%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">1,50</span></td><td valign="TOP" width="15%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">1,55</span></td><td valign="TOP" width="18%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">600</span></td></tr>
<tr><td colspan="2" valign="TOP" width="9%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">22</span></td><td valign="TOP" width="26%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Sulfat</span></td><td valign="TOP" width="17%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">mg/lt-SO<sub>4</sub><sup>-</sup></span></td><td valign="TOP" width="15%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">1,0</span></td><td valign="TOP" width="15%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">1,0</span></td><td valign="TOP" width="18%"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">400</span></td></tr>
</tbody></table></center><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><img height="13" src="http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Images/redball.gif" width="25" /><b><span style="color: navy;">LAMPIRAN GAMBAR</span></b></span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><br />
</span><br />
<center><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><img border="1" height="338" src="http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Pasir/img09.gif" width="491" /></span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><b>Pembangunan bak penyaringan</b><br />
</span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><img border="1" height="338" src="http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Pasir/img10.gif" width="486" /></span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><b>Konstruksi beton penyangga media penyaring</b><br />
</span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><img border="1" height="340" src="http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Pasir/img11.gif" width="491" /></span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><b>Pengisian lapisan kerikil</b><br />
</span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><img border="1" height="337" src="http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Pasir/img12.gif" width="492" /></span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><b>Bak penenang ke dua</b><br />
</span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><img border="1" height="342" src="http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Pasir/img13.gif" width="490" /></span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><b>Pengisian media pasir ke dalam bak penyaringan</b><br />
</span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><img border="1" height="338" src="http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Pasir/img14.gif" width="490" /></span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><b>Saluran irigasi yang digunakan sebagai air baku yang akan diolah.</b><br />
</span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><img border="1" height="341" src="http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Pasir/img15.gif" width="490" /></span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><b>Bak penenang awal</b><br />
</span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><img border="1" height="337" src="http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Pasir/img16.gif" width="493" /></span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><b>Bak penenang ke dua</b><br />
</span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><img border="1" height="494" src="http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Pasir/img17.gif" width="338" /> <img border="1" height="495" src="http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Pasir/img18.gif" width="305" /></span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><b>Konstruksi saluran penguras untuk pencucian media filter.</b><br />
</span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><img border="1" height="334" src="http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Pasir/img19.gif" width="492" /></span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><b>Bentuk alat pembubuh khlorine atau kaporit (bentuk tablet).</b><br />
</span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><img border="1" height="338" src="http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Pasir/img20.gif" width="493" /></span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><b>Unit pengolahan air bersih dengan proses saringan</b><br />
<b>pasir lambat "Up Flow" yang sedang beroperasi</b></span><br />
<div><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><b><br />
</b></span></div></center>nonohttp://www.blogger.com/profile/09775243038661833159noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1390110169033730931.post-2742270716639704062011-06-04T19:15:00.000-07:002011-06-04T19:15:35.039-07:00Cara Pengolahan Air<center><table border="0"><tbody>
<tr><td align="CENTER" width="142"><span style="font-family: Verdana;"><img height="105" src="http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Akua/akua11.gif" width="135" /></span></td><td align="CENTER" width="830"><b><span style="color: black; font-family: Verdana; font-size: large;">Cara Pengolahan Air Sumur Untuk Kebutuhan Air Minum</span></b></td></tr>
</tbody></table></center><div align="center"><b><span style="color: navy; font-family: Verdana;">ABSTRAK</span></b></div><div align="justify"><i><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Air sumur merupakan sumber utama air minum bagi masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan. Untuk mendapatkan sumber air tersebut umumnya manusia membuat sumur gali atau sumur pantek. Air tanah sering mengandung zat besi (Fe) dan Mangan (Mn) cukup besar. Adanya kandungan Fe dan Mn dalam air menyebabkan warna air tersebut berubah menjadi kuning-coklat setelah beberapa saat kontak dengan udara. Disamping dapat mengganggu kesehatan juga menimbulkan bau yang kurang enak serta menyebabkan warna kuning pada diding bak serta bercak-bercak kuning pada pakaian. Oleh karena itu menurut PP No.20 Tahun 1990 tersebut, kadar (Fe) dalam air minum maksimum yang dibolehkan adalah 0,3 mg/lt, dan kadar Mangan (Mn) dalam air minum yang dibolehkan adalah 0,1 mg/lt.</span></i></div><div align="justify"><i><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Untuk mengatasi masalah tersebut, maka Kelompok Pengkajian Sistem Pengelolaan Air, Kedeputian Bidang Analisis Sistem, BPP Teknologi telah dirancang suatu unit pengolahan air sumur yang dapat langsung diminum tanpa dimasak terlebih dahulu. Unit pengolahan tersebut terdiri dari antara lain : pompa air baku, filter bertekanan, filter mangan zeolit, filter karbon aktif, cartridge filter dan sterilisator ultra violet. Unit alat tersebut dapat dirancang sesuai dengan kapasitas yang diinginkan.</span></i></div><span style="font-family: Verdana;"><br />
</span><span style="font-family: Verdana;"><span style="font-size: x-small;"><img height="12" src="http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Images/redball.gif" width="23" /><b><span style="color: navy;">KATA KUNCI : </span></b>Mangan, Zat Besi, Filter, Karbon Aktif, Mangan Zeolit, Pengolahan Air Sumur<br />
<img height="13" src="http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Images/redball.gif" width="25" /><span style="color: navy; font-family: 'Comic Sans MS';"><b>JENIS TEKNOLOGI : </b></span>Teknologi Pengolahan Air Bersih<br />
<img height="13" src="http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Images/redball.gif" width="25" /><span style="color: navy; font-family: 'Comic Sans MS';"><b>TARGET PENGGUNAAN : </b></span>Rumah Tangga, Komunal (kelompok)</span><br />
</span><br />
<b><span style="color: navy; font-family: Verdana;">I. PENDAHULUAN</span></b><br />
<b><span style="color: navy; font-family: Verdana;">1.1. Latar Belakang</span></b><br />
<div align="justify"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"> Air merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia. Karena itu jika kebutuhan akan air tersebut belum tercukupi maka dapat memberikan dampak yang besar terhadap kerawanan kesehatan maupun sosial. Pengadaan air bersih di Indonesia khususnya untuk skala yang besar masih terpusat di daerah perkotaan, dan dikelola oleh Perusahan Air Minum (PAM) kota yang bersangkutan. Namun demikian secara nasional jumlahnya masih belum mencukupi dan dapat dikatakan relatif kecil yakni 16,08 % (1995). Untuk daerah yang belum mendapatkan pelayanan air bersih dari PAM umumnya mereka menggunakan air tanah (sumur), air sungai, air hujan, air sumber (mata air) dan lainnya.</span></div><div align="justify"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"> Dari data ststistik 1995, prosentasi banyaknya rumah tangga dan sumber air minum yang digunakan di berbagai daerah di Indonesia sangat bervariasi tergantung dari kondisi geografisnya. Secara nasional yakni sebagai berikut : Yang menggunakan air leding (PAM) 16,08 %, air tanah dengan memakai pompa 11,61 %, air sumur (perigi) 49,92 %, mata air (air sumber) 13,92 %, air sungai 4,91 %, air hujan 2,62 % dan lainnya 0,80 %.</span></div><div align="justify"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"> Permasalahan yang timbul yakni sering dijumpai bahwa kulaitas air tanah maupun air sungai yang digunakan masyarakat kurang memenuhi syarat sebagai air minum yang sehat bahkan di beberapa tempat bahkan tidak layak untuk diminum. Air yang layak diminum, mempunyai standar persyaratan tertentu yakni persyaratan fisis, kimiawi dan bakteriologis, dan syarat tersebut merupakan satu kesatuan. Jadi jika ada satu saja parameter yang tidak memenuhi syarat maka air tesebut tidak layak untuk diminum. Pemakaian air minum yang tidak memenuhi standar kualitas tersebut dapat menimbulkan gangguan kesehatan, baik secara langsung dan cepat maupun tidak langsung dan secara perlahan.</span></div><div align="justify"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"> Air tanah sering mengandung zat besi (Fe) dan Mangan (Mn) cukup besar. Adanya kandungan Fe dan Mn dalam air menyebabkan warna air tersebut berubah menjadi kuning-coklat setelah beberapa saat kontak dengan udara. Disamping dapat mengganggu kesehatan juga menimbulkan bau yang kurang enak serta menyebabkan warna kuning pada diding bak serta bercak-bercak kuning pada pakaian. Oleh karena itu menurut PP No.20 Tahun 1990 tersebut, kadar (Fe) dalam air minum maksimum yang dibolehkan adalah 0,3 mg/lt, dan kadar Mangan (Mn) dalam air minum yang dibolehkan adalah 0,1 mg/lt.</span></div><div align="justify"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"> Untuk menanggulangi masalah tersebut, salah satu alternatif yakni dengan cara mengolah air tanah atau air sumur sehingga didapatkan air dengan kualitas yang memenuhi syarat kesehatan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas, Kelompok Pengkajian Sistem Pengelolaan Air, Kedeputian Bidang Analisis Sistem, BPP Teknologi, telah mengembangkan teknologi untuk mengolah air sumur menjadi air yang dapat langsung diminum tanpa dimasak terlebih dahulu. Unit alat tersebut terdiri dari antara lain : pompa air baku, filter bertekanan, filter mangan zeolit, filter karbon aktif, cartridge filter dan sterilisator ultra violet. Unit alat tersebut dapat dirancang sesuai dengan kapasitas yang diinginkan.</span></div><b><span style="color: navy; font-family: Verdana;">1.2. Tujuan Dan Sasaran</span></b><br />
<div align="justify"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"> Tujuan teknologi pengolahan air ini adalah unutk meningkatkan kesehatan masyarakat, khususnya masyarakat yang masih menggunakan air tanah atau air sumur sebagai sumber kebutuhan air bersih. Sedangkan sasarannya adalah menyebar luaskan paket teknologi pengolahan air sumur siap minum kepada masyarakat yang memerlukan.</span></div><b><span style="color: navy; font-family: Verdana;">1.3. Manfaat</span></b><br />
<div align="justify"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"> Unit alat pengolahan air ini dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas air sumur atau air tanah sehingga langsung dapat diminum tanpa proses pemanasan. Unit alat ini sangat cocok digunakan untuk keperluan :</span></div><ul><li><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Asrama</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Pesantren</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Pemukiman padat penduduk</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Dll.</span></li>
</ul><b><span style="color: navy; font-family: Verdana;">1.5. Kontak Personil</span></b><br />
<span style="font-family: Verdana;"><a href="mailto:air@server.enviro.bppt.go.id"><span style="font-size: x-small;">Ir. Nusa Idaman Said, M.Eng. </span></a><span style="font-size: x-small;"><br />
<br />
Kelompok Teknologi Pengelolaan Air Bersih dan Limbah Cair<br />
Direktorat Teknologi Lingkungan<br />
Kedeputian Bidang Teknologi Informasi, Energi dan Material<br />
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi<br />
<br />
JL. M.H.Thamrin No.8, Jakarta Pusat<br />
Tel. 021-3169769, 3169770 Fax. 021-3169760<br />
Email : <a href="mailto:air@server.enviro.bppt.go.id">air@server.enviro.bppt.go.id</a><br />
Home Page : <a href="http://www.enviro.bppt.go.id/~Kel-1/">http://www.enviro.bppt.go.id/~Kel-1/</a><br />
</span></span><b><span style="color: navy; font-family: Verdana;">II. BAHAN</span></b><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Bahan atau media yang digunakan yakni :<br />
</span><br />
<center><table border="0"><tbody>
<tr><td align="CENTER"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><img border="1" src="http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Akua/akua18.gif" /></span></td><td align="LEFT"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Pasir silika, digunakan untuk media saringan atau filter pasir.</span></td></tr>
<tr><td align="CENTER"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><img border="1" src="http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Akua/akua19.gif" /></span></td><td align="LEFT"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Kerikil, digunakan sebagai lapisan penahan pada filter pasir, filter mangan zeolit maupun filter karbon aktif.</span></td></tr>
<tr><td align="CENTER"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><img border="1" src="http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Akua/akua21.gif" /></span></td><td align="LEFT"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Mangan zeolit, digunakan untuk media filter manggan zeolit yang berfungsi untuk menghilangkan zat besi atau zat mangan.</span></td></tr>
<tr><td align="CENTER"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><img border="1" src="http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Akua/akua20.gif" /></span></td><td align="LEFT"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Karbon aktif butiran (granular), digunakan untuk media filter karbon aktif yang berfungsi untuk menyerap polutan mikro yang ada di dalam air atau untuk menyerap zat warna dan bau.</span></td></tr>
<tr><td align="CENTER"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><img border="1" src="http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Akua/akua22.gif" /></span></td><td align="LEFT"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Kaporit, digunakan untuk mengoksidasi zat besi atau zat mangan menjadi bentuk oksida yang tak larut dalam air, sehingga dapat dipisahkan dengan cara penyaringan.</span></td></tr>
</tbody></table></center><span style="font-family: Verdana;"><br />
</span><b><span style="color: navy; font-family: Verdana;">III. PERALATAN</span></b><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Spesifikasi teknis peralatan (Kapasitas 10000 liter/hari)</span><br />
<ol type="A"><li><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Pompa Air Baku<br />
</span><table border="0"><tbody>
<tr><td align="left"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><img border="1" src="http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Akua/akua01.gif" /></span></td><td align="left" valign="top"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Spesifikasi :<br />
<br />
Type : DAB<br />
Power : 250 Watt<br />
Pressure : 4 Bars (max)<br />
Section Head : 9 m<br />
Jumlah : 1 unit</span></td></tr>
</tbody></table><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><br />
</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Pompa dosing<br />
</span><table border="0"><tbody>
<tr><td align="left"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><img border="1" height="200" src="http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Akua/akua02.gif" width="182" /></span></td><td align="left" valign="top"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Spesifikasi :<br />
<br />
Type : Chemtech 100/030<br />
Tekanan : 7 Bars<br />
Kapasitas : 4.7 lt/hour<br />
Pump head : SAN<br />
Diaphragm : Hypalon<br />
Jumlah : 1 unit</span></td></tr>
</tbody></table><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><br />
</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Tangki Bahan Kimia<br />
</span><table border="0"><tbody>
<tr><td align="left"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><img border="1" src="http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Akua/akua03.gif" /></span></td><td align="left" valign="top"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Spesifikasi :<br />
<br />
Volume : 25 liter<br />
Ukuran : 50 cm x 25 cm x 10 cm<br />
Material of Contraction : Fiberglass Reinforced Plastic (FRP)<br />
Jumlah : 1 unit</span></td></tr>
</tbody></table><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><br />
</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Tangki Reaktor<br />
</span><table border="0"><tbody>
<tr><td align="left"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><img border="1" src="http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Akua/akua04.gif" /></span></td><td align="left" valign="top"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Spesifikasi :<br />
<br />
Kapasitas : 0,5 – 1 M3/jam<br />
Ukuran : 63 cm x 120 cm<br />
Material : Mild Steel with Reinforced Fiber Plastic<br />
Inlet/Outlet : 1 "<br />
Jumlah : 1 unit</span></td></tr>
</tbody></table><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><br />
</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Saringan Pasir Cepat (Sand Filter)<br />
</span><table border="0"><tbody>
<tr><td align="left"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><img border="1" src="http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Akua/akua05.gif" /></span></td><td align="left" valign="top"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Rangkaian saringan pasir cepat (sand filter), filter mangan zeolit dan filter karbon aktif.<br />
<br />
Spesifikasi :<br />
<br />
Tekanan : 3 Bars<br />
Capacity : 1.4 – 1.8 m3 / jam<br />
Ukuran : <span style="font-family: Symbol; font-size: x-small;">Æ</span> 10 inchi x 120 cm<br />
Material : FRP<br />
Pipa Inlet / outlet : ¾ inch<br />
System : Semi automatic backwash<br />
Media Filter : Pasir Silika<br />
Media Penahan : Gravel<br />
Number : 1 unit</span></td></tr>
</tbody></table><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><br />
</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Filter mangan Zeolit</span><table border="0"><tbody>
<tr><td align="left"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><img border="1" src="http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Akua/akua06.gif" /></span></td><td align="left" valign="top"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Tabung filter pasir, tabung filter mangan zeolit dan tabung filter karbon aktif.<br />
<br />
Spesifikasi :<br />
<br />
Tekanan : 3 Bars<br />
Capacity : 1.4 – 1.8 m3 / jam<br />
Ukuran : <span style="font-family: Symbol; font-size: x-small;">Æ</span> 10 inchi x 120 cm<br />
Material : FRP<br />
Pipa Inlet / outlet : ¾ inch<br />
System : Semi automatic backwash<br />
Media Filter : Mangan Zeolit<br />
Media Penahan : Gravel<br />
Number : 1 unit</span></td></tr>
</tbody></table><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><br />
</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Filter Karbon Aktif<br />
<br />
<span style="font-size: x-small;">Tekanan : 3 Bars<br />
Capacity : 1.4 – 1.8 m3 / jam<br />
Ukuran : Æ10 inchi x 120 cm<br />
Material : FRP<br />
Pipa Inlet / outlet : ¾ inch<br />
System : Semi automatic backwash<br />
Media Filter : Karbon Aktif Granular<br />
Media Penahan : Gravel<br />
Number : 1 unit<br />
</span></span></li>
<li><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Filter Cartridge<br />
</span><table border="0"><tbody>
<tr><td align="left"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><img border="1" height="204" src="http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Akua/akua07.gif" width="142" /></span></td><td align="left" valign="top"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Filter Cartridge ukuran 0,5 mikron, kapasitas 5 -10 m3/hari.<br />
<br />
Spesifikasi :<br />
<br />
Tipe : Proklean PK-CP-1<br />
Kapasitas : 20 Liter/menit<br />
Tekanan maksimum : 125 Psi<br />
Inlet/Outlet : 3/4"<br />
Diameter pore : 0,5 mikron</span></td></tr>
</tbody></table><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><br />
</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Sterilisator Ultra Violet<br />
</span><table border="0"><tbody>
<tr><td align="left"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><img border="1" height="199" src="http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Akua/akua08.gif" width="99" /></span></td><td align="left" valign="top"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Spesifikasi :<br />
<br />
Kapasitas : 5 ton/day<br />
Power : 40 watt<br />
Jumlah : 1 unit</span></td></tr>
</tbody></table><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><br />
</span></li>
</ol><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><br />
</span><br />
<br />
<center><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><img border="1" src="http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Akua/akua09.gif" /><br />
<br />
<span style="font-size: x-small;">Alat Sterilisator Ultra Violet (UV)</span></span></center><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><br />
</span><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: x-small;"></span><br />
<span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: x-small;"></span><br />
<b><span style="color: navy; font-family: Verdana; font-size: small;">IV. CARA PEMBUATAN</span></b><br />
<div align="justify"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"> Secara umum kualitas air sumur atau air tanah mempunyai karakteristik tertentu yang berbeda dengan kualitas air permukaan/sungai. Air tanah pada umumnya jernih,namun sering mengandung mineral-mineral atau garam-garam yang cukup tinggi, sebagai akibat dari pengaruh batuan dibawah tanah yang dilalui oleh air tanah. Pada air tanah dangkal, kualitas dan kuantitasnya dipengaruhi oleh kondisi lingkungan di permukaanya, dalam hal kuantitas sangat dipengaruhi oleh curah hujan setempat, sementara kualitasnya dipengaruhi oleh kondisi sanitasi disekitarnya.</span></div><div align="justify"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"> Untuk mengolah air sumur menjadi air yang siap minum, proses pengolahannya adalah seperti ditunjukkan pada gambar 1. Air dari sumur dipompa dengan menggunakan pompa jet, sambil diinjeksi dengan larutan klorine atau kaporit dialirkan ke tangki reaktor. Dari tangki reaktor air dialirkan ke saringan pasir cepat untuk menyaring oksida besi atau oksida mangan yang terbentuk di dalam tangki reaktor. Setelah disaring dengan saringan pasir, air dialirkan ke filter mangan zeolit. Filter mangan zeolit berfungsi untuk menghilangkan zat besi atau mangan yang belum sempat teroksidasi oleh khlorine atau kaporit.</span></div><center><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><img border="1" src="http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Akua/akua10.gif" /><br />
<br />
<span style="font-size: x-small;">Gambar 1 : Diagram proses pengolahan air sumur siap mnum.</span></span></center><div align="justify"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"> Dari filter mangan zeolit air selanjutnya dialirkan ke filter karbon aktif untuk menghilangkan polutan mikro misalnya zat organik, deterjen, bau, senyawa phenol, logam berat dan lain-lain. Setelah melalui filter karbon aktif air dialirkan ke filter cartrige ukuran 0,5 mikron untuk menghilangkan sisa partikel padatan yang ada di dalam air, sehingga air menjadi benar-benar jernih.</span></div><div align="justify"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"> Selanjutnya air dialirkan ke sterilisator ultra violet agar seluruh bakteri atau mikroorganisme yang ada di dalam air dapat dibunuh secara sempurna. Air yang kelura dari sterilsator ultra violet merupakan air hasil olahan yang dapat langsung diminum.</span></div><b><span style="color: navy; font-family: Verdana; font-size: small;">4.1. Pembubuhan Kaporit/Khlorine</span></b><br />
<div align="justify"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"> Fungsi pembubuhan kaporit adalah untuk mengoksidasi zat besi atau mangan yang ada di dalam air, serta untuk membunuh kuman atau bakteri coli. Reaksi oksidasi besi atau mangan oleh khlorine atau kaporit adalah sebagai berikut :</span></div><center><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">2 Fe<sup>2+</sup> + Cl<sub>2</sub> + 6 H<sub>2</sub>O ==> 2 Fe(OH)<sub>3</sub> + 2 Cl- + 6 H<sup>+</sup></span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">Mn<sup>2+</sup> + Cl<sub>2</sub> + 2 H<sub>2</sub>O ==> MnO<sub>2</sub> + 2 Cl- + 4 H<sup>+</sup></span></center><div align="justify"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"> Khlorine, Cl<sub>2</sub> dan ion hipokhlorit, (OCl)- adalah merupakan bahan oksidator yang kuat sehingga meskipun pada kondisi Ph rendah dan oksigen terlarut sedikit, dapat mengoksidasi dengan cepat. Berdasarkan reaksi tersebut di atas, maka untuk mengoksidasi setiap 1 mg/l zat besi dibutuhkan 0,64 mg/l khlorine dan setiap 1 mg/l mangan dibutuhkan 1,29 mg/l khlorine. Tetapi pada prakteknya, pemakaian khlorine ini lebih besar dari kebutuhan teoritis karena adanya reaksi-reaksi samping yang mengikutinya.</span></div><b><span style="color: navy; font-family: Verdana; font-size: small;">4.2. Saringan Pasir Dan Saringan Mangan Zeolit</span></b><br />
<div align="justify"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"> Dari tangki reaktor air dialirkan ke saringan pasir cepat untuk menyaring oksida besi atau oksida mangan yang terbentuk di dalam tangki reaktor. Setelah disaring dengan saringan pasir, air dialirkan ke filter mangan zeolit. Filter mangan zeolit berfungsi untuk menghilangkan zat besi atau mangan yang belum sempat teroksidasi oleh khlorine atau kaporit. Mangan Zeolit berfungsi sebagai katalis dan pada waktu yang bersamaan besi dan mangan yang ada dalam air teroksidasi menjadi bentuk ferri-oksida dan mangandioksida yang tak larut dalam air. Reaksinya adalah sebagai berikut :</span></div><center><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">K<sub>2</sub>Z.MnO.Mn<sub>2</sub>O<sub>7</sub> + 4 Fe(HCO<sub>3</sub>)<sub>2</sub> ==> K<sub>2</sub>Z + 3 MnO<sub>2</sub> + 2 Fe<sub>2</sub>O<sub>3</sub> + 8 CO<sub>2</sub> + 4 H<sub>2</sub>O</span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;">K<sub>2</sub>Z.MnO.Mn<sub>2</sub>O<sub>7</sub> + 2 Mn(HCO<sub>3</sub>)<sub>2</sub> ==> K<sub>2</sub>Z + 5 MnO<sub>2</sub> + 4 CO<sub>2</sub> + 2 H<sub>2</sub>O</span></center><div align="justify"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"> Reaksi penghilangan besi dan mangan dengan mangan zeoite tidak sama dengan proses pertukaran ion, tetapi merupakan reaksi dari Fe<sup>2+</sup> dan Mn<sup>2+</sup> dengan oksida mangan tinggi (higher mangan oxide). Filtrat yang terjadi mengandung ferri-oksida dan mangan-dioksida yang tak larut dalam air dan dapat dipisahkan dengan pengendapan dan penyaringan. Selama proses berlangsung kemampunan reaksinya makin lama makin berkurang dan akhirnya menjadi jenuh. Untuk regenerasinya dapat dilakukan dengan menambahkan larutan Kaliumpermanganat ke dalam mangan zeolite yang telah jenuh tersebut sehingga akan terbentuk lagi mangan zeolite (K<sub>2</sub>Z.MnO.Mn<sub>2</sub>O<sub>7</sub>).</span></div><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><br />
<center><img border="1" src="http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Akua/akua23.gif" /> <img border="1" src="http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Akua/akua24.gif" /><br />
<br />
Pengisian Bahan Media</center></span><b><span style="color: navy; font-family: Verdana; font-size: small;">4.3. Saringan Karbon Aktif</span></b><br />
<div align="justify"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"> Dari filter mangan zeolit air selanjutnya dialirkan ke filter karbon aktif. Filter karbon aktif ini berfungsi untuk menghilangkan polutan mikro misalnya zat organik, deterjen, bau, senyawa phenol serta untuk menyerap logam berat dan lain-lain. Pada saringan arang aktif ini terjadi proses adsorpsi, yaitu proses penyerapan zat-zat yang akan dihilangkan oleh permukaan arang aktif. Apabila seluruh permukaan arang aktif sudah jenuh, atau sudah tidak mampu lagi menyerap maka proses penyerapan akan berhenti, dan pada saat ini arang aktif harus diganti dengan arang aktif yang baru.</span></div><b><span style="color: navy; font-family: Verdana; font-size: small;">4.4. Sterilisator Ultra Violet</span></b><br />
<div align="justify"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"> Selanjutnya air dialirkan ke sterilisator ultra violet agar seluruh bakteri atau mikroorganisme yang ada di dalam air dapat dibunuh secara sempurna. Air yang keluar dari sterilsator ultra violet merupakan air hasil olahan yang dapat langsung diminum.</span></div><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><br />
<center><img border="1" src="http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Akua/akua25.gif" /><br />
<br />
Pemasangan Pipa Dan Perakitan Alat<br />
<br />
<br />
<img border="1" src="http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Akua/akua26.gif" /><br />
<br />
Pemasangan Bak Penampung Air Hasil Olahan</center></span><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><br />
</span><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: x-small;"></span><br />
<span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: x-small;"></span><br />
<b><span style="color: navy; font-family: Verdana; font-size: small;">V. HASIL YANG PERNAH DICAPAI</span></b><br />
<div align="justify"><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"> Uni percontohan alat pengolahan air sumur siap minum tersebut telah dibangun dan digunakan di Kelurahan Menteng Trenggulun, Jakarta Pusat dan sampai saat ini masih beroperasi dengan baik.</span></div><center><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><img border="1" height="225" src="http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Akua/akua11.gif" width="288" /><br />
<br />
<span style="font-size: x-small;">Rangkaian filter sebelum dipasang.</span></span><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><img border="1" height="334" src="http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Akua/akua01.gif" width="372" /><br />
<br />
<span style="font-size: x-small;">Pompa air baku, tanki kaporit dan pompa dosing.</span></span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><img border="1" height="490" src="http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Akua/akua12.gif" width="342" /><br />
<br />
<span style="font-size: x-small;">Tangki reaktor berfungsi untuk mereaksikan zat besi atau mangan<br />
dengan khlorin atau kaporit menjadi bentuk yang tak larut, sehingga dapat disaring.</span></span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><img border="1" height="487" src="http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Akua/akua13.gif" width="339" /><br />
<br />
<span style="font-size: x-small;">Rangkaian peralatan yakni tangki reaktor, filter pasir, filter mangan zeolit<br />
dan filter karbon aktif yang telah terpasang.</span></span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><img border="1" height="485" src="http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Akua/akua14.gif" width="339" /><br />
<br />
<span style="font-size: x-small;">Filter Cartridge</span></span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><img border="1" height="319" src="http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Akua/akua15.gif" width="488" /><br />
<br />
<span style="font-size: x-small;">Filter cartridge yang dipasang setelah filter karbon aktif.</span></span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><img border="1" src="http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Akua/akua11.gif" /><br />
<br />
<span style="font-size: x-small;">Sterilisator ultra violet yang dipasang setelah filter cartridge.</span></span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><img border="1" height="492" src="http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Akua/akua17.gif" width="342" /><br />
<br />
<span style="font-size: x-small;">Bangunan pelindung unit percontohan alat pengolahan air siap minun.<br />
Lokasi : Menteng Trenggulun, Jakarta Pusat.</span></span><br />
<div><span style="font-family: Verdana; font-size: x-small;"><span style="font-size: x-small;"><br />
</span></span></div></center>nonohttp://www.blogger.com/profile/09775243038661833159noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-1390110169033730931.post-32366778335913305492011-04-07T20:54:00.000-07:002011-04-07T20:54:50.628-07:00Zakat Emas dan Perak<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 21px;"></span><br />
<div class="article-toolswrap" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><div class="article-tools clearfix" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><div class="joomla_add_this" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #666666; float: left; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><a href="http://www.addthis.com/bookmark.php?v=20" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #222222; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none;"><img alt="AddThis Social Bookmark Button" border="0" src="http://s7.addthis.com/static/btn/lg-share-en.gif" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-style: none; border-color: initial; border-color: initial; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-style: initial; border-style: initial; border-top-style: none; border-width: initial; font-size: 12px; margin-bottom: 5px; margin-left: 5px; margin-right: 5px; margin-top: 5px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></a></div><div class="buttonheading" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #666666; float: right; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><a href="http://rumaysho.com/hukum-islam/zakat/3135-panduan-zakat-emas-perak-dan-mata-uang.html?tmpl=component&print=1&layout=default&page=" rel="nofollow" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #222222; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none;" title="Cetak"><img alt="Cetak" src="http://rumaysho.com/images/M_images/printButton.png" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-color: initial; border-color: initial; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-style: initial; border-style: initial; border-top-width: 0px; border-width: initial; float: right; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 5px; margin-top: 7px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></a></span><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><a href="http://rumaysho.com/hukum-islam/zakat/3135-panduan-zakat-emas-perak-dan-mata-uang.pdf" rel="nofollow" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #222222; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none;" title="PDF"><img alt="PDF" src="http://rumaysho.com/templates/ja_nickel/images/pdf_button.png" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-color: initial; border-color: initial; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-style: initial; border-style: initial; border-top-width: 0px; border-width: initial; float: right; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 5px; margin-top: 7px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></a></span></div></div></div><div class="article-content" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; clear: both; color: #666666; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><img alt="harta" height="150" src="http://rumaysho.com/images/stories/rsz_gold-bullion.jpg" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-color: rgb(221, 221, 221); border-bottom-left-radius: 3px 3px; border-bottom-right-radius: 3px 3px; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-color: initial; border-left-color: rgb(221, 221, 221); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(221, 221, 221); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-style: initial; border-top-color: rgb(221, 221, 221); border-top-left-radius: 3px 3px; border-top-right-radius: 3px 3px; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; float: left; font-size: 12px; margin-bottom: 7px; margin-left: 7px; margin-right: 7px; margin-top: 7px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 3px; padding-left: 3px; padding-right: 3px; padding-top: 3px;" width="200" /><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.</em></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Alhamdulillah</em>, sekarang kami punya kesempatan untuk mengkaji kembali pembahasan zakat. Pada pertemuan sebelumnya telah kami sajikan apa saja <strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><a href="http://rumaysho.com/hukum-islam/zakat/3133-syarat-syarat-zakat.html" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #222222; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none;">syarat-syarat zakat</a></strong>. Setelah memahami dan mengetahui hal itu, saat ini kami akan melanjutkan dengan penjelasan zakat emas, perak dan mata uang. Semoga panduan singkat ini bermanfaat bagi pembaca rumaysho.com sekalian.</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: red; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Zakat Emas dan Perak</strong></span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Jika emas dan perak serta pemiliknya telah memenuhi <strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><a href="http://rumaysho.com/hukum-islam/zakat/3133-syarat-syarat-zakat.html" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #222222; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none;">syarat-syarat zakat</a></strong>, lalu ditambah dengan memenuhi nishob dan telah mencapai haul (masa satu tahun hijriyah<a href="http://rumaysho.com/hukum-islam/zakat/3135-panduan-zakat-emas-perak-dan-mata-uang.html#_ftn1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #222222; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none;">[1]</a>), maka wajib ketika itu untuk mengeluarkan zakat. Emas dan perak tersebut nantinya akan dikeluarkan zakatnya setiap tahun sekali.</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: red; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Nish</strong><strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">a</strong><strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">b Emas dan Perak</strong><strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"></strong></span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Nishab atau ukuran minimal dikenai zakat pada emas dan perak serta berapa persen zakat yang ditarik diterangkan dalam hadits berikut ini.</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Dari ‘Ali bin Abi Tholib <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">radhiyallahu ‘anhu</em>, Nabi <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> bersabda,</div><div align="center" dir="RTL" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 14pt; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">فَإِذَا كَانَتْ لَكَ مِائَتَا دِرْهَمٍ وَحَالَ عَلَيْهَا الْحَوْلُ فَفِيهَا خَمْسَةُ دَرَاهِمَ وَلَيْسَ عَلَيْكَ شَىْءٌ - يَعْنِى فِى الذَّهَبِ - حَتَّى يَكُونَ لَكَ عِشْرُونَ دِينَارًا فَإِذَا كَانَ لَكَ عِشْرُونَ دِينَارًا وَحَالَ عَلَيْهَا الْحَوْلُ فَفِيهَا نِصْفُ دِينَارٍ فَمَا زَادَ فَبِحِسَابِ ذَلِكَ</span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">"<em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Bila engkau memiliki dua ratus dirham</em><em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"> </em><em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">dan telah berlalu satu tahun (sejak memilikinya), maka padanya engkau dikenai zakat sebesar lima dirham. Dan engkau tidak berkewajiban membayar zakat sedikit pun –maksudnya zakat emas- hingga engkau memiliki dua puluh dinar. Bila engkau telah memiliki dua puluh dinar, dan telah berlalu satu tahun (sejak memilikinya), maka padanya engkau dikenai zakat setengah dinar. Dan setiap kelebihan dari (nishab) itu, maka zakatnya disesuaikan dengan hitungan itu</em>." (HR. Abu Daud no. 1573. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini <strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">shahih</em></strong>)</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Dari sahabat Abu Sa'id Al Khudri <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">radhiyallahu ‘anhu</em>, ia menuturkan bahwa Rasulullah <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> bersabda,</div><div align="center" dir="RTL" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 14pt; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">لَيْسَ فِيمَا دُونَ خَمْسِ أَوَاقٍ صَدَقَةٌ</span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">"<em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Tidaklah ada kewajiban zakat pada uang perak yang kurang dari lima uqiyah</em> ". (HR. Bukhari no. 1447 dan Muslim no. 979)</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Dan pada hadits riwayat Abu Bakar<em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"> radhiyallahu ‘anhu</em> dinyatakan,<em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"></em></div><div align="center" dir="RTL" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 14pt; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">وَفِى الرِّقَةِ رُبْعُ الْعُشْرِ</span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">"<em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Dan pada perak, diwajibkan zakat sebesar seperdua puluh (2,5 %).</em>" (HR. Bukhari no. 1454)</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Hadits-hadits di atas adalah sebagian dalil tentang penentuan nishab zakat emas dan perak, dan darinya kita dapat simpulkan beberapa hal:</div><ol start="1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; line-height: 21px; margin-bottom: 0px; margin-left: 35px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Nishab adalah batas minimal dari harta zakat yang bila seseorang telah memiliki harta sebesar itu, maka ia wajib untuk mengeluarkan zakat. Dengan demikian, batasan nishab hanya diperlukan oleh orang yang hartanya sedikit, untuk mengetahui apakah dirinya telah berkewajiban membayar zakat atau belum. Adapun orang yang memiliki emas dan perak dalam jumlah besar, maka ia tidak lagi perlu untuk mengetahui batasan nishab, karena sudah dapat dipastikan bahwa ia telah berkewajiban membayar zakat. Oleh karena itu pada hadits riwayat Ali <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">radhiyallahu ‘anhu</em> di atas, Nabi<em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> menyatakan, "<em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Dan setiap kelebihan dari (nishab) itu, maka zakatnya disesuaikan dengan hitungan itu</em>."</li>
<li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; line-height: 21px; margin-bottom: 0px; margin-left: 35px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Harta emas dan perak yang telah mencapai nishob harus telah mencapai haul (masa satu tahun hijriyah).</li>
<li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; line-height: 21px; margin-bottom: 0px; margin-left: 35px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Kadar zakat yang harus dikeluarkan dari emas dan perak bila telah mencapai nishab adalah <strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">1/40 atau 2,5 %</strong>.</li>
<li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; line-height: 21px; margin-bottom: 0px; margin-left: 35px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Nishab emas adalah 20 (dua puluh) dinar, setara dengan <strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">70 gram emas</strong>.<a href="http://rumaysho.com/hukum-islam/zakat/3135-panduan-zakat-emas-perak-dan-mata-uang.html#_ftn2" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #222222; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none;">[2]</a></li>
<li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; line-height: 21px; margin-bottom: 0px; margin-left: 35px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Nishab perak yaitu sebanyak 5 (lima) uqiyah, setara dengan <strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">460 gram perak</strong>.<a href="http://rumaysho.com/hukum-islam/zakat/3135-panduan-zakat-emas-perak-dan-mata-uang.html#_ftn3" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #222222; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none;">[3]</a></li>
</ol><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Perlu diingat bahwa yang dijadikan batasan nishab emas dan perak di atas adalah emas dan perak murni (24 karat). Dengan demikian, bila seseorang memiliki emas yang tidak murni, misalnya emas 18 karat, maka nishabnya harus disesuaikan dengan nishab emas yang murni (24 karat), yaitu dengan cara membandingkan harga jualnya, atau dengan bertanya kepada toko emas atau ahli emas, tentang kadar emas yang ia miliki. Bila kadar emas yang ia miliki telah mencapai nishab, maka ia wajib membayar zakatnya, dan bila belum, maka ia belum berkewajiban untuk membayar zakat.</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Orang yang hendak membayar zakat emas atau perak yang ia miliki, maka ia dibolehkan untuk memilih satu dari dua cara berikut:</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Cara pertama</strong>: Membeli emas atau perak sebesar zakat yang harus ia bayarkan, lalu memberikannya langsung kepada yang berhak menerimanya.</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Cara kedua</strong>: Ia membayarnya dengan uang kertas yang berlaku di negerinya sejumlah harga zakat (emas atau perak) yang harus ia bayarkan pada saat itu. Sehingga yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah menanyakan harga beli emas atau perak per gram saat dikeluarkannya zakat. Jika ternyata telah memenuhi nishob dan haul, maka dikeluarkan zakat sebesar 2,5 % (1/40) dari berat emas atau perak yang dimiliki dan disetarakan dalam mata uang di negeri tersebut.</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Info yang kami peroleh terakhir (28 Juli 2010 pagi), harga emas murni Rp338.000,-/gram dan perak murni Rp5400,-/gram.</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Nishob emas = 70 gr x Rp338.000,-/gr = Rp23.660.000,-</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Nishob perak = 460 gr x Rp5400,-/gr = Rp2.484.000,-</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Contoh 1: Harta yang dimiliki adalah 100 gram emas (24 karat) dan telah bertahan selama setahun. Berarti dikenai wajib zakat karena telah melebihi nishob.</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Zakat yang dikeluarkan (emas) = 1/40 x 100 gr emas = 2,5 gr emas</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Zakat yang dikeluarkan (uang) = 2,5 gr emas x Rp338.000,-/gr emas = Rp845.000,-</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Contoh 2: Harta yang dimiliki adalah 600 gram perak murni dan telah bertahan selama setahun. Berarti dikenai wajib zakat karena telah melebihi nishob.</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Zakat yang dikeluarkan (perak) = 1/40 x 600 gr perak = 15 gr perak</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Zakat yang dikeluarkan (uang) = 15 gr emas x Rp5.400,-/gr perak = Rp81.000,-</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: red; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Zakat Mata Uang</strong></span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Zakat mata uang ini tetap ada karena sebagai alat tukar pengganti emas dan perak untuk saat ini. Namun masalahnya bagaimana dengan nishob zakatnya?</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Sebagian ulama saat ini semacam Al Lajnah Ad Daimah (Komisi Tetap Penelitian Ilmiah dan Fatwa Saudi Arabia) menyatakan bahwa yang jadi patokan dalam zakat mata uang adalah nishob perak. Karena inilah yang bisa mencakup antara nishob emas dan perak, juga jika kita mendekatinya dengan perak, maka itu akan lebih menyenangkan fakir miskin.</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Pendapat lainnya, menyatakan bahwa yang jadikan patokan dalam zakat mata uang adalah nishob emas. Di antara alasannya:</div><ol start="1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; line-height: 21px; margin-bottom: 0px; margin-left: 35px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Nilai perak akan jauh berbeda antara zaman Nabi <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> dan zaman setelahnya. Hal ini berbeda dengan emas.</li>
<li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; line-height: 21px; margin-bottom: 0px; margin-left: 35px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Jika disetarakan dengan nishob emas, maka itu akan mendekati nishob zakat lainnya seperti nishob pada zakat hewan ternak. Contohnya saja, zakat kambing adalah 40 ekor. Kalau kita perkirakan, nishob kambing setara dengan = 40 ekor x Rp600.000,-/ekor = Rp24.000.000,-. Lihatlah hampir mendekati dengan nishob emas. Namun coba jika yang jadi patokan adalah nishob perak, yaitu Rp2.484.000,-. Nishob perak semacam ini setara dengan 6 ekor kambing. Coba bayangkan, sungguh aneh jika hanya memiliki 6 ekor kambing saja dikatakan ghoni (sudah berkecukupan) dan dikenai zakat.</li>
</ol><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Dari dua pendapat di atas, penulis lebih cenderung pada pendapat kedua karena alasannya yang begitu kuat.<a href="http://rumaysho.com/hukum-islam/zakat/3135-panduan-zakat-emas-perak-dan-mata-uang.html#_ftn4" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #222222; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none;">[4]</a></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Jika kita memilih pendapat yang menyatakan bahwa zakat mata uang memakai nishob emas, maka berarti:</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Nishob mata uang = 70 gr x Rp338.000,-/gr = Rp23.660.000,-</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Contoh: Ahmad memiliki simpanan uang sebesar Rp40.000.000,- pada akhir tahun. Nishob mata uang sekitar Rp23 juta. Harta tersebut bertahan masih di atas nishob mulai sejak 28 Ramadhan 1430 H s/d 28 Ramadhan 1431 H. Berarti harta tersebut wajib dikenai pajak.</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Zakat yang dikeluarkan (uang) = 1/40 x Rp40.000.000,- = Rp1.000.000,-.</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: red; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Zakat Penghasilan</strong></span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Yang tepat tentang masalah ini, zakat penghasilan barulah ada jika telah mencapai nishob dan telah mencapai masa satu tahun (bukan setiap bulan) sebagaimana diterangkan dalam <strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><a href="http://rumaysho.com/hukum-islam/zakat/3133-syarat-syarat-zakat.html" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #222222; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none;">syarat-syarat zakat</a></strong>. Jadi tidak tepat jika dikeluarkan tiap bulan Hijriyah.</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Syaikh Ibnu Baz <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">rahimahullah </em>yang pernah menjabat sebagai ketua Al Lajnah Ad Daimah, pernah berkata, “Jika gaji telah mencapai haul (gaji bertahan setahun) dan telah mencapai nishob, maka ketika itu wajib dikenai zakat. Namun jika gaji tersebut tidak memenuhi dua hal tadi, maka tidak ada zakat.”<a href="http://rumaysho.com/hukum-islam/zakat/3135-panduan-zakat-emas-perak-dan-mata-uang.html#_ftn5" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #222222; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none;">[5]</a></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Apalagi jika ada kebutuhan setiap bulannya, padahal telah kita ketahui bersama bahwa zakat merupakan kelebihan dari kebutuhan pokok. Jika gaji tersebut masih dibutuhkan untuk kebutuhan pokok bulanan, maka tentu saja hal itu lebih didahulukan. Sehingga untuk perhitungan zakat penghasilan, kita total setahun penghasilan yang ada dikurangi dengan pengeluaran-pengeluaran (kebutuhan pokok).</div><div align="center" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #ff6600; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Rumus zakat penghasilan = 1/40 x (total gaji dalam setahun – pengeluaran)</strong></span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Semoga sajian singkat ini bermanfaat. <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Wallahu a’lam bish showab. Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat.</em></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><br />
</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Diselesaikan di Panggang-GK, 16 Sya’ban 1431 H (28 Juli 2010)</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Artikel <a href="http://www.rumaysho.com/" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #222222; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none;">www.rumaysho.com</a></div><br clear="all" /><hr style="border-bottom-color: initial; border-bottom-style: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-color: initial; border-left-style: initial; border-left-width: 0px; border-right-color: initial; border-right-style: initial; border-right-width: 0px; border-top-color: rgb(221, 221, 221); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; border-width: initial; clear: both; height: 1px; line-height: 0; margin-bottom: 16px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><a href="http://rumaysho.com/hukum-islam/zakat/3135-panduan-zakat-emas-perak-dan-mata-uang.html#_ftnref1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #222222; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none;">[1]</a> Patokan satu tahunnya adalah tanggal Hijriyah dan bukan tanggal Masehi.</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><a href="http://rumaysho.com/hukum-islam/zakat/3135-panduan-zakat-emas-perak-dan-mata-uang.html#_ftnref2" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #222222; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none;">[2]</a> Lihat Az Zakah, hal. 92, karya <strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Dr. ‘Abdullah bin Muhammad bin Ahmad Ath Thoyar</strong>. Ukuran ini lebih lebih sedikit daripada pendapat sebagian ulama yang menyatakan nishob zakat emas jika disetarakan menjadi 85 gram emas (dipilih oleh Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin), ada pula yang mengatakan 91 3/7 gram (dipilih oleh Al Lajnah Ad Daimah dalam Fatawa no. 5522, 9/255). Nishob emas dengan 70 gr emas kami rasa lebih baik karena lebih hati-hati dan nantinya lebih menyenangkan si miskin atau orang yang berhak menerimanya.</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><a href="http://rumaysho.com/hukum-islam/zakat/3135-panduan-zakat-emas-perak-dan-mata-uang.html#_ftnref3" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #222222; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none;">[3]</a> Lihat Az Zakah, hal. 92. Ukuran ini lebih lebih sedikit daripada pendapat Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin, yang menyatakan zakat perak setara dengan 595 gram perak murni.</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><a href="http://rumaysho.com/hukum-islam/zakat/3135-panduan-zakat-emas-perak-dan-mata-uang.html#_ftnref4" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #222222; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none;">[4]</a> Lihat Shahih Fiqh Sunnah, 2/23.</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><a href="http://rumaysho.com/hukum-islam/zakat/3135-panduan-zakat-emas-perak-dan-mata-uang.html#_ftnref5" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #222222; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none;">[5]</a> Majmu’ Fatawa Ibni Baz, 14/135</div></div>nonohttp://www.blogger.com/profile/09775243038661833159noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1390110169033730931.post-36583392281450849452011-04-06T18:26:00.000-07:002011-04-06T18:26:17.720-07:00BUDIDAYA CABAI<h1 style="border-bottom-color: rgb(153, 153, 153); border-bottom-style: dashed; border-bottom-width: 1px; color: #5a83ce; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 12px; font: normal normal bold 22px/normal 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 3px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px; text-align: justify;"><br />
</h1><div class="post-header-line-1" style="font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 12px;"></div><div class="entry"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/_LTFtTbIQoLc/S-f5qLtB8AI/AAAAAAAAASY/jjr0TRndLdM/s1600/cabe+merah+cabai.jpg" style="color: #0066cc; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 12px; font: normal normal normal 12px/normal 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; text-decoration: underline;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5469614775556239362" src="http://3.bp.blogspot.com/_LTFtTbIQoLc/S-f5qLtB8AI/AAAAAAAAASY/jjr0TRndLdM/s320/cabe+merah+cabai.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 240px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0pt; margin-right: 10px; margin-top: 0pt; text-align: justify; width: 320px;" /></a></div><div style="font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;"><strong>A. PENDAHULUAN</strong></div><div style="font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;">Cabai dapat ditanam di dataran tinggi maupun rendah, pH 5-6. Bertanam cabai dihadapkan dengan berbagai masalah (resiko), diantaranya, teknis budidaya, kekurangan unsur, serangan hama dan penyakit, dll.</div><div style="font-family: Arial; font-size: 12px; text-align: justify;">PT. Natural Nusantara ( NASA ) berupaya membantu penyelesaian masalah tersebut, agar terjadi peningkatan produksi cabai secara kuantitas, kualitas dan kelestarian ( K-3 ), sehingga petani dapat berkompetisi di era pasar bebas.</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 12px;"><br />
</span></div><strong style="font-family: Arial; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: small; font-weight: normal;"><strong style="font-family: Arial; font-size: 12px;">B. FASE PRATANAM</strong></span></div></strong><strong style="font-family: Arial; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: small; font-weight: normal;"><strong style="font-family: Arial; font-size: 12px;">1. Pengolahan Lahan</strong></span></div></strong><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">· Tebarkan pupuk kandang dosis 0,5 -1 ton/ 1000 m2</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">· Diluku kemudian digaru (biarkan + 1 minggu)</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">· Diberi Dolomit sebanyak 0,25 ton / 1000 m2</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">· Dibuat bedengan lebar 100 cm dan parit selebar 80 cm</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">· Siramkan SUPER NASA (1 bt) / NASA(1-2 bt)</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">- Super Nasa : 1 btl dilarutkan dalam 3 liter air (jadi larutan induk). Setiap 50 lt air tambahkan 200 cc larutan induk.</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">Atau 1 gembor ( + 10 liter ) diberi 1 sendok makan peres SUPER NASA dan siramkan ke bedengan + 5-10 m.</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">- NASA : 1 gembor ( + 10 liter ) diberi 2-4 tutup NASA dan siramkan ke bedengan sepanjang + 5 - 10 meter.</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">· Campurkan GLIO 100 - 200 gr ( 1 - 2 bungkus ) dengan 50 - 100 kg pupuk kandang, biarkan 1 minggu dan sebarkan ke bedengan.</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">· Bedengan ditutup mulsa plastik dan dilubangi, jarak tanam 60 cm x 70 cm pola zig zag ( biarkan + 1 - 2 minggu ).</div></span><div style="text-align: justify;"><br />
</div><strong style="font-family: Arial; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: small; font-weight: normal;"><strong style="font-family: Arial; font-size: 12px;">2. Benih</strong></span></div></strong><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">· Kebutuhan per 1000 m2 1 - 1,25 sachet Natural CK -10 atau CK-11 dan Natural CS-20, CB-30</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">· Biji direndam dengan POC NASA dosis 0,5 - 1 tutup / liter air hangat kemudian diperam semalam.</div></span><strong><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 12px;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: small; font-weight: normal;"><strong><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 12px;">C. FASE PERSEMAIAN ( 0-30 HARI)</span></strong></span></div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: small; font-weight: normal;"><strong><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 12px;">1. Persiapan Persemaian</span></strong></span></div></span></strong><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">· Arah persemaian menghadap ke timur dengan naungan atap plastik atau rumbia.</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">· Media tumbuh dari campuran tanah dan pupuk kandang atau kompos yang telah disaring, perbandingan 3 : 1. Pupuk kandang sebelum dipakai dicampur dengan GLIO 100 gr dalam 25-50 kg pupuk kandang dan didiamkan selama + 1 minggu. Media dimasukkan polibag bibit ukuran 4 x 6 cm atau contong daun pisang.</div></span><div style="text-align: justify;"><br />
</div><strong style="font-family: Arial; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: small; font-weight: normal;"><strong style="font-family: Arial; font-size: 12px;">2. Penyemaian</strong></span></div></strong><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">· Biji cabai diletakkan satu per satu tiap polibag, lalu ditutup selapis tanah + pupuk kandang matang yang telah disaring</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">· Semprot POC NASA dosis 1-2 ttp/tangki umur 10, 17 HSS</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">· Penyiraman dilakukan setiap hari pada pagi atau sore hari untuk menjaga kelembaban</div></span><div style="text-align: justify;"><br />
</div><strong style="font-family: Arial; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: small; font-weight: normal;"><strong style="font-family: Arial; font-size: 12px;">3. Pengamatan Hama & Penyakit</strong></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: small; font-weight: normal;"><strong style="font-family: Arial; font-size: 12px;">a. Penyakit</strong></span></div></strong><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">· Rebah semai (dumping off), gejalanya tanaman terkulai karena batang busuk , disebabkan oleh cendawan Phytium sp. & Rhizoctonia sp. Cara pengendalian: tanaman yg terserang dibuang bersama dengan tanah, mengatur kelembaban dengan mengurangi naungan dan penyiraman, jika serangan tinggi siram GLIO 1 sendok makan (± 10 gr) per 10 liter air.</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">· Embun bulu, ditandai adanya bercak klorosis dengan permukaan berbulu pada daun atau kotil yg disebabkan cendawan Peronospora parasitica. Cara mengatasi seperti penyakit rebah semai.</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">· Kelompok Virus, gejalanya pertumbuhan bibit terhambat dan warna daun mosaik atau pucat. Gejala timbul lebih jelas setelah tanaman berumur lebih dari 2 minggu. Cara mengatasi; bibit terserang dicabut dan dibakar, semprot vektor virus dengan BVR atau PESTONA.</div></span><div style="text-align: justify;"><br />
</div><strong style="font-family: Arial; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: small; font-weight: normal;"><strong style="font-family: Arial; font-size: 12px;">b. H a m a</strong></span></div></strong><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">· Kutu Daun Persik (Aphid sp.), Perhatikan permukaan daun bagian bawah atau lipatan</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">pucuk daun, biasanya kutu daun persik bersembunyi di bawah daun. Pijit dengan jari koloni kutu yg ditemukan, semprot dengan BVR atau PESTONA.</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">· Hama Thrip parvispinus, gejala serangan daun berkerut dan bercak klorosis karena cairan daun diisap, lapisan bawah daun berwarna keperak-perakan atau seperti tembaga. Biasanya koloni berkeliaran di bawah daun. Pengamatan pada pagi atau sore hari karena hama akan keluar pada waktu teduh. Serangan parah semprot dengan BVR atau PESTONA untuk mengurangi penyebaran.</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">· Hama Tungau (Polyphagotarsonemus latus). Gejala serangan daun berwarna kuning kecoklatan menggulung terpuntir ke bagian bawah sepanjang tulang daun. Pucuk menebal dan berguguran sehingga tinggal batang dan cabang. Perhatikan daun muda, bila menggulung dan mengeras itu tandanya terserang tungau. Cara mengatasi seperti pada Aphis dan Thrip</div></span><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><object height="385" style="font-family: Arial; font-size: 12px;" width="480"><embed src="http://www.youtube.com/v/fdoHbkD75V0?fs=1&hl=en_US" type="application/x-shockwave-flash" allowscriptaccess="always" allowfullscreen="true" width="480" height="385"></object></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><strong style="font-family: Arial; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: small; font-weight: normal;"><strong style="font-family: Arial; font-size: 12px;">D. FASE TANAM</strong></span></div></strong><strong style="font-family: Arial; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: small; font-weight: normal;"><strong style="font-family: Arial; font-size: 12px;">1. Pemilihan Bibit</strong></span></div></strong><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">· Pilih bibit seragam, sehat, kuat dan tumbuh mulus</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">· Bibit memiliki 5-6 helai daun (umur 21 - 30 hari)</div></span><div style="text-align: justify;"><br />
</div><strong style="font-family: Arial; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: small; font-weight: normal;"><strong style="font-family: Arial; font-size: 12px;">2. Cara Tanam</strong></span></div></strong><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">· Waktu tanam pagi atau sore hari , bila panas terik ditunda.</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">· Plastik polibag dilepas</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">· Setelah penanaman selesai, tanaman langsung disiram /disemprot POC NASA 3-4 tutup/ tangki.</div></span><div style="text-align: justify;"><br />
</div><strong style="font-family: Arial; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: small; font-weight: normal;"><strong style="font-family: Arial; font-size: 12px;">3. Pengamatan Hama</strong></span></div></strong><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">· Ulat Tanah ( Agrotis ipsilon ), aktif malam hari untuk kopulasi, makan dan bertelur. Ulat makan tanaman muda dengan jalan memotong batang atau tangkai daun. Siang hari sembunyi dalam tanah disekitar tanaman terserang. Setiap ulat yang ditemukan dikumpulkan lalu dibunuh, serangan berat semprot dengan PESTONA atau VIREXI</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">· Ulat Grayak ( Spodoptera litura & S. exigua ),</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">Ciri ulat yang baru menetas / masih kecil berwarna hijau dengan bintik hitam di kedua sisi dari perut/badan ulat, terdapat bercak segitiga pada bagian punggungnya (seperti bulan sabit). Gejala serangan, larva memakan permukaan bawah daun dan daging buah dengan kerusakan berupa bintil-bintil atau lubang-lubang besar. Serangan parah, daun cabai gundul sehingga tinggal ranting-rantingnya saja. Telur dikumpulkan lalu dimusnahkan, menyiangi rumput di sekitar tanaman yang digunakan untuk persembunyian. Semprot dengan VITURA, VIREXI atau PESTONA.</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">· Bekicot/siput. Memakan tanaman, terutama menyerang malam hari. Dicari di sekitar pertanaman ( kadang di bawah mulsa) dan buang ke luar areal.</div></span><div style="text-align: justify;"><br />
</div><strong style="font-family: Arial; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: small; font-weight: normal;"><strong style="font-family: Arial; font-size: 12px;">E. FASE PENGELOLAAN TANAMAN (7-70 HST)</strong></span></div></strong><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">1. Penyiraman dapat dilakukan dengan pengocoran tiap tanaman atau penggenangan (dilep) jika dirasa kering.</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">2. Pemupukan lewat pengocoran dilakukan seminggu sekali tiap lubang. Pupuk kocoran merupakan perbandingan campuran pupuk makro Urea : SP 36 : KCl : NASA = (250 : 250 : 250) gr dalam 50 liter ( 1 tong kecil) larutan. Diberikan umur 1 - 4 minggu dosis 250 cc/lubang, sedang umur 5-12 minggu dengan perbandingan pupuk makro Urea : TSP : KCl : NASA = (500 : 250 : 250) gr dalam 50 liter air, dengan dosis 500 cc/lubang.</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">Kebutuhan total pupuk makro 1000 m2 :</div></span><div style="text-align: justify;"><br />
</div><br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: justify;"><colgroup><col width="80"></col><col width="79"></col><col width="86"></col></colgroup><tbody>
<tr height="47"><td height="47" width="80"><div style="text-align: center;">Jenis Pupuk</div></td><td width="79"><div style="text-align: center;">1 - 4 minggu (kg)</div></td><td width="86"><div style="text-align: center;">5 - 12 minggu<br />
(kg)</div></td></tr>
<tr height="20"><td height="20"><div style="text-align: center;">Urea</div></td><td><div style="text-align: center;">7</div></td><td><div style="text-align: center;">56</div></td></tr>
<tr height="20"><td height="20"><div style="text-align: center;">SP-36</div></td><td><div style="text-align: center;">7</div></td><td><div style="text-align: center;">28</div></td></tr>
<tr height="20"><td height="20"><div style="text-align: center;">KCl</div></td><td><div style="text-align: center;">7</div></td><td><div style="text-align: center;">28</div></td></tr>
</tbody></table><div style="text-align: justify;"><br />
</div><strong style="font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: small; font-weight: normal;"><strong style="font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 12px;">Catatan : </strong></span></div></strong><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">- Umur 1 - 4 mg 4 kali aplikasi (± 7 tong/ aplikasi)</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">- Umur 5-12 mg 8 kali aplikasi (± 14 tong/aplikasi)</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">3. Penyemprotan POC NASA ke tanaman dengan dosis 3-5 tutup / tangki pada umur 10, 20, kemudian pada umur 30, 40 dan 50 HST POC NASA + Hormonik dosis 1-2 tutup/tangki.</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">4. Perempelan, sisakan 2-3 cabang utama / produksi mulai umur 15 - 30 hr.</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">5. Pengamatan Hama dan Penyakit</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">· Spodoptera litura/ Ulat grayak Lihat depan.</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">· Kutu - kutuan ( Aphis, Thrips, Tungau ), lihat fase persemaian.</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">· Penyakit Layu, disebabkan beberapa jamur antara lain Fusarium, Phytium dan Rhizoctonia. Gejala serangan tanaman layu secara tiba-tiba, mengering dan gugur daun. Tanaman layu dimusnahkan dan untuk mengurangi penyebaran, sebarkan GLIO</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">· Penyakit Bercak Daun, Cercospora capsici. Jamur ini menyerang pada musim hujan diawali pada daun tua bagian bawah. Gejala serangan berupa bercak dalam berbagai ukuran dengan bagian tengah berwarna abu-abu atau putih, kadang bagian tengah ini sobek atau berlubang. Daun menguning sebelum waktunya dan gugur, tinggal buah dan ranting saja. Akibatnya buah menjadi rusak karena terbakar sinar matahari. Pengamatan pada daun tua.</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">· Lalat Buah (Dacus dorsalis), Gejala serangan buah yang telah berisi belatung akan menjadi keropos karena isinya dimakan, buah sering gugur muda atau berubah bentuknya. Lubang buah memungkinkan bakteri pembusuk mudah masuk sehingga buah busuk basah. Sebagai vektor Antraknose. Pengamatan ditujukan pada buah cabai busuk, kumpulkan dan musnahkan. Lalat buah dipantau dengan perangkap berbahan aktif Metil Eugenol 40 buah / ha</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">· Penyakit Busuk Buah Antraknosa (Colletotrichum gloeosporioides), gejala serangan mula-mula bercak atau totol-totol pada buah yang membusuk melebar dan berkembang menjadi warna orange, abu-abu atau hitam. Bagian tengah bercak terlihat garis-garis melingkar penuh titik spora berwarna hitam. Serangan berat menyebabkan seluruh bagian buah mengering. Pengamatan dilakukan pada buah merah dan hijau tua. Buah terserang dikumpulkan dan dimusnahkan pada waktu panen dipisahkan. Serangan berat sebari dengan GLIO di bawah tanaman.</div></span><div style="text-align: justify;"><br />
</div><strong style="font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: small; font-weight: normal;"><strong style="font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 12px;">F. FASE PANEN DAN PASCA PANEN</strong></span></div></strong><strong style="font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: small; font-weight: normal;"><strong style="font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 12px;">1. Pemanenan</strong></span></div></strong><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">· Panen pertama sekitar umur 60-75 hari</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">· Panen kedua dan seterusnya 2-3 hari dengan jumlah panen bisa mencapai 30-40 kali atau lebih tergantung ketinggian tempat dan cara budidayanya</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">· Setelah pemetikan ke-3 disemprot dengan POC NASA + Hormonik dan dipupuk dengan perbandingan seperti diatas, dosis 500 cc/ph</div></span><div style="text-align: justify;"><br />
</div><strong style="font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: small; font-weight: normal;"><strong style="font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 12px;">2. Cara panen :</strong></span></div></strong><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">· Buah dipanen tidak terlalu tua (kemasakan 80-90%)</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">· Pemanenan yang baik pagi hari setelah embun kering</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">· Penyortiran dilakukan sejak di lahan</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">· Simpan ditempat yang teduh</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">3. Pengamatan Hama & Penyakit</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="text-align: justify;">· Kumpulkan dan musnahkan buah yang busuk / rusak</div></span></div>nonohttp://www.blogger.com/profile/09775243038661833159noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1390110169033730931.post-41531091611755782942011-04-06T18:24:00.000-07:002011-04-06T18:24:11.405-07:00BUDIDAYA BAWANG MERAH<h1 style="border-bottom-color: rgb(153, 153, 153); border-bottom-style: dashed; border-bottom-width: 1px; color: #5a83ce; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 12px; font: normal normal bold 22px/normal 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 3px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;"><br />
</h1><div class="post-header-line-1" style="font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 12px;"></div><div class="entry" style="font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/_LTFtTbIQoLc/S-f6F9FoMGI/AAAAAAAAASg/vCYGNhU1fUE/s1600/bawang+merah.jpg" style="color: #0066cc; font: normal normal normal 12px/normal 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; text-decoration: underline;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5469615252669214818" src="http://1.bp.blogspot.com/_LTFtTbIQoLc/S-f6F9FoMGI/AAAAAAAAASg/vCYGNhU1fUE/s320/bawang+merah.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 225px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0pt; margin-right: 10px; margin-top: 0pt; width: 298px;" /></a><span style="font-family: Arial; font-size: 12px;">Bawang merah (Allium cepa) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Agar sukses budidaya bawang merah kita dihadapkan dengan berbagai masalah (resiko) di lapangan. Diantaranya cara budidaya, serangan hama dan penyakit, kekurangan unsur mikro, dll yang menyebabkan produksi menurun. Memperhatikan hal tersebut, PT. NATURAL NUSANTARA berupaya membantu penyelesaian permasalahan tersebut. Salah satunya dengan peningkatan produksi bawang merah secara kuantitas, kualitas dan kelestarian ( K - 3 ), sehingga petani dapat berkarya dan berkompetisi di era perdagangan bebas.<br />
<br />
<strong>A. PRA TANAM</strong><strong>1. Syarat Tumbuh</strong><br />
Bawang merah dapat tumbuh pada tanah sawah atau tegalan, tekstur sedang sampai liat. Jenis tanah Alluvial, Glei Humus atau Latosol, pH 5.6 - 6.5, ketinggian 0-400 mdpl, kelembaban 50-70 %, suhu 25-320 C<br />
<br />
<strong>2. Pengolahan Tanah</strong><br />
Pupuk kandang disebarkan di lahan dengan dosis 0,5-1 ton/ 1000 m2<br />
Diluku kemudian digaru (biarkan + 1 minggu)<br />
Dibuat bedengan dengan lebar 120 -180 cm<br />
Diantara bedengan pertanaman dibuat saluran air (canal) dengan lebar 40-50 cm dan kedalaman 50 cm.<br />
Apabila pH tanah kurang dari 5,6 diberi Dolomit dosis + 1,5 ton/ha disebarkan di atas bedengan dan diaduk rata dengan tanah lalu biarkan 2 minggu.<br />
Untuk mencegah serangan penyakit layu taburkan GLIO 100 gr (1 bungkus GLIO) dicampur 25-50 kg pupuk kandang matang, diamkan 1 minggu lalu taburkan merata di atas bedengan. '<br />
<br />
<strong>3. Pupuk Dasar</strong><br />
Berikan pupuk : 2-4 kg Urea + 7-15 kg ZA + 15-25 kg SP-36 secara merata diatas bedengan dan diaduk rata dengan tanah.<br />
Atau jika dipergunakan Pupuk Majemuk NPK (15-15-15) dosis ± 20 kg/ 1000 m2 dicampur rata dengan tanah di bedengan.<br />
<br />
Siramkan pupuk SUPER NASA yang telah dicampur air secara merata di atas bedengan dengan dosis ± 10 botol/1000 m2 dengan cara :<br />
- alternatif 1 : 1 botol Super Nasa diencerkan dalam 3 liter air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan.<br />
- alternatif 2 : setiap 1 gembor volume 10 lt diberi 1 sendok peres makan Super Nasa untuk menyiram 5-10 meter bedengan.<br />
Biarkan selama 5 - 7 hari<br />
<br />
<strong>4. Pemilihan Bibit</strong><br />
- Ukuran umbi bibit yang optimal adalah 3-4 gram/umbi.<br />
- Umbi bibit yang baik yang telah disimpan 2-3 bulan dan umbi masih dalam ikatan (umbi masih ada daunnya)<br />
- Umbi bibit harus sehat, ditandai dengan bentuk umbi yang kompak (tidak keropos), kulit umbi tidak luka (tidak terkelupas atau berkilau)<br />
<br />
<strong>B. FASE TANAM</strong><br />
<strong>1. Jarak Tanam</strong><br />
Pada Musim Kemarau, 15 x 15 cm, varietas Ilocos, Tadayung atau Bangkok<br />
Pada Musim Hujan 20 x 15 cm varietas Tiron<br />
<br />
<strong>2. Cara Tanam</strong><br />
Umbi bibit direndam dulu dalam larutan NASA + air ( dosis 1 tutup/lt air )<br />
Taburkan GLIO secara merata pada umbi bibit yg telah direndam NASA<br />
Simpan selama 2 hari sebelum tanam<br />
Pada saat tanam, seluruh bagian umbi bibit yang telah siap tanam dibenamkan ke dalam permukaan tanah. Untuk tiap lubang ditanam satu buah umbi bibit.<br />
<br />
<strong>C. AWAL PERTUMBUHAN ( 0 - 10 HST )</strong><br />
<strong>1. Pengamatan Hama</strong><br />
Waspadai hama Ulat Bawang ( Spodoptera exigua atau S. litura), telur diletakkan pada pangkal dan ujung daun bawang merah secara berkelompok, maksimal 80 butir. Telur dilapisi benang-benang putih seperti kapas.<br />
<br />
Kelompok telur yang ditemukan pada rumpun tanaman hendaknya diambil dan dimusnahkan. Populasi diatas ambang ekonomi kendalikan dengan VIREXI atau VITURA . Biasanya pada bawang lebih sering terserang ulat grayak jenis Spodoptera exigua dengan ciri terdapat garis hitam di perut /kalung hitam di leher, dikendalikan dengan VIREXI.<br />
<br />
Ulat tanah . Ulat ini berwarna coklat-hitam. Pada bagian pucuk /titik tumbuhnya dan tangkai kelihatan rebah karena dipotong pangkalnya. Kumpulan ulat pada senja/malam hari. Jaga kebersihan dari sisa-sisa tanaman atau rerumputan yang jadi sarangnya. Semprot dengan PESTONA.<br />
Penyakit yang harus diwaspadai pada awal pertumbuhan adalah penyakit layu Fusarium. Gejala serangan penyakit ini ditandai dengan menguningnya daun bawang, selanjutnya tanaman layu dengan cepat (Jawa : ngoler). Tanaman yang terserang dicabut lalu dibuang atau dibakar di tempat yang jauh. Preventif kendalikan dengan GLIO.<br />
<br />
<strong>2. Penyiangan dan Pembumbunan</strong><br />
Penyiangan pertama dilakukan umur 7-10 HST dan dilakukan secara mekanik untuk membuang gulma atau tumbuhan liar yang kemungkinan dijadikan inang hama ulat bawang. Pada saat penyiangan dilakukan pengambilan telur ulat bawang<br />
<br />
Dilakukan pendangiran, yaitu tanah di sekitar tanaman didangir dan dibumbun agar perakaran bawang merah selalu tertutup tanah. Selain itu bedengan yang rusak atau longsor perlu dirapikan kembali dengan cara memperkuat tepi-tepi selokan dengan lumpur dari dasar saluran (di Brebes disebut melem).<br />
<br />
<strong>3. Pemupukan pemeliharaan/susulan</strong><br />
Dosis pemupukan bervariasi tergantung jenis dan kondisi tanah setempat. Jika kelebihan Urea/ZA dapat mengakibatkan leher umbi tebal dan umbinya kecil-kecil, tapi jika kurang, pertumbuhan tanaman terhambat dan daunnya menguning pucat. Kekurangan KCl juga dapat menyebabkan ujung daun mengering dan umbinya kecil.<br />
<br />
<em><strong>Pemupukan dilakukan 2 kali </strong></em><br />
( dosis per 1000 m2 ) :<br />
- 2 minggu : 5-9 kg Urea+10-20 kg ZA+10-14 kg KCl<br />
- 4 minggu : 3-7 kg Urea+ 7-15 kg ZA+12-17 kg KCl<br />
Campur secara merata ketiga jenis pupuk tersebut dan aplikasikan di sekitar rumpun atau garitan tanaman. Pada saat pemberian jangan sampai terkena tanaman supaya daun tidak terbakar dan terganggu pertumbuhannya.<br />
Atau jika dipergunakan Pupuk Majemuk NPK (15-15-15) dosis ± 20 kg/ 1000 m2 diberikan pada umur ± 2 minggu.<br />
<br />
<strong>4. Pengairan</strong><br />
Pada awal pertumbuhan dilakukan penyiraman dua kali, yaitu pagi dan sore hari. Penyiraman pagi hari usahakan sepagi mungkin di saat daun bawang masih kelihatan basah untuk mengurangi serangan penyakit. Penyiraman sore hari dihentikan jika persentase tanaman tumbuh telah mencapai lebih 90 %<br />
Air salinitas tinggi kurang baik bagi pertumbuhan bawang merah<br />
Tinggi permukaan air pada saluran ( canal ) dipertahankan setinggi 20 cm dari permukaan bedengan pertanaman<br />
<br />
<strong>D. FASE VEGETATIF ( 11- 35 HST )</strong><br />
<strong>1. Pengamatan Hama dan Penyakit</strong><br />
<em>Hama Ulat bawang, S. litura dan S. exigua</em><br />
Thrips, mulai menyerang umur 30 HST karena kelembaban di sekitar tanaman relatif tinggi dengan suhu rata-rata diatas normal. Daun bawang yang terserang warnanya putih berkilat seperti perak Serangan berat terjadi pada suhu udara diatas normal dengan kelembaban diatas 70%. Jika ditemukan serangan, penyiraman dilakukan pada siang hari, amati predator kumbang macan. Populasi diatas ambang ekonomi kendalikan dengan BVR atau PESTONA.<br />
<br />
<em>Penyakit Bercak Ungu atau Trotol,</em> disebabkan oleh jamur Alternaria porii melalui umbi atau percikan air dari tanah. Gejala serangan ditandai terdapatnya bintik lingkaran konsentris berwarna ungu atau putih-kelabu di daun dan di tepi daun kuning serta mongering ujung-ujungnya. Serangan pada umbi sehabis panen mengakibatkan umbi busuk sampai berair dengan warna kuning hingga merah kecoklatan. Jika ada hujan rintik-rintik segera dilakukan penyiraman. Preventif dengan penebaran GLIO.<br />
<br />
<em>Penyakit Antraknose atau Otomotis, </em>disebabkan oleh jamur Colletotricum gloesporiodes. Gejala serangan adalah ditandai terbentuknya bercak putih pada daun, selanjutnya terbentuk lekukan yang akan menyebabkan patahnya daun secara serentak (istilah Brebes: otomatis). Jika ada gejala, tanaman terserang segera dicabut dibakar dan dimusnahkan. Untuk jamur yang ada didalam tanah kendalikan dengan GLIO<br />
<br />
<em>Penyakit oleh virus.</em><br />
- Gejalanya pertumbuhan kerdil, daun menguning, melengkung ke segala arah dan terkulai serta anakannya sedikit. Usahakan memakai bibit bebas virus dan pergiliran tanaman selain golongan bawang-bawangan.<br />
<br />
<em>Busuk umbi oleh bakteri.</em><br />
- Umbi yang terserang jadi busuk dan berbau. Biasa menyerang setelah dipanen. Usahakan tempat yang kering.<br />
- Busuk umbi/ leher batang oleh jamur.<br />
- Bagian yang terserang jadi lunak, melekuk dan berwarna kelabu. Jaga agar tanah tidak terlalu becek (atur drainase).<br />
- Untuk pencegahan hama-penyakit usahakan pergiliran tanaman dengan jenis tanaman lain (bukan golongan Bawang-bawangan. PESTISIDA Kimia digunakan sebagai alternatif terakhir untuk mengatasi serangan hama-penyakit.<br />
<br />
<strong>2. Pengelolaan Tanaman</strong><br />
- Penyiangan kedua dilakukan pada umur<br />
30-35 HST dilanjutkan pendagiran, pembumbunan dan perbaikan bedengan yang rusak.<br />
<br />
- Penyemprotan POC NASA dengan dosis 4-5 tutup/tangki tiap 7-10 hari sekali mulai 7 hari setelah tanam hingga hari ke 50-55. Mulai hari ke 35 penyemprotan ditambah HORMONIK dengan dosis 1-2 tutup/ tangki (dicampurkan dengan NASA).<br />
- Pengairan, penyiraman 1x per hari pada pagi hari, jika ada serangan Thrips dan ada hujan rintik-rintik penyiraman dilakukan siang hari.<br />
<br />
<strong>E. PEMBENTUKAN UMBI ( 36 - 50HST )</strong><br />
Pada fase pengamatan HPT sama seperti fase Vegetatif, yang perlu diperhatikan adalah pengairannya. Butuh air yang banyak pada musim kemarau sehingga perlu dilakukan penyiraman sehari dua kali yaitu pagi dan sore hari.<br />
<br />
<strong>F. PEMATANGAN UMBI ( 51- 65 HST )</strong><br />
Pada fase ini tidak begitu banyak air sehingga penyiraman hanya dilakukan sehari sekali yaitu pada sore hari.<br />
<br />
<strong>G. PANEN DAN PACA PANEN</strong><br />
<strong>1. Panen</strong><br />
> 60-90 % daun telah rebah, dataran rendah pemanenan pada umur 55-70 hari, dataran tinggi umur 70 - 90 hari.<br />
> Panen dilakukan pada pagi hari yang cerah dan tanah tidak becek<br />
> Pemanenan dengan pencabutan batang dan daun-daunnya. Selanjutnya 5-10 rumpun diikat menjadi satu ikatan (Jawa : dipocong)<br />
<br />
<strong>2. Pasca Panen</strong><br />
- Penjemuran dengan alas anyaman bambu (Jawa : gedeg). Penjemuran pertama selama 5-7 hari dengan bagian daun menghadap ke atas, tujuannya mengeringkan daun. Penjemuran kedua selama2-3 hari dengan umbi menghadap ke atas, tujuannya untuk mengeringkan bagian umbi dan sekaligus dilakukan pembersihan umbi dari sisa kotoran atau kulit terkelupas dan tanah yang terbawa dari lapangan. Kadar air 89 85 % baru disimpan di gudang.<br />
- Penyimpanan, ikatan bawang merah digantungkan pada rak-rak bambu. Aerasi diatur dengan baik, suhu gudang 26-290C kelembaban 70-80%, sanitasi gudang</span></div></div>nonohttp://www.blogger.com/profile/09775243038661833159noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1390110169033730931.post-87663979191230470402011-04-05T10:40:00.000-07:002011-04-05T10:40:06.542-07:00Hama Penggerek Pucuk Tebu dan Teknik Pengendaliannya<div style="text-align: justify;">Produksi gula nasional Indonesia mengalami kemerosotan sangat tajam dalam </div><div style="text-align: justify;">tiga dasawarsa terakhir. Kemerosotan ini menjadikan Indonesia yang pernah menjadi </div><div style="text-align: justify;">produsen gula sekaligus eksportir gula, berubah menjadi importer gula terbesar. </div><div style="text-align: justify;">Mempertahankan prestasi memang lebih sulit daripada mencapai prestasi, ya itulah </div><div style="text-align: justify;">kenyataannya sekarang, rata-rata impor setiap tahun mencapai 1,5 juta ton atau setara </div><div style="text-align: justify;">dengan 1 trilyun (Anonymous, 2009). </div><div style="text-align: justify;">Kebutuhan pengadaan gula ke depan akan semakin berat mengingat </div><div style="text-align: justify;">banyaknya lahan sawah subur yang dikonversi untuk kepentingan non pertanian dan </div><div style="text-align: justify;">jumlah penduduk yang semakin bertambah. Di lain pihak laju pertambahan </div><div style="text-align: justify;">produktivitas tanaman tebu semakin menurun yang disebabkan iklim yang kurang </div><div style="text-align: justify;">mendukung, dan serangan berbagai hama dan penyakit. </div><div style="text-align: justify;">Luas areal tanaman tebu di Indonesia pada tahun 2008 mencapai 436.500 ha </div><div style="text-align: justify;">dengan produksi gula nasional sebesar 2.668.427 ton (Ditjenbun, 2008-2009), </div><div style="text-align: justify;">sedangkan total serangan penggerek pucuk tebu di Propinsi Jawa Barat dan Jawa </div><div style="text-align: justify;">Timur yang dilaporkan mencapai 111,982.08 ha dan kerugian hasil diperkirakan </div><div style="text-align: justify;">mencapai Rp.163.531.890 (Ditjenbun, 2008-2009). </div><div style="text-align: justify;">Kerugian gula yang disebabkan oleh hama tebu di Indonesia ditaksir sebesar </div><div style="text-align: justify;">15%. Lebih dari 100 jenis binatang dapat mengganggu dan merusak tanaman tebu di </div><div style="text-align: justify;">lapangan. Namun hanya beberapa diantaranya yang sering merusak dan menimbulkan </div><div style="text-align: justify;">kerugian seperti serangga hama penggerek batang, penggerek pucuk, dan tikus, </div><div style="text-align: justify;">meskipun demikian jenis-jenis lain tetap memiliki potensi untuk hama. </div><div style="text-align: justify;">Penggerek Pucuk Tebu, Hama Apakah Itu?? </div><div style="text-align: justify;">Hama penggerek pucuk tebu menurut Kalshoven, 1981 diklasifikasikan Phyllum </div><div style="text-align: justify;">Arthropoda, Kelas Insecta, Bangsa Lepidoptera, Suku Pyralidea, Marga Scirpophaga, </div><div style="text-align: justify;">Jenis Scirpophaga nivella </div><div style="text-align: justify;">Scirpophaga nivella Fabricus meletakkan telurnya pada bagian bawah </div><div style="text-align: justify;">permukaan daun secara berkelompok, dan tersusun seperti sisik ikan yang tertutup </div><div style="text-align: justify;">selaput berwarna coklat kekuningan. Jumlah telur mencapai 6-30 butir. Setelah 8-9 </div><div style="text-align: justify;">hari telur menetas. </div><div style="text-align: justify;">Ulat yang keluar dari telur menuju daun yang masih muda dengan cara </div><div style="text-align: justify;">menggantung pada benang-benang halus yang dikeluarkan dari mulutnya. Larva akan </div><div style="text-align: justify;">menggerek daun dan menuju ibu tulang daun, larva menggerek menuju titik tumbuh </div><div style="text-align: justify;">batang dan menembus batang. Setiap batang berisi satu ekor penggerek (Kalshoven </div><div style="text-align: justify;">1981). Ulat tersebut pada umur muda berwarna kelabu, kemudian berubah berwarna </div><div style="text-align: justify;">kuning kecoklatan dan pada saat mendekati stadium pupa berwarna kuning putih. </div><div style="text-align: justify;">Stadium pupa calon betina 8-10 hari dan calon jantan 10-12 hari. Kupu-kupu </div><div style="text-align: justify;">betina sudah dapat bertelur sehari setelah keluar dari kepompong kupu-kupu </div><div style="text-align: justify;">mempunyai warna sayap dan punggung putih dengan jambul berwarna merah. Siklus </div><div style="text-align: justify;">hidup penggerek betina 48-58 hari dan jantan 50-56 hari (Handjojo, 1976). </div><div style="text-align: justify;">Gejala Serangan </div><div style="text-align: justify;">Gejala serangan pada helai daun terdapat lubang melintang dan ibu tulang daun </div><div style="text-align: justify;">terlihat bekas gerekan berwarna coklat. Daun yang terserang akan menggulung dan </div><div style="text-align: justify;">kering yang disebut mati puser. Apabila batang dibelah maka akan kelihatan lorong </div><div style="text-align: justify;">gerekan dari titik tumbuh ke bawah kemudian mendekati permukaan batang dan sering </div><div style="text-align: justify;">menembus batang. Oleh karena itu serangan penggerek pucuk dapat menyebabkan </div><div style="text-align: justify;">kematian. Pada ruas batang yang muda yaitu di bawah titik tumbuh terdapat lubang </div><div style="text-align: justify;">keluar ngengat (Djasmin, 1984). </div><div style="text-align: justify;">Faktor yang Mempengaruhi Kehidupan Hama Penggerek Pucuk </div><div style="text-align: justify;">1. Teknik bercocok tanam </div><div style="text-align: justify;">Waktu tanam yang tidak serentak merupakan kondisi yang baik bagi perkembangan </div><div style="text-align: justify;">populasi hama penggerek pucuk tebu. Tebu yang ditanam lebih awal bisa menjadi </div><div style="text-align: justify;">sumber investasi hama penggerek pucuk bagi tanaman tebu yang ditanam berikutnya. </div><div style="text-align: justify;">Tebu yang ditanam awal merupakan inang (host) bagi penggerek pucuk dalam </div><div style="text-align: justify;">memenuhi kebutuhan makan, tempat tinggal dan berkembang biak. Akibatnya akan </div><div style="text-align: justify;">diperoleh sumber serangan yang besar dan sangat berpotensi untuk merusak tebu </div><div style="text-align: justify;">yang ditanam berikutnya. </div><div style="text-align: justify;">2. Tanaman inang </div><div style="text-align: justify;">Sifat morfologi dan anatomi tebu mempunyai korelasi dengan serangan penggerek </div><div style="text-align: justify;">pucuk (Anonymous, 1995). Tebu dengan tulang daun yang keras atau tulang daun </div><div style="text-align: justify;">dengan banyak lekukan pada epidermis bagian bawah lebih tahan terhadap serangan </div><div style="text-align: justify;">hama penggerek pucuk. Kekerasan pupus dapat mengurangi serangan hama </div><div style="text-align: justify;">penggerek pucuk. Kemampuan menyerang penggerek pucuk juga dipengaruhi oleh </div><div style="text-align: justify;">umur tanaman. Penggerek pucuk umumnya menyerang tanaman muda berumur lebih </div><div style="text-align: justify;">kurang 2 bulan. 3. Faktor lingkungan </div><div style="text-align: justify;">Tingkat serangan penggerek pucuk pada tanaman tebu di lapang lebih banyak </div><div style="text-align: justify;">dipengaruhi oleh tinggi rendahnya curah hujan daripada jenis tebu. Semakin tinggi </div><div style="text-align: justify;">curah hujan serangan penggerek pucuk cenderung meningkat ( Wiriatmojo, 1978). </div><div style="text-align: justify;">Curah hujan yang tinggi meningkatkan kelembapan tanah dan merupakan tempat yang </div><div style="text-align: justify;">sangat baik untuk pengembangannya. </div><div style="text-align: justify;">4. Faktor musuh alami </div><div style="text-align: justify;">Keberadaan musuh alami di lapang juga mempengarungi populasi hama, musuh alami </div><div style="text-align: justify;">yang dapat mengendalikan hama penggerek pucuk adalah parasit Trichogramma. </div><div style="text-align: justify;">Kerugian akibat serangan penggerek pucuk yang terjadi pada 1 s/d 5 bulan sebelum </div><div style="text-align: justify;">tebang menyebabkan rendemen gula berkurang 15-77% ( Anonymous, 1989). </div><div style="text-align: justify;">Pengendalian Hama Penggerek Pucuk Tebu </div><div style="text-align: justify;">Dengan kondisi luas serangan yang merata di seluruh Indonesia, maka strategi </div><div style="text-align: justify;">pengelolaan hama penggerek pucuk tebu yang paling tepat adalah dengan </div><div style="text-align: justify;">Pengendalian Hama Terpadu (PHT). Teknik Pengendalian Hama Terpadu yang dapat </div><div style="text-align: justify;">diterapkan diantaranya: </div><div style="text-align: justify;">Pengendalian mekanis </div><div style="text-align: justify;">Pengendalian mekanis dapat langsung dilakukan pada saat melakukan pengamatan di </div><div style="text-align: justify;">kebun yaitu dengan memungut atau mengambil telur atau kelompok telur, larva atau </div><div style="text-align: justify;">ulat atau pupa atau serangga dewasa pada bagian tanaman yang terserang secara </div><div style="text-align: justify;">langsung dan membunuhnya. </div><div style="text-align: justify;">Pengendalian Kultur Teknis atau Budidaya </div><div style="text-align: justify;">1) Pengendalian dengan cara kultur teknis atau budidaya dapat dilakukan dengan </div><div style="text-align: justify;">cara Penggunaan bibit unggul, </div><div style="text-align: justify;">2) Penggunaan pupuk berimbang yang sesuai dengan jenis, dosis, waktu dan </div><div style="text-align: justify;">cara pemakaian yang dianjurkan </div><div style="text-align: justify;">3) Pengaturan pola tanam </div><div style="text-align: justify;">4) Penanaman serentak </div><div style="text-align: justify;">5) Pengaturan jarak tanam </div><div style="text-align: justify;">6) Pergiliran tanaman Pengendalian Hayati atau Biologis </div><div style="text-align: justify;">a. Konservasi musuh alami </div><div style="text-align: justify;">Konservasi musuh alami merupakan cara yang paling murah dan mudah </div><div style="text-align: justify;">dilakukan oleh petani baik sendiri atau berkelompok. Konservasi musuh alami </div><div style="text-align: justify;">merupakan usaha kita untuk membuat lingkungan kebun disenangi dan cocok </div><div style="text-align: justify;">untuk kehidupan musuh alami terutama kelompok predator dan parasitoid. </div><div style="text-align: justify;">b. Pelepasan musuh alami </div><div style="text-align: justify;">Pelepasan musuh alami dilakukan dengan mencari atau mengumpulkan musuh </div><div style="text-align: justify;">alami dari tempat lain, kemudian langsung dilepas di kebun yang dituju. Musuh </div><div style="text-align: justify;">alami hama penggerek pucuk berupa parasit telur dan parasit larva. Parasit </div><div style="text-align: justify;">telur misalnya Trichogramma japonicum, sedangkan parasit larva misalnya lalat </div><div style="text-align: justify;">jatiroto. </div><div style="text-align: justify;">Pengendalian Kimiawi </div><div style="text-align: justify;">Aplikasi insektisida kimia hanya dilakukan jika persentase serangan hama </div><div style="text-align: justify;">penggerek pucuk dengan kategori serangan berat sudah mencapai 40 %. Jenis </div><div style="text-align: justify;">insektisida yang dianjurkan adalah golongan karbamat, antara lain Karbofuran </div><div style="text-align: justify;">(Furadan 3G), Kalbosulfan (Matrix 200EC), Imidakloprid ( Wingran 0,5G). </div><div style="text-align: justify;">konsentrasi yang digunakan sesuai rekomendasi yaitu antara 1-2 ml/l atau 10-</div><div style="text-align: justify;">12kg/Ha. </div><div style="text-align: justify;">Dengan melakukan kegiatan perlindungan yang dimulai sejak pengenalan </div><div style="text-align: justify;">hama, pengamatan agro-ekosistem secara teratur, analisis hasil pengamatan </div><div style="text-align: justify;">agroekositem, pengambilan keputusan, tindakan berbagai teknik pengendalian yang </div><div style="text-align: justify;">dilakukan secara terpadu dan kompatibel, dan evaluasi dari setiap tahap kegiatan </div><div style="text-align: justify;">perlindungan tanaman maka diharapkan upaya peningkatan produksi gula menuju </div><div style="text-align: justify;">swasembada gula dapat tercapai. Insya Allah Indonesia akan menjadi kiblatnya Gula </div><div style="text-align: justify;">dunia. </div>nonohttp://www.blogger.com/profile/09775243038661833159noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1390110169033730931.post-83182351287368553562011-04-05T09:32:00.000-07:002011-04-05T09:32:58.295-07:00BUDIDAYA TANAMAN TEBU ( Saccharum officinarum ) 3<div align="center" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px;"> Tebu (bahasa Inggris: sugar cane) adalah tanaman yang ditanam untuk bahan baku gula dan vetsin. Tanaman ini hanya dapat tumbuh di daerah beriklim tropis. Tanaman ini termasuk jenis rumput-rumputan. Umur tanaman sejak ditanam sampai bisa dipanen mencapai kurang lebih 1 tahun sehingga tergolong tanaman tahunan. Di Indonesia tebu banyak dibudidayakan di pulau Jawa dan Sumatra.</div><div align="justify" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px;">Untuk pembuatan gula, batang tebu yang sudah dipanen diperas dengan mesin pemeras (mesin press) di pabrik gula. Sesudah itu, nira atau air perasan tebu tersebut disaring, dimasak, dan diputihkan sehingga menjadi gula pasir yang kita kenal. Dari proses pembuatan tebu tersebut akan dihasilkan gula 5%, ampas tebu 90% dan sisanya berupa tetes (molasse) dan air.</div><div align="justify" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px;">Daun tebu yang kering (dalam bahasa Jawa, dadhok) adalah biomassa yang mempunyai nilai kalori cukup tinggi. Ibu-ibu di pedesaan sering memakai dadhok itu sebagai bahan bakar untuk memasak; selain menghemat minyak tanah yang makin mahal, bahan bakar ini juga cepat panas.Tidak hanya dadhok tetapi di daerah jawa timur Blotong ( ampas tebu ) juga dimanfaat kan untuk bahan bakar ( kayu bakar ). Daun tebu ( pucuk ) juga dimanfaatkan untuk makanan ternak oleh sebagian masyarakat pedesaan.</div><div align="justify" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px;"><table><tbody>
<tr align="left" valign="top"><td height="345" width="41%"><strong>Klasifikasi ilmiah Tanaman Tebu</strong><br />
Kerajaan : Plantae<br />
Divisi : Magnoliophyta<br />
Kelas : Liliopsida<br />
Ordo : Poales<br />
Famili : Poaceae<br />
Genus : Saccharum L.<br />
<strong>Species</strong>Saccharum arundinaceum<br />
Saccharum bengalense<br />
Saccharum edule<br />
Saccharum officinarum<br />
Saccharum procerum<br />
Saccharum ravennae<br />
Saccharum robustum<br />
Saccharum sinense<br />
Saccharum spontaneum</td><td width="59%"><img height="365" src="http://htysite.co.tv/images/gbr%20tani/tebu-001.jpg" width="265" />Gambar tanaman tebu</td></tr>
</tbody></table></div><div align="justify" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px;"><br />
</div><div align="justify" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px;">Surabaya, 28/10 (ANTARA) - Areal budidaya tanaman tebu diprediksi mengalami peningkatan pada musim 2010, seiring membaiknya harga gula lokal selama musim giling tahun ini.<br />
Wakil Sekjen Ikatan Ahli Gula Indonesia (Ikagi) Adig Suwandi di Surabaya, mengemukakan anjloknya harga gula pada musim giling 2008, telah mengakibatkan luas areal budidaya tebu mengalami penurunan dari sekitar 450 ribu hektare menjadi 434 ribu hektare pada tahun ini, sehingga berdampak menurunkani target produksi 2,7 juta ton, menjadi sekitar 2,6 juta ton. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi adalah dengan perluasan lahan dan penanaman varites tebu dengan persentase rendemen tinggi. Jika tidak memungkinkan maka alternatif pilihan paling akhir adalah dengan mengimpor gula, tetapi perlu dipertimbangkan bahwa dengan impor gula akan menghancurkan harga gula dalam negeri. Aneh tapi nyata jika luar negri ( Thailand ) dapat mengekspor gulanya yang jelas jelas harganya lebih murah dari harga gula dalam negeri, kenapa kita tidak bisa menirunya ya ....!!!!. Harga Gula dalam negeri Thailand tetap terjaga, pemerintah setempat membeli tebu petani dengan harga standart sehingga petani tidak dirugikan dan kelebihan produksi gula mereka ekspor salah satunya ya ke Indonesia. Hendaknya pemerintah meniru pemerintah Thailand yang bijaksana melindungi petani mereka, sehingga ketika ada Over Stok dilempar keluar yang tentu saja Pemerintah Thailand juga diuntungkan. Wah ..... itu perlu ditiru hai pengambil kebijakan Pemerintah Republik Indonesia yang terhormat.......... jangan hanya pandai dalam teory dan ujung-ujungnya petani yang dijadikan kambing hitam padahal kesalahan dalam pengambil kebijakan yang hanya menguntungkan segelintir orang dekat mereka. Wah sungguh ironis negeri ini.... kasihan rakyat Indonesia termasuk kami .... he.... he....</div><div align="justify" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px;"><span style="color: black;">Industri gula adalah salah satu industri bidang pertanian yang secara nyata memerlukan keterpaduan antara agribisnis dan agroindustri. Indonesia semula terkenal sebagai negara pengekspor gula yang cukup besar dan diperhitungkan di dunia, tetapi saat ini justru berubah menjadi negara pengimpor gula dalam jumlah cukup besar.</span></div><div align="justify" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px;">Impor gula tahun 2000 mencapai tidak kurang dari 1,5 juta ton untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Bahkan beberapa sumber menyatakan bahwa impor gula yang terjadi lebih besar dari angka resmi. Hal ini terjadi karena produksi gula dalam negeri hanya sekitar 1,69 juta ton.</div><div align="justify" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px;">Penurunan produksi gula di Indonesia merupakan suatu akibat dari proses yang kompleks, baik dari segi sosial, ekonomi, teknologi, dan kebijakan. Penanganan yang komprehensif diperlukan untuk mengatasi masalah produksi gula. Berbagai aspek dan berbagai kepentingan terlibat dalam proses penurunan produksi gula dalam negeri</div><div align="justify" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px;">Masuknya gula dari luar negeri dengan harga yang lebih rendah dari harga produksi dalam negeri menyebabkan produksi gula nasional kurang mampu bersaing. Rendahnya efisiensi teknik dan efisiensi ekonomi menyebabkan harga gula produksi dalam negeri menjadi mahal. Pulau Jawa yang semula sebagai sentral produksi gula nasional semakin bergeser dengan semakin sulitnya diperoleh lahan yang memadai untuk areal produksi tebu. Lahan yang memiliki sifat sesuai untuk tebu lebih banyak digunakan untuk komoditi lain yang lebih menguntungkan dibanding tebu. Kurangnya modal petani dan sering terlambatnya pencairan kredit semakin menambah rendahnya mutu penerapan teknologi tebu.</div><div align="justify" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px;">Rendahnya tarif impor gula yang menambah semakin terpuruknya produksi gula nasional. Gula impor membanjir justru pada saat petani sedang panen, dan pabrik sedang giling. Rendahnya tarif impor berkaitan dengan letter of intent yang dibuat IMF dengan pemerintah. Sebenarnya besarnya tarif impor ini masih mungkin ditingkatkan, seperti halnya negara lain yang juga terikat dengan IMF, dapat memasang tarif sampai 104%. Namun, dengan kondisi yang ada di Indonesia, pengenaan tarif impor yang tinggi dapat berdampak maraknya impor gula ilegal.</div><div align="justify" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px;">Persoalan gula memang dilematis mengingat produksi gula nasional baru mencapai 1,69 juta ton, sedangkan kebutuhan nasional mencapai 3 juta ton. Oleh sebab itu, kebijakan gula yang ada sekarang mungkin perlu dikaji ulang dan dilihat apakah masih sesuai dan berpihak pada petani dan melindungi industri gula nasional, karena selain melindungi petani tebu juga aset nasional yang harus dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.</div><div align="justify" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px;">Bagi lembaga keuangan yang selama ini memberikan dana pinjaman untuk industri gula memerlukan suatu “keamanan” modalnya, sehingga perlu diyakinkan bahwa uangnya akan kembali pada waktunya. Namun, sering terjadi ketidakjelasan berapa sebenarnya skala ekonomi minimum yang layak diberi pinjaman, sehingga hasilnya dirasakan oleh petani tetapi juga menguntungkan bagi pihak pemberi pinjaman. Data yang ada sering data yang dibuat berdasarkan asumsi teori yang kurang didasarkan pada kenyataan di lapangan sehingga dapat menimbulkan ketidakserasian antara modal dan kebutuhan.</div><div align="justify" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px;">Relokasi pabrik gula ke luar Jawa adalah salah satu alternatif yang dianggap tepat,<img align="left" height="165" src="http://htysite.co.tv/images/gbr%20tani/tebu%20011.jpg" width="225" /> tetapi pada kenyataannya tidak sesedehana yang dikonsepkan. Terbatasnya lahan dengan kelas kesesuaian untuk tebu saat ini tidak mudah. Berbagai penelitian bahwa efisiensi akan tercapai jika luas pertanaman mencapai 20.000 ha yang berarti pabrik menggiling dengan kapasitas 12.500 ton tebu per hari dan hari giling 150 hari. Menurut survei yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Tanah dan Iklim (Puslittanak) dan Pusat Penelitian Perkebunan Gula (P3GI) didapatkan bahwa areal potensial di luar Jawa yang dianggap sesuai untuk perkebunan tebu ± 1,2 juta hektar, dengan penyebaran Papua (817.000 ha), Maluku (63.000 ha), Riau (54.600 ha), Sumatera Utara (44.900 ha), Kalimantan Tengah (36.900 ha), dan Sulawesi Selatan (29.200 ha). Namun, dari luasan potensial ini perlu dikoreksi dengan penggunaan lahan saat ini (land use), yang diperkirakan lahan tersedia tidak lebih dari 50 persen. Persoalan relokasi lainnya adalah besarnya modal untuk membuka pabrik gula di luar Jawa. Sebagai gambaran, untuk sebuah pabrik gula dengan kapasitas 10.000 ton tebu per hari diperlukan dana sekitar $ 70 juta dolar atau senilai 10 kali pabrik pengolahan kelapa sawit dengan kapasitas 40 ton tandan buah segar per jam.</div><div align="justify" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px;"><strong>Menyiasati perubahan Iklim yang makin ekstrim</strong><br />
Perubahan iklim telah menjadi fenomena global yang tidak bisa dihindari lagi. Teori evolusi mengajarkan kepada kita, hanya makhluk hidup yang mampu beradaptasi terhadap perubahan lingkungan lah yang dapat bertahan dan melangsungkan kehidupannya. Sebagai makhluk hidup yang diharapkan para pengelolanya mampu menghasilkan gula berlimpah melalui aktivitas fotosintesis, keberadaan varietas tebu unggul dan adaptif terhadap perubahan iklim sangat diperlukan.<br />
Kalangan produsen gula sangat berkepentingan dengan riset untuk menghasilkan varietas dimaksud karena inilah kunci penyelesaian masalah dalam produksi. Perubahan iklim setidaknya menjadikan batasan antara kemarau dan penghujan makin kabur. Seperti sekarang, secara definisi Agustus masuk hitungan musim kemarau, tetapi ternyata masih turun hujan, bahkan di beberapa wilayah kerja PG PTPN XI dengan intensitas cukup besar. Lembaga riset seperti Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) terus didorong untuk melakukan riset ke sana dan segera menghasilkan agar dapat disebar ke lapangan. Tanpa riset varietas, masa depan industri gula akan suram.</div><div align="justify" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px;"><br />
</div><span class="Apple-style-span" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px;"><span>VARIETAS TEBU</span></span><div align="justify" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px;"><span><span><span> </span></span><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman';">Varietas tebu pada garis besarnya dapat dibedakan menjadi 3,yaitu:<o:p></o:p></span></span></span><span><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><br />
<span style="font-family: 'Times New Roman';">1. Varietas Genjah (masak awal),mencapai masak optimal < 12 bulan</span>.</span></span><span><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman';">2. Varietas Sedang (masak tengahan),mencapai masak optimal pada umur 12-14 bulan.<o:p></o:p></span></span></span><span style="font-family: 'Times New Roman';"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">3. Varietas Dalam (masak akhir),mencapai masak optimal pada umur lebih dari 14 bulan.<br />
</span></span></span><table align="center" border="1" cellpadding="1" cellspacing="1"><tbody>
<tr><td width="21%"><strong><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;"><span>Jenis Tebu</span></span></strong></td><td width="28%"><strong><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;"><span>Masak Awal<o:p></o:p></span></span></strong><strong><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;"><span>(<12 bulan)<o:p></o:p></span></span></strong></td><td width="23%"><strong><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;"><span>Masak Tengah<br />
<o:p></o:p></span></span></strong><strong><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;"><span>(12-14 bulan)<o:p></o:p></span></span></strong></td><td width="28%"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;"><span><strong>Masak Akhir<br />
<o:p></o:p></strong></span><strong><span>(>14 bulan)</span></strong></span></td></tr>
<tr align="left" valign="top"><td><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;"><span>BZ 132<o:p><br />
</o:p></span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;"><span>PS 57<o:p><br />
</o:p></span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;"><span>PS 59<o:p><br />
</o:p></span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;"><span>PS 58<o:p><br />
</o:p></span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;"><span>PS 56<o:p><br />
</o:p></span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;"><span>BZ 148<o:p><br />
</o:p></span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;"><span>POJ 3016<o:p><br />
</o:p></span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;"><span>PS 41<o:p><br />
</o:p></span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;"><span>BL<o:p><br />
</o:p></span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;"><span>POJ 2878<o:p><br />
</o:p></span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;"><span>PS-86-2<o:p><br />
</o:p></span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;"><span>PS-86-10029<o:p><br />
</o:p></span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;"><span>PS-88-19432<o:p><br />
</o:p></span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;"><span>PS-86-1<o:p></o:p></span></span></td><td><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;"><span><span> </span>XXX<o:p><br />
</o:p></span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;"><span>XXX</span></span></td><td><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;"><span><span> </span>XXX<o:p><br />
</o:p></span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;"><span>XXX<o:p><br />
</o:p></span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;"><span>XXX<o:p><br />
</o:p></span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;"><span>XXX<o:p><br />
</o:p></span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;"><span>XXX<o:p></o:p></span></span></td><td><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;"><span> <o:p></o:p></span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;"><span>XXX<o:p></o:p><br />
</span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;"><span><o:p></o:p></span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;"><span><o:p></o:p></span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;"><span>XXX</span></span></div></td></tr>
</tbody></table><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;"><span style="font-family: 'Times New Roman';">Varietas yang diunggulkan saat ini adalah BL,yang mirip dengan varietas POJ-2878. Kedua varietas ini tahan terhadap penyakit mosaic dan tahan blendok,namun BL agak peka pohkabung dan serangan hama penggerek pucuk. Potensi<span> </span>produktivitas varietas BL ini bias mencapai rata-rat 121,4 kuintal gula per hektar dan hasil hablur tertinggi yang bisa dicapai adalah 169,2 kuintal per hektar.<br />
Dengan varietas BL ini,potensi pada lahan sawah dengan ekologi unggulan,produksi tebu rata-rata 1.504 kuintal per hektar (tertinggi 2.093 kuintal),rendemen rata-rata 8,07 persen (tertinggi 8,86 persen) dan produksi hablur rata-rata 121,4 kuintal per hektar (tertinggi 169,2 kuintal).<br />
Ujicoba pada lahan tegal pun menunjukkan hasil tebu rata-rata 1.250 kuintal per hektar (tertinggi 2.112 kuintal),rendemen rata-rata 7,58 persen (tertinggi 8,25 persen),dan hasil hablur rata-rata 97,3 kuintal per hektar (tertinggi 172,3 kuintal).Bahkan pada pola keprasan,varietas BL juga menunjukkan hasil yang cukup menjanjikan. Dari uji coba dihasilkan tebu rata-rata 1.222 kuintal per hektar (tertinggi 2.012 kuintal),rendemen rata-rata 7,81 persen (tertinggi 8,74 persen),dan hasil hablur rata-rata 94,5 kuintal per hektar (tertinggi 152,1 kuintal)</span></span></span></div><div align="justify" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" dir="ltr" height="104" style="border-collapse: collapse; height: 78.45pt; width: 598px;"><tbody>
<tr><td height="32" style="border-bottom-color: black; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1pt; border-left-color: black; border-left-style: solid; border-left-width: 1pt; border-right-color: black; border-right-style: solid; border-right-width: 1pt; border-top-color: black; border-top-style: solid; border-top-width: 1pt; height: 24.45pt; padding-left: 5.4pt; padding-right: 5.4pt; width: 110.65pt;" valign="top" width="147"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">Jenis Lahan<o:p></o:p></span></span></div></td><td height="32" style="border-bottom-color: black; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1pt; border-left-color: black; border-left-style: solid; border-left-width: 1pt; border-right-color: black; border-right-style: solid; border-right-width: 1pt; border-top-color: black; border-top-style: solid; border-top-width: 1pt; height: 24.45pt; padding-left: 5.4pt; padding-right: 5.4pt; width: 110.65pt;" valign="top" width="147"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">Produksi tebu rata2<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">(kuintal per hektar)<o:p></o:p></span></span></div></td><td height="32" style="border-bottom-color: black; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1pt; border-left-color: black; border-left-style: solid; border-left-width: 1pt; border-right-color: black; border-right-style: solid; border-right-width: 1pt; border-top-color: black; border-top-style: solid; border-top-width: 1pt; height: 24.45pt; padding-left: 5.4pt; padding-right: 5.4pt; width: 117pt;" valign="top" width="155"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">Rendemen rata2<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div></td><td height="32" style="border-bottom-color: black; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1pt; border-left-color: black; border-left-style: solid; border-left-width: 1pt; border-right-color: black; border-right-style: solid; border-right-width: 1pt; border-top-color: black; border-top-style: solid; border-top-width: 1pt; height: 24.45pt; padding-left: 5.4pt; padding-right: 5.4pt; width: 110.65pt;" valign="top" width="147"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">Hasil Hablur rata2<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">(kuintal per hektar)<o:p></o:p></span></span></div></td></tr>
<tr><td height="23" style="border-bottom-color: black; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1pt; border-left-color: black; border-left-style: solid; border-left-width: 1pt; border-right-color: black; border-right-style: solid; border-right-width: 1pt; border-top-color: black; border-top-style: solid; border-top-width: 1pt; height: 18pt; padding-left: 5.4pt; padding-right: 5.4pt; width: 110.65pt;" valign="top" width="147"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">Sawah<o:p></o:p></span></span></div></td><td height="23" style="border-bottom-color: black; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1pt; border-left-color: black; border-left-style: solid; border-left-width: 1pt; border-right-color: black; border-right-style: solid; border-right-width: 1pt; border-top-color: black; border-top-style: solid; border-top-width: 1pt; height: 18pt; padding-left: 5.4pt; padding-right: 5.4pt; width: 110.65pt;" valign="top" width="147"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">1.504 (max. 2.093)<o:p></o:p></span></span></div></td><td height="23" style="border-bottom-color: black; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1pt; border-left-color: black; border-left-style: solid; border-left-width: 1pt; border-right-color: black; border-right-style: solid; border-right-width: 1pt; border-top-color: black; border-top-style: solid; border-top-width: 1pt; height: 18pt; padding-left: 5.4pt; padding-right: 5.4pt; width: 117pt;" valign="top" width="155"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">8,07 % (max. 8,86 %)<o:p></o:p></span></span></div></td><td height="23" style="border-bottom-color: black; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1pt; border-left-color: black; border-left-style: solid; border-left-width: 1pt; border-right-color: black; border-right-style: solid; border-right-width: 1pt; border-top-color: black; border-top-style: solid; border-top-width: 1pt; height: 18pt; padding-left: 5.4pt; padding-right: 5.4pt; width: 110.65pt;" valign="top" width="147"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">121,4 (max. 169,2)<o:p></o:p></span></span></div></td></tr>
<tr><td height="23" style="border-bottom-color: black; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1pt; border-left-color: black; border-left-style: solid; border-left-width: 1pt; border-right-color: black; border-right-style: solid; border-right-width: 1pt; border-top-color: black; border-top-style: solid; border-top-width: 1pt; height: 18pt; padding-left: 5.4pt; padding-right: 5.4pt; width: 110.65pt;" valign="top" width="147"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">Tegal<o:p></o:p></span></span></div></td><td height="23" style="border-bottom-color: black; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1pt; border-left-color: black; border-left-style: solid; border-left-width: 1pt; border-right-color: black; border-right-style: solid; border-right-width: 1pt; border-top-color: black; border-top-style: solid; border-top-width: 1pt; height: 18pt; padding-left: 5.4pt; padding-right: 5.4pt; width: 110.65pt;" valign="top" width="147"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">1.250 (max. 2.112)<o:p></o:p></span></span></div></td><td height="23" style="border-bottom-color: black; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1pt; border-left-color: black; border-left-style: solid; border-left-width: 1pt; border-right-color: black; border-right-style: solid; border-right-width: 1pt; border-top-color: black; border-top-style: solid; border-top-width: 1pt; height: 18pt; padding-left: 5.4pt; padding-right: 5.4pt; width: 117pt;" valign="top" width="155"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">7,58 % (max. 8,25 %)<o:p></o:p></span></span></div></td><td height="23" style="border-bottom-color: black; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1pt; border-left-color: black; border-left-style: solid; border-left-width: 1pt; border-right-color: black; border-right-style: solid; border-right-width: 1pt; border-top-color: black; border-top-style: solid; border-top-width: 1pt; height: 18pt; padding-left: 5.4pt; padding-right: 5.4pt; width: 110.65pt;" valign="top" width="147"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;"> 97,3 (max. 97,3)<o:p></o:p></span></span></div></td></tr>
<tr><td height="23" style="border-bottom-color: black; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1pt; border-left-color: black; border-left-style: solid; border-left-width: 1pt; border-right-color: black; border-right-style: solid; border-right-width: 1pt; border-top-color: black; border-top-style: solid; border-top-width: 1pt; height: 18pt; padding-left: 5.4pt; padding-right: 5.4pt; width: 110.65pt;" valign="top" width="147"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">Pola Keprasan<o:p></o:p></span></span></div></td><td height="23" style="border-bottom-color: black; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1pt; border-left-color: black; border-left-style: solid; border-left-width: 1pt; border-right-color: black; border-right-style: solid; border-right-width: 1pt; border-top-color: black; border-top-style: solid; border-top-width: 1pt; height: 18pt; padding-left: 5.4pt; padding-right: 5.4pt; width: 110.65pt;" valign="top" width="147"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">1.222 (max. 2.012)<o:p></o:p></span></span></div></td><td height="23" style="border-bottom-color: black; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1pt; border-left-color: black; border-left-style: solid; border-left-width: 1pt; border-right-color: black; border-right-style: solid; border-right-width: 1pt; border-top-color: black; border-top-style: solid; border-top-width: 1pt; height: 18pt; padding-left: 5.4pt; padding-right: 5.4pt; width: 117pt;" valign="top" width="155"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">7,81 % (max. 8,74 %)<o:p></o:p></span></span></div></td><td height="23" style="border-bottom-color: black; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1pt; border-left-color: black; border-left-style: solid; border-left-width: 1pt; border-right-color: black; border-right-style: solid; border-right-width: 1pt; border-top-color: black; border-top-style: solid; border-top-width: 1pt; height: 18pt; padding-left: 5.4pt; padding-right: 5.4pt; width: 110.65pt;" valign="top" width="147"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;"> 94,5 (max. 152,1)<o:p></o:p></span></span></div></td></tr>
</tbody></table><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;"><o:p></o:p></span></span></div><div align="justify" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px;"></div><div align="justify" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px;"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">Bibit tebu yang digunakan harus berkualitas baik. Budidaya tebu bibit diusahakan melalui beberapa tingkat kebun bibit yaitu berturut-turut dari Kebun Bibit Pokok (KBP), Kebun Bibit Nenek (KBN), Kebun Bibit Induk (KBI), dan Kebun Bibit Datar (KBD). Dengan penanaman secara bertingkat tersebut, kualitas bibit yang hendak ditanam di Kebun Tebu Giling (KTG) menjadi lebih baik karena dari satu tingkat kebun bibit ke tingkat berikutnya mengalami proses seleksi.</span></span></div><div align="justify" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px;"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;"><strong>Potensi Hasil Beberapa Varietas Tebu Unggul</strong></span></span></div><div align="justify" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px;"><table align="center" border="1" cellpadding="1" cellspacing="1"><tbody>
<tr><td width="7%"><div align="center"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;"><strong>NO</strong></span></span></div></td><td width="27%"><div align="center"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;"><strong>VARIETAS/ GALUR</strong></span></span></div></td><td width="28%"><div align="center"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;"><strong>RENDEMEN ( % )</strong></span></span></div></td><td width="38%"><div align="center"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;"><strong>HASIL<br />
( Ton / ha )</strong></span></span></div></td></tr>
<tr align="left" valign="top"><td><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">1</span></span></td><td><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">POJ 3016</span></span></td><td><div align="center"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">14</span></span></div></td><td><div align="center"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">150</span></span></div></td></tr>
<tr align="left" valign="top"><td><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">2</span></span></td><td><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">PS 86-10029</span></span></td><td><div align="center"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">9</span></span></div></td><td><div align="center"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">140</span></span></div></td></tr>
<tr align="left" valign="top"><td><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">3</span></span></td><td><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">PS 92-3092</span></span></td><td><div align="center"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">9</span></span></div></td><td><div align="center"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">140</span></span></div></td></tr>
<tr align="left" valign="top"><td><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">4</span></span></td><td><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">Triton</span></span></td><td><div align="center"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">9</span></span></div></td><td><div align="center"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">125</span></span></div></td></tr>
<tr align="left" valign="top"><td><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">5</span></span></td><td><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">BZ 148</span></span></td><td><div align="center"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">9</span></span></div></td><td><div align="center"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">120</span></span></div></td></tr>
<tr align="left" valign="top"><td><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">6</span></span></td><td><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">PS 81-1321</span></span></td><td><div align="center"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">9</span></span></div></td><td><div align="center"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">120</span></span></div></td></tr>
<tr align="left" valign="top"><td><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">7</span></span></td><td><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">BZ132</span></span></td><td><div align="center"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">9</span></span></div></td><td><div align="center"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">80</span></span></div></td></tr>
<tr align="left" valign="top"><td><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">8</span></span></td><td><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">PS 89-20961</span></span></td><td><div align="center"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">9.5</span></span></div></td><td><div align="center"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">140</span></span></div></td></tr>
<tr align="left" valign="top"><td><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">9</span></span></td><td><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">PS MD 7</span></span></td><td><div align="center"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">9.5</span></span></div></td><td><div align="center"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">130</span></span></div></td></tr>
<tr align="left" valign="top"><td><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">10</span></span></td><td><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">PS 85-21470</span></span></td><td><div align="center"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">9.5</span></span></div></td><td><div align="center"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">120</span></span></div></td></tr>
<tr align="left" valign="top"><td><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">11</span></span></td><td><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">PS 88-19432</span></span></td><td><div align="center"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">9.5</span></span></div></td><td><div align="center"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">120</span></span></div></td></tr>
<tr align="left" valign="top"><td><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">12</span></span></td><td><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">PS 85-18135</span></span></td><td><div align="center"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">9.5</span></span></div></td><td><div align="center"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">105</span></span></div></td></tr>
</tbody></table><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;"> Sumber :<a href="http://binaukm.com/2010/06/karakteristik-komoditas-tebu-pengadaan-bahan-tanaman/" target="_blank"> P3GI (diolah)</a> </span></span></div><div align="justify" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px;"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">Jenis tebu yang sering ditanam POY 3016, P.S. 30, P.S. 41, P.S. 38, P.S. 36, P.S. 8, B.Z. 132, B.Z. 62, dll.</span></span></div><div align="justify" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px;"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">Meskipun pengembangan tebu di wilayah Indonesia Timur relatif baru, namun PT PG Gorontalo berhasil menemukan klon-klon baru dan akan diusulkan untuk dilepas sebagai benih bina.</span></span></div><div align="justify" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px;"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">PT PG Gorontalo merupakan salah satu Pabrik Gula (PG) di wilayah Sulawesi dan satu-satunya di Propinsi Gorontalo. PG tersebut, selain membangun kebun produksi untuk menghasilkan gula, juga aktif melakukan pemuliaan untuk menghasilkan klon-klon unggul bermutu. Tiga varietas temuannya dengan nama GTO 1, GTO 2 dan GTO 3 akan diusulkan agar dilepas sebagai benih bina.</span></span></div><div align="justify" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px;"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">PT PG Gorontalo tengah melaksanakan observasi terkait pengumpulan data untuk menyusulan proposal bagi pelepasan varietas. Pelaksanaan orientasi varietas telah dimulai sejak tahun 2007 di 3 (dua) lokasi, yaitu, Saripi dan Gandaria. Dari hasil penelitian diharapkan diperoleh data dengan produksi, kualitas keprasan dan ketahanan terhadap cengkraman lingkungan dan serangan organisme penganggu tanaman.</span></span></div><div align="justify" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px;"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">Berdasarkan hasil observasi tersebut diketahui jika GTO 1 termasuk dalam tipe masak awal sampai tengah. Pada panen tahun pertama produksi tebu giling (TG) GTO 1 bisa mencapai 91,24 ton/ha tebu giling (TG). Sedangkan GTO 2 masuk ke dalam golongan masak awal, dengan produksi mencapai 90,53 toh/ha tebu giling (TG). Dan GTO 3 masak awal dengan potensi produksi tebu giling (TG) 74,07 ton/ha.</span></span></div><div align="justify" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px;"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">Untuk panen pada tahun ke-2, GTO 1 diperoleh hasil 77,40 ton/ha tebu giling (TG), GTO 2 74,85 ton/ha tebu giling (TG) dan GTO 3 79,11 ton/ha tebu giling (TG). Sedangkan pada tahun ke 3 menurun menjadi 51,42 tebu giling (TG) dan 51,58 dan 47,42 ton/ha tebu giling (TG).</span></span></div><div align="justify" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px;"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">Berbeda dengan varietas yang banyak ditanaman di Pulau Jawa seperti PS 80-1649, PS 79-208 yang mengalami puncak produksi pada tahun ke-2, GTO cenderung mengalami produksi tertinggil pada panen pertama. Menariknya untuk panen tahun pertama produksi GTO 1 dan 2 melampau produksi Bulu Lawang yang ditanaman di lokasi yang sama dengan GTO yakni 57,31 ton/ha tebu giling (TG) .</span></span></div><div align="justify" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px;"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">Disamping potensi produksi yang unggul, jenis GTO memiliki ketahanan terhadap OPT utama tebu, salah satunya penggerek tebu. Dimana ketahananan terhadap hama menjadi salah satu indikator untuk menentukan unggul tidaknya sebuah varietas.</span></span></div><div align="justify" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px;"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">PT PG Gorontalo telah mengusulkan ketiga varietas ini sebagai benih bina. Jika dilepas diharapkan PG. Gorontalo dapat memenuhi kebutuhan benih petani tebu di wilayah Timur khususnya di Propinsi Gorontalo.</span></span></div><div align="justify" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px;"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">Bibit tebu yang baik adalah bibit yang berumur cukup (5 – 6 bulan), murni (tidak tercampur dengan varietas lain), bebas dari hama penyakit dan tidak mengalami kerusakan fisik.Pada umumnya komposisi kebutuhan bibit dari Kebun Bibit Datar (KBD) untuk Kebun Tebu Giling (KTG) adalah 1 : 8 yaitu dari 1 ha KBD dihasilkan bibit tebu yang cukup untuk 8 ha KTG untuk lahan sawah dan 1 : 3 untuk lahan kering.<br />
Pada dasarnya pengelolaan kebun bibit hampir sama dengan kebun tebu giling dari pengolahan tanah hingga panen (tebang). Pada kebun bibit tidak dilakukan pengkletekan dengan tujuan untuk mengurangi penguapan setelah ditebang dan melindungi mata tunas baik pada masa pemeliharaan maupun pada saat pengangkutan. Dosis pupuk yang dipakai umumnya adalah 800 kg ZA, 200 kg SP-36, 200 kg KCl tiap ha</span></span></div><div align="justify" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px;"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">Budidaya tebu yang paling sesuai adalah budidaya tebu yang menyesuaikan dengan kondisi agroklimat, yaitu iklim, kesuburan tanah dan tofografi. Selain itu, keberhasilan budidaya tebu ditentukan pula oleh penggunaan sarana pendukung seperti tenaga kerja dan penggunaan peralatan yang akan menunjang pengelolaan pertanian berkelanjutan. Lebih spesifik lagi, keberhasilan penyesuaian budidaya tebu ditentukan oleh kesesuaian tebu terhadap kondisi iklim, kesesuaian tebu terhadap kesuburan tanah, kesesuaian pengelolaan tebu dengan tofografi, kesesuaian pengelolaan tebu berdasarkan keterbatasan tenaga, sehingga mengharuskan penerapan peralatan mekanisasi dan kesesuaian tebu menuju pertanian berkelanjutan.</span></span></div><div align="justify" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px;"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">Berdasarkan kebutuhan air pada setiap fase pertumbuhannya, curah hujan bulanan ideal untuk pertanaman tebu adalah 200 mm / bulan pada 5-6 bulan berturut - turut, 125 mm/bulan pada 2 bulan transisi dan kurang 75 mm / bulan pada 4 - 5 bulan berturut-turut. Menurut tipe iklim Oldeman, zona yang terbaik untuk tanaman tebu adalah tipe iklim C2 dan C3. Dalam pengembangannya ke lahan kering selain kedua tipe iklim tersebut ada beberapa lahan dengan tipe iklim yang dapat diusahakan untuk tebu dengan masukan-masukan teknologi adalah B2, C2, C3, D2, E3. Lahan yang dapat dikembangkan untuk pertumbuhan tebu dengan tanah cukup ringan dan berdrainase baik B1, C1, D1 dan E1.Kemasaman tanah (pH) yang terbaik untuk tanaman tebu adalah pada kisaran 6,0 – 7,0 namun masih dapat tumbuh pada kisaran pH 4,5 - 7,5. Kesuburan tanah (status hara), berdasarkan hasil penelitian P3GI untuk menentukan kesesuaian lahan bagi tanaman tebu dengan kriteria N total > 1,5, P2O5 tersedia > 75 ppm, K2O tersedia > 150 ppm dan kejenuhan Al <> 4 bulan, masa tanam yang optimal pada akhir musim kemarau sampai awal musim hujan yaitu pertengahan Oktober sampai dengan masa tanam juga dapat pada akhir musim hujan sampai awal musim kemarau (pola II) dengan kondisi tanah ringan, ngompol dapat diolah sepanjang musim. Pada daerah basah (bulan kering = 2 bulan) masa tanam tebu terbaik pada awal musim kemarau.</span></span></div><div align="justify" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px;"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="color: blue; font-family: 'Times New Roman', Times, serif;"><strong>Secara garis besar budidaya tebu dapat dibagi menjadi dua sistem, yaitu reynoso dan tebu lahan kering. Sistem reynoso digunakan pada lahan sawah yang pelaksanaannya sebagian besar secara manual. Sedangkan tebu lahan kering teknik budidaya dilakukan secara mekanisasi dan pengairannya sangat tergantung dari curah hujan atau suplisi air hanya di saat periode kritis. Kedua sistem tanam tersebut diatas akan kami ulas panjang lebar disini</strong></span><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">.</span></span></div><div align="justify" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px;"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif; font-size: large;"><strong>Budidaya Tebu Lahan Kering :</strong></span><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;"><br />
<br />
<strong>Persiapan Lahan </strong><br />
Persiapan lahan merupakan kegiatan untuk mempersiapkan tanah tempat tumbuh tanaman tebu sehingga kondisi fisik dan kimia tanah menjadi media perkembangan perakaran tanaman tebu. Kegiatan tersebut terdiri atas beberapa jenis yang dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan kronologis.<img align="right" height="167" src="http://htysite.co.tv/images/gbr%20tani/tebu%20008.jpg" width="222" /></span></span></div><div align="justify" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px;"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">Pada prinsipnya, persiapan lahan untuk tanaman baru (PC) dan tanaman bongkaran baru (RPC) adalah sama tetapi untuk PC kegiatan persiapan lahan tidak dapat dilaksanakan secara intensif. Hal tersebut disebabkan oleh tata letak petak kebun, topografi maupun struktur tanah pada areal yang baru dibuka masih belum sempurna sehingga kegiatan mesin/peralatan di lapang sering terganggu. Pada areal tersebut masih terdapat sisa – sisa batang/perakaran yang dapat mengganggu operasional mesin di lapang. Petak dibuat dengan ukuran 200 m x 500 m (10 ha) yang dibatasi oleh jalan produksi dan jalan kebun.</span></span></div><div align="justify" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px;"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;"><strong>Pembajakan </strong><br />
Pembajakan I bertujuan untuk membalik tanah serta memotong sisa – sisa kayu dan vegetasi awal yang masih tertinggal. Peralatan yang digunakan adalah Rome Harrow 20 disc dengan diameter 31 inci yang ditarik dengan Bulldozer 155 HP. Awal kegiatan pembajakan dimulai dari sisi petak paling kiri, kedalaman olah mencapai 25 – 30 cm dan kapasitas kerja mencapai 0,8 jam/ha sehingga untuk satu petak kebun (± 10 ha) dibutuhkan waktu 8 jam mesin operasi. Pembajakan dilakukan merata di seluruh areal dengan kedalaman diusahakan lebih dari 30 cm dan arah bajakan menyilang barisan tanaman tebu sekitar 450.</span></span></div><div align="justify" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px;"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">Pembajakan II dilaksanakan sekitar tiga minggu setelah pembajakan I dengan arah memotong tegak lurus hasil pembajakan I dan kedalaman olah minimal 25 cm. Peralatan yang digunakan adalah Disc Plow 3 – 4 disc diameter 28 inci dan traktor 80 – 90 HP.</span></span></div><div align="justify" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px;"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;"><strong>Bakar Sampah </strong><br />
Kegiatan bakar sampah bertujuan untuk mempermudah operasional peralatan di areal bekas tebangan Bundled dan Loose Cane. Jika pengolahan tanah pertama menggunakan Rome Harrow, maka kegiatan ini tidak perlu dilakukan. Pembakaran sampah dilaksanakan setelah sampah kering dan arah bakaran harus berlawanan dengan arah angin. Kapasitas kerja tergantung pada ketebalan sampah. Sampah tebal bekas tebangan Bundled Cane (hijau) adalah 0,15 HK/ha dan sampah tipis bekas tebangan Bundled Cane (bakar) adalah 3,00 HK/ha.</span></span></div><div align="justify" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px;"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;"><strong>Penggaruan </strong><br />
Penggaruan bertujuan untuk menghancurkan bongkahan – bongkahan tanah dan meratakan permukaan tanah. Penggaruan dilaksanakan merata pada seluruh areal dengan menggunakan alat Baldan Harrow yang ditarik oleh traktor 140 HP.</span></span></div><div align="justify" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px;"><span style="font-family: 'Comic Sans MS'; font-size: 11pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif;">Pada areal RPC, tujuan penggaruan adalah untuk menghancurkan bongkahan – bongkahan tanah hasil pembajakan, mencacah dan mematikan tunggul maupun tunas tanaman tebu. Penggaruan dilakukan pada seluruh areal bajakan dan menyilang dengan arah bajakan. Traktor yang digu</span></span></div>nonohttp://www.blogger.com/profile/09775243038661833159noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1390110169033730931.post-41552313210498324872011-04-05T09:29:00.000-07:002011-04-05T09:29:18.170-07:00BUDIDAYA TANAMAN TEBU ( Saccharum officinarum ) 2<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: verdana; font-size: 12px;"><span class="post-labels"></span></span><br />
<div class="post-header-line-1" style="color: #333333; font-family: verdana; font-size: 12px;"></div><div class="post-body" style="border-top-color: initial; border-top-style: initial; border-top-width: 1px; color: #333333; font-family: verdana; font-size: 10pt; line-height: 1.3em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/_n-7fOeq--8s/S2KS_sIn4YI/AAAAAAAAAAs/r2PzNsBRPUs/s1600-h/tebu.jpg" style="clear: left; color: #006699; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" height="200" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5432065723438981506" src="http://2.bp.blogspot.com/_n-7fOeq--8s/S2KS_sIn4YI/AAAAAAAAAAs/r2PzNsBRPUs/s200/tebu.jpg" style="border-bottom-color: rgb(255, 255, 255); border-bottom-style: dotted; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(255, 255, 255); border-left-style: dotted; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(255, 255, 255); border-right-style: dotted; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(255, 255, 255); border-top-style: dotted; border-top-width: 1px; display: block; height: 285px; margin-bottom: 10px; margin-left: auto; margin-right: auto; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center; width: 285px;" width="200" /></a><div style="float: right; margin-bottom: 10px; margin-left: 10px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; text-align: center;"></div><br style="clear: both;" /><div align="justify"><strong>PENDAHULUAN</strong><br style="clear: both;" />Saat ini pemerintah sedang menggalakkan penanaman tebu untuk mengatasi rendahnya produksi gula di Indonesia. Usaha pemerintah sangatlah wajar dan tidak berlebihan mengingat dulu Indonesia pernah mengalami masa kejayaan sebagai pengekspor gula sebelum perang. Bisakah masa keemasan ini terulang kembali?<br style="clear: both;" />Untuk itu PT. Natural Nusantara berusaha ikut serta mengembalikan masa kejayaan melalui peningkatan produksi tebu baik secara kuantitas, kualitas dan kelestarian (aspek K-3).<br style="clear: both;" /><br style="clear: both;" /><strong>SYARAT TUMBUH</strong>Tanah yang cocok adalah bersifat kering-kering basah, yaitu curah hujan kurang dari 2000 mm per tahun. Tanah tidak terlalu masam, pH diatas 6,4. Ketinggian kurang dari 500 m dpl.<br style="clear: both;" /><br style="clear: both;" /><strong>JENIS - JENIS TEBU</strong>Jenis tebu yang sering ditanam POY 3016, P.S. 30, P.S. 41, P.S. 38, P.S. 36, P.S. 8, B.Z. 132, B.Z. 62, dll.<br style="clear: both;" /><br style="clear: both;" /><strong>PEMBUKAAN KEBUN</strong><br style="clear: both;" />Sebaiknya pembukaan dan penanaman dimulai dari petak yang paling jauh dari jalan utama atau lori pabrik<br style="clear: both;" />Ukuran got standar ; Got keliling/mujur lebar 60 cm; dalam 70 cm, Got malang/palang lebar 50 cm; dalam 60 cm. Buangan tanah got diletakkan di sebelah kiri got. Apabila got diperdalam lagi setelah tanam, maka tanah buangannya diletakkan di sebelah kanan got supaya masih ada jalan mengontrol tanaman.<br style="clear: both;" />Juringan/cemplongan (lubang tanam) baru dapat dibuat setelah got - got malang mencapai kedalaman 60 cm dan tanah galian got sudah diratakan. Ukuran standar juringan adalah lebar 50 cm dan dalam 30 cm untuk tanah basah, 25 cm untuk tanah kering. Pembuatan juringan harus dilakukan dua kali, yaitu stek pertama dan stek kedua serta rapi.<br style="clear: both;" />Jalan kontrol dibuat sepanjang got mujur dengan lebar + 1 m. Setiap 5 bak dibuat jalan kontrol sepanjang got malang dengan lebar + 80 cm. Pada juring nomor 28, guludan diratakan untuk jalan kontrol (jalan tikus)<br style="clear: both;" /><br style="clear: both;" /><strong>TURUN TANAH/KEBRUK</strong><br style="clear: both;" />Yaitu mengembalikan tanah stek kedua ke dalam juringan untuk membuat kasuran/bantalan/dasar tanah. Tebalnya tergantung keadaan, bila tanahnya masih basah + 10 cm. di musim kemarau terik tebal + 15 - 20 cm.<br style="clear: both;" /><br style="clear: both;" /><strong>PERSIAPAN TANAM</strong>- Lakukan seleksi bibit di luar kebun<br style="clear: both;" />- Bibit stek harus ditanam berhimpitan agar mendapatkan jumlah anakan semaksimal mungkin. Bibit stek + 70.000 per ha.<br style="clear: both;" />- Sebelum ditanam, permukaan potongan direndam dahulu dengan POC NASA dosis 2 tutup + Natural GLIO dosis 5 gr per 10 liter air.<br style="clear: both;" />- Sebelum tanam, juringan harus diari untuk membasahi kasuran, sehingga kasuran hancur dan halus.<br style="clear: both;" /><br style="clear: both;" /><strong>CARA TANAM</strong><br style="clear: both;" />1. Bibit Bagal/debbeltop/generasi<br style="clear: both;" />Tanah kasuran harus diratakan dahulu, kemudian tanah digaris dengan alat yang runcing dengan kedalaman + 5-10 cm. Bibit dimasukkan ke dalam bekas garisan dengan mata bibit menghadap ke samping. Selanjutnya bibit ditimbun dengan tanah.<br style="clear: both;" /><br style="clear: both;" />2. Bibit Rayungan (bibit yang telah tumbuh di kebun bibit), jika bermata (tunas) satu: batang bibit terpendam dan tunasnya menghadap ke samping dan sedikit miring, + 45 derajat. Jika bibit rayungan bermata dua; batang bibit terpendam dan tunas menghadap ke samping dengan kedalaman + 1 cm.<br style="clear: both;" /><br style="clear: both;" />3. Sebaiknya, bibit bagal (stek) dan rayungan ditanam secara terpisah di dalam petak-petak tersendiri supaya pertumbuhan tanaman merata.<br style="clear: both;" /><br style="clear: both;" /><strong>WAKTU TANAM</strong><br style="clear: both;" />Berkaitan dengan masaknya tebu dengan rendemen tinggi tepat dengan timing masa giling di pabrik gula. Waktu yang tepat pada bulan Mei, Juni dan Juli.<br style="clear: both;" /><br style="clear: both;" /><strong>PENYIRAMAN</strong>Penyiraman tidak boleh berlebihan supaya tidak merusak struktur tanah. Setelah satu hari tidak ada hujan, harus segera dilakukan penyiraman.<br style="clear: both;" /><br style="clear: both;" /><strong>PENYULAMAN</strong>1. Sulam sisipan, dikerjakan 5 - 7 hari setelah tanam, yaitu untuk tanaman rayungan bermata satu.<br style="clear: both;" />2. Sulaman ke - 1, dikerjakan pada umur 3 minggu dan berdaun 3 - 4 helai. Bibit dari rayungan bermata dua atau pembibitan.<br style="clear: both;" />3. Penyulaman yang berasal dari ros/pucukan tebu dilakukan ketika tanaman berumur + 1 bulan<br style="clear: both;" />4. Penyulaman ke-2 harus selesai sebelum pembubunan, bersama sama dengan pemberian air ke - 2 atau rabuk ke-2 yaitu umur 1,5 bulan<br style="clear: both;" />5. Penyulaman ekstra bila perlu, yaitu sebelum bumbun ke -2<br style="clear: both;" /><br style="clear: both;" /><strong>PEMBUMBUNAN TANAH</strong>> Pembumbunan ke-1 dilakukan pada umur 3-4 minggu, yaitu berdaun 3 - 4 helai. Pembumbunan dilakukan dengan cara membersihkan rumput-rumputan, membalik guludan dan menghancurkan tanah (jugar) lalu tambahkan tanah ke tanaman sehingga tertimbun tanah.<br style="clear: both;" />> Pembumbunan ke - 2 dilakukan jika anakan tebu sudah lengkap dan cukup besar + 20 cm, sehingga tidak dikuatirkan rusak atau patah sewaktu ditimbun tanah atau + 2 bulan.<br style="clear: both;" />> Pembumbunan ke-3 atau bacar dilakukan pada umur 3 bulan, semua got harus diperdalam ; got mujur sedalam 70 cm dan got malang 60 cm.<br style="clear: both;" /><br style="clear: both;" /><strong>GARPU MUKA GULUD</strong>Penggarpuan harus dikerjakan sampai ke pinggir got, sehingga air dapat mengalir. Biasanya dikerjakan pada bulan Oktober/November ketika tebu mengalami kekeringan.<br style="clear: both;" /><br style="clear: both;" /><strong>KLENTEK</strong>Yaitu melepaskan daun kering, harus dilakukan 3 kali, yaitu sebelum gulud akhir, umur 7 bulan dan 4 minggu sebelum tebang.<br style="clear: both;" /><br style="clear: both;" /><strong>TEBU ROBOH</strong><br style="clear: both;" />Batang tebu yang roboh atau miring perlu diikat, baik silang dua maupun silang empat. Ros - ros tebu, yang terdiri dari satu deretan tanaman, disatukan dengan rumpun - rumpun dari deretan tanaman di sisinya, sehingga berbentuk menyilang.<br style="clear: both;" /><br style="clear: both;" /><strong>PEMUPUKAN</strong></div><br style="clear: both;" /><ol><li><div align="justify">Sebelum tanam diberi TSP 1 kuintal/ha</div></li>
<li><div align="justify">Siramkan pupuk SUPER NASA yang telah dicampur air secara merata di atas juringan dosis ± 1 - 2 botol/1000 m² dengan cara :<br style="clear: both;" />Alternatif 1 : 1 botol SUPERNASA diencerkan dalam 3 liter air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram juringan.<br style="clear: both;" />Alternatif 2 : setiap 1 gembor vol 10 lt diberi 1 peres sendok makan SUPERNASA untuk menyiram 5 - 10 meter juringan.</div></li>
<li><div align="justify">Saat umur 25 hari setelah tanam berikan pupuk ZA sebanyak 0,5-1 kw/ha. Pemupukan ditaburkan di samping kanan rumpun tebu</div></li>
<li><div align="justify">Umur 1,5 bulan setelah tanam berikan pupuk ZA sebanyak 0,5 - 1 kw/ha dan KCl sebanyak 1-2 kw/ha. Pemupukan ditaburkan di sebelah kiri rumpun tebu.</div></li>
<li><div align="justify">Untuk mendapatkan rendemen dan produksi tebu tinggi, semprot POC NASA dosis 4 - 6 tutup dicampur HORMONIK 1 - 2 tutup per-tangki pada umur 1 dan 3 bulan</div></li>
</ol><div align="justify" style="font-size: 10pt; line-height: 1.3em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><strong>HAMA DAN PENYAKIT</strong></div><ol><li><div align="justify">Hama Penggerek Pucuk dan batang<br style="clear: both;" />Biasanya menyerang mulai umur 3 - 5 bulan. Kendalikan dengan musuh alami Tricogramma sp dan lalat Jatiroto, semprot PESTONA / Natural BVR</div></li>
<li><div align="justify">Hama Tikus<br style="clear: both;" />Kendalikan dengan gropyokan, musuh alami yaitu : ular, anjing atau burung hantu</div></li>
<li><div align="justify">Penyakit Fusarium Pokkahbung<br style="clear: both;" />Penyebab jamur Gibbrella moniliformis. Tandanya daun klorosis, pelepah daun tidak sempurna dan pertumbuhan terhambat, ruas-ruas bengkok dan sedikit gepeng serta terjadi pembusukan dari daun ke batang. Penyemprotan dengan 2 sendok makan Natural GLIO + 2 sendok makan gula pasir dalam tangki semprot 14 atau 17 liter pada daun-daun muda setiap minggu, pengembusan tepung kapur tembaga ( 1 : 4 : 5 )</div></li>
<li><div align="justify">Penyakit Dongkelan<br style="clear: both;" />Penyebab jamur Marasnius sacchari, yang bias mempengaruhi berat dan rendemen tebu. Gejala, tanaman tua sakit tiba-tiba, daun mengering dari luar ke dalam. Pengendalian dengan cara penjemuran dan pengeringan tanah, harus dijaga, sebarkan Natural GLIO sejak awal.</div></li>
<li><div align="justify">Penyakit Nanas<br style="clear: both;" />Disebabkan jamur Ceratocytis paradoxa. Menyerang bibit yang telah dipotong. Pada tapak (potongan) pangkas, terdapat warna merah yang bercampur dengan warna hitam dan menyebarkan bau seperti nanas. Bibit tebu direndam dengan POC NASA dan Natural GLIO.</div></li>
<li><div align="justify">Penyakit Blendok<br style="clear: both;" />Disebabkan oleh Bakteri Xanthomonas albilincans Mula-mula muncul pada umur 1,5 - 2 bulan setelah tanam. Daun-daun klorotis akan mengering, biasanya pada pucuk daun dan umumnya daun-daun akan melipat sepanjang garis-garis tadi. Jika daun terserang hebat, seluruh daun bergaris-garis hijau dan putih. Rendam bibit dengan air panas dan POC NASA selama 50 menit kemudian dijemur sinar matahari. Gunakan Natural GLIO sejak awal sebelum tanam untuk melokalisir serangan.</div></li>
</ol><div align="justify" style="font-size: 10pt; line-height: 1.3em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><strong>RENDEMEN TEBU</strong><br style="clear: both;" />Proses kemasakan tebu merupakan proses yang berjalan dari ruas ke ruas yang tingkat kemasakannya tergantung pada ruas yang yang bersangkutan. Tebu yang sudah mencapai umur masak, keadaan kadar gula di sepanjang batang seragam, kecuali beberapa ruas di bagian pucuk dan pangkal batang.<br style="clear: both;" />Usahakan agar tebu ditebang saat rendemen pada posisi optimal yaitu sekitar bulan Agustus atau tergantung jenis tebu. Tebu yang berumur 10 bulan akan mengandung saccharose 10 %, sedang yang berumur 12 bulan bisa mencapai 13 %.<br style="clear: both;" /><br style="clear: both;" /><strong>TEBU KEPRASAN</strong></div><ul><li><div align="justify">Yaitu menumbuhkan kembali bekas tebu yang telah ditebang, baik bekas tebu giling atau tebu bibitan (KBD).</div></li>
<li><div align="justify">Kebun yang akan dikepras harus dibersihkan dari kotoran bekas tebangan yang lalu. Sebelum mengepras , sebaiknya tanah yang terlalu kering di airi dulu. Kepras petak - petak tebu secara berurutan. Setelah dikepras siramkan SUPER NASA (dosis sama seperti di atas). Lima hari atau seminggu setelah dikepras, tanaman diairi dan dilakukan penggarapan (jugaran) sebagai bumbun ke-1 dan pembersihan rumput - rumput.</div></li>
<li><div align="justify">Lakukan penyemprotan POC NASA dan HORMONIK pada umur 1,2 dan 3 bulan dengan dosis seperti di atas.Pemeliharaan selanjutnya sama dengan tanam tebu pertama.</div></li>
</ul></div>nonohttp://www.blogger.com/profile/09775243038661833159noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1390110169033730931.post-61379287843877627032011-04-05T09:27:00.000-07:002011-04-05T09:27:02.301-07:00BUDIDAYA TANAMAN TEBU ( Saccharum officinarum ) I<div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-size: 13px; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Tahoma, sans-serif;">SYARAT PERTUMBUHAN</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">1.1. Iklim</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">a) Hujan yang merata diperlukan setelah tanaman berumur 8 bulan dan kebutuhan ini berkurang sampai menjelang panen.</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">b) Tanaman tumbuh baik pada daerah beriklim panas dan lembab. Kelembaban yang baik untuk pertumbuhan tanaman ini > 70%</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">c) Suhu udara berkisar antara 28-34 derajat C.</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">1.2. Media Tanam</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">a) Tanah yang terbaik adalah tanah subur dan cukup air tetapi tidak tergenang</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">b) Jika ditanam di tanah sawah dengan irigasi pengairan mudah di atur tetapi jika ditanam di ladang/tanah kering yang tadah hujan penanaman harus dilakukan di musim hujan.</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">1.3. Ketinggian Tempat Ketinggian tempat yang baik untuk pertumbuhan tebu adalah 5-500 m dpl. II.</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">2.1. Pembibitan Bibit yang akan ditanam berupa (1) bibit pucuk, (2)bibit batang muda, (3) bibit rayungan dan (4) bibit siwilan</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">a) Bibit pucuk Bibit diambil dari bagian pucuk tebu yang akan digiling berumur 12 bulan. Jumlah mata (bakal tunas baru) yang diambil 2-3 sepanjang 20 cm. Daun kering yang membungkus batang tidak dibuang agar melindungi mata tebu. Biaya bibit lebih murah karena tidak memerlukan pembibitan, bibit mudah diangkut karena tidak mudah rusak, pertumbuhan bibit pucuk tidak memerlukan banyak air. Penggunaan bibit pucuk hanya dapat dilakukan jika kebun telah berporduksi.</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">b) Bibit batang muda Dikenal pula dengan nama bibit mentah / bibit krecekan. Berasal dari tanaman berumur 5-7 bulan. Seluruh batang tebu dapat diambil dan dijadikan</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">3 stek. Setiap stek terdiri atas 2-3 mata tunas. Untuk mendapatkan bibit, tanaman dipotong, daun pembungkus batang tidak dibuang.</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">1 hektar tanaman kebun bibit bagal dapat menghasilkan bibit untuk keperluan 10 hektar.</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">c) Bibit rayungan (1 atau 2 tunas) Bibit diambil dari tanaman tebu khusus untuk pembibitan berupa stek yang tumbuh tunasnya tetapi akar belum keluar. Bibit ini dibuat dengan cara:</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">1. Melepas daun-daun agar pertumbuhan mata tunas tidak terhambat</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">2. Batang tanaman tebu dipangkas 1 bulan sebelum bibit rayungan dipakai.</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">3. Tanaman tebu dipupuk sebanyak 50 kg/ha Bibit ini memerlukan banyak air dan pertumbuhannya lebih cepat daripada bibit bagal. 1 hektar tanaman kebun bibit rayungan dapat menghasilkan bibit untuk 10 hektar areal tebu.</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">Kelemahan bibit rayungan adalah tunas sering rusak pada waktu pengangkutan dan tidak dapat disimpan lama seperti halnya bibit bagal. d) Bibit siwilan Bibit ini diambil dari tunas-tunas baru dari tanaman yang pucuknya sudah mati. Perawatan bibit siwilan sama dengan bibit rayungan.</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">2.2. Pengolahan Media Tanam Terdapat dua jenis cara mempersiapkan lahan perkebunan tebu yaitu cara reynoso dan bajak.</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;"> 2.2.1. Persiapan Disebut juga dengan cara Cemplongan dan dilakukan di tanah sawah. Pada cara ini tanah tidak seluruhnya diolah, yang digali hanya lubang tanamnya</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">2.2.2. Pembukaan Lahan</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">a) Pada lahan sawah dibuat petakan berukuran 1.000 m2. Parit membujur, melintang dibuat dengan lebar 50 cm dan dalam 50 cm. Selanjutnya dibuat parit keliling yang berjarak 1,3 m dari tepi lahan.</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">b) Lubang tanam dibuat berupa parit dengan kedalaman 35 cm dengan jarak antar lubang tanam (parit) sejauh 1 m. Tanah galian ditumpuk di atas larikan diantara lubang tanam membentuk guludan. Setelah tanam, tanah guludan ini dipindahkan lagi ke tempat semula.</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">2.3. Teknik Penanaman 2.3.1. Penentuan Pola Tanam Umumnya tebu ditanam pada pola monokultur pada bulan Juni-Agustus (di tanah berpengairan) atau pada akhir musim hujan (di tanah tegalan/sawah tadah hujan). Terdapat dua cara bertanam tebu yaitu dalam aluran dan pada lubang tanam.</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">Pada cara pertama bibit diletakkan sepanjang aluran, ditutup tanah setebal 2-3 cm dan disiram. Cara ini banyak dilakukan dikebun Reynoso. Cara kedua bibit diletakan melintang sepanjang solokan penanaman dengan jarak 30-40 cm. Pada kedua cara di atas bibit tebu diletakkan dengan cara direbahkan. Bibit yang diperlukan dalam 1 ha adalah 20.000 bibit. 2.3.2. Cara Penanaman Sebelum tanam, tanah disiram agar bibit bisa melekat ke tanah.</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">a) Bibit stek (potongan tebu) ditanam berimpitan secara memanjang agar jumlah anakan yang dihasilkan banyak.</span> <span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">Dibutuhkan 70.000 bibit stek/ha.</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">b) Untuk bibit bagal/generasi, tanah digaris dengan kedalaman 5-10 cm, bibit dimasukkan ke dalamnya dengan mata menghadap ke samping lalu bibit ditimbun dengan tanah. Untuk bibit rayungan bermata satu, bibit dipendam dan tunasnya dihadapkan ke samping dengan kemiringan 45 derajat, sedangkan untuk rayungan bermata dua bibit dipendam dan tunasnya dihadapkan ke samping dengan kedalaman 1 cm. Satu hari setelah tanam lakukan penyiraman jika tidak turun hujan. Penyiraman ini tidak boleh terlambat tetapi juga tidak boleh terlalu banyak.</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">3.4. Pemeliharaan Tanaman</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">2.4.1. Penjarangan dan Penyulaman</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">a) Sulaman pertama untuk tanaman yang berasal dari bibit rayungan bermata satu dilakukan 5-7 hari setelah tanam. Bibit rayungan sulaman disiapkan di dekat tanaman yang diragukan pertumbuhannya. Setelah itu tanaman disiram. Penyulaman kedua dilakukan 3-4 minggu setelah penyulaman pertama.</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">b) Sulaman untuk tanaman yang berasal dari bibit rayungan bermata dua dilakukan tiga minggu setelah tanam (tanaman berdaun 3-4 helai). Sulaman diambil dari persediaan bibit dengan cara membongkar tanaman beserta akar dan tanah padat di sekitarnya. Bibit yang mati dicabut, lubang diisi tanah gembur kering yang diambil dari guludan, tanah disirami dan bibit ditanam dan akhirnya ditimbun tanah. Tanah disiram lagi dan dipadatkan.</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">c) Sulaman untuk tanaman yang berasal dari bibit pucuk. Penyulaman pertama dilakukan pada minggu ke 3. Penyulaman kedua dilakukan bersamaan dengan pemupukan dan penyiraman ke dua yaitu 1,5 bulan setelah tanam.</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">Kedua penyulaman ini dilakukan dengan cara yang sama dengan point (b) di atas. d) Penyulaman ekstra dilakukan jika perlu beberapa hari sebelum pembumbunan ke 6. Adanya penyulaman ekstra menunjukkan cara penanaman yang kurang baik.</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;"> e) Penyulaman bongkaran. Hanya boleh dilakukan jika ada bencana alam atau serangan penyakit yang menyebabkan 50% tanaman mati. Tanaman sehat yang sudah besar dibongkar dengan hati-hati dan dipakai menyulan tanaman mati. Kurangi daun-daun tanaman sulaman agar penguapan tidak terlalu banyak dan beri pupuk 100-200 Kg/ha. 2.4.2. Penyiangan Penyiangan gulma dilakukan bersamaan dengan saat pembubunan tanah dan dilakukan beberapa kali tergantung dari pertumbuhan gulma. Pemberantasan gulma dengan herbisida di kebun dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November dengan campuran 2-4 Kg Gesapas 80 dan 3-4 Kg Hedanol power. 2.4.3. Pembubunan Sebelum pembubunan tanah harus disirami sampai jenuh agar struktur tanah tidak rusak.</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">a) Pembumbunan pertama dilakukan pada waktu umur 3-4 minggu. Tebal bumbunan tidak boleh lebih dari 5-8 cm secara merata. Ruas bibit harus tertimbun tanah agar tidak cepat mengering.</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">b) Pembumbun ke dua dilakukan pada waktu umur 2 bulan.</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">c) Pembumbuna ke tiga dilakukan pada waktu umur 3 bulan.</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">2.4.4. Perempalan Daun-daun kering harus dilepaskan sehingga ruas-ruas tebu bersih dari daun tebu kering dan menghindari kebakaran. Bersamaan dengan pelepasan daun kering, anakan tebu yang tidak tumbuh baik dibuang. Perempalan pertama dilakukan pada saat 4 bulan setelah tanam dan yang kedua ketika tebu berumur 6-7 bulan. 2.4.5. Pemupukan Pemupukan dilakukan dua kali yaitu</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">(1) saat tanam atau sampai 7 hari setelah tanam dengan dosis 7 gram urea, 8 gram TSP dan 35 gram KCl per tanaman (120 kg urea, 160 kg TSP dan 300 kg KCl/ha).dan (2) pada 30 hari setelah pemupukan ke satu dengan 10 gram urea per tanaman atau 200 kg urea per hektar. Pupuk diletakkan di lubang pupuk (dibuat dengan tugal) sejauh 7-10 cm dari bibit dan ditimbun tanah. Setelah pemupukan semua petak segera disiram supaya pupuk tidak keluar dari daerah perakaran tebu. Pemupukan dan penyiraman harus selesai dalam satu hari. Agar rendeman tebu tinggi, digunakan zat pengatur tumbuh seperti Cytozyme (1 liter/ha) yang diberikan dua kali pada 45 dan 75 hst. 2.4.6. Pengairan dan Penyiraman Pengairan dilakukan dengan berbagai cara:</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">a) Air dari bendungan dialirkan melalui saluran penanaman. b) Penyiraman lubang tanam ketika tebu masih muda. Waktu tanaman berumur 3 bulan, dilakukan pengairan lagi melalui saluran-saluran kebun.</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">c) Air siraman diambil dari saluran pengairan dan disiramkan ke tanaman. d) Membendung got-got sehingga air mengalir ke lubang tanam. Pengairan dilakukan pada saat:</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">a) Waktu tanam</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">b) Tanaman berada pada fase pertumbuhan vegetatif</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">c) Pematangan.</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">2.5. Hama dan Penyakit</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">2.5.1. Hama a) Penggerek batang bergaris (Proceras cacchariphagus), penggerek batang berkilat (Chilitrae auricilia), penggerek batang abu-abu (Eucosma schismacaena), penggerek batang kuning (Chilotraea infuscatella), penggerek batang jambon (Sesmia inferens)</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;"> Gejala: daun yang terbuka mengalami khlorosis pada bagian pangkalnya; pada serangan hebat, bentuk daun berubah, terdapat titik-titik atau garis-garis berwarna merah di pangkal daun; sebagian daun tidak dapat tumbuh lagi; kadang-kadang batang menjadi busuk dan berbau tidak enak.</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">Pengendalian: dengan suntikan insektisida Furadan 3G (0,5 kg/ha) pada waktu tanaman berumur 3-5 bulan. Suntikan dilakukan jika terdapat 400 tanaman terserang dalam 1 hektar.</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">b) Tikus Pengendalian: dengan gropyokan secara bersama atau pengemposan belerang pada lubang yang dihuni tikus. 2.5.2. Penyakit a) Pokkahbung Penyebab: Gibbrela moniliformis. Bagian yang diserang adalah daun, pada stadium lanjut dapat menyerang batang. Gejala: terdapat noda merah pada bintik khlorosis di helai daun, lubang-lubang yang tersebar di daun, sehingga daun dapat robek, daun tidak membuka (cacat bentuk), garis-garis merah tua di batang, ruas membengkak. Pengendalian: memakai bibit resisten, insektisida Bulur Bordeaux 1% dan pengembusan tepung kapur tembaga. b) Dongkelan Penyebab: jamur Marasnius sach-hari Bagian yang diserang adalah jaringan tanaman sebelah dalam dan bibit di dederan/persemaian. Gejala: tanaman tua dalam rumpun mati tiba-tiba, daun tua mengering, kemudian daun muda, warna daun menjadi hijau kekuningan dan terdapat lapisan jamur seperti kertas di sekeliling batang. Pengendalian: tanah dijaga agar tetap kering.</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">c) Noda kuning Penyebab: jamur Cercospora kopkei . Bagian yang diserang daun dan bagian-bagaian dengan kelembaban tinggi. Gejala: noda kuning pucat pada daun muda yang berubah menjadi kuning terang. Timbul noda berwarna merah darah tidak teratur; bagian bawah tertutup lapisan puiih kotor. Helai daun mati berwarna agak kehitaman. Pengendalian: adalah dengan memangkas dan membakar daun yang terserang. Kemudian menyemprot dengan tepung belerang ditambah kalium permanganat.</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;"> d) Penyakit nanas Penyebab: adalah jamur Ceratocytis paradoxa. Bagian yang diserang adalah bibit yang telah dipotong. Gejala: warna merah bercampur hitam pada tempat potongan, bau seperti buah nanas. Pengendalian: luka potongan diberi ter atau desinfeksi dengan 0,25% fenylraksa asetat.</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">e) Noda cincin Bagian yang diserang daun, lebih banyak di daerah lembab daripada daerah kering. Penyebab: jamur Heptosphaeria sacchari, Helmintosporium sachhari, Phyllsticta saghina. Gejala: noda hijau tua di bawah helai daun, bagian tengah noda menjadi coklat; pada serangan lanjut, warna coklat menjadi jernih, daun kering. Pengendalian: mencabut tanaman sakit dan membakarnya.</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">f) Busuk bibit Bagian yang diserang adalah bibit dengan gejala tanaman kekuningan dan layu. Penyebab: bakteri. Gejala: bibit yang baru ditanam busuk dan buku berwarna abu-abu sampai hitam. Pengendalian: menanam bibit sehat, perbaikan sistim pembuangan air yang baik, serta tanah dijaga tetap kering. g) Blendok Bagian yang diserang adalah daun tanaman muda berumur 1,5-2 bulan pada musim kemarau.</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">Penyebab: Xanthomonas albilicans. Gejala: terdapat pada khlorosis pada daun; pada serangan hebat seluruh daun bergaris hijau dan putih; titik tumbah dan tunas berwarna merah. Pengendalian: Menanam bibit resisten (2878 POY, 3016 POY), Lakukan desinfeksi para pemotong bibit, merendam bibit dalam air panas 52,5oC dan lonjoran bibit dijemur 1-2 hari. h) Virus mozaik Penyebab: Virus. Pengendalian: menjauhkan tanaman inang, bibit yang sakit dicabut dan dibakar.</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">2.6. Panen</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">2.6.1. Ciri dan Umur Panen Umur panen tergantung dari jenis tebu: a) Varitas genjah masak optimal pada < 12 bulan</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">b) Varitas sedang masak optimal pada 12-14 bulan c) Varitas dalam masak optimal pada > 14 bulan. Panen dilakukan pada bulan Agustus pada saat rendeman (persentase gula tebu) maksimal dicapai. 2.6.2. Cara Panen a) Mencangkul tanah di sekitar rumpun tebu sedalam 20 cm. b) Pangkal tebu dipotong dengan arit jika tanaman akan ditumbuhkan kembali. Batang dipotong dengan menyisakan 3 buku dari pangkal batang. c) Mencabut batang tebu sampai ke akarnya jika kebun akan dibongkar.</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">Potong akar batang dan 3 buku dari permukaan pangkal batang.,</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">d) Pucuk dibuang.</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">e) Batang tebu diikat menjadi satu (30-50 batang/ikatan) untuk dibawa ke pabrik untuk segera digiling Panen dilakukan satu kali di akhir musim tanam.</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">2.6.3. Perkiraan Produksi Hasil Tebu Rakyat Intensifikasi I di tanah sawah adalah 120 ton/ha dengan rendemen gula 10% sedangkan hasil TRI II di tanah sawah adalah 100 ton dengan rendemen 9%. Di tanah tegalan produksi tebu lebih rendah lagi yaitu pada TRI I tegalan adalah 90 ton/ha dan pada TRI II tegalan sebesar 80 tom/ha.</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">2.7. Pascapanen</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">2.7.1. Pengumpulan Hasil tanam dari lahan panen dikumpulkan dengan cara diikat untuk dibawa ke pengolahan.</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">2.7.2. Penyortiran dan Penggolongan Syarat batang tebu siap giling supaya rendeman baik:</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">a) Tidak mengandung pucuk tebu</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">b) Bersih dari daduk-daduk (pelepah daun yang mengering)</span></div><div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;"><span style="font-family: Tahoma, sans-serif;">c) Berumur maksimum 36 jam setelah tebang.</span></div>nonohttp://www.blogger.com/profile/09775243038661833159noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1390110169033730931.post-70025964296826551422011-04-03T23:13:00.000-07:002011-04-03T23:13:52.575-07:00KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 591/MPP/Kep/10/1999<div style="text-align: center;">TENTANG</div><div style="text-align: center;">KETENTUAN DAN TATA CARA PEMBERIAN</div><div style="text-align: center;">SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP)</div><div style="text-align: center;">MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN</div><div style="text-align: center;">REPUBLIK INDONESIA</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan kelancaran pemberian</div><div style="text-align: center;">izin di bidang Perdagangan dan berdasarkan pelimpahan</div><div style="text-align: center;">kewenangan yang telah ditetapkan, maka perlu</div><div style="text-align: center;">menetapkan kembali Ketentuan dan Tata Cara Pemberian</div><div style="text-align: center;">Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP);</div><div style="text-align: center;">b. bahwa untuk itu perlu dikeluarkan Keputusan Menteri</div><div style="text-align: center;">Perindustrian dan Perdagangan.</div><div style="text-align: center;">Mengingat : 1. Bedrijreglementerings Ordonantie Tahun 1934 (Stbl 1938</div><div style="text-align: center;">Nomor 86);</div><div style="text-align: center;">2. Undang-undang Drt Nomor 7 Tahun 1955 tentang</div><div style="text-align: center;">Pengusutan, Penindakan Dan Peradilan Tindak Pidana</div><div style="text-align: center;">Ekonomi (Lembaran Negara Tahun 1955 Nomor 27,</div><div style="text-align: center;">Tambahan Lembaran Negara Nomor 801) sebagaimana</div><div style="text-align: center;">telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang</div><div style="text-align: center;">Nomor 17 Tahun 1964 (Lembaran Negara Tahun 1964</div><div style="text-align: center;">Nomor 101 Tambahan Lembaran Negara Nomor 2692;</div><div style="text-align: center;">3. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib</div><div style="text-align: center;">Daftar Perusahaan (Lembaran Negara Tahun 1982 Nomor</div><div style="text-align: center;">7, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3214);</div><div style="text-align: center;">4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang</div><div style="text-align: center;">Perkoperasian (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 116,</div><div style="text-align: center;">Tambahan Lembaran Negara Nomor 3502);</div><div style="text-align: center;">5. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan</div><div style="text-align: center;">Terbatas (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 13,</div><div style="text-align: center;">Tambaran Negara Nomor 3587);</div><div style="text-align: center;">6. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil</div><div style="text-align: center;">(Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 74, Tambahan</div><div style="text-align: center;">Lembaran Negara Nomor 3611);</div><div style="text-align: center;">7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang</div><div style="text-align: center;">Perdagangan Berjangka Komoditi (Lembaran Negara</div><div style="text-align: center;">Tahun 1997 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara</div><div style="text-align: center;">Nomor 3720);</div><div style="text-align: center;">8. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1957 tentang</div><div style="text-align: center;">Penyaluran Perusahaan (Lembaran Negara Tahun 1957</div><div style="text-align: center;">Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1144)</div><div style="text-align: center;">sebagaimana telah diubah dan ditambah terakhir dengan</div><div style="text-align: center;">Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 1957 (Lembaran</div><div style="text-align: center;">Negara Tahun 1957 Nomor 150, Tambahan Lembaran</div><div style="text-align: center;">Negara Nomor 1467);</div><div style="text-align: center;">9. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1977 tentang</div><div style="text-align: center;">Pengakhiran Kegiatan Usaha Asing Dalam Bidang</div><div style="text-align: center;">Perdagangan (Lembaran Negara Tahun 1977 Nomor 60,</div><div style="text-align: center;">Tambahan Lembaran Negara Nomor 3113) sebagaimana</div><div style="text-align: center;">telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan</div><div style="text-align: center;">Pemerintah Nomor 15 Tahun 1998 (Lembaran Negara</div><div style="text-align: center;">Tahun 1998 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara</div><div style="text-align: center;">Nomor 3734);</div><div style="text-align: center;">10. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1999 tentang</div><div style="text-align: center;">Penyelenggaraan Perdagangan Berjangka Komoditi</div><div style="text-align: center;">(Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 16, Tambahan</div><div style="text-align: center;">Lembaran Negara Nomor 3805);</div><div style="text-align: center;">11. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1999 tentang Tata</div><div style="text-align: center;">Cara Pemeriksaan Di Bidang Berjangka Komoditi</div><div style="text-align: center;">(Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 17, Tambahan</div><div style="text-align: center;">Lembaran Negara Nomor 3806);</div><div style="text-align: center;">12. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun</div><div style="text-align: center;">1974 tentang Pokok-Pokok Organisasi Departemen;</div><div style="text-align: center;">13. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 61 Tahun</div><div style="text-align: center;">1998 tentang Kedudukan, Tugas, Susunan Organisasi dan</div><div style="text-align: center;">Tata Kerja Departemen sebagaimana telah diubah</div><div style="text-align: center;">beberapa kali terakhir dengan Keputusan Presiden</div><div style="text-align: center;">Republik Indonesia Nomor 115 Tahun 1999;</div><div style="text-align: center;">14. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 122/M</div><div style="text-align: center;">Tahun 1998 tentang Pembentukan Kabinet Reformasi</div><div style="text-align: center;">Pembangunan;</div><div style="text-align: center;">15. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun</div><div style="text-align: center;">1999 tentang Komoditi Yang Dapat Dijadikan Subyek</div><div style="text-align: center;">Kontrak Berjangka;</div><div style="text-align: center;">16. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun</div><div style="text-align: center;">1984 tentang Pedoman Penyederhanaan Dan Pengendalian</div><div style="text-align: center;">Perizinan Di Bidang Usaha;</div><div style="text-align: center;">17. Surat Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri dan</div><div style="text-align: center;">Menteri Perdagangan dan Koperasi Nomor 56/Th/1971</div><div style="text-align: center;">dan Nomor 103A/KP/V/71 tentang Ketentuan</div><div style="text-align: center;">Kewenangan Dalam Memberikan Izin Tempat Usaha Dan</div><div style="text-align: center;">Usaha Perdagangan sebagaimana telah diubah dan</div><div style="text-align: center;">ditambah terakhir dengan Surat Keputusan Bersama</div><div style="text-align: center;">Menteri Dalam Negeri dan Menteri Perdagangan dan</div><div style="text-align: center;">Koperasi Nomor 92 Tahun 1979 dan Nomor</div><div style="text-align: center;">409/KPB/V/1979;</div><div style="text-align: center;">18. Keputusan Bersama Menteri Perdagangan dan Koperasi</div><div style="text-align: center;">dan Menteri Keuangan Nomor 279/Kp/VII/1980 dan</div><div style="text-align: center;">Nomor 395/KMK.04/1980 tentang Pencantuman Nomor</div><div style="text-align: center;">Pokok Wajib Pajak Pajak (NPWP) pada Surat Izin Usaha</div><div style="text-align: center;">Perdagangan (SIUP);</div><div style="text-align: center;">19. Keputusan Menteri Perdagangan dan Koperasi Nomor</div><div style="text-align: center;">04/Kp/1/1980 jo. Keputusan Menteri Perindustrian dan</div><div style="text-align: center;">Perdagangan Nomor 227/MPP/Kep/7/1997 tentang</div><div style="text-align: center;">Ketentuan Golongan Usaha, Uang Jaminan dan Biaya</div><div style="text-align: center;">Administrasi Perusahaan;</div><div style="text-align: center;">20. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor</div><div style="text-align: center;">254/MPP/Kep/7/1997 tentang Kriteria Industri dan</div><div style="text-align: center;">Perdagangan Kecil di Lingkungan Departemen</div><div style="text-align: center;">Perindustrian dan Perdagangan;21. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor</div><div style="text-align: center;">444/MPP/Kep/9/1998 jo Nomor 24/MPP/Kep/1/ 1999</div><div style="text-align: center;">tentang Organisasi Dan Tata Kerja Departemen</div><div style="text-align: center;">Perindustrian dan Perdagangan;</div><div style="text-align: center;">22. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor</div><div style="text-align: center;">394/MPP/Kep/8/1999 tentang Organisasi dan Tata Kerja</div><div style="text-align: center;">Kantor Wilayah Departemen Perindustrian dan</div><div style="text-align: center;">Perdagangan di Propinsi dan Kantor Departemen</div><div style="text-align: center;">Perindustrian dan Perdagangan di Kabupaten/Kotamadya;</div><div style="text-align: center;">23. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor</div><div style="text-align: center;">589/MPP/Kep/10/1999 tentang Penetapan Jenis-jenis</div><div style="text-align: center;">Industri Dalam Pembinaan Masing-masing Direktorat</div><div style="text-align: center;">Jenderal dan Kewenangan Pemberian izin Di Bidang</div><div style="text-align: center;">Industri dan Perdagangan Di Lingkungan Departemen</div><div style="text-align: center;">Perindustrian dan Perdagangan.</div><div style="text-align: center;">M E M U T U S K A N</div><div style="text-align: center;">Mencabut : Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor</div><div style="text-align: center;">408/MPP/Kep/10/1997 tentang Ketentuan dan Tata Cara</div><div style="text-align: center;">Pemberian Tanda Daftar Usaha Perdagangan (TDUP) dan</div><div style="text-align: center;">Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).</div><div style="text-align: center;">Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN</div><div style="text-align: center;">PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG</div><div style="text-align: center;">KETENTUAN DAN TATA CARA PEMBERIAN SURAT</div><div style="text-align: center;">IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP).</div><div style="text-align: center;">BAB I</div><div style="text-align: center;">KETENTUAN UMUM</div><div style="text-align: center;">Pasal 1</div><div style="text-align: center;">Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan :</div><div style="text-align: center;">1. Perdagangan adalah kegiatan jual beli barang atau jasa yang</div><div style="text-align: center;">dilakukan secara terus menerus dengan tujuan pengalihan hak</div><div style="text-align: center;">atas barang atau jasa dengan disertai imbalan atau kompensasi;</div><div style="text-align: center;">2. Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap</div><div style="text-align: center;">jenis usaha yang bersifat tetap dan terus menerus dan yangdidirikan, bekerja serta berkedudukan dalam wilayah negara</div><div style="text-align: center;">Republik Indonesia, untuk tujuan memperoleh keuntungan dan</div><div style="text-align: center;">atau laba;</div><div style="text-align: center;">3. Surat Izin Usaha Perdagangan yang disingkat SIUP adalah</div><div style="text-align: center;">Surat Izin untuk dapat melaksanakan kegiatan Usaha</div><div style="text-align: center;">Perdagangan ;</div><div style="text-align: center;">4. Surat Permintaan Surat Izin Usaha Perdagangan yang disingkat</div><div style="text-align: center;">SP-SIUP adalah Formulir yang diisi oleh Perusahaan yang</div><div style="text-align: center;">memuat data Perusahaan untuk memperoleh SIUP</div><div style="text-align: center;">Kecil/Menengah/Besar.</div><div style="text-align: center;">5. Perubahan Perusahaan adalah perubahan dalam perusahaan</div><div style="text-align: center;">yang meliputi Perubahan Nama Perusahaan, Alamat Kantor</div><div style="text-align: center;">Perusahaan, Nama Pemilik/Penanggung Jawab, Alamat</div><div style="text-align: center;">Pemilik/Penanggung Jawab, NPWP, Modal dan Kekayaan</div><div style="text-align: center;">Bersih (netto), Kelembagaan, Bidang Usaha, Jenis Barang/Jasa</div><div style="text-align: center;">Dagangan Utama;</div><div style="text-align: center;">6. Menteri adalah Menteri Perindustrian dan Perdagangan;</div><div style="text-align: center;">7. Ka.KANDEP adalah Kepala Kantor Departemen Perindustrian</div><div style="text-align: center;">dan Perdagangan di Kabupaten/Kotamadya;</div><div style="text-align: center;">8. Ka.KANWIL adalah Kantor Wilayah Departemen Perindustrian</div><div style="text-align: center;">dan Perdagangan di Propinsi;</div><div style="text-align: center;">9. Cabang Perusahaan adalah Perusahaan yang merupakan unit</div><div style="text-align: center;">atau bagian dari Perusahaan induknya yang dapat berkedudukan</div><div style="text-align: center;">di tempat yang berlainan dan dapat bersifat berdiri sendiri atau</div><div style="text-align: center;">bertugas untuk melaksanakan sebagian tugas dari Perusahaan</div><div style="text-align: center;">induknya;</div><div style="text-align: center;">10. Perwakilan Perusahaan adalah Perusahaan yang bertindak</div><div style="text-align: center;">mewakili Kantor Pusat Perusahaan untuk melakukan suatu</div><div style="text-align: center;">kegiatan dan atau pengurusannya ditentukan sesuai dengan</div><div style="text-align: center;">wewenang yang diberikan;</div><div style="text-align: center;">11. Perwakilan Perusahaan yang ditunjuk adalah Perusahaan yang</div><div style="text-align: center;">diberi kewenangan bertindak untuk mewakili Kantor Pusat</div><div style="text-align: center;">Perusahaan dan bukan merupakan bagian dari kantor Pusat.BAB II</div><div style="text-align: center;">SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP)</div><div style="text-align: center;">Pasal 2</div><div style="text-align: center;">(1) Setiap Perusahaan yang melakukan kegiatan Usaha</div><div style="text-align: center;">Perdagangan wajib memperoleh Surat Izin Usaha Perdagangan;</div><div style="text-align: center;">(2) Surat Izin Usaha Perdagangan sebagaimana dimaksud pada ayat</div><div style="text-align: center;">(1) terdiri:</div><div style="text-align: center;">a. SIUP Kecil;</div><div style="text-align: center;">b. SIUP Menengah;</div><div style="text-align: center;">c. SIUP Besar.</div><div style="text-align: center;">Pasal 3</div><div style="text-align: center;">(1) Kewenangan pemberian SIUP berada pada Menteri.</div><div style="text-align: center;">(2) Menteri melimpahkan kewenangan sebagaimana dimaksud pada</div><div style="text-align: center;">ayat (1) kepada :</div><div style="text-align: center;">a. Ka.KANDEP untuk menerbitkan SIUP Kecil dan SIUP</div><div style="text-align: center;">Menengah.</div><div style="text-align: center;">b. Ka.KANWIL untuk menerbitkan SIUP Besar.</div><div style="text-align: center;">Pasal 4</div><div style="text-align: center;">SIUP diterbitkan berdasarkan tempat kedudukan (domisili)</div><div style="text-align: center;">perusahaan dan berlaku di seluruh wilayah Republik Indonesia.</div><div style="text-align: center;">Pasal 5</div><div style="text-align: center;">SIUP berlaku selama perusahaan yang bersangkutan masih</div><div style="text-align: center;">menjalankan kegiatan Usaha Perdagangan.</div><div style="text-align: center;">Pasal 6</div><div style="text-align: center;">(1) Perusahaan yang melakukan kegiatan Usaha perdagangan</div><div style="text-align: center;">dengan modal disetor dan kekayaan bersih (netto)</div><div style="text-align: center;">seluruhnya sampai dengan Rp. 200.000.000,- (dua ratus</div><div style="text-align: center;">juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat</div><div style="text-align: center;">usaha, wajib memperoleh SIUP Kecil.</div><div style="text-align: center;">(2) Perusahaan yang melakukan kegiatan Usaha Perdagangan</div><div style="text-align: center;">dengan modal disetor dan kekayaan bersih (netto) seluruhnyadiatas Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) sampai dengan</div><div style="text-align: center;">Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah</div><div style="text-align: center;">dan bangunan tempat usaha, wajib memperoleh SIUP</div><div style="text-align: center;">Menengah.</div><div style="text-align: center;">(3) Perusahaan yang melakukan kegiatan usaha perdagangan</div><div style="text-align: center;">dengan modal disetor dan kekayaan bersih (netto) seluruhnya</div><div style="text-align: center;">diatas Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk</div><div style="text-align: center;">tanah dan bangunan tempat usaha, wajib memperoleh SIUP</div><div style="text-align: center;">Besar.</div><div style="text-align: center;">Pasal 7</div><div style="text-align: center;">Perusahaan yang melakukan perubahan modal dan kekayaan bersih</div><div style="text-align: center;">(netto) baik karena peningkatan maupun penurunan yang dibuktikan</div><div style="text-align: center;">dengan Akte Perubahan dan atau Neraca Perusahaan wajib</div><div style="text-align: center;">memiliki SIUP sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud</div><div style="text-align: center;">dalam Pasal 6.</div><div style="text-align: center;">Pasal 8</div><div style="text-align: center;">(1) Perusahaan yang dibebaskan dari kewajiban memperoleh SIUP</div><div style="text-align: center;">adalah :</div><div style="text-align: center;">a. Cabang/Perwakilan Perusahaan yang dalam menjalankan</div><div style="text-align: center;">kegiatan Usaha Perdagangan mempergunakan SIUP</div><div style="text-align: center;">Perusahaan Pusat.</div><div style="text-align: center;">b. Perusahaan Kecil Perorangan yang dengan memenuhi</div><div style="text-align: center;">ketentuan sebagai berikut :</div><div style="text-align: center;">1) tidak berbentuk badan hukum atau persekutuan;</div><div style="text-align: center;">2) diurus, dijalankan atau dikelola sendiri oleh pemiliknya</div><div style="text-align: center;">atau dengan mempekerjakan anggota keluarga/kerabat</div><div style="text-align: center;">terdekat.</div><div style="text-align: center;">c. Pedagang keliling, pedagang asongan, pedagang pinggir</div><div style="text-align: center;">jalan atau pedagang kaki lima.</div><div style="text-align: center;">(2) Perusahaan dibebaskan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)</div><div style="text-align: center;">dapat diberikan SIUP apabila dikehendaki yang bersangkutan.</div><div style="text-align: center;">Pasal 9</div><div style="text-align: center;">Setiap Perusahaan yang telah memperoleh SIUP dalam jangka</div><div style="text-align: center;">waktu 3 (tiga) bulan terhitung mulai tanggal diterbitkan SIUP wajib</div><div style="text-align: center;">mendaftarkan perusahaannya dalam Daftar Perusahaan sesuaiketentuan dalam Undang-undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang</div><div style="text-align: center;">Wajib Daftar Perusahaan.</div><div style="text-align: center;">BAB III</div><div style="text-align: center;">TATA CARA PERMINTAAN SIUP</div><div style="text-align: center;">Pasal 10</div><div style="text-align: center;">(1) Permintaan SIUP Kecil atau SIUP Menengah bagi Perusahaan</div><div style="text-align: center;">sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) dan ayat (2)</div><div style="text-align: center;">diajukan kepada Ka.KANDEP setempat, dengan mengisi</div><div style="text-align: center;">Formulir SP-SIUP Kecil/Menengah/Besar Model A</div><div style="text-align: center;">sebagaimana dimaksud pada Lampiran Keputusan ini.</div><div style="text-align: center;">(2) Permintaan SIUP Besar bagi Perusahaan sebagaimana</div><div style="text-align: center;">dimaksud dalam Pasal 6 ayat (3) diajukan kepada Ka.KANWIL</div><div style="text-align: center;">setempat, dengan mengisi Formulir SP-SIUP</div><div style="text-align: center;">Kecil/Menengah/Besar Model A sebagaimana dimaksud pada</div><div style="text-align: center;">Lampiran Keputusan ini.</div><div style="text-align: center;">(3) Permintaan SIUP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2)</div><div style="text-align: center;">harus ditandatangani oleh Pemilik/Direktur Utama/Penanggung</div><div style="text-align: center;">Jawab Perusahaan.</div><div style="text-align: center;">Pasal 11</div><div style="text-align: center;">Permintaan SIUP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 diajukan</div><div style="text-align: center;">kepada Ka.KANDEP atau Ka. KANWIL setempat sesuai dengan</div><div style="text-align: center;">ketentuan sebagaimana dimaksud Pasal 10.</div><div style="text-align: center;">Pasal 12</div><div style="text-align: center;">(1) Permintaan SIUP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 dan</div><div style="text-align: center;">Pasal 11 wajib melampirkan dokumen-dokumen dengan</div><div style="text-align: center;">ketentuan sebagai berikut :</div><div style="text-align: center;">a. Perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas :</div><div style="text-align: center;">1. Copy Akta Notaris Pendirian Perusahaan;</div><div style="text-align: center;">2. Copy Surat Keputusan Pengesahan Badan Hukum dari</div><div style="text-align: center;">Menteri Kehakiman bagi Perseroan Terbatas;</div><div style="text-align: center;">3. copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pemilik/Direktur</div><div style="text-align: center;">Utama/Penanggung Jawab Perusahaan;</div><div style="text-align: center;">4. Copy NPWP Perusahaan, dan</div><div style="text-align: center;">5. Copy Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dari Pemerintah</div><div style="text-align: center;">Daerah setempat bagi kegiatan Usaha Perdaganganyang dipersyaratkan SITU berdasarkan ketentuan</div><div style="text-align: center;">Undang-Undang Gangguan (HO);</div><div style="text-align: center;">6. Neraca Awal Perusahaan.</div><div style="text-align: center;">b. Perusahaan berbentuk Koperasi :</div><div style="text-align: center;">1. Copy Akta Pendirian Koperasi yang telah mendapat</div><div style="text-align: center;">pengesahan dari instansi berwenang;</div><div style="text-align: center;">2. Copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pimpinan/</div><div style="text-align: center;">Penanggung Jawab Koperasi;</div><div style="text-align: center;">3. Copy NPWP Perusahaan;</div><div style="text-align: center;">4. Copy Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dari Pemerintah</div><div style="text-align: center;">Daerah setempat bagi kegiatan Usaha Perdagangan</div><div style="text-align: center;">yang dipersyaratkan SITU berdasarkan ketentuan</div><div style="text-align: center;">Undang-Undang Gangguan (HO);</div><div style="text-align: center;">5. Neraca Awal Perusahaan;</div><div style="text-align: center;">c. Perusahaan yang tidak berbentuk Perusahaan Terbatas</div><div style="text-align: center;">dan Koperasi :</div><div style="text-align: center;">1. Perusahaan Persekutuan :</div><div style="text-align: center;">a) Copy Akta Pendirian Perusahaan/Akta Notaris yang</div><div style="text-align: center;">telah didaftarkan pada Pengadilan Negeri;</div><div style="text-align: center;">b) Copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pemilik/</div><div style="text-align: center;">Penanggung Jawab Perusahaan;</div><div style="text-align: center;">c) Copy NPWP Perusahaan;</div><div style="text-align: center;">d) Copy Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dari</div><div style="text-align: center;">Pemerintah Daerah setempat bagi kegiatan Usaha</div><div style="text-align: center;">Perdagangan yang dipersyaratkan SITU berdasarkan</div><div style="text-align: center;">ketentuan Undang-Undang Gangguan (HO); dan</div><div style="text-align: center;">e) Neraca Awal Perusahaan;</div><div style="text-align: center;">2. Perusahaan Perorangan :</div><div style="text-align: center;">a) Copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pemilik/</div><div style="text-align: center;">Penanggung Jawab Perusahaan;</div><div style="text-align: center;">b) Copy NPWP Perusahaan;</div><div style="text-align: center;">c) Copy Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dari</div><div style="text-align: center;">Pemerintah Daerah setempat bagi kegiatan Usaha</div><div style="text-align: center;">Perdagangan yang dipersyaratkan SITU berdasarkan</div><div style="text-align: center;">ketentuan Undang-Undang Gangguan (HO);</div><div style="text-align: center;">d) Neraca Awal Perusahaan;</div><div style="text-align: center;">(2) Apabila dalam jangka waktu 15 (lima belas) hari kerja sejak</div><div style="text-align: center;">tanggal pengajuan permohonan pengesahan badan hukumkepada Menteri Kehakiman, pemohon SIUP sebagaimana</div><div style="text-align: center;">dimaksud pada ayat (1) huruf a belum mendapatkan Surat</div><div style="text-align: center;">Keputusan Pengesahan Badan Hukum dari Menteri Kehakiman,</div><div style="text-align: center;">maka pemohon SIUP cukup melampirkan copy Data Akta</div><div style="text-align: center;">Pendirian Perseroan dan copy bukti setor Biaya Administrasi</div><div style="text-align: center;">Pembayaran proses pengesahan badan hukum dari Departemen</div><div style="text-align: center;">Kehakiman sebagai kelengkapan persyaratan guna mendapatkan</div><div style="text-align: center;">SIUP.</div><div style="text-align: center;">(3) Terhadap pemohon SIUP sebagaimana dimaksud pada ayat (2)</div><div style="text-align: center;">apabila telah memperoleh Surat Keputusan Pengesahan Badan</div><div style="text-align: center;">Hukum dari Menteri Kehakiman, wajib menyampaikan copy</div><div style="text-align: center;">Surat Keputusan Pengesahan Badan Hukum dari Menteri</div><div style="text-align: center;">Kehakiman kepada Ka. KANWIL atau KA.KANDEP yang</div><div style="text-align: center;">bersangkutan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja</div><div style="text-align: center;">terhitung sejak tanggal diterbitkannya Surat Pengesahan</div><div style="text-align: center;">tersebut.</div><div style="text-align: center;">(4) Bagi perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang</div><div style="text-align: center;">tidak dipersyaratkan memperoleh Surat Izin Tempat Usaha</div><div style="text-align: center;">(SITU) berdasarkan ketentuan Undang-Undang Gangguan</div><div style="text-align: center;">(HO), tidak wajib melampirkan Surat Keterangan Tidak Perlu</div><div style="text-align: center;">Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dari Pemerintah Daerah</div><div style="text-align: center;">setempat sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Surat</div><div style="text-align: center;">Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri</div><div style="text-align: center;">Perdagangan dan Koperasi Nomor 92 Tahun 1979 dan Nomor</div><div style="text-align: center;">409/KPB/5/1979 dan SIUP dapat diterbitkan.</div><div style="text-align: center;">(5) Copy dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus</div><div style="text-align: center;">dilampirkan aslinya guna penelitian dan akan dikembalikan</div><div style="text-align: center;">kepada perusahaan yang bersangkutan setelah penelitian</div><div style="text-align: center;">dokumen selesai.</div><div style="text-align: center;">Pasal 13</div><div style="text-align: center;">(1) Perusahaan yang dibebaskan dari kewajiban memperoleh SIUP</div><div style="text-align: center;">sebagaimana dimaksud pada Pasal 8 ayat (1) huruf a dan b dapat</div><div style="text-align: center;">diberikan SIUP apabila dikehendaki oleh Perusahaan dengan</div><div style="text-align: center;">menyampaikan Surat Permintaan SIUP kepada Ka.KANDEP</div><div style="text-align: center;">setempat dengan melampirkan :</div><div style="text-align: center;">1. copy KTP Pemilik/Direktur Utama/Penanggung Jawab, dan</div><div style="text-align: center;">2. copy Surat Keterangan Domisili dari Lurah/Kepala Desa</div><div style="text-align: center;">setempat.Pasal 14</div><div style="text-align: center;">(1) Selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja terhitung sejak</div><div style="text-align: center;">diterimanya SP-SIUP Model A sebagaimana dimaksud Pasal</div><div style="text-align: center;">10, Pasal 11 dan Pasal 12 secara lengkap dan benar,</div><div style="text-align: center;">Ka.KANWIL atau Ka. KANDEP yang bersangkutan wajib</div><div style="text-align: center;">menerbitkan SIUP dengan menggunakan Formulir Model B</div><div style="text-align: center;">dengan ketentuan sebagai berikut :</div><div style="text-align: center;">a. warna putih untuk SIUP Kecil;</div><div style="text-align: center;">b. warna biru untuk SIUP Menengah;</div><div style="text-align: center;">c. warna kuning untuk SIUP Besar.</div><div style="text-align: center;">(2) Apabila pengisian Surat Permintaan dan kelengkapannya</div><div style="text-align: center;">sebagaimana dimaksud pada ayat (1) belum lengkap dan benar,</div><div style="text-align: center;">Ka. KANWIL atau Ka. KANDEP yang bersangkutan selambatlambatnya 5 (lima) hari kerja terhitung sejak diterimanya SPSIUP Model A, wajib melakukan penundaan pemberian SIUP</div><div style="text-align: center;">dengan memberitahukan secara tertulis kepada Perusahaan yang</div><div style="text-align: center;">bersangkutan disertai alasan-alasannya.</div><div style="text-align: center;">(3) Perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib</div><div style="text-align: center;">melakukan perbaikan dan atau melengkapi persyaratan</div><div style="text-align: center;">selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja terhitung sejak</div><div style="text-align: center;">diterimanya Surat Penundaan Pemberian SIUP.</div><div style="text-align: center;">(4) Apabila setelah jangka waktu yang ditentukan sebagaimana</div><div style="text-align: center;">dimaksud pada ayat (3), perusahaan yang bersangkutan tidak</div><div style="text-align: center;">dapat memenuhi persyaratan dengan lengkap dan benar, Ka.</div><div style="text-align: center;">KANWIL atau Ka. KANDEP yang bersangkutan menolak</div><div style="text-align: center;">permintaan SIUP yang bersangkutan.</div><div style="text-align: center;">(5) Perusahaan yang ditolak permintaan SIUP-nya dapat</div><div style="text-align: center;">mengajukan kembali permintaan SIUP</div><div style="text-align: center;">BAB IV</div><div style="text-align: center;">PEMBUKAAN CABANG/PERWAKILAN</div><div style="text-align: center;">PERUSAHAAN</div><div style="text-align: center;">Pasal 15</div><div style="text-align: center;">(1) Perusahaan pemegang SIUP yang akan membuka Kantor</div><div style="text-align: center;">Cabang/Perwakilan Perusahaan, wajib melapor secara tertulis</div><div style="text-align: center;">kepada Ka. KANDEP di tempat kedudukan Kantor</div><div style="text-align: center;">Cabang/Perwakilan Perusahaan yang bersangkutan dengantembusan Ka. KANWIL setempat.</div><div style="text-align: center;">(2) Dalam mengajukan laporan tertulis sebagaimana dimaksud pada</div><div style="text-align: center;">ayat (1) wajib dilampiri dokumen sebagai berikut :</div><div style="text-align: center;">a. Copy SIUP Perusahaan Pusat yang dilegalisasi oleh Pejabat</div><div style="text-align: center;">yang berwenang menerbitkan SIUP tersebut;</div><div style="text-align: center;">b. Copy Akte Notaris atau bukti lainnya tentang pembukaan</div><div style="text-align: center;">Kantor Cabang Perusahaan;</div><div style="text-align: center;">c. Copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) Penanggung Jawab</div><div style="text-align: center;">Kantor Cabang Perusahaan di tempat kedudukan Kantor</div><div style="text-align: center;">Cabang Perusahaan;</div><div style="text-align: center;">d. Copy Tanda Daftar Perusahaan (Kantor Pusat);</div><div style="text-align: center;">e. Copy SITU dari Pemerintah Daerah tempat kedudukan</div><div style="text-align: center;">Kantor Cabang bagi kegiatan Usaha Perdagangan yang</div><div style="text-align: center;">dipersyaratkan SITU berdasarkan Undang-undang Gangguan</div><div style="text-align: center;">(HO).</div><div style="text-align: center;">(3) Selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja terhitung sejak</div><div style="text-align: center;">diterimanya laporan dan dokumen sebagaimana dimaksud</div><div style="text-align: center;">pada ayat (1) dan ayat (2) secara lengkap dan benar, Ka.</div><div style="text-align: center;">KANDEP ditempat kedudukan Kantor Cabang/Perwakilan</div><div style="text-align: center;">Perusahaan mencatat/mendaftar dalam buku Laporan</div><div style="text-align: center;">Pembukaan Kantor Cabang/Perwakilan Perusahaan dan</div><div style="text-align: center;">membubuhkan tanda tangan, cap stempel pada copy SIUP</div><div style="text-align: center;">Perusahaan Pusat sebagai bukti bahwa SIUP tersebut</div><div style="text-align: center;">berlaku juga bagi Kantor Cabang/Perwakilan Perusahaan.</div><div style="text-align: center;">(4) Perusahaan yang bukan merupakan bagian dari Kantor</div><div style="text-align: center;">Pusat yang ditunjuk sebagai Perwakilan Perusahaan, wajib</div><div style="text-align: center;">melaporkan secara tertulis kepada Ka. KANDEP dengan</div><div style="text-align: center;">tembusan kepada Ka. KANWIL di tempat kedudukan</div><div style="text-align: center;">Perusahaan Perwakilan yang bersangkutan dengan</div><div style="text-align: center;">melampirkan dokumen sebagai berikut :</div><div style="text-align: center;">a. Copy SIUP dan Copy TDP Perusahaan yang menunjuk</div><div style="text-align: center;">b. Copy SIUP dan Copy TDP Perusahaan yang ditunjuk</div><div style="text-align: center;">c. Salinan/copy Akte Penunjukan Perwakilan atau Surat</div><div style="text-align: center;">Tentang Penunjukan Perwakilan;</div><div style="text-align: center;">d. Copy KTP Penanggung Jawab Perusahaan;</div><div style="text-align: center;">e. copy SITU dari Pemerintah Daerah ditempat kedudukan</div><div style="text-align: center;">Perwakilan bagi kegiatan Usaha Perdagangan yang</div><div style="text-align: center;">dipersyaratkan SITU berdasarkan ketentuan Undangundang Gangguan (HO).(5) Selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja terhitung sejak</div><div style="text-align: center;">diterimanya laporan dan dokumen sebagaimana dimaksud pada</div><div style="text-align: center;">ayat (4) secara lengkap dan benar, Ka. KANDEP di tempat</div><div style="text-align: center;">kedudukan Kantor Perwakilan Perusahaan mencatat dalam</div><div style="text-align: center;">Buku Laporan Pembukaan Kantor Cabang/Perwakilan</div><div style="text-align: center;">Perusahaan dan membubuhkan tanda tangan, cap stempel pada</div><div style="text-align: center;">copy akte penunjukan atau surat tentang penunjukan</div><div style="text-align: center;">Perwakilan Perusahaan sebagai bukti Pembukaan Kantor</div><div style="text-align: center;">Perwakilan Perusahaan.</div><div style="text-align: center;">BAB V</div><div style="text-align: center;">PENUNJUKAN PEJABAT PENERBIT SIUP</div><div style="text-align: center;">Pasal 16</div><div style="text-align: center;">Apabila Pejabat yang berwenang menerbitkan SIUP berhalangan</div><div style="text-align: center;">selama 5 (lima) hari kerja berturut-turut, maka Pejabat yang</div><div style="text-align: center;">bersangkutan wajib menunjuk Pejabat setingkat lebih rendah yang</div><div style="text-align: center;">bertindak untuk dan atas nama Pejabat yang bersangkutan untuk</div><div style="text-align: center;">menerbitkan SIUP.</div><div style="text-align: center;">BAB VI</div><div style="text-align: center;">PERUBAHAN PERUSAHAAN</div><div style="text-align: center;">Pasal 17</div><div style="text-align: center;">(1) Perusahaan yang telah memperoleh SIUP, apabila melakukan</div><div style="text-align: center;">perubahan sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 angka 5 kecuali</div><div style="text-align: center;">modal dan kekayaan bersih (netto) selambat-lambatnya 3 (lima)</div><div style="text-align: center;">bulan terhitung sejak dilakukan perubahan, wajib mengajukan</div><div style="text-align: center;">permintaan perubahan SIUP kepada Ka. KANWIL atau Ka.</div><div style="text-align: center;">KANDEP yang berwenang menerbitkan SIUP yang</div><div style="text-align: center;">bersangkutan.</div><div style="text-align: center;">(2) Perusahaan yang telah memperoleh SIUP apabila melakukan</div><div style="text-align: center;">perubahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 5</div><div style="text-align: center;">sepanjang yang menyangkut modal dan kekayaan bersih (netto)</div><div style="text-align: center;">ditetapkan sebagai berikut :</div><div style="text-align: center;">a. SIUP Kecil yang mengadakan perubahan modal dan</div><div style="text-align: center;">kekayaan bersihnya (netto) sehingga menjadi lebih</div><div style="text-align: center;">besar dari semula tetapi tidak melebihi Rp.</div><div style="text-align: center;">200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) tidak termasuk</div><div style="text-align: center;">tanah dan bangunan tempat usaha, tidak wajib</div><div style="text-align: center;">mengajukan perubahan SIUP;</div><div style="text-align: center;">b. SIUP Kecil, yang modal dan kekayaan bersih (netto)</div><div style="text-align: center;">setelah perubahan menjadi di atas Rp. 200.000.000,-</div><div style="text-align: center;">(dua ratus juta rupiah) sampai dengan Rp.</div><div style="text-align: center;">500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk</div><div style="text-align: center;">tanah dan bangunan tempat usaha, wajib mengajukan</div><div style="text-align: center;">perubahan SIUP Kecil menjadi SIUP Menengah;</div><div style="text-align: center;">c. SIUP Kecil yang modal dan kekayaan bersih (netto)</div><div style="text-align: center;">setelah perubahan menjadi di atas Rp. 500.000.000,-</div><div style="text-align: center;">(lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan</div><div style="text-align: center;">bangunan tempat usaha, wajib mengajukan perubahan</div><div style="text-align: center;">SIUP Kecil menjadi SIUP Besar;</div><div style="text-align: center;">d. SIUP Menengah yang mengadakan perubahan modal</div><div style="text-align: center;">dan kekayaan bersih (netto) sehingga menjadi lebih</div><div style="text-align: center;">besar dari semula, tetapi tidak melebihi Rp.</div><div style="text-align: center;">500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk</div><div style="text-align: center;">tanah dan bangunan tempat usaha, tidak wajib</div><div style="text-align: center;">mengajukan perubahan SIUP;</div><div style="text-align: center;">e. SIUP Menengah yang modal dan kekayaan bersih</div><div style="text-align: center;">(netto) turun menjadi di bawah Rp. 200.000.000,- (dua</div><div style="text-align: center;">ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan</div><div style="text-align: center;">tempat usaha, wajib menyesuaikan SIUP-nya menjadi</div><div style="text-align: center;">SIUP Kecil;</div><div style="text-align: center;">f. SIUP Menengah yang mengadakan perubahan modal</div><div style="text-align: center;">dan kekayaan bersih (netto) menjadi di atas Rp.</div><div style="text-align: center;">500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk</div><div style="text-align: center;">tanah dan bangunan tempat usaha wajib mengajukan</div><div style="text-align: center;">peyesuaian menjadi SIUP Besar;</div><div style="text-align: center;">g. SIUP Besar yang mengadakan perubahan modal dan</div><div style="text-align: center;">kekayaan bersih (netto) turun menjadi sampai dengan</div><div style="text-align: center;">di bawah Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah)</div><div style="text-align: center;">tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha,</div><div style="text-align: center;">wajib menyesuaikan SIUP-nya menjadi SIUP</div><div style="text-align: center;">Menengah;</div><div style="text-align: center;">h. SIUP Besar yang mengadakan perubahan modal dan</div><div style="text-align: center;">kekayaan bersih (netto) turun menjadi sampai dengan</div><div style="text-align: center;">di bawah Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah)</div><div style="text-align: center;">tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha,</div><div style="text-align: center;">wajib menyesuaikan SIUP-nya menjadi SIUP Kecil.(3) Perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat</div><div style="text-align: center;">(2) wajib mengisi Formulir SP-SIUP Kecil/Menengah/</div><div style="text-align: center;">Besar Model A.</div><div style="text-align: center;">(4) Ka. KANWIL atau Kepala KANDEP yang bersangkutan</div><div style="text-align: center;">selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja terhitung sejak</div><div style="text-align: center;">diterimanya permintaan perubahan sebagaimana dimaksud pada</div><div style="text-align: center;">ayat (1) dan ayat (2) wajib mengeluarkan SIUP dengan</div><div style="text-align: center;">menggunakan Formulir Model B sebagaimana tercantum dalam</div><div style="text-align: center;">Lampiran Keputusan ini.</div><div style="text-align: center;">(5) Perubahan Perusahaan yang tidak termasuk dalam Pasal 1</div><div style="text-align: center;">angka 5 wajib dilaporkan secara tertulis kepada Ka. KANWIL</div><div style="text-align: center;">atau Ka. KANDEP yang berwenang menerbitkan SIUP yang</div><div style="text-align: center;">bersangkutan tanpa mengganti atau mengubah SIUP yang telah</div><div style="text-align: center;">diperoleh;</div><div style="text-align: center;">(6) Ka. KANWIL atau Ka. KANDEP yang bersangkutan selambatlambatnya 5 (lima) hari kerja terhitung sejak diterimanya</div><div style="text-align: center;">laporan perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (5), wajib</div><div style="text-align: center;">mengeluarkan Surat Persetujuan Perubahan SIUP dengan</div><div style="text-align: center;">menggunakan Formulir Model G, yang merupakan bagian tidak</div><div style="text-align: center;">terpisahkan dengan SIUP yang telah diperoleh.</div><div style="text-align: center;">Pasal 18</div><div style="text-align: center;">(1) Apabila SIUP yang telah diperoleh Perusahaan hilang atau</div><div style="text-align: center;">rusak tidak terbaca, Perusahaan yang bersangkutan harus</div><div style="text-align: center;">mengajukan permintaan penggantian SIUP secara tertulis</div><div style="text-align: center;">kepada Ka. KANWIL atau Ka. KANDEP yang berwenang</div><div style="text-align: center;">mengeluarkan SIUP tersebut untuk memperoleh SIUP baru.</div><div style="text-align: center;">(2) Permintaan penggantian SIUP yang hilang atau rusak</div><div style="text-align: center;">sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan dengan ketentuan</div><div style="text-align: center;">sebagai berikut :</div><div style="text-align: center;">a. dilakukan sesuai ketentuan Pasal 10;</div><div style="text-align: center;">b. melampirkan Surat Keterangan hilang dari Kepolisian</div><div style="text-align: center;">setempat bagi SIUP yang hilang.</div><div style="text-align: center;">(3) Selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja terhitung sejak</div><div style="text-align: center;">diterimanya surat permintaan penggantian SIUP sebagaimana</div><div style="text-align: center;">dimaksud pada ayat (2), Ka. KANWIL atau Ka. KANDEP yang</div><div style="text-align: center;">bersangkutan wajib mengeluarkan SIUP dengan menggunakan</div><div style="text-align: center;">Formulir Model B.BAB VII</div><div style="text-align: center;">P E L A P O R A N</div><div style="text-align: center;">Pasal 19</div><div style="text-align: center;">(1) Perusahaan pemegang SIUP Kecil yang modal dan</div><div style="text-align: center;">kekayaan bersih (netto) di bawah Rp. 50.000.000,- (lima</div><div style="text-align: center;">puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan</div><div style="text-align: center;">tempat usaha dibebaskan dari kewajiban menyampaikan</div><div style="text-align: center;">laporan.</div><div style="text-align: center;">(2) Perusahaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1)</div><div style="text-align: center;">yang telah memperoleh SIUP Kecil dengan modal disetor</div><div style="text-align: center;">dan kekayaan bersih di atas Rp. 50.000.000,- (lima puluh</div><div style="text-align: center;">juta rupiah) sampai dengan Rp. 200.000.000,- (dua ratus</div><div style="text-align: center;">juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat</div><div style="text-align: center;">usaha, wajib menyampaikan laporan kepada Ka. KANDEP</div><div style="text-align: center;">yang bersangkutan mengenai kegiatan usahanya setiap</div><div style="text-align: center;">satu tahun sekali selambat-lambatnya tanggal 31 Januari</div><div style="text-align: center;">tahun berikutnya;</div><div style="text-align: center;">(3) Perusahaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2)</div><div style="text-align: center;">yang telah memperoleh SIUP Menengah wajib</div><div style="text-align: center;">menyampaikan laporan kepada Ka. KANDEP yang</div><div style="text-align: center;">bersangkutan mengenai kegiatan usahanya sebanyak 2</div><div style="text-align: center;">(dua) kali dalam setahun.</div><div style="text-align: center;">(4) Perusahaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (3)</div><div style="text-align: center;">yang telah memperoleh SIUP Besar wajib menyampaikan</div><div style="text-align: center;">laporan kepada Ka. KANWIL yang bersangkutan</div><div style="text-align: center;">mengenai kegiatan usahanya sebanyak 2 (dua) kali dalam</div><div style="text-align: center;">setahun.</div><div style="text-align: center;">(5) Penyampaian laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)</div><div style="text-align: center;">dan (4) dilakukan dengan jadwal sebagai berikut :</div><div style="text-align: center;">a. semester Pertama selambat-lambatnya setiap tanggal 31</div><div style="text-align: center;">Juli;</div><div style="text-align: center;">b. semester Kedua selambat-lambatnya setiap tanggal 31</div><div style="text-align: center;">Januari tahun berikutnya.</div><div style="text-align: center;">(6) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), (3) dan (4)</div><div style="text-align: center;">disampaikan dengan menggunakan Formulir Model C.Pasal 20</div><div style="text-align: center;">Perusahaan yang telah memperoleh SIUP wajib memberikan</div><div style="text-align: center;">data/informasi mengenai kegiatan usahanya apabila dimintasewaktuwaktu oleh Menteri atau Pejabat yang ditunjuknya atau Pejabat yang</div><div style="text-align: center;">berwenang menerbitkan SIUP.</div><div style="text-align: center;">Pasal 21</div><div style="text-align: center;">(1) Setiap perusahaan yang sudah tidak lagi melakukan</div><div style="text-align: center;">kegiatan usaha Perdagangan atau menutup perusahaannya</div><div style="text-align: center;">wajib melaporkan secara tertulis kepada Ka. KANWIL atau</div><div style="text-align: center;">Ka. KANDEP yang bersangkutan sesuai dengan SIUP yang</div><div style="text-align: center;">dimilikinya disertai alasan penutupan dan mengembalikan</div><div style="text-align: center;">SIUP asli.</div><div style="text-align: center;">(2) Ka. KANWIL atau Ka. KANDEP yang mengeluarkan SIUP</div><div style="text-align: center;">Perusahaan yang ditutup sebagaimana dimaksud pada ayat</div><div style="text-align: center;">(1), mengeluarkan Keputusan Penutupan Perusahaan</div><div style="text-align: center;">dengan menggunakan Formulir Model H.</div><div style="text-align: center;">BAB VIII</div><div style="text-align: center;">KETENTUAN LAIN</div><div style="text-align: center;">Pasal 22</div><div style="text-align: center;">Sesuai ketentuan dalam Keputusan Menteri Perindustrian dan</div><div style="text-align: center;">Perdagangan Nomor 227/MPP/Kep/7/1997 tentang Penyempurnaan</div><div style="text-align: center;">Keputusan Menteri Perdagangan dan Koperasi Nomor 04/Kp/I/1980</div><div style="text-align: center;">tentang Ketentuan Golongan Usaha, Uang Jaminan dan Biaya</div><div style="text-align: center;">Administrasi Perusahaan, maka Uang Jaminan dan Biaya</div><div style="text-align: center;">Administrasi dalam pengurusan SIUP sebesar Rp. 0,- (nol rupiah).</div><div style="text-align: center;">Pasal 23</div><div style="text-align: center;">Perusahaan yang melakukan kegiatan usaha Perdagangan yang</div><div style="text-align: center;">mempunyai kekhususan atau profesi seperti Perdagangan Jasa,</div><div style="text-align: center;">Penjualan Berjenjang, Penjualan Minuman Beralkohol dan Pasar</div><div style="text-align: center;">Modern, perizinannya diatur tersendiri.</div><div style="text-align: center;">Pasal 24</div><div style="text-align: center;">SIUP tidak berlaku untuk melakukan kegiatan Perdagangan</div><div style="text-align: center;">Berjangka Komoditi.BAB IX</div><div style="text-align: center;">S A N K S I</div><div style="text-align: center;">Pasal 25</div><div style="text-align: center;">(1) Perusahaan diberi peringatan tertulis apabila :</div><div style="text-align: center;">a. tidak melakukan kewajiban sesuai ketentuan dalam Pasal 15</div><div style="text-align: center;">ayat (1), Pasal 17 ayat (1) dan ayat (2), serta Pasal 19 ayat</div><div style="text-align: center;">(2), (3) dan (4) serta Pasal 20Keputusan ini;</div><div style="text-align: center;">b. melakukan kegiatan usaha yang tidak sesuai dengan bidang</div><div style="text-align: center;">usaha, jenis kegiatan usaha dan jenis barang/jasa dagangan</div><div style="text-align: center;">utama yang tercantum dalam SIUP yang telah diperoleh;</div><div style="text-align: center;">c. belum mendaftarkan Perusahaan dalam Daftar Perusahaan</div><div style="text-align: center;">sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9;</div><div style="text-align: center;">d. adanya laporan/pengaduan dari Pejabat yang berwenang</div><div style="text-align: center;">ataupun pemilik dan atau pemegang HAKI bahwa</div><div style="text-align: center;">Perusahaan yang bersangkutan melakukan pelanggaran</div><div style="text-align: center;">HAKI seperti antara lain Hak Cipta, Paten atau Merek;</div><div style="text-align: center;">e. adanya laporan/pengaduan dari pejabat yang berwenang</div><div style="text-align: center;">bahwa perusahaan tersebut tidak memenuhi kewajiban</div><div style="text-align: center;">perpajakan sesuai ketentuan yang berlaku.</div><div style="text-align: center;">(2) Peringatan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)</div><div style="text-align: center;">diberikan sebanyak-banyaknya 3 (tiga) kali berturut-turut</div><div style="text-align: center;">dengan tenggang waktu 1 (satu) bulan oleh Pejabat yang</div><div style="text-align: center;">berwenang mengeluarkan SIUP dengan menggunakan Formulir</div><div style="text-align: center;">Model D.</div><div style="text-align: center;">Pasal 26</div><div style="text-align: center;">(1) SIUP Perusahaan yang bersangkutan dibekukan apabila :</div><div style="text-align: center;">a. tidak mengindahkan peringatan sebagaimana dimaksud</div><div style="text-align: center;">dalam Pasal 25 ayat (2);</div><div style="text-align: center;">b. melakukan kegiatan usaha yang memiliki kekhususan</div><div style="text-align: center;">seperti perdagangan jasa/penjualan berjenjang dan tidak</div><div style="text-align: center;">sesuai dengan bidang usaha, kegiatan usaha, dan jenis</div><div style="text-align: center;">barang/jasa dagangan utama yang tercantum dalam SIUP</div><div style="text-align: center;">yang telah diperoleh;c. sedang diperiksa di sidang pengadilan karena didakwa</div><div style="text-align: center;">melakukan pelanggaran HAKI, dan atau melakukan tindak</div><div style="text-align: center;">pidana lainnya.</div><div style="text-align: center;">(2) Selama SIUP Perusahaan yang bersangkutan dibekukan,</div><div style="text-align: center;">perusahaan tersebut dilarang untuk melakukan kegiatan usaha</div><div style="text-align: center;">Perdagangan.</div><div style="text-align: center;">(3) Jangka waktu pembekuan SIUP bagi Perusahaan sebagaimana</div><div style="text-align: center;">dimaksud pada ayat (1) huruf a dan b berlaku selama 6 (enam)</div><div style="text-align: center;">bulan terhitung sejak dikeluarkannya penetapan pembekuan</div><div style="text-align: center;">SIUP.</div><div style="text-align: center;">(4) Jangka waktu pembekuan SIUP bagi Perusahaan sebagaimana</div><div style="text-align: center;">dimaksud pada ayat (1) huruf c berlaku sampai dengan adanya</div><div style="text-align: center;">Keputusan Badan Peradilan yang telah berkekuatan tetap.</div><div style="text-align: center;">(5) Pembekuan SIUP dilakukan oleh Ka. KANWIL atau Ka.</div><div style="text-align: center;">KANDEP yang berwenang menerbitkan SIUP yang</div><div style="text-align: center;">bersangkutan dengan menggunakan Formulir Model E.</div><div style="text-align: center;">(6) SIUP yang telah dibekukan dapat diberlakukan kembali apabila</div><div style="text-align: center;">Perusahaan yang bersangkutan :</div><div style="text-align: center;">a. telah mengindahkan peringatan dengan melakukan</div><div style="text-align: center;">perbaikan dan melaksanakan kewajibannya sesuai dengan</div><div style="text-align: center;">ketentuan dalam Keputusan ini;</div><div style="text-align: center;">b. dinyatakan tidak terbukti melakukan pelanggaran HAKI</div><div style="text-align: center;">dan atau tidak melakukan tindak pidana sesuai Keputusan</div><div style="text-align: center;">Badan Peradilan yang telah berkekuatan tetap.</div><div style="text-align: center;">Pasal 27</div><div style="text-align: center;">(1) SIUP dapat dicabut apabila :</div><div style="text-align: center;">a. SIUP yang diperoleh berdasarkan keterangan/data yang</div><div style="text-align: center;">tidak benar atau palsu dari perusahaan yang bersangkutan</div><div style="text-align: center;">atau tidak sesuai ketentuan dalam Pasal 6, Pasal 7, Pasal 12,</div><div style="text-align: center;">Pasal 13, dan Pasal 17;</div><div style="text-align: center;">b. Perusahaan yang bersangkutan tidak melakukan perbaikan</div><div style="text-align: center;">setelah melampaui batas waktu pembekuan sebagaimana</div><div style="text-align: center;">dimaksud dalam Pasal 26 ayat (3);</div><div style="text-align: center;">c. Perusahaan yang bersangkutan telah dijatuhi hukumanpelanggaran HAKI dan atau pidana Badan Peradilan yang</div><div style="text-align: center;">telah berkekuatan tetap.</div><div style="text-align: center;">d. Perusahaan yang bersangkutan melanggar ketentuan</div><div style="text-align: center;">peraturan perundang-undangan yang memuat seksi</div><div style="text-align: center;">pencabutan SIUP.</div><div style="text-align: center;">(2) Pencabutan SIUP dilakukan oleh Ka. KANWIL atau Ka.</div><div style="text-align: center;">KANDEP yang berwenang menerbitkan SIUP yang</div><div style="text-align: center;">bersangkutan dengan menggunakan Formulir Model F.</div><div style="text-align: center;">Pasal 28</div><div style="text-align: center;">(1) Terhadap pencabutan SIUP yang dilakukan oleh Ka. KANDEP,</div><div style="text-align: center;">Perusahaan yang bersangkutan selambat-lambatnya 30 (tiga</div><div style="text-align: center;">puluh) hari kerja terhitung sejak dikeluarkannya Pencabutan</div><div style="text-align: center;">SIUP dapat mengajukan permohonan banding kepada</div><div style="text-align: center;">Ka.KANWIL dan kepada Direktur Jenderal Perdagangan Dalam</div><div style="text-align: center;">Negeri terhadap Pencabutan SIUP yang dilakukan</div><div style="text-align: center;">Ka.KANWIL.</div><div style="text-align: center;">(2) Pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) selambatlambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak diterimanya</div><div style="text-align: center;">permohonan banding dapat menerima atau menolak</div><div style="text-align: center;">permohonan banding secara tertulis disertai dengan alasanalasan.</div><div style="text-align: center;">Pasal 29</div><div style="text-align: center;">Pelanggaran terhadap ketentuan dalam Pasal 2, Pasal 9 dan Pasal 15</div><div style="text-align: center;">ayat (1) dan Pasal 24 dikenakan sanksi pidana sesuai ketentuan</div><div style="text-align: center;">perundang-undangan yang berlaku.</div><div style="text-align: center;">BAB X</div><div style="text-align: center;">KETENTUAN PERALIHAN</div><div style="text-align: center;">Pasal 30</div><div style="text-align: center;">(1) Tanda Daftar Usaha Perdagangan yang selanjutnya disebut</div><div style="text-align: center;">TDUP dan SIUP yang telah diperoleh Perusahaan sebelum</div><div style="text-align: center;">ditetapkannya Keputusan, ini dinyatakan tetap berlaku dengan</div><div style="text-align: center;">ketentuan sebagai berikut :</div><div style="text-align: center;">a. TDUP yang telah diperoleh Perusahaan sebelum ditetapkannya</div><div style="text-align: center;">Keputusan ini, dinyatakan berlaku sebagai SIUP Kecil</div><div style="text-align: center;">berdasarkan Keputusan ini tanpa diperlukan permintaan</div><div style="text-align: center;">perubahan.b. SIUP yang telah diperoleh Perusahaan sebelum ditetapkannya</div><div style="text-align: center;">Keputusan ini yang modal dan kekayaan bersih (netto) di atas Rp.</div><div style="text-align: center;">200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) sampai dengan Rp.</div><div style="text-align: center;">500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan</div><div style="text-align: center;">bangunan tempat usaha dinyatakan berlaku sebagai SIUP</div><div style="text-align: center;">Menengah.</div><div style="text-align: center;">c. SIUP yang telah diperoleh Perusahaan sebelum ditetapkan</div><div style="text-align: center;">Keputusan ini, yang modal dan kekayaan bersih (netto) di atas</div><div style="text-align: center;">Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah</div><div style="text-align: center;">dan bangunan tempat usaha dinyatakan berlaku sebagai SIUP</div><div style="text-align: center;">Besar.</div><div style="text-align: center;">(2) Terhadap perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)</div><div style="text-align: center;">dapat melakukan permintaan perubahan apabila dikehendaki oleh</div><div style="text-align: center;">perusahaan yang bersangkutan.</div><div style="text-align: center;">Pasal 31</div><div style="text-align: center;">(1) Perusahaan yang telah memperoleh TDUP apabila</div><div style="text-align: center;">melakukan perubahan sebagaimana dimaksud pada Pasal 1</div><div style="text-align: center;">angka 5 yang modal dan kekayaan bersih (netto)</div><div style="text-align: center;">seluruhnya setelah perubahan turun menjadi atau kurang</div><div style="text-align: center;">dari Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) tidak</div><div style="text-align: center;">termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, wajib</div><div style="text-align: center;">melakukan perubahan TDUP dengan SIUP Kecil.</div><div style="text-align: center;">(2) Perusahaan yang telah memperoleh SIUP apabila</div><div style="text-align: center;">melakukan perubahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal</div><div style="text-align: center;">1 angka 5 yang modal dan kekayaan bersih (netto)</div><div style="text-align: center;">seluruhnya setelah perubahan menjadi di atas Rp.</div><div style="text-align: center;">200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) sampai dengan Rp.</div><div style="text-align: center;">500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah</div><div style="text-align: center;">dan bangunan tempat usaha, wajib melakukan perubahan</div><div style="text-align: center;">SIUP tersebut dengan SIUP Menengah.</div><div style="text-align: center;">(3) Perusahaan yang telah memperoleh SIUP apabila</div><div style="text-align: center;">melakukan perubahan sebagaimana dimaksud dalam pasal</div><div style="text-align: center;">1 angka 5 yang modal dan kekayaan bersih (netto)</div><div style="text-align: center;">seluruhnya setelah perubahan menjadi di atas Rp.</div><div style="text-align: center;">500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah</div><div style="text-align: center;">dan bangunan tempat usaha, wajib melakukan perubahan</div><div style="text-align: center;">SIUP tersebut dengan SIUP besar.Pasal 32</div><div style="text-align: center;">Terhadap Perusahaan yang mengajukan permintaan untuk memper</div><div style="text-align: center;">oleh TDUP dan SIUP yang sedang dalam proses penyelesaian</div><div style="text-align: center;">sebelum ditetapkan Keputusan ini, wajib mengajukan kembali</div><div style="text-align: center;">permintaan baru kepada Ka. KANWIL atau Ka. KANDEP untuk</div><div style="text-align: center;">memperoleh SIUP sesuai ketentuan dalam Keputusan ini.</div><div style="text-align: center;">BAB XI</div><div style="text-align: center;">KETENTUAN PENUTUP</div><div style="text-align: center;">Pasal 33</div><div style="text-align: center;">Ketentuan dan Tata Cara Pemberian SIUP pada Dinas Perindustrian</div><div style="text-align: center;">dan Perdagangan di 26 (dua puluh enam) Daerah Tingkat II</div><div style="text-align: center;">Percontohan dalam rangka pelaksanaan tugas pembantuan</div><div style="text-align: center;">dilaksanakan berdasarkan ketentuan dalam Keputusan ini.</div><div style="text-align: center;">Pasal 34</div><div style="text-align: center;">Keputusan ini mulai berlaku 3 (tiga) bulan sejak tanggal ditetapkan.</div><div style="text-align: center;">Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman</div><div style="text-align: center;">Keputusan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara</div><div style="text-align: center;">Republik Indonesia.</div><div style="text-align: center;"> Ditetapkan di J a k a r t a</div><div style="text-align: center;"> Pada tanggal 13 Oktober 1999</div><div style="text-align: center;">MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN R.I.</div><div style="text-align: center;">RAHARDI RAMELANLAMPIRAN</div><div style="text-align: center;">KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN</div><div style="text-align: center;">REPUBLIK INDONESIA</div><div style="text-align: center;">TENTANG</div><div style="text-align: center;">KETENTUAN DAN TATA CARA PEMBERIAN</div><div style="text-align: center;">SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP)</div><div style="text-align: center;">NOMOR : 591/MPP/Kep/10/1999</div><div style="text-align: center;">TANGGAL : 13 Oktober 1999</div><div style="text-align: center;">1. Formulir Model A : Surat Permintaan Surat Izin Usaha Perdagangan (SP-SIUP)</div><div style="text-align: center;">Kecil/Menengah/Besar</div><div style="text-align: center;">2. Formulir Model B : Surat izin Usaha Perdagangan (SIUP)</div><div style="text-align: center;">3. Formulir Model C : Laporan Kegiatan Usaha Perdagangan Bagi Yang Telah Memperoleh SIUP</div><div style="text-align: center;">4. Formulir Model D : Peringatan ke ……….. tentang Pelaksanaan Ketentuan</div><div style="text-align: center;">5. Formulir Model E : Pembekuan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)</div><div style="text-align: center;">6. Formulir Model F : Pencabutan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)</div><div style="text-align: center;">7. Formulir Model G : Persetujuan Perubahan SIUP</div><div style="text-align: center;">8. Formulir Model H : Penutupan Perusahaan</div><div style="text-align: center;">MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN R.I.</div><div style="text-align: center;">RAHARDI RAMELANLAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN R.I</div><div style="text-align: center;">NOMOR : 591/MPP/Kep/10/1999-11-02</div><div style="text-align: center;">TANGGAL : 13 Oktober 1999</div><div style="text-align: center;"> Model : A</div><div style="text-align: center;">Diisi oleh Pemohon</div><div style="text-align: center;">Persetujuan</div><div style="text-align: center;">Nomor</div><div style="text-align: center;">:</div><div style="text-align: center;">:</div><div style="text-align: center;">Tanggal :</div><div style="text-align: center;">Kepada Yth.</div><div style="text-align: center;">*) Ka.KANWIL/Ka. KANDEP Departemen</div><div style="text-align: center;"> Perindustrian dan Perdagangan</div><div style="text-align: center;"> Kantor Wilayah/Kantor Departemen</div><div style="text-align: center;">Perindustrian dan Perdagangan</div><div style="text-align: center;">Kepala,</div><div style="text-align: center;">( .…………………………… )</div><div style="text-align: center;">.………………………………………</div><div style="text-align: center;">.……………………………………………</div><div style="text-align: center;">di</div><div style="text-align: center;">…………………………………… </div><div style="text-align: center;">SURAT PERMINTAAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN</div><div style="text-align: center;">KECIL / MENENGAH / BESAR* (SP-SIUP KECIL/MENENGAH/BESAR)*</div><div style="text-align: center;">DIISI HURUF CETAK</div><div style="text-align: center;">Nomor : …………………………………… Tanggal : ……….…………………….</div><div style="text-align: center;">I Maksud permohonan izin :</div><div style="text-align: center;">( Lingkari angka yang diinginkan)</div><div style="text-align: center;">1. Memperoleh SIUP</div><div style="text-align: center;">2. Perubahan Modal dan Kekayaan Bersih</div><div style="text-align: center;">3. Perubahan Pemilik Perusahaan</div><div style="text-align: center;">4. Perubahan Kedudukan</div><div style="text-align: center;">5. Perubahan Nama Perusahaan</div><div style="text-align: center;">6. Perubahan Bentuk Perusahaan</div><div style="text-align: center;">7. Perubahan KelembagaanII Identitas Perusahaan :</div><div style="text-align: center;">1. Nama Perusahaan</div><div style="text-align: center;">2. Bentuk Perusahaan :</div><div style="text-align: center;">Perseroan Terbatas (PT), Badan Usaha</div><div style="text-align: center;">Milik Negara (BUMN), Koperasi, Persekutuan Komanditer (CV),</div><div style="text-align: center;">Persekutuan Firma (Fa), Perusahaan</div><div style="text-align: center;">Perorangan.</div><div style="text-align: center;">3. Merek (milik sendiri/lisensi)</div><div style="text-align: center;">.……………………………………………</div><div style="text-align: center;">.……………………………………………</div><div style="text-align: center;">4 a. Alamat Perusahaan :</div><div style="text-align: center;">Jalan /lorong dan Nomor RT dan RW</div><div style="text-align: center;">Kelurahan/Desa</div><div style="text-align: center;">Kabupaten/Kotamadya Propinsi</div><div style="text-align: center;">b. Lokasi perusahaan (bila perusahaan</div><div style="text-align: center;">berada di Pusat</div><div style="text-align: center;">Pertokoan/Perbelanjaan/Perkantoran,</div><div style="text-align: center;">Jelaskan lantai dan ruangan).</div><div style="text-align: center;">c. Nomor Telepon/Fax</div><div style="text-align: center;">d. Status tempat usaha</div><div style="text-align: center;">..……………………………………………</div><div style="text-align: center;">..……………………………………………</div><div style="text-align: center;">..……………………………………………</div><div style="text-align: center;">..……………………………………………</div><div style="text-align: center;">..……………………………………………</div><div style="text-align: center;">..……………………………………………</div><div style="text-align: center;">..……………………………………………</div><div style="text-align: center;">(Milik sendiri/sewa/kontrak/cara lain*)</div><div style="text-align: center;">5. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) ……………………………………………..</div><div style="text-align: center;">III. Identitas pemilik/Direktur Utama/</div><div style="text-align: center;">penanggungjawab perusahaan :</div><div style="text-align: center;">1. Nama lengkap</div><div style="text-align: center;">2. Tempat, tanggal lahir</div><div style="text-align: center;">3. Alamat rumah/tempat tinggal</div><div style="text-align: center;">(lampirkan fotocopy KTP)</div><div style="text-align: center;">4. Nomor Telepon/Fax</div><div style="text-align: center;">4. Suami/isteri *)</div><div style="text-align: center;">a. Nama</div><div style="text-align: center;">b. Kewarganegaraan</div><div style="text-align: center;">……………………………………………</div><div style="text-align: center;">……………………………………………</div><div style="text-align: center;">……………………………………………</div><div style="text-align: center;">……………………………………………</div><div style="text-align: center;">……………………………………………IV. Legalitas Perusahaan :</div><div style="text-align: center;">1. Perusahaan berbentuk PT</div><div style="text-align: center;">a. Akte Notaris</div><div style="text-align: center;">1) Nama Notaris</div><div style="text-align: center;">2) Nomor/tanggal Akte Notaris</div><div style="text-align: center;">(Lampirkan Copy Akte Notaris)</div><div style="text-align: center;">3) Nomor/tanggal Pengesahan Badan</div><div style="text-align: center;">Hukum dari Departemen</div><div style="text-align: center;">Kehakiman</div><div style="text-align: center;">(lampirkan Copy SK Pengesahan)</div><div style="text-align: center;">atau</div><div style="text-align: center;">4) Data Akte Pendirian Perseroan</div><div style="text-align: center;">Nomor (Lampirkan Copy) dan Copy</div><div style="text-align: center;">Bukti Setor Biaya Administrasi</div><div style="text-align: center;">Pembayaran Proses Pengesahan</div><div style="text-align: center;">Badan Hukum dari Departemen</div><div style="text-align: center;">Kehakiman Bagi PT yang belum</div><div style="text-align: center;">berbadan hukum.</div><div style="text-align: center;">b. Izin lain yang dimiliki</div><div style="text-align: center;">……………………………………………</div><div style="text-align: center;">……………………………………………</div><div style="text-align: center;">……………………………………………</div><div style="text-align: center;">……………………………………………</div><div style="text-align: center;">.……………………………………………</div><div style="text-align: center;">.……………………………………………</div><div style="text-align: center;">.……………………………………………</div><div style="text-align: center;">2. Perusahaan berbentuk Koperasi</div><div style="text-align: center;">a. Akta Pendirian</div><div style="text-align: center;">1) Nomor/Tanggal Akte</div><div style="text-align: center;">2) Nomor/Tanggal Pengesahan dari</div><div style="text-align: center;">Instansi yang berwenang</div><div style="text-align: center;">b. Izin lain yang dimiliki</div><div style="text-align: center;">……………………………………………</div><div style="text-align: center;">……………………………………………</div><div style="text-align: center;">……………………………………………</div><div style="text-align: center;">……………………………………………</div><div style="text-align: center;">3. Perusahaan selain berbentuk PT dan</div><div style="text-align: center;">Koperasi</div><div style="text-align: center;">a. Akta Pendirian</div><div style="text-align: center;">1) Nomor/Tanggal Akte</div><div style="text-align: center;">2) Nomor/Tanggal Pengesahan dari</div><div style="text-align: center;">Pengadilan Negeri (Apabila</div><div style="text-align: center;">berbentuk Perusahaan Persekutuan)</div><div style="text-align: center;">b. Izin lain yang dimiliki</div><div style="text-align: center;">……………………………………………</div><div style="text-align: center;">……………………………………………</div><div style="text-align: center;">……………………………………………</div><div style="text-align: center;">……………………………………………</div><div style="text-align: center;">……………………………………………V. Modal disetor dan kekayaan bersih (netto)</div><div style="text-align: center;">perusahaan seluruhnya tidak termasuk tanah</div><div style="text-align: center;">dan bangunan tempat usaha</div><div style="text-align: center;">Rp. ……………………………………….</div><div style="text-align: center;">VI. Kegiatan usaha :</div><div style="text-align: center;">1. Kelembagaan ………………………………………………</div><div style="text-align: center;">………………………………………………</div><div style="text-align: center;">K L U I</div><div style="text-align: center;">2. Bidang Usaha (sesuai KLUI) ………………………………….</div><div style="text-align: center;">.…………………………………</div><div style="text-align: center;">.…………………………………</div><div style="text-align: center;">3. Jenis barang / jasa dagangan utama 1.……………………………………………</div><div style="text-align: center;">2.……………………………………………</div><div style="text-align: center;">3.……………………………………………</div><div style="text-align: center;">VII. Hubungan dengan Bank :</div><div style="text-align: center;">1. Bank dalam negeri</div><div style="text-align: center;">1</div><div style="text-align: center;">.</div><div style="text-align: center;">a. Nama : ………………………….</div><div style="text-align: center;">b. Alamat : ………………………….</div><div style="text-align: center;">2</div><div style="text-align: center;">.</div><div style="text-align: center;">a. Nama : ………………………….</div><div style="text-align: center;">b. Alamat : ………………………….</div><div style="text-align: center;">3</div><div style="text-align: center;">.</div><div style="text-align: center;">a. Nama :</div><div style="text-align: center;">b. Alamat :</div><div style="text-align: center;">2. Bank luar negeri</div><div style="text-align: center;">1</div><div style="text-align: center;">.</div><div style="text-align: center;">a. Nama : ………………………….</div><div style="text-align: center;">b. Alamat : ………………………….</div><div style="text-align: center;">2</div><div style="text-align: center;">.</div><div style="text-align: center;">a. Nama : ………………………….</div><div style="text-align: center;">b. Alamat : …………………………</div><div style="text-align: center;">3. a. Nama :</div><div style="text-align: center;"> b. Alamat :Demikian Surat Permintaan ini telah diisi/dibuat dengan sebenarnya dan apabila</div><div style="text-align: center;">dikemudian hari ternyata keterangan-keterangan tersebut tidak benar, kami bersedia dicabut</div><div style="text-align: center;">SIUP Kecil/Menengah/Besar-nya dan atau dituntut sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.</div><div style="text-align: center;">.………………………………………</div><div style="text-align: center;">Tanda tangan pemilik/penanggung</div><div style="text-align: center;">jawab perusahaan</div><div style="text-align: center;">cap dan materai Rp. 2.000,-</div><div style="text-align: center;">Penggunaan lembar SP-SIUP Kecil/Menengah/Besar :</div><div style="text-align: center;">1. Lembar Pertama : Pejabat Penerbit SIUP</div><div style="text-align: center;">2. Lembar Kedua : Perusahaan yang bersangkutan</div><div style="text-align: center;">3. Lembar Ketiga : KANWIL/KANDEP Perindustrian dan Perdagangan tempat</div><div style="text-align: center;">kedudukan perusahaan</div><div style="text-align: center;">Catatan :</div><div style="text-align: center;">* Coret yang tidak perlu</div><div style="text-align: center;">** Apabila ruang pada Formulir tidak cukup,</div><div style="text-align: center;"> ditulis pada lembar dibaliknya.LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN R.I</div><div style="text-align: center;"> NOMOR : 591/MPP/Kep/10/1999</div><div style="text-align: center;">TANGGAL : 13 Oktober 1999</div><div style="text-align: center;"> Model : B</div><div style="text-align: center;">Kertas Warna Putih/Biru/Kuning</div><div style="text-align: center;">Diisi oleh Pejabat</div><div style="text-align: center;">DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN</div><div style="text-align: center;">REPUBLIK INDONESIA</div><div style="text-align: center;">(KOP SURAT UNIT)</div><div style="text-align: center;">SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN ( SIUP ) KECIL/MENENGAH/BESAR *</div><div style="text-align: center;">NOMOR :</div><div style="text-align: center;">1. Nama Perusahaan :</div><div style="text-align: center;">2. Merek (milik sendiri/lisensi) :</div><div style="text-align: center;">3. Alamat Kantor Perusahaan : ……………………………………………..</div><div style="text-align: center;">..……………………………………………</div><div style="text-align: center;">No. Telp./Fax …………..............................</div><div style="text-align: center;">4. Nama Pemilik/Penanggung Jawab : …………………………………………….</div><div style="text-align: center;">5. Alamat Pemilik/Penanggung Jawab : …………………………………………….</div><div style="text-align: center;">.……………………………………………</div><div style="text-align: center;">No. Telp/Fax. ………………………………….</div><div style="text-align: center;">6. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) : …………………………………………….</div><div style="text-align: center;">7. Nilai modal dan kekayaan bersih</div><div style="text-align: center;">Perusahaan seluruhnya tidak termasuk Tanah dan Bangunan</div><div style="text-align: center;">Tempat Usaha</div><div style="text-align: center;">8. Kegiatan Usaha :9. Kelembagaan : …………………………………………….</div><div style="text-align: center;">10. Bidang Usaha : …………………………………………….</div><div style="text-align: center;">.……………………………………………</div><div style="text-align: center;">11. Jenis Barang/Jasa Dagangan Utama : …………………………………………….</div><div style="text-align: center;">Surat SIUP ini diterbitkan dengan ketentuan :</div><div style="text-align: center;">PERTAMA : Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) ini berlaku untuk melakukan kegiatan</div><div style="text-align: center;">Usaha Perdagangan di seluruh wilayah Republik Indonesia selama perusahaan</div><div style="text-align: center;">masih menjalankan kegiatan Usaha Perdagangan.</div><div style="text-align: center;">KEDUA : Pemilik/Penanggung Jawab wajib menyampaikan laporan kegiatan usaha</div><div style="text-align: center;">perdagangannya dua kli dalam setahun dengan jadwal untuk semester pertama</div><div style="text-align: center;">paling lambat tanggal 31 Juli dan untuk semester kedua paling lambat tanggal 31</div><div style="text-align: center;">Januari tahun berikutnya bagi SIUP Menengah dan Besar atau bagi SIUP Kecil</div><div style="text-align: center;">satu kali dalam setahun, selambat-lambatnya tanggal 31 Januari tahun berikutnya.</div><div style="text-align: center;">KETIGA : Tidak berlaku untuk kegiatan Perdagangan Berjangka Komoditi.</div><div style="text-align: center;">KEEMPAT : Tidak untuk melakukan kegiatan usaha selain yang tercantum dalam SIUP ini.</div><div style="text-align: center;">Dikeluarkan di : ……………….</div><div style="text-align: center;">Pada Tanggal : ……………….</div><div style="text-align: center;">KANWIL/KANDEP Perindustrian dan Perdagangan</div><div style="text-align: center;">................................................................ </div><div style="text-align: center;"> Kepala,</div><div style="text-align: center;">................................................................</div><div style="text-align: center;">* Coret yang tidak perlu.LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN R.I</div><div style="text-align: center;">NOMOR : 591/MPP/Kep/10/1999-11-03</div><div style="text-align: center;">TANGGAL : 13 Oktober 1999</div><div style="text-align: center;"> Model : C</div><div style="text-align: center;">Diisi oleh Perusahaan</div><div style="text-align: center;">Nomor : …………………, ………………. 19</div><div style="text-align: center;">Lampiran :</div><div style="text-align: center;">Perihal : Laporan Kegiatan</div><div style="text-align: center;">Usaha Perdagangan</div><div style="text-align: center;">Kepada Yth.</div><div style="text-align: center;">*) Ka. KANWIL/Ka. KANDEP</div><div style="text-align: center;">Perindustrian dan Perdagangan</div><div style="text-align: center;">di</div><div style="text-align: center;">.…………………………… </div><div style="text-align: center;">*) Tahun ....................</div><div style="text-align: center;">*) Semester I / II tanggal ………… tahun ………..</div><div style="text-align: center;">1. Nama Perusahaan : ……………………………..</div><div style="text-align: center;">2. Nomor dan Tanggal SIUP</div><div style="text-align: center;">Kecil/Menengah/Besar*) : ……………………………..</div><div style="text-align: center;">3. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) : ……………………………..</div><div style="text-align: center;">4. Nomor Tanda Daftar Perusahaan : ……………………………..</div><div style="text-align: center;">5. Kelembagaan : ……………………………..</div><div style="text-align: center;">6. Bidang Usaha : ……………………………..</div><div style="text-align: center;">7. Jenis Barang/Jasa Dagangan Utama : ……………………………..</div><div style="text-align: center;">8. Omzet (Hasil Penjualan Tahunan) : Tahun Berjalan………………</div><div style="text-align: center;"> : Tahun Sebelumnya ……………</div><div style="text-align: center;">9. Jumlah Tenaga Kerja (TK)</div><div style="text-align: center;">a. WNI : ……. orang, dengan klasifikasi pendidikan : S1 ……. orang,</div><div style="text-align: center;">S2 ......... orang, S3 ......... orang, D1 ....... orang, D2 ....... orang,</div><div style="text-align: center;">D3 ........... orang, SLTA …….. orang, SLTP ……..orang, SD.</div><div style="text-align: center;">……orang)</div><div style="text-align: center;">b. WNA : …….orang dengan klasifikasi pendidikan ……..orang, ……..</div><div style="text-align: center;">orang dengan keahlian …………………….</div><div style="text-align: center;">10. Kemitraan (bila ada) : ……………………………….</div><div style="text-align: center;">11. Permasalahan yang dihadapi : ……………………………….</div><div style="text-align: center;">Demikian laporan ini kami buat dengan sebenarnya, dan apabila</div><div style="text-align: center;">ternyata tidak benar maka kami bersedia menerima sanksi sesuai dengan</div><div style="text-align: center;">ketentuan perundang-undangan yang berlaku.</div><div style="text-align: center;">…………, tanggal………… 19 ……</div><div style="text-align: center;">Tanda Tangan : ……………………..</div><div style="text-align: center;">Penanggung Jawab: ……………………..</div><div style="text-align: center;">Nama Terang : ……………………..</div><div style="text-align: center;">Jabatan : ……………………….*) Coret yang tidak perluLAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN R.I</div><div style="text-align: center;">NOMOR : 591/MPP/Kep/10/1999-11-03</div><div style="text-align: center;">TANGGAL : 13 Oktober 1999</div><div style="text-align: center;"> Model : D</div><div style="text-align: center;">Diisi oleh Pejabat Ybs</div><div style="text-align: center;">DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN R.I.</div><div style="text-align: center;">( KOP KANDEP )</div><div style="text-align: center;">Nomor : …………………, ………………. 19</div><div style="text-align: center;">Lampiran :</div><div style="text-align: center;">Perihal : Peringatan ke ……………..</div><div style="text-align: center;">tentang pelaksanaan Ketentuan</div><div style="text-align: center;">*) SIUP Kecil/Menengah/Besar</div><div style="text-align: center;">Kepada Yth.</div><div style="text-align: center;">..………………………………………</div><div style="text-align: center;">..………………………………………</div><div style="text-align: center;">di</div><div style="text-align: center;">.…………………………… </div><div style="text-align: center;">Sesuai dengan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)</div><div style="text-align: center;">Kecil/Menengah/Besar :</div><div style="text-align: center;">Nomor dan Tanggal : …………………………..……….………….</div><div style="text-align: center;">Nama Penanggungjawab : ………………………………………………</div><div style="text-align: center;">Alamat Perusahaan : ………………………………………………</div><div style="text-align: center;">Kegiatan Usaha : a. Kelembagaan ..................</div><div style="text-align: center;">b. Bidang Usaha ..................</div><div style="text-align: center;">c.Jenis Barang/Jasa Perdagangan Usaha .....</div><div style="text-align: center;">setelah diadakan penelitian, ternyata perusahaan Saudara tidak memenuhi</div><div style="text-align: center;">ketentuan *) SIUP Kecil/Menengah/Besar yang berlaku, antara lain :</div><div style="text-align: center;">1. …………………………………………………………………………</div><div style="text-align: center;">2. …………………………………………………………………………</div><div style="text-align: center;">3. …………………………………………………………………………</div><div style="text-align: center;">4. …………………………………………………………………………</div><div style="text-align: center;">Sehubungan dengan hal tersebut di atas, kami minta agar Saudara dalam</div><div style="text-align: center;">waktu 1 (satu) bulan sejak dikeluarkannya Surat ini sudah memenuhi</div><div style="text-align: center;">ketentuan *) SIUP Kecil/Menengah/Besar yang berlaku dan melaporkannya</div><div style="text-align: center;">kepada kami.</div><div style="text-align: center;">Sekian, untuk menjadi perhatian Saudara.</div><div style="text-align: center;">*) KANWIL/KANDEP Perindustrian dan</div><div style="text-align: center;">Perdagangan R.I</div><div style="text-align: center;"> di ..............................................</div><div style="text-align: center;"> Kepala,</div><div style="text-align: center;">Tembusan :</div><div style="text-align: center;">1. Menteri Perindustrian dan Perdagangan</div><div style="text-align: center;">u.p. Sekretaris Jenderal.</div><div style="text-align: center;">2. Inspektur Jenderal dan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri DEPPERINDAG</div><div style="text-align: center;">3. Ka. PUSDATIN DEPPERINDAG</div><div style="text-align: center;">4. Ka. KANWIL/Ka. KANDEP DEPPERINDAG di tempat kedudukan perusahaan</div><div style="text-align: center;">5. Pertinggal</div><div style="text-align: center;">*) Coret yang tidak perluLAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN R.I</div><div style="text-align: center;">NOMOR : 591/MPP/Kep/10/1999-11-03</div><div style="text-align: center;">TANGGAL : 13 Oktober 1999</div><div style="text-align: center;"> Model : E</div><div style="text-align: center;">Diisi oleh Pejabat Ybs</div><div style="text-align: center;">DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN R.I.</div><div style="text-align: center;">( KOP SURAT UNIT )</div><div style="text-align: center;">KEPUTUSAN</div><div style="text-align: center;">*) Ka.KANWIL/Ka.KANDEP PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN R.I.</div><div style="text-align: center;">NOMOR : 00000000000000000000</div><div style="text-align: center;">TENTANG</div><div style="text-align: center;">*) PEMBEKUAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP)</div><div style="text-align: center;">KECIL/MENENGAH/BESAR</div><div style="text-align: center;">*) Ka.KANWIL/Ka.KANDEP PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN R.I.</div><div style="text-align: center;">Menimbang : a. bahwa berdasarkan penelitian terhadap pelaksanaan Usaha</div><div style="text-align: center;">Perdagangan sebagaimana tercantum dalam *) SIUP</div><div style="text-align: center;">Kecil/Menengah/Besar Nomor ……………… tanggal ………………</div><div style="text-align: center;">atas nama …………….. yang bergerak dalam kegiatan usaha</div><div style="text-align: center;">……………………. yang berlokasi di ……………….. ternyata tidak</div><div style="text-align: center;">memenuhi persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan sehingga *)</div><div style="text-align: center;">SIUP Kecil/Menengah/Besar yang bersangkutan perlu dibekukan.</div><div style="text-align: center;">b. bahwa untuk itu perlu dikeluarkan Keputusan.</div><div style="text-align: center;">Mengingat : 1. BRO 34 (Stbl. 1938 No. 86);</div><div style="text-align: center;">2. Undang-undang No. 7 Tahun 1955 tentang Pengusutan, Penindakan</div><div style="text-align: center;">dan Peradilan Tindak Pidana Ekonomi (Lembaran Negara Tahun</div><div style="text-align: center;">1955 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Nomor 801)</div><div style="text-align: center;">sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan dengan</div><div style="text-align: center;">Undang-undang Nomor 17 Tahun 1964 (Lembaran Negara Tahun</div><div style="text-align: center;">1964 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2692);</div><div style="text-align: center;">3. Undang-undang No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan</div><div style="text-align: center;">(Lembaran Negara Tahun 1982 Nomor 7, Tambahan LembaranNegara Nomor 3214);</div><div style="text-align: center;">4. Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 1957 tentang Penyaluran</div><div style="text-align: center;">Perusahaan (Lembaran Negara Tahun 1957 Nomor 7, Tambahan</div><div style="text-align: center;">Lembaran Negara Nomor 1114) sebagaimana telah diubah terakhir</div><div style="text-align: center;">dengan Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 1957 (Lembaran</div><div style="text-align: center;">Negara Tahun 1957 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara</div><div style="text-align: center;">Nomor 1467);</div><div style="text-align: center;">5. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor</div><div style="text-align: center;">254/MPP/Kep/7/1997 tentang Kriteria Industri Kecil dan</div><div style="text-align: center;">Perdagangan Kecil Di Lingkungan Departemen Perindustrian dan</div><div style="text-align: center;">Perdagangan.</div><div style="text-align: center;">6. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor</div><div style="text-align: center;">444/MPP/Kep/9/1998 jo. Nomor 24/MPP/Kep/1/1999 tentang</div><div style="text-align: center;">Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perindustrian dan</div><div style="text-align: center;">Perdagangan;</div><div style="text-align: center;">7. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor</div><div style="text-align: center;">394/MPP/Kep/8/1999 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kantor</div><div style="text-align: center;">Wilayah Departemen Perindustrian dan Perdagangan Di Propinsi Dan</div><div style="text-align: center;">Kantor Departemen Perindustrian Dan Perdagangan Di</div><div style="text-align: center;">Kabupaten/Kotamadya;</div><div style="text-align: center;">8. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor</div><div style="text-align: center;">589/MPP/Kep/10/1999 tentang Penetapan Jenis-jenis Industri Dalam</div><div style="text-align: center;">Pembinaan Masing-masing Ditjen dan Kewenangan Pemberian Izin di</div><div style="text-align: center;">Bidang Industri dan Perdagangan di Lingkungan Departemen</div><div style="text-align: center;">Perindustrian dan Perdagangan;</div><div style="text-align: center;">9. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor</div><div style="text-align: center;">591/MPP/Kep/10/1999 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian</div><div style="text-align: center;">Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).</div><div style="text-align: center;">Memperhatika : Surat dari …....................... Nomor ……………… tanggal</div><div style="text-align: center;">……………… perihal Peringatan ke-3 (tiga) tentang Pelaksanaan</div><div style="text-align: center;">Ketentuan *) SIUP Kecil/Menengah/Besar..</div><div style="text-align: center;">M E M U T U S K A N</div><div style="text-align: center;">Menetapkan :</div><div style="text-align: center;">PERTAMA : Membekukan *) SIUP Kecil/Menengah/Besar Nomor ……………</div><div style="text-align: center;">tanggal ………………… atas nama ……………………. yang</div><div style="text-align: center;">bergerak dalam kegiatan Usaha Perdagangan ..................... yang</div><div style="text-align: center;">berlokasi di ……………………………….</div><div style="text-align: center;">KEDUA : Dengan dibekukannya *) SIUP Kecil/Menengah/Besar sebagaimanadimaksud pada Diktum PERTAMA, Perusahaan yang bersangkutan</div><div style="text-align: center;">dilarang untuk melakukan kegiatan Usaha Perdagangan ...............</div><div style="text-align: center;">terhitung sejak tanggal ditetapkannya pembekuan *) SIUP</div><div style="text-align: center;">Kecil/Menengah/Besar ini.</div><div style="text-align: center;">KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.</div><div style="text-align: center;">Ditetapkan di</div><div style="text-align: center;">Pada tanggal</div><div style="text-align: center;">*) Ka.KANWIL/Ka.KANDEP Perindustrian</div><div style="text-align: center;">dan Perdagangan RI</div><div style="text-align: center;"> di .......................................</div><div style="text-align: center;">Kepala,</div><div style="text-align: center;">Tembusan : (................................)</div><div style="text-align: center;">1. Menteri Perindustrian dan Perdagangan NIP. ....................</div><div style="text-align: center;">up Sekretaris Jenderal;</div><div style="text-align: center;">2. Inspektur Jenderal Depperindag dan</div><div style="text-align: center;">Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri DEPPERINDAG.</div><div style="text-align: center;">3. Ka. PUSDATIN DEPPERINDAG.</div><div style="text-align: center;">4. Ka. KANWIL DEPPERINDAG setempat</div><div style="text-align: center;">5. Pertinggal.</div><div style="text-align: center;">------------------------------</div><div style="text-align: center;">*) Coret yang tidak perluLAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN R.I</div><div style="text-align: center;">NOMOR : 591/MPP/Kep/10/1999-11-03</div><div style="text-align: center;">TANGGAL : 13 Oktober 1999</div><div style="text-align: center;"> Model : F</div><div style="text-align: center;">Diisi oleh Pejabat Ybs.</div><div style="text-align: center;">DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN R.I.</div><div style="text-align: center;">( KOP SURAT UNIT )</div><div style="text-align: center;">KEPUTUSAN</div><div style="text-align: center;">*) Ka.KANWIL/Ka.KANDEP PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN R.I.</div><div style="text-align: center;">NOMOR : 00000000000000000000</div><div style="text-align: center;">TENTANG</div><div style="text-align: center;">*) PENCABUTAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP)</div><div style="text-align: center;">KECIL/MENENGAH/BESAR</div><div style="text-align: center;">*) Ka.KANWIL/Ka.KANDEP PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN R.I.</div><div style="text-align: center;">Menimbang : a. bahwa berdasarkan penelitian terhadap pelaksanaan Usaha</div><div style="text-align: center;">Perdagangan sebagaimana tercantum dalam *) SIUP</div><div style="text-align: center;">Kecil/Menengah/Besar Nomor ……………… tanggal</div><div style="text-align: center;">……………… atas nama …………….. yang bergerak dalam</div><div style="text-align: center;">kegiatan Usaha Perdagangan ……………………. yang berlokasi</div><div style="text-align: center;">di ……………….. ternyata tidak memenuhi persyaratan dan</div><div style="text-align: center;">ketentuan yang telah ditetapkan, sehingga *) SIUP</div><div style="text-align: center;">Kecil/Menengah/Besar yang bersangkutan perlu dicabut.</div><div style="text-align: center;">b. bahwa untuk itu perlu dikeluarkan Keputusan.</div><div style="text-align: center;">Mengingat : 1. BRO 34 (Stbl. 1938 No. 86);</div><div style="text-align: center;">2. Undang-undang No. 7 Tahun 1955 tentang Pengusutan, Penindakan</div><div style="text-align: center;">dan Peradilan Tindak Pidana Ekonomi (Lembaran Negara Tahun</div><div style="text-align: center;">1955 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Nomor 801)</div><div style="text-align: center;">sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan dengan</div><div style="text-align: center;">Undang-undang Nomor 17 Tahun 1964 (Lembaran Negara Tahun</div><div style="text-align: center;">1964 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2692);</div><div style="text-align: center;">3. Undang-undang No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar</div><div style="text-align: center;">Perusahaan (Lembaran Negara Tahun 1982 Nomor 7, Tambahan</div><div style="text-align: center;">Lembaran Negara Nomor 3214);4. Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 1957 tentang Penyaluran</div><div style="text-align: center;">Perusahaan (Lembaran Negara Tahun 1957 Nomor 7, Tambahan</div><div style="text-align: center;">Lembaran Negara Nomor 1114) sebagaimana telah diubah terakhir</div><div style="text-align: center;">dengan Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 1957 (Lembaran</div><div style="text-align: center;">Negara Tahun 1957 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara</div><div style="text-align: center;">Nomor 1467);</div><div style="text-align: center;">5. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor</div><div style="text-align: center;">254/MPP/Kep/7/1997 tentang Kriteria Industri Kecil dan</div><div style="text-align: center;">Perdagangan Kecil Di Lingkungan Departemen Perindustrian dan</div><div style="text-align: center;">Perdagangan.</div><div style="text-align: center;">6. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor</div><div style="text-align: center;">444/MPP/Kep/9/1998 jo. Nomor 24/MPP/Kep/1/1999 tentang</div><div style="text-align: center;">Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perindustrian dan</div><div style="text-align: center;">Perdagangan;</div><div style="text-align: center;">7. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor</div><div style="text-align: center;">394/MPP/Kep/8/1999 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kantor</div><div style="text-align: center;">Wilayah Departemen Perindustrian dan Perdagangan Di Propinsi</div><div style="text-align: center;">Dan Kantor Departemen Perindustrian Dan Perdagangan Di</div><div style="text-align: center;">Kabupaten/Kotamadya;</div><div style="text-align: center;">8. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor</div><div style="text-align: center;">589/MPP/Kep/10/1999 tentang Penetapan Jenis-jenis Industri</div><div style="text-align: center;">Dalam Pembinaan Masing-masing Ditjen dan Kewenangan</div><div style="text-align: center;">Pemberian Izin di Bidang Industri dan Perdagangan di Lingkungan</div><div style="text-align: center;">Departemen Perindustrian dan Perdagangan;</div><div style="text-align: center;">9. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor</div><div style="text-align: center;">591/MPP/Kep/10/1999 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian</div><div style="text-align: center;">Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).</div><div style="text-align: center;">Memperhatika : Surat dari .................... Nomor ……………… tanggal ………………</div><div style="text-align: center;">perihal Peringatan ke-3 (tiga) tentang Pelaksanaan Ketentuan *) SIUP</div><div style="text-align: center;">Kecil/Menengah/Besar.</div><div style="text-align: center;">M E M U T U S K A N</div><div style="text-align: center;">Menetapkan :</div><div style="text-align: center;">PERTAMA : Mencabut *) SIUP Kecil/Menengah/Besar Nomor …………………</div><div style="text-align: center;">tanggal ………………… atas nama ……………………. yang</div><div style="text-align: center;">bergerak dalam kegiatan Usaha Perdagangan ................. yangberlokasi di ……………………………….</div><div style="text-align: center;">KEDUA : Dengan dicabutnya *) SIUP Kecil/Menengah/Besar sebagaimana</div><div style="text-align: center;">dimaksud pada Diktum PERTAMA, Perusahaan yang bersangkutan</div><div style="text-align: center;">dilarang untuk melakukan kegiatan Usaha Perdagangan ................</div><div style="text-align: center;">KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.</div><div style="text-align: center;">Ditetapkan di</div><div style="text-align: center;">Pada tanggal</div><div style="text-align: center;">KANWIL/KANDEP Perindustrian dan</div><div style="text-align: center;">Perdagangan Republik Indonesia</div><div style="text-align: center;"> di .............................................</div><div style="text-align: center;">Kepala,</div><div style="text-align: center;">(................................)</div><div style="text-align: center;">NIP. ....................</div><div style="text-align: center;">Tembusan :</div><div style="text-align: center;">1. Menteri Perindustrian dan Perdagangan</div><div style="text-align: center;">up Sekretaris Jenderal;</div><div style="text-align: center;">2. Inspektur Jenderal dan Direktur Jenderal</div><div style="text-align: center;">Perdagangan Dalam Negeri DEPPERINDAG.</div><div style="text-align: center;">3. Ka. PUSDATIN DEPPERINDAG.</div><div style="text-align: center;">4. Ka. KANWIL DEPPERINDAG setempat</div><div style="text-align: center;">5. Pertinggal.</div><div style="text-align: center;">*) Coret yang tidak perluLAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN R.I</div><div style="text-align: center;">NOMOR : 591/MPP/Kep/10/1999-11-03</div><div style="text-align: center;">TANGGAL : 13 Oktober 1999</div><div style="text-align: center;"> Model : G</div><div style="text-align: center;">Diisi oleh Pejabat</div><div style="text-align: center;">DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN</div><div style="text-align: center;">REPUBLIK INDONESIA</div><div style="text-align: center;">(KOP SURAT UNIT )</div><div style="text-align: center;">Nomor : ……………............, 19…..</div><div style="text-align: center;">Lampiran :</div><div style="text-align: center;">Perihal : Persetujuan Perubahan SIUP</div><div style="text-align: center;">Kecil/Menengah/Besar.</div><div style="text-align: center;">Kepada Yth.</div><div style="text-align: center;">..………………………………………</div><div style="text-align: center;">..………………………………………</div><div style="text-align: center;">di ……………………………………..</div><div style="text-align: center;"> Sehubungan dengan surat Saudara Nomor………………………</div><div style="text-align: center;">tanggal ………………. perihal Laporan Perubahan Perusahaan</div><div style="text-align: center;">dengan ini kami memberikan persetujuan atas perubahan .....................</div><div style="text-align: center;">tersebut sebagai berikut :</div><div style="text-align: center;">Lama</div><div style="text-align: center;">………………………………</div><div style="text-align: center;">………………………………</div><div style="text-align: center;">……………………………</div><div style="text-align: center;">Baru</div><div style="text-align: center;">.…………………………………</div><div style="text-align: center;">.…………………………………</div><div style="text-align: center;">.…………………………………</div><div style="text-align: center;"> Persetujuan Perubahan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan</div><div style="text-align: center;">dengan *) SIUP Kecil/Menengah/Besar Nomor ..……………….. tanggal</div><div style="text-align: center;">..……………………</div><div style="text-align: center;">Dikeluarkan di</div><div style="text-align: center;">Pada tanggal</div><div style="text-align: center;">Tembusan :</div><div style="text-align: center;">1. Menteri Perindustrian dan Perdagangan</div><div style="text-align: center;">u.p. Sekretaris Jenderal KANWIL/KANDEP Perindustrian</div><div style="text-align: center;">2. Inspektur Jenderal DEPPERINDAG. dan Perdagangan</div><div style="text-align: center;">3. Dirjen Perdagangan Dalam Negeri di .................................</div><div style="text-align: center;">DEPPERINDAG Kepala,</div><div style="text-align: center;">4. Ka. PUSDATIN DEPPERINDAG</div><div style="text-align: center;">5. *) Ka. KANWIL/Ka.KANDEP PERINDAG (.................................)</div><div style="text-align: center;">Propinsi NIP. ......................</div><div style="text-align: center;">6. Pertinggal</div><div style="text-align: center;">*) Coret yang tidak perlu.KEDUA : Melarang perusahaan sebagaimana dimaksud pada Diktum PERTAMA</div><div style="text-align: center;">Keputusan ini untuk melakukan kegiatan usaha perdagangan, terhitung mulai</div><div style="text-align: center;">tanggal ditetapkannya Keputusan ini.</div><div style="text-align: center;">KETIGA : SIUP harus dikembalikan kepada Kantor Wilayah/Kantor Departemen</div><div style="text-align: center;">Perindustrian dan Perdagangan yang menerbitkan SIUP.</div><div style="text-align: center;">KEEMPAT : Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud Diktum KEDUA</div><div style="text-align: center;">Keputusan ini dikenakan sanksi tindak pidana ekonomi sesuai dengan ketentuan</div><div style="text-align: center;">yang berlaku.</div><div style="text-align: center;">KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.</div><div style="text-align: center;">Ditetapkan di</div><div style="text-align: center;">Pada tanggal</div><div style="text-align: center;">KANWIL/KANDEP Perindustrian</div><div style="text-align: center;">dan Perdagangan RI</div><div style="text-align: center;">di ................................</div><div style="text-align: center;">Kepala,</div><div style="text-align: center;">_______________________</div><div style="text-align: center;">NIP.</div><div style="text-align: center;">*) Coret yang tidak perlu.LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN R.I</div><div style="text-align: center;">NOMOR : 591/MPP/Kep/10/1999-11-03</div><div style="text-align: center;">TANGGAL : 13 Oktober 1999</div><div style="text-align: center;"> Model : H</div><div style="text-align: center;">DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN</div><div style="text-align: center;">RE[UBLIK INDONESIA</div><div style="text-align: center;">( KOP SURAT UNIT )</div><div style="text-align: center;">KEPUTUSAN</div><div style="text-align: center;">*) KEPALA KANTOR WILAYAH / KEPALA KANTOR</div><div style="text-align: center;">DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN</div><div style="text-align: center;">TENTANG</div><div style="text-align: center;">PENUTUPAN PERUSAHAAN</div><div style="text-align: center;">*) Ka.KANWIL/Ka.KANDEP PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN R.I.</div><div style="text-align: center;">Menimbang : bahwa berhubung ................... ( nama Perusahaan ) telah menghentikan</div><div style="text-align: center;">kegiatan usahanya, maka dipandang perlu menutup Perusahaan tersebut;</div><div style="text-align: center;">Mengingat : 1. Bedrijfsreglementerings Ordonantie 1934 (Stbl. 1938 No. 86);</div><div style="text-align: center;">2. Undang-undang No. 3 Tahun 1982 tentang WDP;</div><div style="text-align: center;">3. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1957 jo Peraturan Pemerintah Nomor</div><div style="text-align: center;">53 Tahun 1957 tentang Penyaluran Perusahaan;</div><div style="text-align: center;">4. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No.</div><div style="text-align: center;">591/MPP/Kep/10/1999 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian</div><div style="text-align: center;">Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP);</div><div style="text-align: center;">Memperhatikan : Surat......................... perihal laporan penutupan perusahaan.</div><div style="text-align: center;">M E M U T U S K A N</div><div style="text-align: center;">Menetapkan :</div><div style="text-align: center;">PERTAMA : Menutup perusahaan tersebut di bawah ini :</div><div style="text-align: center;">1. Nama Perusahaan</div><div style="text-align: center;">2. Alamat Perusahaan</div><div style="text-align: center;">3. Nama Pemilik/Penanggung Jawab</div><div style="text-align: center;">4. No. SIUP</div><div style="text-align: center;">:</div><div style="text-align: center;">:</div><div style="text-align: center;">:</div><div style="text-align: center;">:KEDUA : Melarang perusahaan sebagaimana dimaksud pada Diktum PERTAMA</div><div style="text-align: center;">Keputusan ini untuk melakukan kegiatan usaha perdagangan, terhitung mulai</div><div style="text-align: center;">tanggal ditetapkannya Keputusan ini.</div><div style="text-align: center;">KETIGA : SIUP harus dikembalikan kepada Kantor Wilayah/Kantor Departemen</div><div style="text-align: center;">Perindustrian dan Perdagangan yang menerbitkan SIUP.</div><div style="text-align: center;">KEEMPAT : Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud Diktum KEDUA</div><div style="text-align: center;">Keputusan ini dikenakan sanksi tindak pidana ekonomi sesuai dengan ketentuan</div><div style="text-align: center;">yang berlaku.</div><div style="text-align: center;">KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.</div><div style="text-align: center;">Ditetapkan di</div><div style="text-align: center;">Pada tanggal</div><div style="text-align: center;">KANWIL/KANDEP Perindustrian</div><div style="text-align: center;">dan Perdagangan RI</div><div style="text-align: center;">di ................................</div><div style="text-align: center;">Kepala,</div><div style="text-align: center;">_______________________</div><div style="text-align: center;">NIP.</div><div style="text-align: center;">*) Coret yang tidak perlu.</div>nonohttp://www.blogger.com/profile/09775243038661833159noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1390110169033730931.post-26619107592308239482011-04-03T23:08:00.000-07:002011-04-03T23:16:55.324-07:00<div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 12 TAHUN 2001 TENTANG PERIJINAN BIDANG INDUSTRI PERDAGANGAN DAN PENANAMAN MODAL</div></div><div style="text-align: center;">DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA</div><div style="text-align: center;">BUPATI GRESIK</div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Menimbang : a. bahwa sebagai realisasi dari Pelaksanaan Otonomi Daerah berdasarkan</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Undang-Undang nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">yang dijabarkan dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 Jo.</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Undang-Undang nomor 18 tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Retribusi Daerah, maka sesuai dengan Surat Departemen Perindustrian</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">dan Perdagangan melalui Sekretariat Jenderal tanggal 19 Februari 2001</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Nomor : 119/SJ/II/2001, diserahkan beberapa perijinan bidang tertentu</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">kepada Daerah Kabupaten untuk dapat dikelola secara optimal;</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">b. bahwa untuk dapat melaksanakan maksud huruf a di atas dipandang</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">perlu menetapkan ke dalam Peraturan Daerah.</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 11 Tahun1965 tentang Pergudangan;</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1967 Jo Undang- undang Nomor 11</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Tahun 1970 tentang Penanaman Modal Asing;</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">3. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1931 tentang Hukum Acara Pidana ;</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">4. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan;</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">5. Undang-undang Nomor 6 T ahun 1968 Jo. Undang- undang Nomor 12</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Tahun 1970 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri;</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">6. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1934 tentang Perindustrian;</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">7. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas (PT);</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">8. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah;</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">9. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1986 Jo. Peraturan Pemerintah</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Nomor 9 Tahun 1993 tentang Jangka Waktu Izin Penanaman Modal</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Asing;</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">10. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1996 Jo. Peraturan</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Pemerintah Nomor 43 Tahun 1997 tentang Tempat Penimbunan Berikat;</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">11. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1997 tentang Kemitraan ;</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">12. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1994 tentang Pemilikan Saham</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Dalam Perusahaan yang Didirikan Dalam Rangka Penanaman Modal</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Asing;</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">13. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 Tentang kewenangan Pemerintah</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom;</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">14. Keputusan Presiden Nomor 17 Tahun 1936 jo. Keputusan Presiden</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Nomor 50 Tahun 1987 tentang Persyaratan Pemilikan Saham Nasional</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">dalam Perusahaan Penanaman Modal Asing Untuik Diberi Perlakuan Sama</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Seperti Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri;</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">15. Keputusan Presiden Nomor 97 Tahun 1993 jo. tentang Keputusan</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Presiden Nomor 115 Tahun 1998 jo. Keputusan Presiden Nomor</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">117 Tahun 1999 tentang Tata Cara Penanaman Modal;16. Keputusan Presiden Nomor 75 Tahun 1995 tentang Penggunaan Tenaga</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Warga Negara Asing Pendatang ;</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">17. Keputusan Presiden Nomor 99 Tahun 1998 tentang Jenis Usaha yang</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Dicadangkan Untuk Usaha Kecil dan Bidang Usaha Yang Terbuka</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Untuk Usaha Menengah atau Usaha Besar Dengan Syarat Kemitraan;</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">18. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 26 Tahun 2000 tentang</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Susunan Organisasi dan Tata kerja Dinas-dinas Kabupaten Gresik.</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">MEMUTUSKAN</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK TENTANG</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">PERIJINAN BIDANG INDUSTRI, PERDAGANGAN DAN</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">PENANAMAN MODAL.</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">BAB I</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">KETENTUAN UMUM</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Pasal 1</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">a. Daerah adalah Daerah Kabupaten Gresik;</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">b. Kepala daerah adalah Bupati Gresik;</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">c. Pemerintah daerah adalah Kepala Daerah beserta Perangkat Daerah Otonomi yang lain;</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">d. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Dewan</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Perwakilan Rakyat Daerah kabupaten Gresik;</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">e. PP adalah singkatan dari Persetujuan Prinsip;</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">f. IUT adalah singkatan dari Ijin Usaha Tetap;</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">g. IUI adalah singkatan dari Ijin Usaha Industri;</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">h. TDI adalah singkatan dari Tanda Daftar Industri;</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">i. SIUP adalah singkatan dari Surat Ijin Usaha Perdagangan;</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">j. TDP adalah singkatan dari Tanda Daftar Perusahaan;</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">k. TDG adalah singkatan dari Tanda Daftar Gudang;</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">l. SUK adalah singkatan dari Surat Usaha Kawasan Industri;</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">m. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Penanaman Modal</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Kabupaten Gresik..</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">BAB II</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">KETENTUAN IJIN USAHA</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Bagian Pertama</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Perindustrian</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Pasal 2</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Setiap orang dan atau Badan hukum wajib memiliki surat ijin yang ditetapkan oleh</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Pemerintah Daerah sesuai dengan usaha yang berkembang di bidang usahanya.</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Pasal 3</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">(1) Setiap perorangan atau Badan Hukum yang akan mendirikan industri, terlebih dahulu</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">harus memperoleh PP dari Kepala Dinas;(2) Setiap Perorangan atau Badan Hukum yang bidang usaha industrinya tergolong usaha</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">kecil harus memiliki ijin TDI dari Kepala Dinas;</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">(3) Setiap Perorangan dan atau Badan Hukum yang bidang usaha industrinya sudah</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">berproduksi komersial harus memiliki IUT dari Kepala Dinas;</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">(4) Apabila Perusahaannya sedang dalam kegiatan berproduksi tenyata memerlukan</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">penambahan kapasitas perluasan industri melebihi dari 30%, maka harus memperoleh</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">IP (Ijin Perluasan) dari Kepala Dinas.</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Pasal 4</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Setiap Pengusaha baik Perorangan dan atau Badan Hukum yang akan mendirikan Kawasan</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Industri, sebelum memperoleh ijin lokasi untuk fatwa pembebasan tanah terlebih dahulu</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">harus memiliki Ijin Kawasan Industri.</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Bagian Kedua</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Usaha Perdagangan</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Pasal 5</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">(1) Setiap orang dan atau Badan Hukum yang akan mendirikan jasa usaha perdagangan</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">diwajibkan memiliki SIUP;</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">(2) Bagi setiap pengusaha baik perorangan dan atau Badan Hukum yang mendirikan usaha</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">pergudangan harus memiliki surat TDG.</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Pasal 6</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Ketentuan sebagaimana dimaksud pasal 5 secara teknis akan ditetapkan oleh Kepala Daerah</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">sesuai ketentuan yang berlaku.</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Bagian Ketiga</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Penanaman Modal</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Pasal 7</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">(1) Setiap Badan Hukum yang usahanya berbentuk Penanaman Modal Dalam Negeri</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">(PMDN) dan Penanaman Modal asing (PMA) diwajibkan memiliki:</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">a. Surat Persetujuan Penanaman Modal (SPPM);</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">b. Ijin Usaha Tetap (IUT) bagi yang sudah berproduksi komersial;</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">c. Ijin Perluasan (IP);</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">d. Surat Persetujuan Pemberian Fasilitas atas impor barang/bahan baku/bahan baku</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">penolong untuk kepentingan produksi sendiri ;</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">(2) Bentuk dan teknis penyampaian ijin dimaksud ayat (1) ditetapkan lebih lanjut dengan</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Keputusan Kepala Daerah.</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Pasal 8</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Setiap Perusahaan baik perorangan maupun Badan Hukum wajib didaftarkan dalam daftar</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">perusahaan.BAB III</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">PENGENAAN RETRIBUSI</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Pasal 9</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Setiap bentuk ijin yang diberikan oleh Pemerintah Daerah kepada Perorangan / Badan</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Hukum akan dikenakan retribusi sebesar :</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">a. TDI Rp. 50.000,-</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">b. IUI Rp. 200.000,-</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">c. SUK Rp.10.000.000,-</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">d. Persetujuan Prinsip (PP) Rp. 200.000,-</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">e. Ijin Perluasan (IP) Rp. 100.000,-</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">f. SIUP Kecil Rp. 100.000,-</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">g. SIUP menengah Rp. 200.000,-</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">h. SIUP Besar Rp. 400.000,-</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">i. TDG per unit Rp. 150.000,-</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">j. Surat ijin PMA Rp. 200.000,-</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">k. Surat Ijin PMDN Rp. 200.000,-</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">l. Ijin Usaha Tetap Rp. 250.000,-</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">m. Surat Ijin Penanaman Modal untuk Perluasan Rp. 300.000,-</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">n. Surat Persetujuan Pemberian Fasilitas Rp. 300.000,-</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">o. Tanda Daftar Perusahaan untuk :</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;"> PT Rp. 150.000,-</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;"> CV Rp. 25.000,-</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;"> Koperasi Rp. 5.000,-</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;"> Firma Rp. 25.000,-</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;"> Perorangan Rp. 10.000,-</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;"> Badan Usaha Lain Rp. 100.000,-</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;"> PMA/PMDN Rp. 250.000,-</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;"> Perusahaan Milik Daerah / BUMN Rp. 50.000,-</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">p. Untuk Usaha Perdagangan dan industri yang nilai assetnya dibawah Rp.25.000.000,-</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">tidak dikenakan retribusi.</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Pasal 10</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Ketentuan dimaksud pasal 7 diatas diberikan menurut bentuk dan sifat lamanya ijin yang</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">akan ditetapkan lebih lanjut dengan Keputusan Kepala Daerah.</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">BAB IV</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">KETENTUAN PENYIDIKAN</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Pasal 11</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Selain penyidikan POLRI Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu dapat melakukan tindakan</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">penyidikan terhadap Tindak Pidana Pelanggaran terhadap Peraturan Daerah ini.</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Pasal 12</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">(1) Wewenang Penyidik dimaksud Pasal 9 diatas adalah :a. Menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan atau laporan berkenaan</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">dengan tindak pidana dibidang retribusi daerah agar keterangan atau laporan tersebut</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">menjadi lengkap dan jelas ;</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">b. Meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau badan</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">retribusi daerah ;</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">c. Meminta keterangan dan bahan bukti dan orang pribadi atau badan sehubungan</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">dengan tindak pidana di bidang retribusi daerah ;</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">d. Memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan dokumen lain berkenaan dengan tindak</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">pidana di bidang retribusi daerah ;</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">e. Melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan, pencatatan</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">dan dokumen-dokumen lain serta melakukan penyitaan terhadap barang bukti</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">tersebut;</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">f. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">pidana di bidang retribusi daerah;</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">g. Menyuruh berhenti dan atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang dan atau</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">dokumen dan dibawa sebagaimanayang dimaksud huruf e ;</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">h. Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana retribusi daerah ;</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">i. Memanggil untuk didengar keterangannyadan diperiksa sebagai tersangka atau saksi ;</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">j. Menghentikan penyidikan ;</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">k. Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">dibidang retribusi daerah menurut hukum yang dapat dipertanggung jawabkan ;</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">(2) Penyidik memberitahukan dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil pentidikannya</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">kepada penuntut umum, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Nomor 8 tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana.</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">BAB V</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">KETENTUAN PIDANA</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Pasal 13</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">(1) Tindak Pidana dalam Peraturan Daerah ini adalah tindak pidana pelanggaran ;</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">(2) Pelanggaran terhadap tindak pidana dalam Peraturan Daerah ini dikenakan sanksi selamalamanya 6 (enam) bulan atau denda sebanyak-banyaknya sebesar 10 kali dari retribusi</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">yang dilanggar.</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">BAB VI</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">KETENTUAN PENUTUP</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Pasal 14</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang menyangkut masalah teknis</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">pelaksanaannya akn ditetapkan lebih lanjut dalam Keputusan Kepala Daerah.</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Pasal 15</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">menempatkannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Gresik.Disahkan di Gresik</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Pada tanggal 20 November 2001</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">BUPATI GRESIK</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">TTD</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Drs. KH. ROBBACH MA’SUM</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Diundangkan di Gresik</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Pada tanggal 21 November 2001</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">GRESIK</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;"> TTD</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Drs.GUNAWAN,M.Si</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Pembina Utama Muda</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">NIP.010 080 491</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2001 NOMOR 3 SERI C.PENJELASAN</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">ATAS</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">NOMOR 12 TAHUN 2001</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">TENTANG</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">PERIJINAN BIDANG INDUSTRI PERDAGANGAN</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">DAN PENANAMAN MODAL</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">I. PENJELASAN UMUM.</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Dengan otonomi daerah banyak perijinan-perijinan dari berbagai sentra industri yang</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">belum tertangani oleh Pemerintah Daerah sementara di Kabupaten Gresik semakin hari</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">semakin pesat perkembangannya banyak industri bermunculan yang sempat tidak terdeteksi</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">kelengkapan ijin yang harus dimiliki, padahal disisi lain ijin-ijin yang harus dikeluarkan oleh</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah Daerah sangat diperlukan oleh para pengusaha baik</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">perorangan maupun badan hukum yang usahanya bergerak dalam bidang ekspor/impor.</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Untuk mendukung kelancaran arus pertumbuhan industri di Kabupaten Gresik agar</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">dapat bersaing dengan daerah lain, maka perlu ditetapkan dalam Peraturan Daerah.</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL.</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Pasal 1 huruf e : adalah persetujuan yang diberikan untuk langsung dapat</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">melakukan pesiapan-persiapan dan usaha pembangunan,</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">pengadaan, pemasangan atau instalasi peralatan dll.</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Pasal 1 huruf</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">a,b,c,d,f s/d m : Cukup jelas.</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Pasal 2 s/d 3</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;"> ayat (1) : Cukup jelas.</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Pasal 3 ayat (2) : yang dimaksud usaha kecil adalah kegiatan usaha dengan</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">modal yang disetor dan kekayaan bersih seluruhnya sampai</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">dengan Rp. 200.000.000 (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Pasal 3 ayat (3 dan 4)</div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;"> s/d pasal 15 : Cukup jelas.</div></div>nonohttp://www.blogger.com/profile/09775243038661833159noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1390110169033730931.post-16586075167032330312011-03-29T17:33:00.000-07:002011-03-29T17:33:05.830-07:00bisnis warnet 2<table class="contentpaneopen" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><tbody>
<tr><td class="contentheading" style="font-family: 'Trebuchet MS', Tahoma, Verdana, Arial; font-size: 18px; font-style: inherit; line-height: 18px; padding-bottom: 0px; text-align: left;" width="100%">Spesifikasi Komputer</td><td align="right" class="buttonheading" width="100%"><a href="http://www.wahanaweb.com/spec-komputer.pdf" rel="nofollow" style="font-weight: bold;" title="PDF"><span class="Apple-style-span" style="color: black;"><img alt="PDF" src="http://www.wahanaweb.com/images/M_images/pdf_button.png" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px;" /></span></a></td><td align="right" class="buttonheading" width="100%"><a href="http://www.wahanaweb.com/spec-komputer.html?tmpl=component&print=1&page=" rel="nofollow" style="font-weight: bold;" title="Print"><span class="Apple-style-span" style="color: black;"><img alt="Print" src="http://www.wahanaweb.com/images/M_images/printButton.png" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px;" /></span></a></td><td align="right" class="buttonheading" width="100%"><a href="http://www.wahanaweb.com/component/mailto/?tmpl=component&link=aHR0cDovL3d3dy53YWhhbmF3ZWIuY29tL3NwZWMta29tcHV0ZXIuaHRtbA%3D%3D" style="font-weight: bold;" title="E-mail"><span class="Apple-style-span" style="color: black;"><img alt="E-mail" src="http://www.wahanaweb.com/images/M_images/emailButton.png" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px;" /></span></a></td></tr>
</tbody></table><table class="contentpaneopen" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><tbody>
<tr><td valign="top"><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Berikut Spesifikasi Hardware komputer warnet dan perlengkapan lain rekomendasi dari kami :</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><br />
</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><strong></strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span style="font-size: 12pt;"><strong>Spec Komputer Server</strong></span></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><br />
</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Server dibagi menjadi 2 macam, yaitu server billing ( pencatatan waktu/biaya ) dan server untuk networking, manajemen bandwidth.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><br />
</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><strong><em></em></strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><strong><em>Spesifikasi hardware Komputer Server untuk Billing System :</em></strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Prosesor Intel Dual Core (2.6 Ghz) TRAY<br />
Mainboard ASUS/Gigabyte/ECS<br />
Memory DDR2 V-gen 2 Gb<br />
Harddisk 80 Gb Seagate/Maxtor/Samsung SATA<br />
Keyboard + Mouse Simbadda<br />
Casing ATX 450w + 2 FAN CPU<br />
LCD Monitor LG/Samsung Wide Screen 17″<br />
DVD-RW Samsung</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><br />
</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><strong><em>Mikrotik OS</em><em> :</em></strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Prosesor Intel Pentium 4 (2.4 Ghz) TRAY<br />
Mainboard ASUS/Gigabyte/ECS<br />
Memory DDR2 V-gen 1 Gb<br />
Harddisk Seagate/Maxtor 40Gb Type IDE<br />
Casing ATX 450W + 2 FAN CPU<br />
Ethernet/LAN Card tambahan 1 buah<br />
License Mikrotik OS Level 4</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><br />
</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span style="font-size: 14pt;"><strong>Spec Komputer Game Online</strong></span></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><br />
</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Berikut Spesifikasi Hardware komputer warnet game online rekomendasi dari kami.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><br />
</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><strong><em></em></strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><strong><em>Spesifikasi hardware Komputer Client :</em></strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Dual Core (2.5 Ghz) TRAY<br />
Mainboard ASUS/Gigabyte/ECS Memory DDR2 V-gen 2 Gb PC 5300<br />
Harddisk 160 Gb Seagate/Maxtor SATA<br />
Keyboard + Mouse Simbadda<br />
Casing ATX 450w + 2 FAN CPU<br />
LCD Monitor LG/Samsung Wide Screen 17″<br />
VGA PCI-Express Digital Alliance 9500GT Super 1Gb DDR2 256Bit</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><br />
</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span style="font-size: 14pt;"><strong>Spec Komputer Non Game</strong></span></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><br />
</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Beberapa macam paket komputer warnet beserta spek komputer rekomendasi dari kami.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><br />
</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><strong><em>Spesifikasi hardware Komputer Client Type A:</em></strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Prosesor Intel P4 (2.4 Ghz) TRAY<br />
Mainboard ASUS/Gigabyte/ECS<br />
Memory DDR2 V-gen 1 Gb<br />
Harddisk 160 Gb Seagate/Maxtor/Samsung SATA/IDE<br />
Keyboard + Mouse Advance<br />
Casing ATX E-Case<br />
LCD Monitor LG Wide Screen 17″</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><br />
</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><strong><em>Spesifikasi hardware Komputer Client Type B:</em></strong></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Prosesor Intel P4 (2.8 Ghz) TRAY<br />
Mainboard ASUS/Gigabyte/ECS<br />
Memory DDR2 V-gen 1 Gb<br />
Harddisk 160 Gb Seagate/Maxtor/Samsung SATA/IDE<br />
Keyboard + Mouse Simbadda<br />
Casing Simbadda Sim-X 450w<br />
LCD Monitor LG Wide Screen 17″</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><br />
</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><strong><span style="font-size: 12pt;">Perlengkapan lain yang diperlukan :</span></strong></div><ol><li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">1. Line Telepon, digunakan untuk memasang koneksi internet ( SPEEDY ),</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">2. Daya Listrik, minimal 2200watt untuk 8-10 komputer</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">3. Modem (Disesuaikan dengan Penyedia Layanan Internet (Internet Service Provider / ISP) yang digunakan)</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">4. Hub / Switch / Router</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">5. Kabel UTP (disarankan untuk membeli 1 rol, sekalian untuk cadangan bila suatu saat ada kabel yang rusak)</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">6. Konektor RJ45</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">7. Microtik (Pembagi bandwitch)</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><em>8. Bilik / Box / Meja Client</em></li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><em>9. Service</em> : service yang baik adalah warnet yang lengkap fasilitasnya. Warnet yang bisa menyediakan minuman dingin, snack, toilet bahkan mushola. Warnet yang menyediakan jasa : printer, scanner, cetak photo dan masih banyak lagi.</li>
</ol><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><br />
</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Dengan Point-point diatas, kami berharap warnet Anda bisa menjadi warnet favorite dan berkualitas.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 12px; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Sekian Tips dan Triks memulai usaha warnet dari kami, semoga informasi ini berguna dan bermanfaat. Anda dapat membeli dan memilih hardware sendiri dan kami memberikan jasa instalasi dengan biaya sangat terjangkau.</div><div id="comment"><div class="josc_ads" style="text-align: center;"></div></div></td></tr>
</tbody></table>nonohttp://www.blogger.com/profile/09775243038661833159noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1390110169033730931.post-21059271788668880712011-03-29T17:26:00.001-07:002011-03-29T17:26:48.983-07:00bisnis warnet<div style="color: #333333; font-family: 'Century gothic', Georgia, Tahoma, Arial, sans-serif; font-size: 14px;">Saat saya dan rekan mau mendirikan warnet Laa Tahzan Palembang, saya cari komputer di Jakarta dengan harapan harganya bisa miring. Jadilah waktu itu saya beli 15 unit komputer baru di mangga dua. Emang sih harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan dipalembang, namun langkah ini merupakan kesalahan fatal pertama saya di pekerjaan membuat warnet ini.</div><div style="color: #333333; font-family: 'Century gothic', Georgia, Tahoma, Arial, sans-serif; font-size: 14px;">beberapa masalah yang timbul adalah :</div><ul style="color: #333333; font-family: 'Century gothic', Georgia, Tahoma, Arial, sans-serif; font-size: 14px;"><li>komputer yang saya beli belum dirakit, jadi kami rakit sendiri di Palembang. dan ini sebenarnya pemborosan waktu, tenaga dan uang, karena sebenarnya komputer ini harusnya dirakit oleh teknisi toko komputer dan tidak ada biaya tambahan.</li>
<li>banyak komputer hardware yang tidak cocok misalnya mainboard dan RAM tidak cocok, beda clock, <span class="IL_AD" id="IL_AD4" style="background-attachment: scroll !important; background-clip: initial !important; background-color: transparent !important; background-image: none !important; background-origin: initial !important; background-position: 0% 50%; background-repeat: repeat repeat !important; border-bottom-color: rgb(0, 153, 0) !important; border-bottom-style: solid !important; border-bottom-width: 1px !important; color: rgb(0, 153, 0) !important; cursor: pointer !important; display: inline !important; float: none !important; font-family: 'Century gothic', Georgia, Tahoma, Arial, sans-serif !important; font-size: 14px !important; font-style: normal !important; font-weight: normal !important; padding-bottom: 1px !important; padding-left: 0px !important; padding-right: 0px !important; padding-top: 0px !important; position: static; text-decoration: underline !important;">error</span> pada saat instalasi <span class="IL_AD" id="IL_AD6" style="background-attachment: scroll !important; background-clip: initial !important; background-color: transparent !important; background-image: none !important; background-origin: initial !important; background-position: 0% 50%; background-repeat: repeat repeat !important; border-bottom-color: rgb(0, 153, 0) !important; border-bottom-style: solid !important; border-bottom-width: 1px !important; color: rgb(0, 153, 0) !important; cursor: pointer !important; display: inline !important; float: none !important; font-family: 'Century gothic', Georgia, Tahoma, Arial, sans-serif !important; font-size: 14px !important; font-style: normal !important; font-weight: normal !important; padding-bottom: 1px !important; padding-left: 0px !important; padding-right: 0px !important; padding-top: 0px !important; position: static; text-decoration: underline !important;">windows xp</span>.</li>
<li>Ada saja hardware yang rusak.</li>
<li>Beberapa hardware baru tersebut terpaksa kami kirim ulang ke toko via TiKi, maka ini butuh ongkos kirim, dan ongkos komunikasi SLJJ dengan toko di jakarta dan waktunya lama bisa sampe 2 minggu baru barang tersebut dikembalikan lagi.</li>
</ul><div style="color: #333333; font-family: 'Century gothic', Georgia, Tahoma, Arial, sans-serif; font-size: 14px;">dan pengalaman tsb beberapa tips dari saya :</div><ol style="color: #333333; font-family: 'Century gothic', Georgia, Tahoma, Arial, sans-serif; font-size: 14px;"><li>Belilah komputer di toko komputer lokal, dengan alasan :</li>
<ul><li>menambah koneksi bisnis lokal</li>
<li>apabila ada hardware yang rusak maka mudah dikirim, dan tidak perlu ongkos kirim yang mahal serta wartu ganti hardware lebih cepat</li>
</ul><li>Mintalah toko komputer untuk rakit dan <span class="IL_AD" id="IL_AD12" style="background-attachment: scroll !important; background-clip: initial !important; background-color: transparent !important; background-image: none !important; background-origin: initial !important; background-position: 0% 50%; background-repeat: repeat repeat !important; border-bottom-color: rgb(0, 153, 0) !important; border-bottom-style: solid !important; border-bottom-width: 1px !important; color: rgb(0, 153, 0) !important; cursor: pointer !important; display: inline !important; float: none !important; font-family: 'Century gothic', Georgia, Tahoma, Arial, sans-serif !important; font-size: 14px !important; font-style: normal !important; font-weight: normal !important; padding-bottom: 1px !important; padding-left: 0px !important; padding-right: 0px !important; padding-top: 0px !important; position: static; text-decoration: underline !important;">install</span> sistem operasi dan software standar, dan pastikan semuanya berjalan normal. Dan pastikan bahwa sistem operasi yang diiinstall adalah benar2 fresh install, bukan ghost (kopi hardisk). Karena install cepat dengan ghost nantinya akan banyak masalah pada PC anda.</li>
<li>Tambahkan atau buat partisi satu lagi di hardisk ada, dam install Sistem Operasi satu lagi di kompuer anda, jadi anda mempunyai 2 sistem operasi, yaitu sistem operasi yang diinstal oleh teknisi toko komputer dan satu lagi sistem operasi yang anda install sendiri, gunanya adalah agar anda bisa benar2 memastikan bahwa semua driver lengkap dan tidak ada masalah pada saat anda sendiri yang menginstall, manfaatnya bila suatu saat nanti bila komputererror dan harus diinstall ulang, anda bisa install ulang tanpa masalah.</li>
<li>Hidupkan semua kompueter anda 3 hari 3 malam, maksudnya :</li>
<ul><li>untuk memastikan listrik anda cukup untuk semua peralatan listrik</li>
<li>untuk memastikan bahwa CPU dan monitor anda benar2 stabil dan kuat</li>
<li>Bila dalam waktu 3 hari ada CPU dan monitor yang rusak, anda dengan mudah dapat minta ganti yang baru dengan toko komputer, hal ini tentunya sulit bila baru ketahuan ada cpu atau monitor yang tidak kuat pada bulan ke 2.</li>
</ul></ol><div style="color: #333333; font-family: 'Century gothic', Georgia, Tahoma, Arial, sans-serif; font-size: 14px;">Untuk memilih komputer, anda juga harus menentukan apakah warnet ini hanya untuk browsing atau juga untuk games, bila hanya untuk browsing maka baiknya anda beli komputer second kelas pentium 3 aja. jangan pentium 2 (tanggung harga gak jauh beda dengan pentium 3) atau pentium 4 (harganya jauh mahal dan mubazir kalo hanya utk browsing).</div><div style="color: #333333; font-family: 'Century gothic', Georgia, Tahoma, Arial, sans-serif; font-size: 14px;">Tapi kalo ada rencana untuk games, maka anda harus memastikan bahwa komputer anda memiliki spek minimal sbb :</div><ul style="color: #333333; font-family: 'Century gothic', Georgia, Tahoma, Arial, sans-serif; font-size: 14px;"><li>Pentium 4 (2Ghz)</li>
<li>Hardisk 80 Gb (untuk menyimpan puluhan games)</li>
<li>RAM 256 Mb</li>
<li>VGA 128 Mb</li>
<li>Monitor 17″, kalo bisa yang flat atau LCD</li>
<li>Speaker yang ada mega bass-nya di tiap komputer</li>
</ul><div style="color: #333333; font-family: 'Century gothic', Georgia, Tahoma, Arial, sans-serif; font-size: 14px;">——————</div><div style="color: #333333; font-family: 'Century gothic', Georgia, Tahoma, Arial, sans-serif; font-size: 14px;">Untuk anggaran terbatas, maka pilhan tepat untuk membeli komputer second penitum 3, karena harga komputer pentium 3 jauh lebih murah. berikut ini tipsnya :</div><ul style="color: #333333; font-family: 'Century gothic', Georgia, Tahoma, Arial, sans-serif; font-size: 14px;"><li>belilah komputer second bekas perusahaan BUMN, karena umumnya BUMN tahun atau 2 tahun selalu ganti2 komputer, padahal komputernya masih sangat bagus. Hal ini sudah lumrah karena kalo tidak beli komputer baru maka tidak bisa korupsi <img alt=":)" class="wp-smiley" src="http://aswandi.or.id/wp-includes/images/smilies/icon_smile.gif" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px;" /> .</li>
<li>Umumnya komputer dari BUMN masih sangat bagus, karena umurnya masih mudah juga komputerya jarang dipake, kan yang make karyawan yang gajinya tetap. <img alt=":)" class="wp-smiley" src="http://aswandi.or.id/wp-includes/images/smilies/icon_smile.gif" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px;" /></li>
<li>Kalo tidak ada tidak dapat dari BUMN, tidak apa2. Coba cari di toko2 komputer dan cari yang builit up karena, dengan alasan :</li>
<ul><li>komputer built up jauh lebih stabil dan cepat dibanding dengan komputer rakitan dengan spek yang sama</li>
<li>komputer bulit up baru jauh lebih mahal dibanding komouter rakitan</li>
<li>tapi komputer second bulit up lebih murah dibanding komputer second rakitan.</li>
</ul></ul><div style="color: #333333; font-family: 'Century gothic', Georgia, Tahoma, Arial, sans-serif; font-size: 14px;">itulah tips dari, saya kalo ada yang kurang saya mohon maaf, dan mohon tambahkan via komentar</div>nonohttp://www.blogger.com/profile/09775243038661833159noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1390110169033730931.post-21338135106872106072011-03-26T23:01:00.000-07:002011-03-26T23:01:52.532-07:00penyebab perdarahan pada ibu hamil dan masa nifas<div style="text-align: justify;">Sahabat, Beberapa waktu yang lalu saya mendapat kabar duka dari seorang sahabat bidan care tentang istrinya yang meninggal akibat perdarahan ketika melahirkan.Kabar tersebut mengingatkan bidancare pada salah satu rencana strategi nasional Making Pregnancy Safer ( MPS ) yang ditetapkan untuk tahun 2010 ini yaitu menurunkan angka kematian ibu menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi menjadi 16 per 1000 kelahiran hidup.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sahabat , tahukah anda bahwa saat ini angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi yaitu 334 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi yakni 21,8 per 1000 kelahiran hidup. Tiga penyebab utama kematian tersebut adalah Perdarahan, Eklampsia dan Infeksi.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kematian seorang ibu akan membuat kita begitu kehilangan. Peran ibu di tengah keluarga sangat luar biasa dan tak tergantikan. Akankah kita biarkan angka – angka kematian ibu tersebut terus bertambah? Tidak! kita akan berusaha keras untuk dapat membantu menurunkan angka kematian ibu dan bayi dengan menyebarluaskan informasi penting yang harus diketahui seluruh masyarakat. Kita akan saling mengingatkan para kaum perempuan, para ibu bila mereka lupa akan pentingnya kesehatan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kita semua mengetahui tugas seorang ibu ditengah keluarga begitu banyak, kadang ibu tak sempat untuk memperhatikan kesehatan dirinya.Ibu begitu mencintai suami dan memperhatikan anak – anaknya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sebagai wujud cinta dan bakti kepada seorang ibu ( perempuan ) Pemerintah Indonesia juga telah mencanangkan sejak lama tentang visi dan misi MPS.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dalam visi dan misi MPS ( Making Pregnancy Safer ) di Indonesia 2001 – 2010 disebutkan :</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Visi MPS ” Kehamilan dan persalinan di Indonesia berlangsung Aman serta bayi yang dilahirkan hidup dan sehat”</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Misi MPS ” menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi melalui pemantapan sistem kesehatan dan menjamin akses terhadap intervensi yang cost effectif, berdasarkan bukti ilmiah yang berkualitas, memberdayakan perempuan,keluarga, masyarakat melalui kegiatan mempromosikan kesehatan ibu dan bayi baru lahir, serta menjamin agar kesehatan ibu dan bayi dipromosikan dan dilestarikan sebagai prioritas program pembangunan nasional ” ( Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal , YBP SP 2002 )</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sahabat tanpa terasa tiga bulan lagi kita akan melampaui tahun 2010. Waktu terasa begitu cepat berlalu. Rasanya waktu tak cukup untuk dapat memenuhi semua agenda dan rencana kita. Terlebih bila itu berkaitan dengan karya pelayanan terhadap masyarakat luas. Kita perlu saling bekerjasama dan melibatkan semua pihak agar dapat merealisasikan rencana – rencana tersebut. Kita tak bisa bekerja sendirian.Butuh jejaring yang saling bermitra dan berkesinambungan dalam satu kepedulian bersama agar rencana kita berhasil. Tidak ada kata terlambat untuk peduli bagi keselamatan ibu dan bayi di Indonesia. Waktu boleh berlalu namun kita akan terus bersama untuk bergandengtanggan saling memperhatikan para ibu, istri, bayi dan anak – anak kita. Ibu dan anak yang sehat adalah jaminan masa depan bangsa Indonesia.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Seperti pepatah mengatakan tak kenal maka tak sayang. Dengan mengenal penyeban kematian ibu maka bidancare berharap akan menumbuhkan rasa sayang kita pada para ibu dan meningkatkan kepedulian kita pada kesehatan kaum perempuan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Bidancare ingin mengajak para sahabat untuk mengenal 3 besar penyebab kematian ibu di Indonesia ini satu persatu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Pada artikel pertama ini kita akan mengenal khusus mengenai perdarahan, atau masyarakat awam sering menyebutnya pendarahan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">PERDARAHAN</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sahabat, perdarahan adalah penyebab tersering kematian ibu. Perdarahan tersebut bisa dialami oleh ibu baik ketika sedang hamil, pada saat persalinan dan dalam masa pemulihan selama 40 hari setelah melahirkan ( masa nifas )</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tanda – tanda perdarahan yang perlu kita kenali yaitu : mengeluarkan darah dari jalan lahir > 500 cc atau kira kira 2 gelas. Ibu bisa juga mengamati bila keluar darah hingga menembus pakaian dan tak kunjung berhenti dengan warna darah merah segar. Hati hati bila perdarahan disertai salah satu atau lebih keluhan seperti rasa mau pingsan, mata berkunang – kunang atau penglihatan kabur, keluhan pusing kepala, kesemutan, telapak tangan dan kaki menjadi pucat dan dingin. Nafas menjadi sesak atau tersengal – sengal. Jangan menunda untuk segera mencari pertolongan bidan atau dokter terdekat.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Apakah penyebab dari perdarahan itu ?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ada banyak penyebab perdarahan disebutkan dalam teori kebidanan,namun saya berusaha mengetengahkan penyebab yang paling sering ditemukan pada ibu dengan perdarahan. Secara sederhana agar mudah dipahami saya sebutkan antara lain sebagai berikut</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Apa saja Penyebab perdarahan pada masa kehamilan ?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">- Keguguran yang disengaja dan dilakukan oleh dukun, minum obat / ramuan jamu pengguguran kandungan secara sengaja.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Akibat pengguguran kandungan ini sering terjadi perdarahan hebat dan rahim menjadi cacat dan infeksi.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">- Kelainan letak tempat tertanamnya ari – ari pada tempat yang menutupi jalan lahir ( plasenta previa ). Perdarahan akibat kelainan letak seperti ini tidak dapat lahir normal dan harus melalui operasi caesar. Tidak boleh dilakukan pemijatan kandungan pada dukun.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">- Lepasnya ari – ari sebelum bayi lahir ( solutio plasenta ), Perdarahan ini sanagt berbahaya bagi keselamatan ibu maupun bayi.Pertolongan persalinan dilakukan oleh dokter dan di rumah sakit.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">- Trauma fisik atau akibat tindakan kekerasan pada daerah perut ibu hamil.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Apa saja Penyebab perdarahan pada masa persalinan ?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">- Proses persalinan yang tidak aman ditolong dukun yang tak terlatih.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">- Usia ibu terlalu muda ( kurang dari 20 tahun ) Ibu yang hamil usia muda kondisi alat kandungan belum siap sehingga mudah terjadi perdarahan</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">- Ibu terlalu tua ( lebih dari 35 tahun ).Kondisi fisik ibu bila tidak terjaga kesehatannya akan beresiko terhadap kemungkinan perdarahan</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">- Melahirkan anak dengan jarak terlalu dekat, kurang dari 2 tahun.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">- Terlalu sering melahirkan, misalnya ibu yang melahirkan lebih dari 3 kali</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">- Kondisi kesehatan ibu akibat penyakit kronis dan anemia ( kurang darah ) dan gisi yang buruk</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">- Gangguan pembekuan darah</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">- Gangguan kelemahan kontraksi otot rahim setelah bayi dan ari – ari lahir, dsb</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Apa saja penyebab perdarahan pada masa nifas ?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">- Akibat minum ramuan obat atau jamu bersih darah yang tidak aman untuk ibu</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">- Luka jahitan jalan lahir yang terbuka</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">- Akibat Pijat ke dukun, dengan tujuan memulihkan posisi alat kandungan</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">- Gisi yang buruk dan lemahnya kontraksi rahim selama masa pemulihan</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Apa yang dapat kita lakukan untuk mencegah terjadinya perdarahan pada saat kehamilan, persalinan dan nifas?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">PERENCANAAN KEHAMILAN YANG SEHAT</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Usia untuk perencanaan kehamilan yang sehat dan aman antara umur 20 hingga dengan 35 tahun</div><div style="text-align: justify;">Jarak kehamilan jangan terlalu dekat ( < 2 tahun )</div><div style="text-align: justify;">Hati – hati pada perencanaan kehamilan ke 3 atau lebih.</div><div style="text-align: justify;">Persiapan fisik ibu yang sehat gisi cukup, pengobatan penyakit, anemia dll sebelum hamil</div><div style="text-align: justify;">Beri dukungan mental serta keterlibatan seluruh anggota keluarga</div><div style="text-align: justify;">PADA SAAT KEHAMILAN</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Persiapan menabung untuk biaya tak terduga selama kehamilan, misalnya terjadi komplikasi dan perlu tindakan operasi caesar atau rujukan ke rumah sakit, maka tidak perlu penundaan waktu karena memikirkan biaya. Bila memiliki fasilitas jaminan keluarga miskin siapkan sebaik baiknya sejak hamil.</div><div style="text-align: justify;">Persiapan anggota keluarga yang sewaktu – waktu siap untuk donor darah</div><div style="text-align: justify;">Perencanaan sarana transportasi darurat bila dibutuhkan</div><div style="text-align: justify;">Pemeriksaan kehamilan sejak dini dan secara teratur</div><div style="text-align: justify;">Pengobatan penyakit yang diderita selama hamil pada dokter</div><div style="text-align: justify;">Pemenuhan gisi yang seimbang untuk menunjang fisik yang sehat dan optimal</div><div style="text-align: justify;">Tidak minum ramuan yang berbahaya bagi ibu hamil, terutama pada kehamilan lewat waktu misalnya rendaman akar tanaman atau jamu untuk merangsang proses persalinan agar lebih cepat dan lancar.</div><div style="text-align: justify;">Bila ibu dengan plasenta previa atau solutio plasenta, upayakan banyak istirahat sesuai nasehat bidan atau dokter kandungan yang merawat.</div><div style="text-align: justify;">Sangat tidak dianjurkan pijat pada dukun selama kehamilan berlangsung. Bila bayi letak sungsang atau melintang jangan dibawa ke dukun untuk diputar atau diubah posisinya. Tindakan ini sanagt berbahaya.</div><div style="text-align: justify;">mencari pertolongan tenaga kesehatan bila menemukan ibu hamil dengan perdarahan atau mengalami hamil dengan perdarahan dimanapun berada. Semakin cepat ibu mendapat pertolongan maka keselamatan jiwa ibu akan dapat ditolong.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">PADA SAAT PERSALINAN:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Melahirkan ditolong oleh tenaga kesehatan baik bidan atau dokter.</div><div style="text-align: justify;">Pada masa sekarang ini tenaga kesehatan baik bidan maupun dokter sudah tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Keputusan melahirkanyang aman akan menetukan keselamatan jiwa ibu bersalin.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Pendampingan dari suami sebagai orang terdekat yang dapat memberi support selama persalianan dan pengambil keputusan saat darurat.</div><div style="text-align: justify;">Persiapan anggota keluarga bila sewaktu – waktu diperlukan untuk donor darah</div><div style="text-align: justify;">Kebutuhan darah pada ibu hamil tidak dapat diprediksi. Meskipun ibu hamil tampaknya sehat dan baik – baik saja selama kehamilan, kejadian perdarahan tak terduga bisa saja mengancam keselamatan jiwa. Oleh karena itu sebaiknya ada anggota keluarga yang sudah disiapkan untuk dapat mendonorkan darah bila sewaktu – waktu diperlukan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Persiapan kesehatan ibu jangan terlalu lelah agar persalinan dapat berlangsung lancar. Seorang ibu hamil, sebaiknya sungguh sungguh mempersiapakan kesehataan fisiknya menjelang saat persalinan.</div><div style="text-align: justify;">Istirahat yang cukup akan sangat membantu. Pada saat proses persalinan dibutuhkan waktu yang tidak singkat, ada proses demi proses dan tahapan persalinan. Bila seorang ibu kelelahan selama persalinan, kondisi tubuhnya tidak sehat, maka akan mempengaruhi kontraksi dari rahim. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya perdarahan.</div><div style="text-align: justify;">Segera menyusui bayi setelah bayi lahir, agar membantu kontraksi rahim ( proses mengecilnya kembali rahim ibu secara alami ) hisapan bayi pada puting susu ibu akan merangsang keluarnya hormon oksitosin yang membantu mencegah terjadinya perdarahan )</div><div style="text-align: justify;">PADA MASA NIFAS</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Menjaga kesehatan tubuh ibu hamil dengan makanan yang bergisi, agar luka luka setelah proses persalinan segera pulih</div><div style="text-align: justify;">Cukup Istirahat, untuk memulihkan kondisi fisik ibu</div><div style="text-align: justify;">Tidak minum jamu atau ramuan pembersih darah yang tidak terjamin keamanannya</div><div style="text-align: justify;">Hindari pemijatan oleh dukun dengan tujuan apapun pada daerah perut ibu setelah melahirkan</div><div style="text-align: justify;">Dianjurkan menunda hubungan suami istri ( hubungan seksual ) sampai 40 hari . Hal ini bertujuan untuk menghindari perdarahan pada bekas luka jahitan jalan lahir dan memberi kesempatan pemulihan alat kandungan secara keseluruhan.</div><div style="text-align: justify;">Segera ikut program KB , agar perencanaan kehamilan dapat diatur.</div><div style="text-align: justify;">Memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan akan sangat membantu ibu hamil terhindar dari resiko perdarahan.</div><div style="text-align: justify;">Hal apa saja yang perlu diketahui seputar pengeluaran darah dalam masa nifas ?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Secara alami setelah melahirkan rahim akan mengeluarkan darah kotor sebagai sisa – sisa proses persalinan, hari pertama warnanya merah segar namun perlahan cenderung berwarna merah gelap kehitaman dan pada hari ketiga akan berwarna kecoklatan, selanjutnya tinggal bercak kecoklatan sedikit.. Bila terjadi perdarahan pada ibu nifas , maka ibu mengalami pengeluaran darah merah segar mengalir terus menerus tanpa henti bahkan ada yang deras dan berkali – kali ganti pembalut , sampai tembus pakaian atau kain.</div><div style="text-align: justify;">Apabila Ibu setelah melahirkan tidak merasakan mules atau kontraksi dari rahim. Minta ajari bidan untuk meraba pada bagian rahim dari perut dengan tangan. bila tidak terdapat bagian rahim yang mengeras disertai darah mengalir deras dari jalan lahir segera minta bantuan bidan.</div><div style="text-align: justify;">Pada saat ibu menyusui bayi hari pertama sampai minggu pertama melahirkan secara alami perut ibu akan terasa mules dan seperti kencang dan otot rahim akan berkontraksi, diikuti keluar darah sedikit demi sedikit selama menyusui. Jangan cemas, ini pertanda baik. Sebagai akibat hisapan bayi pada saat menyusu ke ibu, maka akan menimbulkan hormon oksitosin terangsang untuk membantu proses pengecilan dan pembersihan rahim.</div><div style="text-align: justify;">Ibu nifas disarankan untuk segera ikut KB agar membantu penundaan proses kehamilan. Bila setelah masa nifas usai ibu dapat langsung mengalami masa subur kembali. Pada satu siklus setelah melalui masa nifas ini Ibu juga akan keluar darah. Kemungkinan besar ini adalah darah haid. Ibu tak perlu kuatir atau cemas.</div><div style="text-align: justify;">Bidan Romana</div>nonohttp://www.blogger.com/profile/09775243038661833159noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1390110169033730931.post-40852395974477912242011-03-12T09:35:00.001-08:002011-03-12T09:44:16.739-08:00belajar adsense<span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;">Di bawah ini merupakan langkah-langkah yang harus ditempuh oleh Web Owners dalam menerbitkan iklan di websitenya :</span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;">1.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"> </span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"><b style="background-color: red;">Silakan</b></span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"> </span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;">lakukan pendaftaran terlebih dahulu dengan mengklik tulisan “Create Publisher Account” seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini :</span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"><img align="baseline" alt="pendaftaran" height="170" src="http://adsensecamp.com/blog/images/langkah01.jpg" style="border-bottom-color: rgb(255, 255, 255); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(255, 255, 255); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(255, 255, 255); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(255, 255, 255); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; padding-bottom: 4px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 4px;" width="320" /></span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;">2. Lakukan registrasi dengan mengisikan data diri Anda seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini :</span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"><img align="baseline" alt="registrasi" height="238" src="http://adsensecamp.com/blog/images/langkah02.jpg" style="border-bottom-color: rgb(255, 255, 255); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(255, 255, 255); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(255, 255, 255); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(255, 255, 255); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; padding-bottom: 4px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 4px;" width="325" /></span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;">Setelah registrasi sukses, AdsenseCamp akan mengirimkan email aktivasi ke alamat email yang Anda daftarkan</span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"><img align="baseline" alt="registrasi berhasil" height="67" src="http://adsensecamp.com/blog/images/langkah03.jpg" style="border-bottom-color: rgb(255, 255, 255); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(255, 255, 255); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(255, 255, 255); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(255, 255, 255); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; padding-bottom: 4px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 4px;" width="295" /></span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;">3. Lakukan konfirmasi pendaftaran pada email yang kami kirimkan dengan mengklik pada URL seperti di bawah ini :</span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"><img align="baseline" alt="email verifikasi" height="116" src="http://adsensecamp.com/blog/images/langkah04.jpg" style="border-bottom-color: rgb(255, 255, 255); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(255, 255, 255); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(255, 255, 255); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(255, 255, 255); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; padding-bottom: 4px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 4px;" width="309" /></span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;">Selanjutnya, Anda akan mendapatkan konfirmasi yang menyatakan bahwa Anda telah menjadi member AdsenseCamp.com</span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"> </span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"><a href="" name="more"></a></span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"><img align="baseline" alt="Aktifasi registrasi" height="200" src="http://adsensecamp.com/blog/images/langkah05.jpg" style="border-bottom-color: rgb(255, 255, 255); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(255, 255, 255); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(255, 255, 255); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(255, 255, 255); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; padding-bottom: 4px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 4px;" width="316" /></span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"><a href="http://www.titikmata.info/2010/03/cara-menerbitkan-iklan-di-adsensecamp.html" style="color: #5588aa; text-decoration: none;"></a></span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;">4. Login ke AdsenseCamp.com dengan menggunakan username dan password Anda.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"><img align="baseline" alt="Login" height="61" src="http://adsensecamp.com/blog/images/langkah06.jpg" style="border-bottom-color: rgb(255, 255, 255); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(255, 255, 255); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(255, 255, 255); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(255, 255, 255); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; padding-bottom: 4px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 4px;" width="274" /></span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;">5. Sebelum bisa menerbitkan iklan, tambahkan website Anda pada menu “Manage Channel”.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"><img align="baseline" alt="Manage Channel" height="190" src="http://adsensecamp.com/blog/images/langkah07.jpg" style="border-bottom-color: rgb(255, 255, 255); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(255, 255, 255); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(255, 255, 255); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(255, 255, 255); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; padding-bottom: 4px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 4px;" width="328" /></span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;">Isikan deskripsi mengenai website Anda. Klik SAVE apabila Anda sudah mengisikan seluruhnya.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"><img align="baseline" alt="Tambah Channel" height="213" src="http://adsensecamp.com/blog/images/langkah08.jpg" style="border-bottom-color: rgb(255, 255, 255); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(255, 255, 255); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(255, 255, 255); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(255, 255, 255); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; padding-bottom: 4px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 4px;" width="335" /></span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;">6. Selanjutnya, klik pada tulisan “Dapatkan Kode HTML Iklan” untuk memasukkan kode script pada website Anda.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"><img align="baseline" alt="Daptkan kode html" height="229" src="http://adsensecamp.com/blog/images/langkah09.jpg" style="border-bottom-color: rgb(255, 255, 255); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(255, 255, 255); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(255, 255, 255); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(255, 255, 255); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; padding-bottom: 4px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 4px;" width="327" /></span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;">7. Pilih template iklan dan warna yang sesuai dengan tampilan website Anda seperti pada gambar di bawah ini :</span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"><img align="baseline" alt="pilih template" height="382" src="http://adsensecamp.com/blog/images/langkah10.jpg" style="border-bottom-color: rgb(255, 255, 255); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(255, 255, 255); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(255, 255, 255); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(255, 255, 255); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; padding-bottom: 4px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 4px;" width="348" /></span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;">8. Ambil code script iklan AdsenseCamp untuk website Anda, pasang pada web Anda.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"><img align="baseline" alt="pasang script code" height="148" src="http://adsensecamp.com/blog/images/langkah11.jpg" style="border-bottom-color: rgb(255, 255, 255); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(255, 255, 255); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(255, 255, 255); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(255, 255, 255); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; padding-bottom: 4px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 4px;" width="308" /></span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;">Di bawah ini kami berikan tutorial memasang script iklan AdsenseCamp pada web/blog yang menggunakan blogger.com</span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"> </span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;">1. Silakan login ke blogger.com dengan menggunakan username dan password Anda.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"><img align="baseline" height="121" src="http://adsensecamp.com/blog/images/blogger/blogger-01.jpg" style="border-bottom-color: rgb(255, 255, 255); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(255, 255, 255); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(255, 255, 255); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(255, 255, 255); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; padding-bottom: 4px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 4px;" width="230" /></span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;">2. Klik pada “Layout” untuk melanjutkan proses selanjutnya.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"><img align="baseline" height="78" src="http://adsensecamp.com/blog/images/blogger/blogger-02.jpg" style="border-bottom-color: rgb(255, 255, 255); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(255, 255, 255); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(255, 255, 255); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(255, 255, 255); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; padding-bottom: 4px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 4px;" width="315" /></span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;">3. Setelah masuk ke layout klik menu “Page Elements” dan pilih “Add a Gadget”. Selanjutnya klik pada menu “HTML/JavaScript untuk memasukkan scriptnya.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"><img align="baseline" height="237" src="http://adsensecamp.com/blog/images/blogger/blogger-03.jpg" style="border-bottom-color: rgb(255, 255, 255); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(255, 255, 255); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(255, 255, 255); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(255, 255, 255); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; padding-bottom: 4px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 4px;" width="411" /></span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;">4. Masukkan kode script iklan AdsenseCamp Anda dan klik “Save” seperti pada gambar di bawah ini.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"><img align="baseline" height="254" src="http://adsensecamp.com/blog/images/blogger/blogger-04.jpg" style="border-bottom-color: rgb(255, 255, 255); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(255, 255, 255); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(255, 255, 255); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(255, 255, 255); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; padding-bottom: 4px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 4px;" width="408" /></span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;">5. Kemudian klik Save seperti gambar di bawah agar tampilan blog Anda segera berubah.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"><img align="baseline" height="185" src="http://adsensecamp.com/blog/images/blogger/blogger-05.jpg" style="border-bottom-color: rgb(255, 255, 255); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(255, 255, 255); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(255, 255, 255); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(255, 255, 255); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; padding-bottom: 4px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 4px;" width="378" /></span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;">6. Di bawah ini merupakan blog yang sudah berhasil terisi iklan AdsenseCamp.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"><img align="baseline" height="401" src="http://adsensecamp.com/blog/images/blogger/blogger-06.jpg" style="border-bottom-color: rgb(255, 255, 255); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(255, 255, 255); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(255, 255, 255); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(255, 255, 255); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; padding-bottom: 4px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 4px;" width="490" /></span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #00004c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;">Silakan buka website Anda, apabila konfigurasi telah dilakukan dengan benar, maka iklan kami akan langsung terlihat pada website Anda.</span><br />
<script src="http://adsensecamp.com/show/?id=BP24AWI5U5E%3D&cid=rDRAQca6lYU%3D&chan=4ktfoGRhhPQ%3D&type=4&title=3D81EE&text=000000&background=FFFFFF&border=000000&url=2BA94F" type="text/javascript">
</script>nonohttp://www.blogger.com/profile/09775243038661833159noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1390110169033730931.post-47414628805721428832011-03-12T08:32:00.001-08:002011-03-12T08:32:37.757-08:00FOTO MIX<strong>FotoMix </strong>adalah salah satu editing foto gratis namun mempunyai fitur menarik sebagai salah satu trik untuk mengganti latar belakan atau Backround sebuah foto sehingga menjadikan foto lebih menarik. Terkadang sebuat foto memiliki kesan kurang menarik karena memiliki background yang kurang pas dengan objeknya sehingga dengan software ini kita bisa mengganti Backround yang kita inginkan dengan mudah.<br />
<span id="more-446"></span><br />
Cara kerja software ini menggabungkan dua file foto yang berbeda menjadi suatu file foto baru dengan file foto utama dan file foto Backround. Untuk memulai mengganti Backround foto perlu disiapkan dua buah foto yang masing-masing merupakan foto objek dan foto background. Langkah-langkah penggunaannya sebagai berikut:<br />
<ol><li>Instal FotoMix, kemudian ikuti tahapan instalasi hingga selesai.</li>
<li>Jalankan FotoMix, Di tampilan pertama FotoMix akan terlihat lima buah tab yang mewakili proses pengeditan foto yang harus dilalui. Pertama mulai dari tab Background. Klik pada menu Start a New Empty Project. Pilih menu import –> Open, lalu arahkan pada file foto background yang sudah disiapkan.</li>
<li>Selanjutnya, pindah ke tab Foreground. Pilih menu Import –> Open, lalu arahkan pada file foto objeck yang juga sudah disiiapkan. Selanjutnya dengan menggunakan eraser Tool, blok bagian gambar yang ingin dihilangkan.</li>
<li>Selanjutnya, pindah ke tab Composition. Pada bagian ini, sudah bisa melihat hasil kasarnya. Pada bagian ini kita bisa mengatur ukuran dan posisi objek agar sesuai dengan background-nya.</li>
<li>Selanjutnya, pindah ke tab Touch Up. Pada bagian ini disediakan tool-tool seperti Color brush, Tin brush, Clone brush, Blend brush, dan smooth brush, yang akan membuat objek bisa lebih menyatu dengn background.</li>
<li>Terakhir, pindah ke tab Finish. Pilih menu Save, dan simpan hasilnya di folder yang diinginkan.</li>
</ol><a href="http://www.inisip.net/wp-content/uploads/2011/02/fotomix.jpeg"><img alt="fotomix" class="aligncenter size-full wp-image-450" height="336" src="http://www.inisip.net/wp-content/uploads/2011/02/fotomix.jpeg" title="fotomix" width="455" /></a>nonohttp://www.blogger.com/profile/09775243038661833159noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1390110169033730931.post-69376566732839612042011-03-03T10:31:00.001-08:002011-03-03T10:31:29.284-08:00Makanan/Sayur/Buah Melancarkan/Memperbanyak ASI (Air Susu Ibu) Saat MenyusuiWanita yang telah melahirkan anak sangat dianjurkan untuk memberikan air susu yang berasal dari tubuh si ibu karena air susu ibu sangat diperlukan bagi bayi yang baru lahir hingga usia tertentu. ASI yang merupakan singkatan dari air susu ibu bermanfaat untuk menurunkan antibodi, memberikan makanan, memberi minum dan lain-lain kepada bayi. Untuk itu ibu menyusui sebaiknya mengkonsumsi makanan yang dapat memperlancar air susunya.<div class="content"> Berikut ini adalah beberapa jenis bahan makanan yang membantu perempuan yang baru menjadi ibu, agar produksi air susu ibu meningkat dan lancar hingga si buah hati cukup bisa makan makanan non asi serta makanan lain yang bagus untuk ibu menyusui.<br />
1. Daun Katuk<br />
Mengandung vitamin A, C, B1, zat besi, kalium, protein, fosfor, sterol, alkaloid, asam seskuiterna. Dipercaya sayuran daun katuk bisa membantu meningkatkan air susu ibu mama yang cukup signifikan.<br />
2. Bunga Pepaya<br />
Mengandung vitamin A, C, fosfor, kalium, enzim papain. Sangat baik untuk membantu meningkatkan protein dalam tubuh ibu serta meningkatkan selera nafsu makan.<br />
3. Bayam Hijau dan Bayam Merah<br />
Mengandung vitamin A, B6, C, E, K, asam folat, riboflavin, fosfor, kalium, protein, zat besi, karoten, thiamin. Bayam yang berwarna merah dan ijo tua baik untuk membantu menurunkan sistem kekebalan yang baik bagi bayi.<br />
4. Kedelai Jepang (Edamame)<br />
Mengandung vitamin C, K, zat besi, magnesium, riboflavin, protein, mangan, kalium, fosfor. Kedele jepang alias edamame sangat bagus karena kaya protein yang dapat menggantikan makan ikan, ayam, daging, dan protein hewani lainnya.<br />
5. Kacang Hijau<br />
Kacang ijo mengandung Vitamin B1, protein, fosfor, tiamin, mangan, kalium, magnesium, asam folat. Kacang hijau membantu mencukupi kebutuhan protein dan energi.<br />
6. Pare<br />
Mengandung vitamin K, likopen, fitokimia lutein, anti oksidan yang sangat baguna untuk merangsang produksi insulin, menurunkan kadar gula di dalam darah, anti kanker, dan lain sebagainya.<br />
7. Buah Jambu Air<br />
Mengandung vitamin A, C, zat besi, fosfor, kalium. Memberi manfaat seperti membantu melindungi sistem kekebalan tubuh, membuat lebih tahan infeksi, meningkatkan fungsi syaraf serta otot.<br />
8. Semangka<br />
Mengandung vitamin A, C, asam folat, kalium. Buah semangka segar sangat baik untuk mencukupi kebutuhan vitamin A sang ibu menyusui serta kebutuhan air.<br />
9. Labu Siam<br />
Mengandung vitamin B6, C, K, asam folat, kalium, magnesium, zinc, mangan. Labu siam dapat membantu mencukupi kebutuhan asam folat ibu yang sedang menyusui karena ketika memberi susu membutuhkan asam folat yang cukup banyak. Labu siam juga mampu membantu pertumbuhan sel dan juga perkembangan/pertumbuhan tubuh sang buah hati.<br />
10. Buah Pepaya<br />
mengandung vitamin A, C, kalium, asam folat. Sangat baik untuk menjaga asupan kalium bagi ibu menyusui agar tidak mudah capek / lelah.<br />
Sekian terima kasih, semoga dapat memberikan manfaat bagi kita semua.<br />
</div>nonohttp://www.blogger.com/profile/09775243038661833159noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1390110169033730931.post-3175157311094494032011-02-27T19:07:00.000-08:002011-02-27T19:07:18.205-08:00Tatacara Aqiqah untuk Anak Menurut Islam<h2></h2><div class="pd-rating" id="pd_rating_holder_447928_post_917" style="display: inline-block;"><span style="float: left;"><br />
</span><div id="rating_info_447928_post_917" style="background: url("http://i0.poll.fm/images/ratings/info.png") no-repeat scroll 3px 2px transparent; cursor: pointer; display: block; float: left; height: 16px; width: 16px;"><span style="display: none;">i</span></div><span style="clear: both;"></span><img alt="Quantcast" border="0" height="1" src="http://pixel.quantserve.com/pixel?a.1=p-18-mFEk4J448M&a.2=p-ab3gTb8xb3dLg&labels.1=type.polldaddy.rating" style="display: none;" width="1" /></div><div style="text-align: justify;"><strong>Pengertian ‘Aqiqah</strong></div><div style="text-align: justify;">Menurut bahasa ‘Aqiqah artinya : memotong. Asalnya dinamakan ‘Aqiqah, karena dipotongnya leher binatang dengan penyembelihan itu. Ada yang mengatakan bahwa aqiqah adalah nama bagi hewan yang disembelih, dinamakan demikian karena lehernya dipotong Ada pula yang mengatakan bahwa ‘aqiqah itu asalnya ialah : Rambut yang terdapat pada kepala si bayi ketika ia keluar dari rahim ibu, rambut ini disebut ‘aqiqah, karena ia mesti dicukur.</div><div style="text-align: justify;"><span id="more-917"></span>Aqiqah adalah penyembelihan domba/kambing untuk bayi yang dilahirkan pada hari ke 7, 14, atau 21. Jumlahnya 2 ekor untuk bayi laki-laki dan 1 ekor untuk bayi perempuan.</div><div style="text-align: justify;"><strong>Dalil-dalil Pelaksanaan</strong></div><div style="text-align: justify;">Dari Samurah bin Jundab dia berkata : Rasulullah bersabda : “Semua anak bayi tergadaikan dengan aqiqahnya yang pada hari ketujuhnya disembelih hewan (kambing), diberi nama dan dicukur rambutnya.” [HR Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah, Ahmad]</div><div style="text-align: justify;">Dari Aisyah dia berkata : Rasulullah bersabda : “Bayi laki-laki diaqiqahi dengan dua kambing yang sama dan bayi perempuan satu kambing.” [HR Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah]</div><div style="text-align: justify;">Anak-anak itu tergadai (tertahan) dengan aqiqahnya, disembelih hewan untuknya pada hari ketujuh, dicukur kepalanya dan diberi nama.” [HR Ahmad]</div><div style="text-align: justify;">Dari Salman bin ‘Amir Ad-Dhabiy, dia berkata : Rasululloh bersabda : “Aqiqah dilaksanakan karena kelahiran bayi, maka sembelihlah hewan dan hilangkanlah semua gangguan darinya.” [Riwayat Bukhari]</div><div style="text-align: justify;">Dari ‘Amr bin Syu’aib dari ayahnya, dari kakeknya, Rasulullah bersabda :</div><div style="text-align: justify;">“Barangsiapa diantara kalian yang ingin menyembelih (kambing) karena kelahiran bayi maka hendaklah ia lakukan untuk laki-laki dua kambing yang sama dan untuk perempuan satu kambing.” [HR Abu Dawud, Nasa’i, Ahmad]</div><div style="text-align: justify;">Dari ‘Aisyah RA, ia berkata, “Rasulullah SAW pernah ber ‘aqiqah untuk Hasan dan Husain pada hari ke-7 dari kelahirannya, beliau memberi nama dan memerintahkan supaya dihilangkan kotoran dari kepalanya (dicukur)”. [HR. Hakim, dalam AI-Mustadrak juz 4, hal. 264]</div><div style="text-align: justify;">Keterangan : Hasan dan Husain adalah cucu Rasulullah SAW.</div><div style="text-align: justify;">Dari Fatimah binti Muhammad ketika melahirkan Hasan, dia berkata : Rasulullah bersabda : “Cukurlah rambutnya dan bersedekahlah dengan perak kepada orang miskin seberat timbangan rambutnya.” [HR Ahmad, Thabrani, dan al-Baihaqi]</div><div style="text-align: justify;">Dari Abu Buraidah r.a.: Aqiqah itu disembelih pada hari ketujuh, atau keempat belas, atau kedua puluh satunya. (HR Baihaqi dan Thabrani).</div><div style="text-align: justify;">Hukum Aqiqah Anak adalah sunnah (muakkad) sesuai pendapat Imam Malik, penduduk Madinah, Imam Syafi′i dan sahabat-sahabatnya, Imam Ahmad, Ishaq, Abu Tsaur dan kebanyakan ulama ahli fiqih (fuqaha).</div><div style="text-align: justify;">Dasar yang dipakai oleh kalangan Syafii dan Hambali dengan mengatakannya sebagai sesuatu yang sunnah muakkadah adalah hadist Nabi SAW. Yang berbunyi, “Anak tergadai dengan aqiqahnya. Disembelihkan untuknya pada hari ketujuh (dari kelahirannya)”. (HR al-Tirmidzi, Hasan Shahih)</div><div style="text-align: justify;">“Bersama anak laki-laki ada aqiqah, maka tumpahkan (penebus) darinya darah sembelihan dan bersihkan darinya kotoran (Maksudnya cukur rambutnya).” (HR: Ahmad, Al Bukhari dan Ashhabus Sunan)</div><div style="text-align: justify;">Perkataan: “maka tumpahkan (penebus) darinya darah sembelihan” adalah perintah, namun bukan bersifat wajib, karena ada sabdanya yang memalingkan dari kewajiban yaitu: “Barangsiapa di antara kalian ada yang ingin menyembelihkan bagi anak-nya, maka silakan lakukan.” (HR: Ahmad, Abu Dawud dan An Nasai dengan sanad yang hasan).</div><div style="text-align: justify;">Perkataan: “ingin menyembelihkan,..” merupakan dalil yang memalingkan perintah yang pada dasarnya wajib menjadi sunnah.</div><div style="text-align: justify;">Imam Malik berkata: Aqiqah itu seperti layaknya nusuk (sembeliah denda larangan haji) dan udhhiyah (kurban), tidak boleh dalam aqiqah ini hewan yang picak, kurus, patah tulang, dan sakit. Imam Asy-Syafi’iy berkata: Dan harus dihindari dalam hewan aqiqah ini cacat-cacat yang tidak diperbolehkan dalam qurban.</div><div style="text-align: justify;">Buraidah berkata: Dahulu kami di masa jahiliyah apabila salah seorang diantara kami mempunyai anak, ia menyembelih kambing dan melumuri kepalanya dengan darah kambing itu. Maka setelah Allah mendatangkan Islam, kami menyembelih kambing, mencukur (menggundul) kepala si bayi dan melumurinya dengan minyak wangi. [HR. Abu Dawud juz 3, hal. 107]</div><div style="text-align: justify;">Dari ‘Aisyah, ia berkata, “Dahulu orang-orang pada masa jahiliyah apabila mereka ber’aqiqah untuk seorang bayi, mereka melumuri kapas dengan darah ‘aqiqah, lalu ketika mencukur rambut si bayi mereka melumurkan pada kepalanya”. Maka Nabi SAW bersabda, “Gantilah darah itu dengan minyak wangi”.[HR. Ibnu Hibban dengan tartib Ibnu Balban juz 12, hal. 124]</div><div style="text-align: justify;">Pelaksanaan aqiqah menurut kesepakatan para ulama adalah hari ketujuh dari kelahiran. Hal ini berdasarkan hadits Samirah di mana Nabi SAW bersabda, “Seorang anak terikat dengan aqiqahnya. Ia disembelihkan aqiqah pada hari ketujuh dan diberi nama”. (HR. al-Tirmidzi).</div><div style="text-align: justify;">Namun demikian, apabila terlewat dan tidak bisa dilaksanakan pada hari ketujuh, ia bisa dilaksanakan pada hari ke-14. Dan jika tidak juga, maka pada hari ke-21 atau kapan saja ia mampu. Imam Malik berkata : Pada dzohirnya bahwa keterikatannya pada hari ke 7 (tujuh) atas dasar anjuran, maka sekiranya menyembelih pada hari ke 4 (empat) ke 8 (delapan), ke 10 (sepuluh) atau setelahnya Aqiqah itu telah cukup. Karena prinsip ajaran Islam adalah memudahkan bukan menyulitkan sebagaimana firman Allah SWT: “Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu”. (QS.Al Baqarah:185)</div><div style="text-align: justify;">Pelaksanaan aqiqah disunnahkan pada hari yang ketujuh dari kelahiran, ini berdasarkan sabda Nabi SAW, yang artinya: “Setiap anak itu tergadai dengan hewan aqiqahnya, disembelih darinya pada hari ke tujuh, dan dia dicukur, dan diberi nama.” (HR: Imam Ahmad dan Ashhabus Sunan, dan dishahihkan oleh At Tirmidzi)</div><div style="text-align: justify;">Dan bila tidak bisa melaksanakannya pada hari ketujuh, maka bisa dilaksanakan pada hari ke empat belas, dan bila tidak bisa, maka pada hari ke dua puluh satu, ini berdasarkan hadits Abdullah Ibnu Buraidah dari ayahnya dari Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam, beliau berkata yang artinya: “Hewan aqiqah itu disembelih pada hari ketujuh, ke empat belas, dan ke dua puluh satu.” (Hadits hasan riwayat Al Baihaqiy)</div><div style="text-align: justify;">Namun setelah tiga minggu masih tidak mampu maka kapan saja pelaksanaannya di kala sudah mampu, karena pelaksanaan pada hari-hari ke tujuh, ke empat belas dan ke dua puluh satu adalah sifatnya sunnah dan paling utama bukan wajib. Dan boleh juga melaksanakannya sebelum hari ke tujuh.</div><div style="text-align: justify;">Bayi yang meninggal dunia sebelum hari ketujuh disunnahkan juga untuk disembelihkan aqiqahnya, bahkan meskipun bayi yang keguguran dengan syarat sudah berusia empat bulan di dalam kandungan ibunya.</div><div style="text-align: justify;">Aqiqah adalah syari’at yang ditekan kepada ayah si bayi. Namun bila seseorang yang belum di sembelihkan hewan aqiqah oleh orang tuanya hingga ia besar, maka dia bisa menyembelih aqiqah dari dirinya sendiri, Syaikh Shalih Al Fauzan berkata: Dan bila tidak diaqiqahi oleh ayahnya kemudian dia mengaqiqahi dirinya sendiri maka hal itu tidak apa-apa menurut saya, wallahu ‘Alam.</div><div style="text-align: justify;"><strong>Hukum Aqiqah Setelah Dewasa/Berkeluarga</strong></div><div style="text-align: justify;">Pada dasarnya aqiqah disyariatkan untuk dilaksanakan pada hari ketujuh dari kelahiran. Jika tidak bisa, maka pada hari keempat belas. Dan jika tidak bisa pula, maka pada hari kedua puluh satu. Selain itu, pelaksanaan aqiqah menjadi beban ayah.</div><div style="text-align: justify;">Namun demikian, jika ternyata ketika kecil ia belum diaqiqahi, ia bisa melakukan aqiqah sendiri di saat dewasa. Satu ketika al-Maimuni bertanya kepada Imam Ahmad, “ada orang yang belum diaqiqahi apakah ketika besar ia boleh mengaqiqahi dirinya sendiri?” Imam Ahmad menjawab, “Menurutku, jika ia belum diaqiqahi ketika kecil, maka lebih baik melakukannya sendiri saat dewasa. Aku tidak menganggapnya makruh”.</div><div style="text-align: justify;">Para pengikut Imam Syafi’i juga berpendapat demikian. Menurut mereka, anak-anak yang sudah dewasa yang belum diaqiqahi oleh orang tuanya, dianjurkan baginya untuk melakukan aqiqah sendiri.</div><div style="text-align: justify;"><strong>Jumlah Hewan</strong></div><div style="text-align: justify;">Jumlah hewan aqiqah minimal adalah satu ekor baik untuk laki-laki atau pun untuk perempuan, sebagaimana perkataan Ibnu Abbas ra: “Sesungguh-nya Nabi SAW mengaqiqahi Hasan dan Husain satu domba satu domba.” (Hadits shahih riwayat Abu Dawud dan Ibnu Al Jarud)</div><div style="text-align: justify;">Kita harus ingat bahwa Hasan dan Husain adalah anak kembar. Jadi pada satu kelahiran itu disembelih 2 ekor kambing.</div><div style="text-align: justify;">Namun yang lebih utama adalah 2 ekor untuk anak laki-laki dan 1 ekor untuk anak perempuan berdasarkan hadits-hadits berikut ini:</div><div style="text-align: justify;">Ummu Kurz Al Ka’biyyah berkata, yang artinya: “Nabi SAW memerintahkan agar dsembelihkan aqiqah dari anak laki-laki dua ekor domba dan dari anak perempuan satu ekor.” (Hadits sanadnya shahih riwayat Imam Ahmad dan Ashhabus Sunan)</div><div style="text-align: justify;">Dari Aisyah ra berkata, yang artinya: “Nabi SAW memerintahkan mereka agar disembelihkan aqiqah dari anak laki-laki dua ekor domba yang sepadan dan dari anak perempuan satu ekor.” (Shahih riwayat At Tirmidzi)</div><div style="text-align: justify;">Hal-hal yang disyariatkan sehubungan dengan ‘aqiqah</div><div style="text-align: justify;"><strong>Yang berhubungan dengan sang anak</strong></div><div style="text-align: justify;">1. Disunnatkan untuk memberi nama dan mencukur rambut (menggundul) pada hari ke-7 sejak hari iahirnya. Misalnya lahir pada hari Ahad, ‘aqiqahnya jatuh pada hari Sabtu.</div><div style="text-align: justify;">2. Bagi anak laki-laki disunnatkan ber’aqiqah dengan 2 ekor kambing sedang bagi anak perempuan 1 ekor.</div><div style="text-align: justify;">3. ‘Aqiqah ini terutama dibebankan kepada orang tua si anak, tetapi boleh juga dilakukan oleh keluarga yang lain (kakek dan sebagainya).</div><div style="text-align: justify;">4. Aqiqah ini hukumnya sunnah.</div><div style="text-align: justify;"><strong>Daging Aqiqah Lebih Baik Mentah Atau Dimasak</strong></div><div style="text-align: justify;">Dianjurkan agar dagingnya diberikan dalam kondisi sudah dimasak. Hadits Aisyah ra., “Sunnahnya dua ekor kambing untuk anak laki-laki dan satu ekor kambing untuk anak perempuan. Ia dimasak tanpa mematahkan tulangnya. Lalu dimakan (oleh keluarganya), dan disedekahkan pada hari ketujuh”. (HR al-Bayhaqi)</div><div style="text-align: justify;">Daging aqiqah diberikan kepada tetangga dan fakir miskin juga bisa diberikan kepada orang non-muslim. Apalagi jika hal itu dimaksudkan untuk menarik simpatinya dan dalam rangka dakwah. Dalilnya adalah firman Allah, “Mereka memberi makan orang miskin, anak yatim, dan tawanan, dengan perasaan senang”. (QS. Al-Insan : 8). Menurut Ibn Qudâmah, tawanan pada saat itu adalah orang-orang kafir. Namun demikian, keluarga juga boleh memakan sebagiannya.</div><div style="text-align: justify;"><strong>Yang berhubungan dengan binatang sembelihan</strong></div><div style="text-align: justify;">1. Dalam masalah ‘aqiqah, binatang yang boleh dipergunakan sebagai sembelihan hanyalah kambing, tanpa memandang apakah jantan atau betina, sebagaimana riwayat di bawah ini:</div><div style="text-align: justify;">Dari Ummu Kurz AI-Ka’biyah, bahwasanya ia pernah bertanya kepada Rasulullah SAW tentang ‘aqiqah. Maka sabda beliau SAW, “Ya, untuk anak laki-laki dua ekor kambing dan untuk anak perempuan satu ekor kambing. Tidak menyusahkanmu baik kambing itu jantan maupun betina”. [HR. Ahmad dan Tirmidzi, dan Tirmidzi menshahihkannya, dalam Nailul Authar 5 : 149]</div><div style="text-align: justify;">Dan kami belum mendapatkan dalil yang lain yang menunjukkan adanya binatang selain kambing yang dipergunakan sebagai ‘aqiqah.</div><div style="text-align: justify;">2. Waktu yang dituntunkan oleh Nabi SAW berdasarkan dalil yang shahih ialah pada hari ke-7 semenjak kelahiran anak tersebut. [Lihat dalil riwayat 'Aisyah dan Samurah di atas]</div><div style="text-align: justify;"><strong>Pembagian daging Aqiqah</strong></div><div style="text-align: justify;">Adapun dagingnya maka dia (orang tua anak) bisa memakannya, menghadiahkan sebagian dagingnya, dan mensedekahkan sebagian lagi. Syaikh Utsaimin berkata: Dan tidak apa-apa dia mensedekahkan darinya dan mengumpulkan kerabat dan tetangga untuk menyantap makanan daging aqiqah yang sudah matang. Syaikh Jibrin berkata: Sunnahnya dia memakan sepertiganya, menghadiahkan sepertiganya kepada sahabat-sahabatnya, dan mensedekahkan sepertiga lagi kepada kaum muslimin, dan boleh mengundang teman-teman dan kerabat untuk menyantapnya, atau boleh juga dia mensedekahkan semuanya. Syaikh Ibnu Bazz berkata: Dan engkau bebas memilih antara mensedekahkan seluruhnya atau sebagiannya dan memasaknya kemudian mengundang orang yang engkau lihat pantas diundang dari kalangan kerabat, tetangga, teman-teman seiman dan sebagian orang faqir untuk menyantapnya, dan hal serupa dikatakan oleh Ulama-ulama yang terhimpun di dalam Al lajnah Ad Daimah.</div><div style="text-align: justify;"><strong>Pemberian Nama Anak</strong></div><div style="text-align: justify;">Tidak diragukan lagi bahwa ada kaitan antara arti sebuah nama dengan yang diberi nama. Hal tersebut ditunjukan dengan adanya sejumlah nash syari yang menyatakan hal tersebut.</div><div style="text-align: justify;">Dari Abu Hurairoh Ra, Nabi SAW bersabda: “Kemudian Aslam semoga Allah menyelamatkannya dan Ghifar semoga Allah mengampuninya”. (HR. Bukhori 3323, 3324 dan Muslim 617)</div><div style="text-align: justify;">Ibnu Al-Qoyyim berkata: “Barangsiapa yang memperhatikan sunah, ia akan mendapatkan bahwa makna-makna yang terkandung dalam nama berkaitan dengannya sehingga seolah-olah makna-makna tersebut diambil darinya dan seolah-olah nama-nama tersebut diambil dari makna-maknanya”. Dan jika anda ingin mengetahui pengaruh nama-nama terhadap yang diberi nama (Al-musamma) maka perhatikanlah hadits di bawah ini:</div><div style="text-align: justify;">Dari Said bin Musayyib dari bapaknya dari kakeknya Ra, ia berkata: Aku datang kepada Nabi SAW, beliau pun bertanya: “Siapa namamu?” Aku jawab: “Hazin” Nabi berkata: “Namamu Sahl” Hazn berkata: “Aku tidak akan merobah nama pemberian bapakku” Ibnu Al-Musayyib berkata: “Orang tersebut senantiasa bersikap keras terhadap kami setelahnya”. (HR. Bukhori) (At-Thiflu Wa Ahkamuhu/Ahmad Al-’Isawiy hal 65)</div><div style="text-align: justify;">Oleh karena itu, pemberian nama yang baik untuk anak-anak menjadi salah satu kewajiban orang tua. Di antara nama-nama yang baik yang layak diberikan adalah nama nabi penghulu jaman yaitu Muhammad. Sebagaimana sabda beliau : Dari Jabir Ra dari Nabi SAW beliau bersabda: “Namailah dengan namaku dan janganlah engkau menggunakan kunyahku”. (HR. Bukhori 2014 dan Muslim 2133)</div><div style="text-align: justify;">Untuk mengetahui cara pemberian nama yang baik menurut ajaran Islam, silahkan klik:</div><div style="text-align: justify;"><a href="http://media-islam.or.id/2008/02/01/memberi-nama-bayi-anak-secara-islami">http://media-islam.or.id/2008/02/01/memberi-nama-bayi-anak-secara-islami</a></div><div style="text-align: justify;"><strong>Mencukur Rambut</strong></div><div style="text-align: justify;">Mencukur rambut adalah anjuran Nabi yang sangat baik untuk dilaksanakan ketika anak yang baru lahir pada hari ketujuh.</div><div style="text-align: justify;">Dalam hadits Samirah disebutkan bahwa Rasulullah saw. Bersabda, “Setiap anak terikat dengan aqiqahnya. Pada hari ketujuh disembelihkan hewan untuknya, diberi nama, dan dicukur”. (HR. at-Tirmidzi).</div><div style="text-align: justify;">Dalam kitab al-Muwaththâ` Imam Malik meriwayatkan bahwa Fatimah menimbang berat rambut Hasan dan Husein lalu beliau menyedekahkan perak seberat rambut tersebut.</div><div style="text-align: justify;">Tidak ada ketentuan apakah harus digundul atau tidak. Tetapi yang jelas pencukuran tersebut harus dilakukan dengan rata; tidak boleh hanya mencukur sebagian kepala dan sebagian yang lain dibiarkan. Tentu saja semakin banyak rambut yang dicukur dan ditimbang semakin -insya Allah- semakin besar pula sedekahnya.</div><div style="text-align: justify;"><strong>Doa Menyembelih Hewan Aqiqah</strong></div><div style="text-align: justify;">Bismillah, Allahumma taqobbal min muhammadin, wa aali muhammadin, wa min ummati muhammadin.</div><div style="text-align: justify;">Artinya : Dengan nama Allah, ya Allah terimalah (kurban) dari Muhammad dan keluarga Muhammad serta dari ummat Muhammad.” (HR Ahmad, Muslim, Abu Dawud)</div><div style="text-align: justify;"><strong>Doa bayi baru dilahirkan</strong></div><div style="text-align: justify;">Innii u’iidzuka bikalimaatillaahit taammati min kulli syaythaanin wa haammatin wamin kulli ‘aynin laammatin</div><div style="text-align: justify;">Artinya : Aku berlindung untuk anak ini dengan kalimat Allah Yang Sempurna dari segala gangguan syaitan dan gangguan binatang serta gangguan sorotan mata yang dapat membawa akibat buruk bagi apa yang dilihatnya. (HR. Bukhari)</div><div style="text-align: justify;"><strong>Hikmah Aqiqah</strong></div><div style="text-align: justify;">Aqiqah Menurut Syaikh Abdullah nashih Ulwan dalam kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam sebagaimana dilansir di sebuah situs memiliki beberapa hikmah diantaranya :</div><div style="text-align: justify;">1. Menghidupkan sunnah Nabi Muhammad SAW dalam meneladani Nabiyyullah Ibrahim AS tatkala Allah SWT menebus putra Ibrahim yang tercinta Ismail AS.</div><div style="text-align: justify;">2. Dalam aqiqah ini mengandung unsur perlindungan dari syaitan yang dapat mengganggu anak yang terlahir itu, dan ini sesuai dengan makna hadits, yang artinya: “Setiap anak itu tergadai dengan aqiqahnya.” [3]. Sehingga Anak yang telah ditunaikan aqiqahnya insya Allah lebih terlindung dari gangguan syaithan yang sering mengganggu anak-anak. Hal inilah yang dimaksud oleh Al Imam Ibunu Al Qayyim Al Jauziyah “bahwa lepasnya dia dari syaithan tergadai oleh aqiqahnya”.</div><div style="text-align: justify;">3. Aqiqah merupakan tebusan hutang anak untuk memberikan syafaat bagi kedua orang tuanya kelak pada hari perhitungan. Sebagaimana Imam Ahmad mengatakan: “Dia tergadai dari memberikan Syafaat bagi kedua orang tuanya (dengan aqiqahnya)”.</div><div style="text-align: justify;">4. Merupakan bentuk taqarrub (pendekatan diri) kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sekaligus sebagai wujud rasa syukur atas karunia yang dianugerahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan lahirnya sang anak.</div><div style="text-align: justify;">5. Aqiqah sebagai sarana menampakkan rasa gembira dalam melaksanakan syari’at Islam & bertambahnya keturunan mukmin yang akan memperbanyak umat Rasulullah SAW pada hari kiamat.</div><div style="text-align: justify;">6. Aqiqah memperkuat ukhuwah (persaudaraan) diantara masyarakat.</div><div style="text-align: justify;">Dan masih banyak lagi hikmah yang terkandung dalam pelaksanaan Syariat Aqiqah ini.</div><div style="text-align: justify;"><strong>Sumber Rujukan</strong></div><div style="text-align: justify;">* Subulussalam (4/189, 4/190, 4/194)</div><div style="text-align: justify;">* Al Asilah Wal Ajwibah Al Fiqhiyyah (3/33-35, 3/39-40)</div><div style="text-align: justify;">* Mukhtashar Al Fiqhil Islamiyy 600</div><div style="text-align: justify;">* Tuhfatul Wadud Fi Ahkamil Maulud, Ibnu Al Qayyim 46-47</div><div style="text-align: justify;">* Al Muntaqaa 5/195-196</div><div style="text-align: justify;">* Mulakhkhash Al Fiqhil Islamiy 1/318</div><div style="text-align: justify;">* Fatawa Islamiyyah 2/324-327; Irwaul Ghalil (4/389, 4/405)</div><div style="text-align: justify;">* Minhajul Muslim, Abu Bakar Al Jazairiy 437</div><div style="text-align: justify;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Aqiqah">http://id.wikipedia.org/wiki/Aqiqah</a></div><div style="text-align: justify;"><strong>Tuntunan Aqiqah</strong></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://www.rumahaqiqah.org/tuntunan_aqiqah.php?info=list#ta1">http://www.rumahaqiqah.org/tuntunan_aqiqah.php?info=list#ta1</a></div><div style="text-align: justify;"><strong>Aqiqah dan Qurban</strong></div><div style="text-align: justify;">Arif Hidayat, Muhammad Niam, dan Ali Mashar</div><div style="text-align: justify;"><a href="http://www.pesantrenvirtual.com/index.php/component/content/article/1-tanya-jawab/695-aqiqah-dan-qurban">http://www.pesantrenvirtual.com/index.php/component/content/article/1-tanya-jawab/695-aqiqah-dan-qurban</a></div><div style="text-align: justify;"><strong>‘AQIQAH</strong></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://www.duadunia.net/aqiqah">http://www.duadunia.net/aqiqah</a></div><div style="text-align: justify;">Hukum dan Tata Cara Aqiqah</div><div style="text-align: justify;"><a href="http://kerockan.blogspot.com/2009/04/hukum-dan-tata-cara-aqiqah.html">http://kerockan.blogspot.com/2009/04/hukum-dan-tata-cara-aqiqah.html</a></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://www.almanhaj.or.id/content/856/slash/0">http://www.almanhaj.or.id/content/856/slash/0</a></div><div style="text-align: justify;">Pengertian Aqiqah, Dalil Syari Tentang Aqiqah, Hukum Aqiqah Oleh Abu Muhammad ‘Ishom bin Mar’i[Disalin dan diringkas kembali dari kitab “Ahkamul Aqiqah” karya Abu Muhammad ‘Ishom bin Mar’i, terbitan Maktabah as-Shahabah, Jeddah, Saudi Arabia, dan diterjemahkan oleh Mustofa Mahmud Adam al-Bustoni, dengan judul “Aqiqah” terbitan Titian Ilahi Press, Yogjakarta, 1997]</div>nonohttp://www.blogger.com/profile/09775243038661833159noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1390110169033730931.post-19820009090191085492011-02-27T18:01:00.000-08:002011-02-27T18:01:11.379-08:00Demam Pada Anak 2<div class="header"> <h3></h3><span class="like"><span></span> </span> <br />
</div>Gejala sakit pada anak yang sering kita jumpai adalah demam. Sebenarnya apakah demam itu dan bagaimana kita menyikapinya, khususnya bila demam terjadi pada anak-anak kita? Insya Allah, dalam tulisan ini akan dibahas tentang demam pada anak.<br />
<br />
<br />
Apa itu Demam dan Bagaimana Terjadinya?<br />
<br />
Demam adalah gejala berupa naiknya suhu tubuh sebagai respon normal tubuh terhadap suatu gangguan. Suhu tubuh diukur dengan termometer, dikatakan demam bila:<br />
<br />
Suhu rektal (di dalam dubur): lebih dari 38ºC<br />
Suhu oral (di dalam mulut): lebih dari 37.5ºC<br />
Suhu ketiak: lebih dari 37.2ºC<br />
Termometer bentuk dot bayi digital: lebih dari 37.8ºC<br />
Suhu telinga: mode rektal: lebih dari 38ºC; mode oral: lebih dari 37.5ºC<br />
Suhu tubuh dikendalikan oleh suatu bagian dari otak yang disebut hipotalamus. Hipotalamus berusaha agar suhu tubuh tetap hangat (36,5-37,5 ºC ) meskipun lingkungan luar tubuh berubah-ubah. Hipotalamus mengatur suhu dengan cara menyeimbangkan antara produksi panas pada otot dan hati dan pengeluaran panas pada kulit dan paru-paru. Ketika ada infeksi, sistem kekebalan tubuh meresponnya dengan melepaskan zat kimia dalam aliran darah. Zat kimia tersebut akan merangsang hipotalamus untuk menaikkan suhu tubuh dan akhirnya akan menambah jumlah sel darah putih yang berguna dalam melawan kuman.<br />
<br />
<br />
Apa saja penyebab demam?<br />
<br />
Infeksi merupakan penyebab terbanyak demam pada anak-anak. Infeksi adalah keadaan tubuh yang dimasuki kuman penyebab penyakit, bisa virus, parasit, atau bakteri. Contoh penyakit infeksi dengan gejala demam adalah flu, radang saluran pencernaan, infeksi telinga, croup, dan bronkhiolitis. Beberapa imunisasi anak-anak juga dapat menyebabkan demam. Kapan demam akan timbul tergantung dari vaksinasi yang diberikan (biasanya imunisasi DTP, HiB, dan MMR). Sedangkan anak yang sedang tumbuh gigi, menurut suatu penelitian, tidak menyebabkan demam.<br />
<br />
Bagaimana cara mengukur suhu tubuh anak?<br />
<br />
Cara paling akurat adalah dengan suhu rektal. Namun, mengukur suhu oral bisa akurat bila dilakukan pada anak di atas 4-5 tahun, atau suhu telinga pada anak di atas 6 bulan. Mengukur suhu ketiak adalah yang paling kurang akurat, namun dapat berguna saat dilakukan pada anak kurang dari 3 bulan. Bila suhu ketiak lebih dari 37.2ºC, maka suhu rektal harus diukur. Di sisi lain, tidaklah akurat bila mengukur suhu tubuh dengan merasakan kulit anak. Hal ini disebut suhu taktil (sentuhan) karena bersifat subyektif, yaitu pengukuran sangat dipengaruhi oleh suhu orang yang merasakan kulit si anak. Berikut cara mengukur suhu anak:<br />
<br />
Suhu rektal: anak dibaringkan di pangkuan pemeriksa dengan perut sebagai dasarnya, sebelumnya oleskan sedikit krim atau jely pelumas (misal: Vaseline) pada ujung termometer, masukkan termometer dengan hati-hati ke dubur anak sampai ujung perak termometer tidak terlihat (0,5-1,25 cm di dalam dubur), tahan termometer pada tempatnya. Tahan selama 2 menit untuk termometer raksa atau kurang dari 1 menit untuk digital.<br />
Suhu oral: yang perlu diperhatikan adalah jangan mengukur suhu pada mulut anak bila anak makan atau minum yang panas atau dingin dalam 30 menit terakhir. Sebelumnya bersihkan termometer dengan air dingin dan sabun kemudian bilas dengan air sampai bersih. Tempatkan ujung termometer di bawah lidah ke arah belakang. Minta anak untuk menahan termometer dengan bibirnya. Upayakan bibirnya menahan termometer selama kira-kira 3 menit untuk termometer raksa atau kurang dari 1 menit untuk digital.<br />
Suhu ketiak: tempatkan ujung termometer di ketiak anak yang kering kemudian Tahan termometer dengan mengempitnya antara siku dengan dada selama 4-5 menit.<br />
Suhu telinga: perlu diperhatikan bahwa termometer telinga tidak digunakan untuk anak di bawah 6 bulan. Bila anak baru dari luar rumah di mana cuaca sedang dingin, tunggu 15 menit sebelum mengukur suhu telinga. Infeksi telinga tidak mempengaruhi akurasi suhu telinga. Caranya, ibu harus menarik telinga ke arah luar-belakang sebelum memasukkan termometer kemudian tahan alat di telinga anak selama kira-kira 2 detik.<br />
Bagus mana? Termometer digital atau raksa?<br />
<br />
Termometer digital murah, mudah didapat, dan cara paling akurat untuk mengukur suhu. Sedangkan termometer raksa mengandung merkuri yang berbahaya saat terpapar ke tubuh, bila termometer pecah. Bila yang ada hanya termometer raksa, pastikan untuk hati-hati saat menggoyang-goyang termometer gelas sebelum digunakan.<br />
<br />
Bagaimana sikap kita saat anak demam?<br />
<br />
Sangatlah penting bagi orang tua untuk tahu kapan anak demam harus diperiksakan ke dokter atau dirawat sendiri.Di bawah ini adalah kondisi anak demam yang harus diperiksakan ke dokter atau tempat pelayanan kesehatan:<br />
<br />
Anak di bawah 3 bulan dengan suhu 38ºC atau lebih, tanpa melihat penampakan anak (meskipun anak tampak baik).<br />
Anak di atas 3 bulan dengan suhu 38ºC atau lebih selama lebih dari 3 hari atau tampak sakit (rewel dan menolak minum).<br />
Anak 3-36 bulan dengan suhu 38.9ºC atau lebih.<br />
Anak segala usia dengan suhu 40ºC atau lebih.<br />
Anak segala usia yang mengalami kejang demam (step). Kejang demam adalah kejang yang terjadi pada anak berumur 6 bulan – 5 tahun dengan suhu 38º C atau lebih.<br />
Anak segala usia yang mengalami demam berulang.<br />
Anak segala usia yang demam dengan penyakit kronis, seperti penyakit jantung, kanker, lupus, atau anemia bulan sabit.<br />
Anak demam yang disertai munculnya ruam-ruam di kulit.<br />
<br />
Anak dapat dirawat sendiri oleh orang tua bila anak berumur lebih dari 3 bulan dengan suhu kurang dari 38.9ºC, dan anak tampak sehat serta berperilaku normal.<br />
Langkah-langkah yang bisa kita lakukan saat anak demam antara lain:<br />
<br />
Obat untuk Demam pada Anak<br />
<br />
Perawatan paling efektif untuk demam adalah menggunakan obat penurun panas seperti Parasetamol (contoh: Pamol®, Sanmol®, Tempra®l) atau Ibuprofen (contoh: Proris®). Terdapat berbagai macam sediaan di pasaran seperti: tablet, drops, sirup, dan suppositoria. Pengobatan ini dapat mengurangi ketidaknyamanan anak dan menurunkan suhu 1 sampai 1,5 ºC. Sedangkan Aspirin tidak direkomendasikan untuk anak di bawah 18 tahun karena dapat menyebabkan efek samping penyakit serius yang disebut sindrom Reye, meskipun angka kejadian penyakit ini jarang.<br />
<br />
Parasetamol dapat diberikan setiap 4 sampai 6 jam sesuai kebutuhan. Bila suhu tetap tinggi meskipun parasetamol telah diberikan dan anak berumur lebih dari 6 bulan, Parasetamol diganti dengan Ibuprofen yang dapat diberikan setiap 6-8 jam. Dosis parasetamol atau ibuprofen harus diperhitungkan berdasarkan berat badan (bukan umur), yaitu: parasetamol: 10-15 mg/kilogram berat badan anak setiap kali pemberian, maksimal 60 mg/kilogram berat badan/hari. Sedangkan Ibuprofen: 5-10 mg/kilogram berat badan anak setiap kali pemberian, maksimal 40 mg/kilogram berat badan/hari. Contoh: bila anak dengan berat 12 kg, diberikan sirup Parasetamol 12 x (10 sampai 15) mg = 120 mg sampai 180 mg sekali minum. Apabila orang tua kesulitan dalam menghitung dosis hendaknya berkonsultasi dengan apoteker atau farmasis. Jangan asal-asal dalam menentukan dosis obat pada anak. Adapun obat yang telah diresepkan oleh dokter maka patuhilah aturan pemakaian obat dari dokter. Apabila orang tua merasa ragu jangan segan-segan meminta informasi kepada dokter yang meresepkan.<br />
<br />
Sekilas tentang Kompres<br />
<br />
Mengompres dilakukan dengan handuk atau washcloth (washlap atau lap khusus badan) yang dibasahi dengan dibasahi air hangat (30ºC) kemudian dilapkan seluruh badan. Penurunan suhu tubuh terjadi saat air menguap dari permukaan kulit. Oleh karena itu, anak jangan “dibungkus” dengan lap atau handuk basah atau didiamkan dalam air karena penguapan akan terhambat. Tambah kehangatan airnya bila demamnya semakin tinggi. Dengan demikian, perbedaan antara air kompres dengan suhu tubuh tidak terlalu berbeda. Jika air kompres terlalu dingin akan mengerutkan pembuluh darah anak. Akibatnya, panas tubuh tidak mau keluar. Anak jadi semakin menggigil untuk mempertahankan keseimbangan suhu tubuhnya.<br />
<br />
Mengompres dapat pula dilakukan dengan meletakkan anak di bak mandi yang sudah diisi air hangat. Lalu basuh badan, lengan, dan kaki anak dengan air hangat tersebut. Sebenarmya mengompres kurang efektif dibandingkan obat penurun demam. Bila ibu memakai metode kompres, hendaknya digabungkan dengan pemberian obat penurun demam, kecuali anak alergi terhadap obat tersebut.<br />
<br />
Ingat! Jangan mengompres dengan alkohol karena uap alkohol dapat terserap ke kulit atau paru-paru anak. Membedong anak di bawah umur 3 bulan dengan banyak pakaian atau selimut dapat sedikit menaikkan suhu tubuh. Menurut penelitian, suhu rektal 38.5ºC atau lebih tidak dihubungkan dengan membedong dengan kain tebal tadi. Oleh karena itu, dianjurkan bila anak demam, cukup memakai baju atau selimut tipis saja sehingga aliran udara berjalan baik.<br />
<br />
Menaikkan Asupan Cairan Anak<br />
<br />
Demam pada anak dapat meningkatkan risiko terkena dehidrasi (kekurangan cairan). Tanda dehidrasi paling mudah adalah berkurangnya kencing dan air kencing berwarna lebih gelap daripada biasanya. Maka dari itu, orang tua sebaiknya mendorong anak untuk minum cairan dalam jumlah yang memadai. Anak dengan demam dapat merasa tidak lapar dan sebaiknya tidak memaksa anak untuk makan. Cairan seperti susu (ASI atau sapi atau formula) dan air harus tetap diberikan atau bahkan lebih sering. Anak yang lebih tua dapat diberikan sup atau buah-buahan yang banyak mengandung air. Bila anak tidak mampu atau tidak mau minum dalam beberapa jam, orang tua sebaiknya diperiksakan ke dokter.<br />
<br />
Istirahatkan Anak Saat Demam<br />
<br />
Demam menyebabkan anak lemah dan tidak nyaman. Orang tua sebaiknya mendorong anaknya untuk cukup istirahat. Sebaiknya tidak memaksa anak untuk tidur atau istirahat atau tidur bila anak sudah merasa baikan dan anak dapat kembali ke sekolah atau aktivitas lainnya ketika suhu sudah normal dalam 24 jam.<br />
<br />
Selama anak demam, orang tua hendaknya tetap memperhatikan gejala-gejala lain yang muncul. Tanyakan pada anak, adakah keluhan lain yang dirasakan, semisal: pusing, sakit kepala, nyeri saat kencing, kesulitan bernafas, dan lain-lain. Karena demam bisa jadi merupakan tanda bahwa ada gangguan pada kesehatan anak atau gejala dari penyakit tertentu. Oleh karena itu, para orang tua hendaknya bijaksana dalam menghadapinya. Orang tua hendaknya tahu kapan anak dengan demam dapat dirawat sendiri di rumah atau diperiksakan ke tempat pelayanan kesehatan.nonohttp://www.blogger.com/profile/09775243038661833159noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1390110169033730931.post-53808107973600167622011-02-27T17:51:00.000-08:002011-02-27T17:51:05.746-08:00DAFTAR OBAT<div align="center" class="style2"> <br />
</div><table border="1" cellpadding="1" cellspacing="1"><col width="36"></col> <col width="214"></col> <col width="698"></col> <col width="108"></col> <tbody>
<tr height="20"> <td align="center" bgcolor="#ffffff" height="20" valign="middle"><div align="center" class="style7">NO</div></td> <td align="center" bgcolor="#ffffff" valign="middle"><div align="center" class="style7">PRODUK</div></td> <td align="center" bgcolor="#ffffff" valign="middle"><div align="center" class="style7">KOMPOSISI</div></td> <td align="center" bgcolor="#ffffff" valign="middle"><div align="center" class="style7">HET Rp</div></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" bgcolor="#666666" colspan="4" height="20" valign="top"><div align="center" class="style8">ANALGESIC & ANTIPIRETIC & NASAL DECONGESTAN ANTIHISTAMIN</div></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">1</span></div></td> <td><span class="style11">ANATON SYRUP</span></td> <td><span class="style11">acetamiopen.dextromethorpan Hbr.CTM.GG.amonium chloride.phenylpropanolaminHCL</span></td> <td align="right"><span class="style11">3.750</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">2</span></div></td> <td><span class="style11">BRONCHITIN SYRUP</span></td> <td><span class="style11">efedrin HCL.GG.paracetamol.CTM.</span></td> <td align="right"><span class="style11">3.950</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">3</span></div></td> <td><span class="style11">BUFAGAN EXPECTORAN SYRUP</span></td> <td><span class="style11">promethazine Hcl.efedrin Hcl.amonium chlorid.natrii citras.menthol.alkohol syp mocca ad</span></td> <td align="right"><span class="style11">4.050</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">4</span></div></td> <td><span class="style11">BABY COUGH SYRUP UNI</span></td> <td><span class="style11">paracetamol.GG.chlorpeniramini maleat.oleum anise</span></td> <td align="right"><span class="style11">3.100</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">5</span></div></td> <td><span class="style11">CALORTUSIN SYRUP</span></td> <td><span class="style11">paracetamol.dextromehorpan Hbr.penylpropanolamin.chlorpheniramini maleat</span></td> <td align="right"><span class="style11">3.750</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">6</span></div></td> <td><span class="style11">COLDREXIN SYRUP</span></td> <td><span class="style11">acetaminopen.phenylephrini HCL.CTM.kalii sulfoguaiacolas.</span></td> <td align="right"><span class="style11">4.800</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">7</span></div></td> <td><span class="style11">COLFIN SYRUP</span></td> <td><span class="style11">acetamiopen.dextromethorpan Hbr.CTM.GG.amonium chloride.phenylpropanolaminHCL</span></td> <td align="right"><span class="style11">4.200</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">8</span></div></td> <td><span class="style11">CITOCETIN SYRUP</span></td> <td><span class="style11">paracetaol.pseoudoephedrine Hcl.CTM.GG</span></td> <td align="right"><span class="style11">4.850</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">9</span></div></td> <td><span class="style11">DEMACOLIN TABLET</span></td> <td><span class="style11">paracetaol.phenylpropanolamin HCL.C T M</span></td> <td align="right"><span class="style11">29.150</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">10</span></div></td> <td><span class="style11">DEMACOLIN SYRUP</span></td> <td><span class="style11">paracetaol.phenylpropanolamin HCL.C T M</span></td> <td align="right"><span class="style11">8.250</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">11</span></div></td> <td><span class="style11">EKACETOL SYRUP</span></td> <td><span class="style11">paracetamol</span></td> <td align="right"><span class="style11">2.200</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">12</span></div></td> <td><span class="style11">ETAFLUSIN KAPLET</span></td> <td><span class="style11">paracetamol. Gliseril guaiakolat.CTM.efedrin HCL</span></td> <td align="right"><span class="style11">21.850</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">13</span></div></td> <td><span class="style11">ETAFLUSIN SYRUP</span></td> <td><span class="style11">paracetamol. Gliseril guaiakolat.CTM.efedrin HCL. Natrium sitrat</span></td> <td align="right"><span class="style11">2.900</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">14</span></div></td> <td><span class="style11">FASIDOL SYRUP</span></td> <td><span class="style11">paracetamol</span></td> <td align="right"><span class="style11">3.450</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">15</span></div></td> <td><span class="style11">FLUMIN KAPLET</span></td> <td><span class="style11">paracetaol.phenylpropanolamin HCL.C T M</span></td> <td align="right"><span class="style11">23.400</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">16</span></div></td> <td><span class="style11">FLUMIN PLUS SYRUP</span></td> <td><span class="style11">paracetamol.fenilpropanolamin.dekslorfeniramini maleat.GG.dextrometorfan Hbr</span></td> <td align="right"><span class="style11">5.050</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">17</span></div></td> <td><span class="style11">FLUTAMOL KAPLET</span></td> <td><span class="style11">paracetaol.phenylpropanolamin.CTM.Gliseril guaiakaolat</span></td> <td align="right"><span class="style11">23.750</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">18</span></div></td> <td><span class="style11">FLUTAMOL SYRUP</span></td> <td><span class="style11">paracetaol.phenylpropanolamin.CTM.Gliseril guaiakaolat</span></td> <td align="right"><span class="style11">3.850</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">19</span></div></td> <td><span class="style11">GRAFADON 500 MG KAPLET</span></td> <td><span class="style11">Paracetamol</span></td> <td align="right"><span class="style11">11.100</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">20</span></div></td> <td><span class="style11">ITRAMOL SYRUP</span></td> <td><span class="style11">paracetamol</span></td> <td align="right"><span class="style11">2.400</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">21</span></div></td> <td><span class="style11">MIRASIC SYRUP</span></td> <td><span class="style11">paracetamol</span></td> <td align="right"><span class="style11">3.300</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">22</span></div></td> <td><span class="style11">MEZINEX SYRUP</span></td> <td><span class="style11">guaifenesin.ipecac extract.promethazine Hcl</span></td> <td align="right"><span class="style11">3.250</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">23</span></div></td> <td><span class="style11">NEONADRYL SYRUP</span></td> <td><span class="style11">difenhidramin Hcl.GG.amonium klorida. Etanol</span></td> <td align="right"><span class="style11">3.850</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">24</span></div></td> <td><span class="style11">PARACO 500 MG TABLET</span></td> <td><span class="style11">paracetamol</span></td> <td align="right"><span class="style11">38.450</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">25</span></div></td> <td><span class="style11">PARAFLU KAPLET</span></td> <td><span class="style11">paracetaol.phenylpropanolamin.CTM.Gliseril guaiakaolat</span></td> <td align="right"><span class="style11">19.600</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">26</span></div></td> <td><span class="style11">PARAFLU SYRUP</span></td> <td><span class="style11">paracetaol.phenylpropanolamin.CTM.Gliseril guaiakaolat</span></td> <td align="right"><span class="style11">3.550</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">27</span></div></td> <td><span class="style11">PIM TRA KOL SYRUP</span></td> <td><span class="style11">paracetamol.GG.efedrin HCL.CTM +multivitamin</span></td> <td align="right"><span class="style11">6.900</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">28</span></div></td> <td><span class="style11">LANAMOL 500 MG KAPLET</span></td> <td><span class="style11">paracetamol</span></td> <td align="right"><span class="style11">9.500</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">29</span></div></td> <td><span class="style11">RAMADRYL EXPECTORAN SYRUP</span></td> <td><span class="style11">amonium klorida.natrium sitrat. Difenhidramin Hcl.menthol</span></td> <td align="right"><span class="style11">2.950</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">30</span></div></td> <td><span class="style11">RAMADRYL ANTITUSIV SYRUP</span></td> <td><span class="style11">amonium klorida.sodium citrate.dextromethorpan Hbr.phenylpropanolamin.dipenhidramin</span></td> <td align="right"><span class="style11">3.150</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">31</span></div></td> <td><span class="style11">WINAPEN SYRUP</span></td> <td><span class="style11">difenhidramin Hcl.GG.amonium klorida</span></td> <td align="right"><span class="style11">2.950</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">32</span></div></td> <td><span class="style11">ZENIREX EXPECTORAN SYRUP</span></td> <td><span class="style11">guaifenesin.ipecac extract.promethazine Hcl</span></td> <td align="right"><span class="style11">4.550</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">33</span></div></td> <td><span class="style11">ASAM MEFENAMAT 500 MG GNRK</span></td> <td><span class="style11">asam mefenamat 500 mg</span></td> <td align="right"><span class="style11">21.600</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">34</span></div></td> <td><span class="style11">FENAMIN 500 MG KAPLET</span></td> <td><span class="style11">asam mefenamat 500 mg</span></td> <td align="right"><span class="style11">25.200</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">35</span></div></td> <td><span class="style11">TIFESTAN FORTE 500 MG KAPLET</span></td> <td><span class="style11">asam mefenamat 500 mg</span></td> <td align="right"><span class="style11">21.000</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">36</span></div></td> <td><span class="style11">OMESTAN 500MG KAPLET</span></td> <td><span class="style11">asam mefenamat 500 mg</span></td> <td align="right"><span class="style11">17.550</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" colspan="4" height="20" valign="middle"><br />
</td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" bgcolor="#666666" colspan="4" height="20" valign="middle"><span class="style8">ANTASIDA NON- SISTEMIK UNTUK LAMBUNG</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">1</span></div></td> <td><span class="style11">BERLOSID TABLET</span></td> <td><span class="style11">aluminium hydroxide.magnesium hydroxide.dimethicon</span></td> <td align="right"><span class="style11">16.800</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">2</span></div></td> <td><span class="style11">DEXANTA TABLET</span></td> <td><span class="style11">aluminium hydroxide.magnesium hydroxide.dimethicon</span></td> <td align="right"><span class="style11">21.150</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">3</span></div></td> <td><span class="style11">DECAMAG TABLET</span></td> <td><span class="style11">aluminium hydroxide.magnesium hydroxide.dimethicon</span></td> <td align="right"><span class="style11">25.200</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">4</span></div></td> <td><span class="style11">GASTRUCID TABLET</span></td> <td><span class="style11">aluminium hydroxide.magnesium hydroxide.dimethicon</span></td> <td align="right"><span class="style11">20.400</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">5</span></div></td> <td><span class="style11">GASTRUCID SYRUP</span></td> <td><span class="style11">aluminium hydroxide.magnesium hydroxide.dimethicon</span></td> <td align="right"><span class="style11">3.250</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" colspan="4" height="20" valign="middle"><br />
</td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" bgcolor="#666666" colspan="4" height="20" valign="middle"><span class="style8">MULTIVITAMIN & MINERAL</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">1</span></div></td> <td><span class="style11">CAVIPLEX KAPLET</span></td> <td><span class="style11">multivitamin & mineral</span></td> <td align="right"><span class="style11">33.650</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">2</span></div></td> <td><span class="style11">NEURODEX TABLET</span></td> <td><span class="style11">vitamin B1 mononitrat.vitamin B6 Hcl.vitamin B12</span></td> <td align="right"><span class="style11">54.700</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">3</span></div></td> <td><span class="style11">PROVIT SYRUP</span></td> <td><span class="style11">multivitamin & mineral</span></td> <td align="right"><span class="style11">5.050</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">4</span></div></td> <td><span class="style11">RECOVIT SYRUP</span></td> <td><span class="style11">multivitamin & mineral</span></td> <td align="right"><span class="style11">6.050</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" colspan="4" height="20" valign="middle"><br />
</td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" bgcolor="#666666" colspan="4" height="20" valign="middle"><span class="style8">ANTISEPTIK & DISINFEKTAN</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">1</span></div></td> <td><span class="style11">ALKOHOL 70% 100 ML</span></td> <td><span class="style11">alkohol…..70%</span></td> <td align="right"><span class="style11">4.850</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">2</span></div></td> <td><span class="style11">ALKOHOL 70% 300ML</span></td> <td><span class="style11">alkohol…..70%</span></td> <td align="right"><span class="style11">14.150</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">3</span></div></td> <td><span class="style11">ALKOHOL 95% 100 ML</span></td> <td><span class="style11">alkohol….95%</span></td> <td align="right"><span class="style11">4.800</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">4</span></div></td> <td><span class="style11">ALKOHOL 95% 300 ML</span></td> <td><span class="style11">alkohol….95%</span></td> <td align="right"><span class="style11">11.400</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">5</span></div></td> <td><span class="style11">ALKOHOL 95% 1 LITER</span></td> <td><span class="style11">alkohol….95%</span></td> <td align="right"><span class="style11">39.600</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">6</span></div></td> <td><span class="style11">RIVANOL 100ML</span></td> <td><span class="style11">aethacridini lactas 0,1%</span></td> <td align="right"><span class="style11">2.800</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">7</span></div></td> <td><span class="style11">RIVANOL 300ML</span></td> <td><span class="style11">aethacridini lactas 0,1%</span></td> <td align="right"><span class="style11">4.600</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" colspan="4" height="20" valign="middle"><br />
</td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" bgcolor="#666666" colspan="4" height="20" valign="middle"><span class="style8">ANTIBIOTIK</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">1</span></div></td> <td><span class="style11">AMPICILIN 500MG KAP GENEREK</span></td> <td><span class="style11">ampicillin 500 mg</span></td> <td align="right"><span class="style11">56.550</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">2</span></div></td> <td><span class="style11">AMOXICILIN 500MG KAP GENEREK</span></td> <td><span class="style11">amoxicilin 500 mg</span></td> <td align="right"><span class="style11">44.400</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">3</span></div></td> <td><span class="style11">AKTORALIN DS</span></td> <td><span class="style11">ampicillin 500 mg</span></td> <td align="right"><span class="style11">4.450</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">4</span></div></td> <td><span class="style11">DECATRIM SYRUP</span></td> <td><span class="style11">trimetropim.sulfamethoxazole</span></td> <td align="right"><span class="style11">5.300</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">5</span></div></td> <td><span class="style11">DIONICOL 500 MG KAPLET</span></td> <td><span class="style11">thiamphenicol 500 mg</span></td> <td align="right"><span class="style11">60.100</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">6</span></div></td> <td><span class="style11">LOSTACEF 125 MG SYRUP</span></td> <td><span class="style11">cefadroxil 125 mg</span></td> <td align="right"><span class="style11">7.900</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">7</span></div></td> <td><span class="style11">MEDIMOX 500 MG KAP</span></td> <td><span class="style11">amoxicilin 500 mg</span></td> <td align="right"><span class="style11">48.550</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">8</span></div></td> <td><span class="style11">PENCIL 500 MG KAP</span></td> <td><span class="style11">ampicillin 500 mg</span></td> <td align="right"><span class="style11">67.450</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">9</span></div></td> <td><span class="style11">PENCIL DS</span></td> <td><span class="style11">ampicillin 500 mg</span></td> <td align="right"><span class="style11">5.400</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">10</span></div></td> <td><span class="style11">PRIMAVON TABLET</span></td> <td><span class="style11">trimetropim 80 mg.sulfametoksazol 400 mg</span></td> <td align="right"><span class="style11">16.800</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">11</span></div></td> <td><span class="style11">PRIMAVON FORTE KAPLET</span></td> <td><span class="style11">trimetropim 160 mg.sulfametoksazol 800 mg</span></td> <td align="right"><span class="style11">34.200</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">12</span></div></td> <td><span class="style11">RAMATETRA 500 MG CAPSUL</span></td> <td><span class="style11">tetracyclin 500 mg</span></td> <td align="right"><span class="style11">27.050</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">13</span></div></td> <td><span class="style11">SUPRABIOTIC 500 MG CAPSUL</span></td> <td><span class="style11">tetracyclin 500 mg</span></td> <td align="right"><span class="style11">43.950</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">14</span></div></td> <td><span class="style11">URFANICOL 500 MG CAPSUL</span></td> <td><span class="style11">thiamphenicol 500 mg</span></td> <td align="right"><span class="style11">103.200</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">15</span></div></td> <td><span class="style11">METROLET 500 MG KAPLET</span></td> <td><span class="style11">metronidazole 500 mg</span></td> <td align="right"><span class="style11">47.500</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">16</span></div></td> <td><span class="style11">YUSIMOX DS</span></td> <td><span class="style11">amoxicilin 500 mg</span></td> <td align="right"><span class="style11">3.950</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">17</span></div></td> <td><span class="style11">ZEMOXYL 500 MG KAP</span></td> <td><span class="style11">amoxicilin 500 mg</span></td> <td align="right"><span class="style11">58.200</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">18</span></div></td> <td><span class="style11">ZEMOXYL DS</span></td> <td><span class="style11">amoxicilin 500 mg</span></td> <td align="right"><span class="style11">5.050</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">19</span></div></td> <td><span class="style11">ZENICHLOR SYRUP</span></td> <td><span class="style11">chloramphenicol</span></td> <td align="right"><span class="style11">7.050</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" colspan="4" height="20" valign="middle"><br />
</td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" bgcolor="#666666" colspan="4" height="20" valign="middle"><span class="style8">ANALGETIKA NON- STEROID & ANTI- PERADANGAN</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">1</span></div></td> <td><span class="style11">DICLOFLAM 50 MG TABLET</span></td> <td><span class="style11">diclofenac sodium 50mg</span></td> <td align="right"><span class="style11">23.250</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">2</span></div></td> <td><span class="style11">IRGAVAN 200 MG TABLET</span></td> <td><span class="style11">fenilbutazon 200 mg</span></td> <td align="right"><span class="style11">57.600</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">3</span></div></td> <td><span class="style11">RENADINAC 50 MG TABLET</span></td> <td><span class="style11">diclofenac sodium 50mg</span></td> <td align="right"><span class="style11">14.400</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">4</span></div></td> <td><span class="style11">WIROS 20 MG CAPSUL</span></td> <td><span class="style11">piroxicam 20 mg</span></td> <td align="right"><span class="style11">24.450</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">5</span></div></td> <td><span class="style11">VOLTADEX 50 MG TABLET</span></td> <td><span class="style11">diclofenac sodium 50mg</span></td> <td align="right"><span class="style11">16.700</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" colspan="4" height="20" valign="middle"><br />
</td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" bgcolor="#666666" colspan="4" height="20" valign="middle"><span class="style8">ANTIHISTAMIN & KORTIKOSTEROID</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">1</span></div></td> <td><span class="style11">ALLERON TABLET</span></td> <td><span class="style11">chlorpheniramini maleat 4 mg</span></td> <td align="right"><span class="style11">14.750</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">2</span></div></td> <td><span class="style11">BUFACARYL TABLET</span></td> <td><span class="style11">dexamethasone 0,mg.dekschlorfeniramini maleat 2 mg</span></td> <td align="right"><span class="style11">15.850</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">3</span></div></td> <td><span class="style11">CELLACORT 0,5 MG TABLET</span></td> <td><span class="style11">dexamethasone 0,5 mg</span></td> <td align="right"><span class="style11">20.200</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">4</span></div></td> <td><span class="style11">CARBIDU 0,5 MG TABLET</span></td> <td><span class="style11">dexamethasone 0,5 mg</span></td> <td align="right"><span class="style11">21.400</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">5</span></div></td> <td><span class="style11">DEXICORTA 0,5 MG TABLET</span></td> <td><span class="style11">dexamethasone 0,5 mg</span></td> <td align="right"><span class="style11">13.400</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">6</span></div></td> <td><span class="style11">DEXTAF TABLET</span></td> <td><span class="style11">dexamethasone 0,mg.dekschlorfeniramini maleat 2 mg</span></td> <td align="right"><span class="style11">13.800</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">7</span></div></td> <td><span class="style11">GRATHASON 0,5 MG TABLET</span></td> <td><span class="style11">dexamethasone 0,5 mg</span></td> <td align="right"><span class="style11">19.550</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">8</span></div></td> <td><span class="style11">GRAFACHLOR TABLET</span></td> <td><span class="style11">dexamethasone 0,mg.dekschlorfeniramini maleat 2 mg</span></td> <td align="right"><span class="style11">11.150</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">9</span></div></td> <td><span class="style11">KALMETHASON 0,5 MG TABLET</span></td> <td><span class="style11">dexamethasone 0,5 mg</span></td> <td align="right"><span class="style11">18.150</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">10</span></div></td> <td><span class="style11">LANADEXON 0,5 MG TABLET</span></td> <td><span class="style11">dexamethasone 0,5 mg</span></td> <td align="right"><span class="style11">9.750</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">11</span></div></td> <td><span class="style11">LEXAHIST TABLET</span></td> <td><span class="style11">cyproheptadine Hcl 4 mg</span></td> <td align="right"><span class="style11">32.400</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">12</span></div></td> <td><span class="style11">MOLACORT 0,5 MG TABLET</span></td> <td><span class="style11">dexamethasone 0,5 mg</span></td> <td align="right"><span class="style11">15.550</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">13</span></div></td> <td><span class="style11">MOLACORT 0,75 MG TABLET</span></td> <td><span class="style11">dexamethasone 0,75 mg</span></td> <td align="right"><span class="style11">18.150</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">14</span></div></td> <td><span class="style11">POLOFAR PLUS TABLET</span></td> <td><span class="style11">dexamethasone 0,mg.dekschlorfeniramini maleat 2 mg</span></td> <td align="right"><span class="style11">17.200</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">15</span></div></td> <td><span class="style11">SOLDEXTAM TABLET</span></td> <td><span class="style11">dexamethasone 0,mg.dekschlorfeniramini maleat 2 mg</span></td> <td align="right"><span class="style11">35.400</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" colspan="4" height="20" valign="middle"><br />
</td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" bgcolor="#666666" colspan="4" height="20" valign="middle"><span class="style8">OBAT TOPIKAL UNTUK KULIT</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">1</span></div></td> <td><span class="style11">BUFACORT 10 G CREAM</span></td> <td><span class="style11">hidrocortisone acetate 10 mg</span></td> <td align="right"><span class="style11">5.750</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">2</span></div></td> <td><span class="style11">BUFACORT N 5 G CREAM</span></td> <td><span class="style11"> neomycin sulphate 0,5% .hidrocortisone acetate 1%</span></td> <td align="right"><span class="style11">4.550</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">3</span></div></td> <td><span class="style11">BUFACETIN 15 G CREAM</span></td> <td><span class="style11">chloramphenicol 2%</span></td> <td align="right"><span class="style11">4.550</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">4</span></div></td> <td><span class="style11">DEXIGEN 5 G CREAM</span></td> <td><span class="style11">desoximetasone 0,25%</span></td> <td align="right"><span class="style11">6.400</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">5</span></div></td> <td><span class="style11">GENALTEN 5 G CREAM</span></td> <td><span class="style11">gentamicyn 0,1%</span></td> <td align="right"><span class="style11">2.400</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">6</span></div></td> <td><span class="style11">KLORFERSON 10 G KRIM</span></td> <td><span class="style11">kloramfenicol basa 20 mg.prednisolon 2,5 mg</span></td> <td align="right"><span class="style11">5.800</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">7</span></div></td> <td><span class="style11">MOLASON 5 G CREAM</span></td> <td><span class="style11">betamethasone valerat setara dengan betamethasone………1 mg</span></td> <td align="right"><span class="style11">4.750</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">8</span></div></td> <td><span class="style11">NEW ASTAR 15 G ZALF</span></td> <td><span class="style11">coal tar preparation 5%.undecylenic acid 3%.sulfur 3%.diphenydramin Hcl 2%.chloroxylenol0,1%.zink oxide 5%</span></td> <td align="right"><span class="style11">5.900</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">9</span></div></td> <td><span class="style11">PRODERMIS 5 G CREAM</span></td> <td><span class="style11">flucinolone acetonide 0,025%.neomycin sulfate 0,1%</span></td> <td align="right"><span class="style11">3.800</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" colspan="4" height="20" valign="middle"><br />
</td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" bgcolor="#666666" colspan="4" height="20" valign="middle"><span class="style8">INJEKSI</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">1</span></div></td> <td><span class="style11">DURADRYL INJEKSI </span></td> <td><span class="style11">diphenhydramine-Hcl 10 mg/ml</span></td> <td align="right"><span class="style11">97.050</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">2</span></div></td> <td><span class="style11">DEPO GESTON INJEKSI</span></td> <td><span class="style11">medroxyprogesterone acetate</span></td> <td align="right"><span class="style11">133.950</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">3</span></div></td> <td><span class="style11">KANAMICYN 1 G INJEKSI</span></td> <td><span class="style11">kanamicyn 1 gr</span></td> <td align="right"><span class="style11">107.550</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">4</span></div></td> <td><span class="style11">NEUROBORAN INJEKSI</span></td> <td><span class="style11">vit.B1 + vit.B6 +vit B12</span></td> <td align="right"><span class="style11">79.200</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">5</span></div></td> <td><span class="style11">NEUROTROPIC INJEKSI</span></td> <td><span class="style11">vit.B1 + vit.B6 +vit B13</span></td> <td align="right"><span class="style11">26.400</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">6</span></div></td> <td><span class="style11">NEUROBION 5000 INJEKSI</span></td> <td><span class="style11">thiamine Hcl + pyridoxol Hcl + cyanocobalamin</span></td> <td align="right"><span class="style11">119.200</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">7</span></div></td> <td><span class="style11">XYLOMIDON INJEKSI</span></td> <td><span class="style11">antalgin 250mg.pyramidon 50 mg.lidocain 15mg.solvens ad 1ml</span></td> <td align="right"><span class="style11">155.100</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" colspan="4" height="20" valign="middle"><br />
</td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" bgcolor="#666666" colspan="4" height="20" valign="middle"><span class="style8">LAIN-LAIN</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">1</span></div></td> <td><span class="style11">ASMACEL 2 MG TABLET</span></td> <td><span class="style11">salbutamol 2 mg</span></td> <td align="right"><span class="style11">17.400</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">2</span></div></td> <td><span class="style11">ASMACEL 4MG TABLET</span></td> <td><span class="style11">salbutamol 4 mg</span></td> <td align="right"><span class="style11">30.800</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">3</span></div></td> <td><span class="style11">BEDAK SALICYL </span></td> <td> </td> <td align="right"><span class="style11">3.150</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">4</span></div></td> <td><span class="style11">BEDAK SALICYL MENTHOL</span></td> <td> </td> <td align="right"><span class="style11">4.350</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">5</span></div></td> <td><span class="style11">CAPTENSIN 12,5 MG TABLET</span></td> <td><span class="style11">captopril 12,5 mg</span></td> <td align="right"><span class="style11">22.450</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">6</span></div></td> <td><span class="style11">CAPTENSIN 25 MG TABLET</span></td> <td><span class="style11">captopril 25 mg</span></td> <td align="right"><span class="style11">37.650</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">7</span></div></td> <td><span class="style11">CELLAPECT 15 MG SYRUP</span></td> <td><span class="style11">ambroxol 15 mg</span></td> <td align="right"><span class="style11">14.650</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">8</span></div></td> <td><span class="style11">ERLAMICETIN EAR DROP</span></td> <td><span class="style11">chloramphenicol</span></td> <td align="right"><span class="style11">2.900</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">9</span></div></td> <td><span class="style11">ERLAMICETIN EYE DROP</span></td> <td><span class="style11">chloramphenicol</span></td> <td align="right"><span class="style11">3.850</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">10</span></div></td> <td><span class="style11">HUFAXOL 15 MG SYRUP</span></td> <td><span class="style11">ambroxol 15 mg</span></td> <td align="right"><span class="style11">3.650</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">11</span></div></td> <td><span class="style11">NEUROTROPIC PLUS KAPLET</span></td> <td><span class="style11">methampyrone.thiamine Hcl.pyridoxine Hcl.cyanocobalamin</span></td> <td align="right"><span class="style11">51.450</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">12</span></div></td> <td><span class="style11">NEROVIRON V KAPLET</span></td> <td><span class="style11">methampyrone.thiamine Hcl.pyridoxine Hcl.cyanocobalamin</span></td> <td align="right"><span class="style11">47.400</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">13</span></div></td> <td><span class="style11">NEW GUANISTREP SYRUP</span></td> <td><span class="style11">kaolin .pectin</span></td> <td align="right"><span class="style11">4.800</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">14</span></div></td> <td><span class="style11">ONE MED TEST KEHAMILAN</span></td> <td> </td> <td align="right"><span class="style11">69.000</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">15</span></div></td> <td><span class="style11">OMEROXOL 15 MG SYRUP</span></td> <td><span class="style11">ambroxol 15 mg</span></td> <td align="right"><span class="style11">3.350</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">16</span></div></td> <td><span class="style11">SPASMINAL TABLET</span></td> <td><span class="style11">methampyrone.papaverin Hcl.belladonna extract</span></td> <td align="right"><span class="style11">38.400</span></td> </tr>
<tr height="20"> <td align="center" height="20" valign="middle"><div align="center"><span class="style11">17</span></div></td> <td><span class="style11">TEOSAL TABLET</span></td> <td><span class="style11">salbutamol.theophyllin</span></td> <td align="right"><span class="style11">17.150</span></td></tr>
</tbody></table>nonohttp://www.blogger.com/profile/09775243038661833159noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1390110169033730931.post-84337860189074017542011-02-27T17:36:00.000-08:002011-02-27T17:36:28.238-08:00Dipenhidramin<h2 class="contentheading clearfix"> </h2><div class="article-tools clearfix"> <div class="article-meta"> </div><div class="buttonheading"> <span> </span><span> </span> </div></div><table border="0"><tbody>
<tr> <td align="left" colspan="2"><strong>Deskripsi</strong></td> </tr>
<tr> <td align="left" colspan="3"> <table border="0"><tbody>
<tr> <td align="left" valign="top" width="140">- Nama & Struktur Kimia</td> <td align="center" valign="left">:</td> <td align="left" valign="top">Diphenhydramine Hydrochloride. C19H21NO.HCl</td> </tr>
<tr> <td align="left" valign="top">- Sifat Fisikokimia</td> <td align="center" valign="left">:</td> <td align="left" valign="top">Difenhidramin berbentuk mikrokristalin berwarna putih yang tidak berbau. Adanya cahaya akan mengubah warna menjadi kecoklatan, mudah larut dalam air, dalam etanol dan dalam kloroform; agak sukar larut dalam aseton; sangat sukar larut dalam benzena dan dalam eter.</td> </tr>
<tr> <td align="left" valign="top">- Keterangan</td> <td align="center" valign="left">:</td> <td align="left" valign="top">Difenhidramin merupakan antihistamin turunan etanolamin.</td> </tr>
</tbody> </table></td> </tr>
<tr> <td colspan="3" height="5"><br />
</td> </tr>
<tr> <td align="left" colspan="3"><strong>Golongan/Kelas Terapi</strong></td> </tr>
<tr> <td align="left" colspan="3" valign="top">Antialergi</td> </tr>
<tr> <td height="5"><br />
</td> </tr>
<tr> <td align="left" colspan="5"><strong>Nama Dagang</strong></td> </tr>
<tr> <td align="left" colspan="3" valign="top"> <table border="0"><tbody>
<tr> <td align="left">- Benadryl Capsule</td> <td align="left">- Otede</td> <td align="left">- Recodryl</td> <td align="left">- Sidiadryl</td> </tr>
<tr> <td align="left">- Arcodryl</td> </tr>
</tbody> </table></td> </tr>
<tr> <td height="5"><br />
</td> </tr>
<tr> <td align="left" colspan="3" valign="top"><strong>Indikasi</strong> Pencegahan dan pengobatan rinitis alergi, selesma, pruritus, urtikaria atau reaksi alergi<br />
<strong>Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian</strong><br />
Dosis oral :<br />
Dewasa dan remaja : 25-50 mg 3-4 kali sehari, dengan interval 4-6 jam, bila perlu. Dosis maksimal 300 mg/hr.<br />
Usia lanjut (usila) : Mulai dengan dosis dewasa serendah mungkin. Usia lanjut lebih sensitif terhadap efek antikolinergik.<br />
Anak-anak > 9.1 kg : 12.5-25 mg 3-4 kali per hari, dengan interval 4-6 jam. Sebagai alternatif, berikan 5 mg/kg/hr, terbagi dalam 3-4 dosis. Dosis maksimal 300 mg/hr.<br />
Anak-anak<= 9.1 kg : 6.25-12.5 mg 3-4 kali per hari, dengan interval 4-6 jam. Alternatif lain, berikan 5 mg/kg/hr, terbagi dalam 3-4 dosis. Dosis maksimal 300 mg/hr.<br />
Intravena atau intramuscular:<br />
Dewasa dan remaja : 10-50 mg IM atau IV setiap 4-6 jam, bila perlu. Dosis tunggal 100 mg dapat diberikan bila perlu. Dosis maksimal 400 mg/hr.<br />
Usila : Mulai dengan dosis dewasa terkecil. Usila lebih sensitif terhadap efek antikolinergik.<br />
Anak-anak : 5 mg/kg/hr IM atau IV, terbagi dalam 3-4 dosis.<br />
Untuk pengobatan rinitis alergi atau selesma :<br />
Dosis oral :<br />
Dewasa dan remaja : 25-50 mg tiap 4-6 jam, maksimal 300 mg sehari.<br />
Usia lanjut : Mulai dengan dosis dewasa serendah mungkin .Usia lanjut lebih sensitif terhadap efek antikolinergik<br />
Anak-anak 6-12 tahun : 12.5-25 mg tiap 4-6 jam, maksimal 150 mg sehari.<br />
Anak-anak < 6 tahun dengan berat > 9.1 kg : 12.5-25 mg 3-4 kali per hari, dengan interval 4-6 jam. Alternatif lain, 5 mg/kg/hr, terbagi dalam 3-4 dosis. Dosis maksimal 150 mg/hr.<br />
Anak-anak < 6 tahun dengan berat <= 9.1 kg : 6.25-12.5 mg 3-4 kali per hari, dengan interval 4-6 jam. Alternatif lain, 5 mg/kg/hr, terbagi dalam 3-4 dosis. Dosis maksimal 150 mg/hr.<br />
<strong>Stabilitas Penyimpanan</strong><br />
Stabil dalam : dextran 6% dalam dextrose, dextran 6% dalam NS, D5LR, D51/4NS, D51/2NS, D5NS, D5W, D10W, emulsi lemak 10%, LR, 1/2NS, NS. Pemberian Y-site : Kompatibel : Asiklovir, aldesleukin, amifostine, amsacrine, aztreonam, ciprofloxacin, cisatracurium, cisplatin, cladribine, siklofosfamid, sitarabin, docetaxel, doxorubicin, doxorubicin liposome, etoposide phosphate, famotidine, filgrastim, fluconazole, fludarabine, gatifloxacin, gemcitabine, granisetron, heparin, hydrocortisone sodium succinate, idarubicin, linezolid, melphalan, meperidine, meropenem, methotrexate, ondansetron, paclitaxel, piperacillin/tazobactam, potassium chloride, propofol, remifentanil, sargramostim, sufentanil, tacrolimus, teniposide, thiotepa, vinorelbine, vitamin B complex dengan C. Incompatibel: Allopurinol, cefepime, foscarnet.<br />
Kompatibilitas dalam siring : Kompatibel : Atropine, butorphanol, chlorpromazine, cimetidine, diatrizoate meglumine, diatrizoate meglumine 34.3% and diatrizoate sodium 35%, diatrizoate sodium, diatrizoate sodium 75%, dimenhydrinate, droperidol, fentanyl, fluphenazine, glycopyrrolate, hydromorphone, hydroxyzine, iohexol, iopamidol, iothalamate meglumine, iothalamate meglumine 60%, iothalamate sodium 80%, meperidine, metoclopramide, midazolam, morphine, nalbuphine, pentazocine, perphenazine, prochlorperazine edisylate, promazine, promethazine, ranitidine, scopolamine, sufentanil.<br />
Inkompatibel : Diatrizoate meglumine 52% dan diatrizoate sodium 8%, diatrizoate sodium 60%, haloperidol, iodipamide meglumine, iodipamide meglumine 52%, ioxaglate meglumine 39.3% dan ioxaglate sodium 19.6%, pentobarbital, thiopental. Variabel, tergantung pada konsentrasinya, tidak ditemukan pengkristalan selama 20-24 jam pada suhu 24 derajad celcius dengan deksametason.<br />
Kompatibilitas pada pencampuran : Kompatibel : Amikacin, aminophylline, ascorbic acid injection, bleomycin, buprenorphine, colistimethate, erythromycin lactobionate, hydrocortisone sodium succinate, lidocaine, methyldopate, nafcillin, netilmicin, penicillin G potassium , penicillin G sodium, polymyxin B, vitamin B complex dengan C.<br />
Inkompatibel : Amobarbital, amphotericin B, dexamethasone sodium phosphate with lorazepam and metoclopramide, iodipamide meglumine, phenytoin, phenobarbital, thiopental.<br />
<strong>Kontraindikasi</strong><br />
Hipersensitif terhadap difenhidramin atau komponen lain dari formulasi; asthma akut karena aktivitas antikolinergik antagonis H1 dapat mengentalkan sekresi bronkial pada saluran pernapasan sehingga memperberat serangan asma akut; pada bayi baru lahir karena potensial menyebabkan kejang atau menstimulasi SSP paradoksikal.<br />
<strong>Efek Samping</strong><br />
Kardiovaskuler : Hipotensi, palpitasi, takikardia<br />
Sistem saraf pusat : Sedasi, mengantuk, pusing, gangguan koordinasi, sakit kepala, kelelahan, kejang paraksikal, insomnia, euforia, bingung.<br />
Dermatologi : Fotosensitif, kemerahan, angioedema, urtikaria.<br />
Gastrointestinal : Mual, muntah, diare, sakit perut, xerostomia, peningkatan nafsu makan, peningkatan berat badan, kekeringan mukosa, anoreksia.<br />
Genitourinari : Retensi urin, sering atau sebaliknya, susah buang air kecil.<br />
Hematologi : Anemia hemolitika, trombositopenia, agranulositosis.<br />
Mata : Penglihatan kabur.<br />
Pernapasan : sekret bronki mengental.<br />
<strong>Interaksi</strong><br />
<strong>- Dengan Obat Lain :</strong><br />
Penghambat CYP2D6 (sedang) :<br />
Obat Antikolinergik : Sindroma antikolinergik sentral dan/atau periferal dapat terjadi bila diminum bersama analgesik opioid, fenotiasin dan antipsikotik (terutama dengan aktivitas antikolinergik yang tinggi), antidepresan trisikllik, beberapa antiaritmia dan antihistamin.<br />
Atenolol : Obat dengan aktivitas antikolinergik tinggi dapat meningkatkan bioavailabilitas atenolol (dan mungkin beta bloker lain).<br />
Obat-obat Kolinergik : Obat dengan aktivitas antikolinergik tinggi dapat melawan efek terapi kolinergik, termasuk donepezil, rivastigmin dan takrin.<br />
Depresan SSP : Efek sedatif dapat bertambah dengan pemberian obat depresan SSP seperti : etanol, benzodiazepin, barbiturat, analgesik opioid, dan obat berefek sedatif lain.<br />
Substrat CYP2D6 : Difenhidramin dapat meningkatkan efek substrat CYP2D6, meliputi amfetamin, beta bloker tertentu, dekstrometorfan, fluoksetin, lidokain, mirtazapin, nefazodon, paroksetin, risperidon, ritonavir, tioridazin, antidepresan trisiklik, dan venlafaksin.<br />
Substrat prodrug CYP2D6 : Difenhidramin dapat menurunkan efek substrat prodrug CYP2D6 seperti codein dan tramadol.<br />
Digoksin : Obat dengan aktivitas antikolinergik tinggi dapat mengurangi motilitas lambung dan meningkatkan absorpsi digoksin melalui penundaan pengosongan lambung.<br />
Levodopa : Obat dengan aktivitas antikolinergik tinggi dapat meningkatkan motilitas lambung dan mengurangi absorpsi levodopa dengan cara penundaan pengosongan lambung.<br />
Neuroleptik : Obat dengan aktivitas antikolinergik tinggi melawan efek terapi neuroleptik.<br />
Etanol : Hindari etanol (dapat meningkatkan depresi SSP).<br />
<strong>- Dengan Makanan :</strong> Obat ini bisa diberikan tanpa terpengaruh oleh adanya makanan.<br />
<strong>Pengaruh</strong><br />
<strong>- Terhadap Kahamilan :</strong> Klasifikasi kehamilan kategori B. Biasanya digunakan difenhidramin parenteral untuk mengatasi reaksi alergi akut atau berat pada kehamilan. Penggunaan antagonis H1 secara rutin tidak direkomendasikan selama kehamilan. Difenhidramin hanya diberikan bila perlu, jangka pendek dan di bawah pengawasan dokter. Tidak direkomendasi penggunaan pada kehamilan trimester pertama kecuali jika secara medis bermanfaat. Metode non farmakologis lebih disarankan (istirahat, minum banyak cairan) untuk mengurangi gejala selesma atau alergi.<br />
<strong>- Terhadap Ibu Menyusui :</strong> Antagonis H1 tidak direkomendasikan selama menyusui karena dapat menginduksi stimulasi SSP paradoksikal pada bayi atau kejang pada bayi prematur. Juga dapat terjadi penghambatan laktasi. Perlu dipertimbangkan pemberian pengganti ASI apabila diperlukan terapi difenhidramin pada ibu menyusui.<br />
<strong>- Terhadap Hasil Laboratorium :</strong> -<br />
<strong>Parameter Monitoring</strong><br />
Pengurangan gejala<br />
<strong>Bentuk Sediaan</strong><br />
-<br />
<strong>Peringatan</strong><br />
Dapat menyebabkan sedasi, hati-hati menjalankan mesin atau mengendarai kendaraan. Efek sedatif bertambah dengan pemberian bersama. depresan SSP atau etanol. Gunakan hati-hati pada pasien glaukoma sudut tertutup, obstruksi pyloroduodenal (termasuk ulkus peptik stenotik), obstruksi saluran kemih, hipertiroidisme, peningkatan tekanan intraokular, dan penyakit kardiovaskular (termasuk hipertensi dan takikardia). Difenhidramin memiliki efek sedasi yang besar dan bersifat antikolinergik, sehingga tidak disarankan penggunaan jangka waktu lama pada usila. Dapat menyebabkan eksitasi paradoksal pada pediatri dan dapat menyebabkan halusinasi, koma dan kematian jika over dosis. Beberapa preparat mengandung natrium bisulfit; dan bentuk sirup mengandung alkohol.<br />
<strong>Kasus Temuan Dalam Keadaan Khusus</strong><br />
-<br />
<strong>Informasi Pasien</strong><br />
Minum obat sesuai anjuran, jangan minum melebihi dosis yang disarankan. Hindari penggunaan bersama dengan antidepresan, alkohol atau penenang tanpa sepengetahuan dokter. Anda mungkin akan mengalami pusing dan mengantuk (hati-hati berkendara atau menjalankan mesin) atau mulut kering, mual atau muntah.<br />
<strong>Mekanisme Aksi</strong><br />
Difenhidramin berkompetisi dengan histamin bebas untuk mengikat reseptor H1. Difenhidramin bersifat antagonis kompetitif terhadap efek histamin pada saluran gastrointestinal, uterus, pembuluh darah besar, dan otot bronkial. Penghambatan reseptor H1 juga menekan pembentukan edema, panas dan gatal yang disebabkan oleh histamin.<br />
<strong>Monitoring Penggunaan Obat</strong><br />
EKG, Tes Fungsi Liver<br />
<strong>Daftar Pustaka</strong><br />
Lexi-comp<br />
AHFS</td></tr>
</tbody></table>nonohttp://www.blogger.com/profile/09775243038661833159noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1390110169033730931.post-47462531942432530702011-02-19T21:05:00.001-08:002011-02-19T21:05:23.591-08:00DEMAM PADA ANAK<strong>APAKAH DEMAM ITU?</strong><br />
Tubuh kita memiliki hipotalamus anterior di otak yang bertugas mengatur agar suhu tubuh stabil (termostat) yaitu berkisar 37 +/- 1 derajat selsius. <br />
<div> <strong>Pengukuran Suhu <span id="more-146"></span></strong></div>Suhu di daerah dubur (temperatur rektal) paling mendekati suhu tubuh sebenarnya (core body temperature). Suhu di daerah mulut atau ketiak (aksila) sekitar 0,5 sampai 0,8 derajat lebih rendah dari suhu rektal, dengan catatan setelah pengukuran selama minimal 1 menit. Tidak dianjurkan mengukur (“menebak”) suhu tubuh berdasarkan perabaan tangan (tanpa mempergunakan termometer) <br />
<div> <h1>Fisiologi Demam (Bagaimana Demam Terjadi)</h1></div>Demam biasanya terjadi akibat tubuh terpapar infeksi mikroorganisme (virus, bakteri, parasit). Demam juga bisa disebabkan oleh faktor non infeksi seperti kompleks imun, atau inflamasi (peradangan) lainnya. Ketika virus atau bakteri masuk ke dalam tubuh, berbagai jenis sel darah putih atau leukosit melepaskan “zat penyebab demam (pirogen endogen)” yang selanjutnya memicu produksi prostaglandin E2 di hipotalamus anterior, yang kemudian meningkatkan nilai-ambang temperatur dan terjadilah demam. Selama demam, hipotalamus cermat mengendalikan kenaikan suhu sehingga suhu tubuh jarang sekali melebihi 41 derajat selsius. <br />
<div> <h1>DAMPAK DEMAM</h1><h2>Dampak Menguntungkan terhadap Fungsi Imunitas (Daya Tahan) Tubuh</h2></div>Beberapa bukti penelitian ‘in-vitro’ (tidak dilakukan langsung terhadap tubuh manusia) menunjukkan fungsi pertahanan tubuh manusia bekerja baik pada temperatur demam, dibandingkan suhu normal. IL-1 dan pirogen endogen lainnya akan “mengundang” lebih banyak leukosit dan meningkatkan aktivitas mereka dalam menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Demam juga memicu pertambahan jumlah leukosit serta meningkatkan produksi/fungsi interferon (zat yang membantu leukosit memerangi mikroorganisme). <br />
<div> <h2>Dampak Negatif</h2></div>Pertama, kemungkinan dehidrasi (kekurangan cairan tubuh). Ketika mengalami demam, terjadi peningkatan penguapan cairan tubuh sehingga anak bisa kekurangan cairan. <br />
Kedua, kekurangan oksigen. Saat demam, anak dengan penyakit paru-paru atau penyakit jantung-pembuluh darah bisa mengalami kekurangan oksigen sehingga penyakit paru-parau atau kelainan jantungnya infeksi saluran napas akut (Isakan semakin berat. <br />
Ketiga, demam di atas 42 derajat selsius bisa menyebabkan kerusakan neurologis (saraf), meskipun sangat jarang terjadi. Tidak ada bukti penelitian yang menunjukkan terjadinya kerusakan neurologis bila demam di bawah 42 derajat selsius. <br />
Terakhir, anak di bawah usia 5 tahun (balita), terutama pada umur di antara 6 bulan dan 3 tahun, berada dalam risiko kejang demam (febrile convulsions), khususnya pada temperatur rektal di atas 40 derajat selsius. Kejang demam biasanya hilang dengan sendirinya, dan tidak menyebabkan gangguan neurologis (kerusakan saraf). Lihat guideline kejang demam. <br />
Demam seringkali disertai dengan gejala lain seperti sakit kepala, nafsu makan menurun (anoreksia), lemas, dan nyeri otot. Sebagian besar di antaranya berhubungan dengan zat penyebab demam tadi. <br />
<div> <h1>Demam pada Infeksi Virus</h1></div>Demam pada bayi dan anak umumnya disebabkan oleh infeksi virus. Pada demam yang disertai sariawan, ruam cacar, atau ruam lainnya yang mudah dikenali, virus sebagai penyebab demam dapat segera disimpulkan tanpa membutuhkan pemeriksaan khusus. Demam ringan juga dapat ditemukan pada anak dengan batuk pilek (common colds), dengan rinovirus salah satu penyebab terseringnya. Penyebab lain demam pada anak adalah enteritis (peradangan saluran cerna) yang disebabkan terutama oleh rotavirus.<br />
<strong>Penyakit yang disebabkan virus adalah self-limiting disease (akan berakhir dan sembuh dengan sendirinya). </strong><br />
<div> <h1>Demam pada Infeksi Bakteri</h1></div>Di antara demam yang disebabkan oleh infeksi bakteri pada anak, salah satu yang paling sering ditemukan adalah infeksi saluran kemih (ISK). Umumnya tidak disertai dengan gejala lainnya. Risiko paling besar dimiliki bayi yang berusia di bawah 6 bulan. <br />
Infeksi bakteri yang lebih serius seperti pneumonia atau meningitis (infeksi selaput otak) juga dapat menimbulkan gejala demam. Namun demikian persentasenya tidaklah besar. Dari bayi > 3 bulan dan anak 1-3 tahun dengan demam > 39C, hanya 2% (1–3.6%) saja yang bakterinya sudah memasuki peredaran darah (bakteremia). <br />
Pada golongan usia ini, program imunisasi HiB berhasil menurunkan risiko meningitis bakterial secara sangat signifikan. S. pneumoniae (penyebab utama infeksi bakteri yang cukup serius) hanya ditemukan pada < 2 % populasi. Dan sebagian besar anak dalam golongan usia ini dapat mengatasi S. pneumoniae tanpa antibiotika. Hanya 10 %-nya yang berlanjut menjadi pneumonia yang lebih berat dan 3-6 % menjadi meningitis. <br />
Usia yang menuntut kewaspadaan tinggi orangtua dan dokter adalah usia di bawah 3 bulan. Bayi harus menjalani pemeriksaan yang lebih teliti karena 10 %-nya dapat mengalami infeksi bakteri yang serius, dan salah satunya adalah meningitis. Untuk memudahkan penilaian risiko tersebut, Rochester menetapkan beberapa poin untuk mengidentifikasi risiko rendah infeksi bakteri serius pada bayi yang demam. Kriteria Rochester ini adalah:<br />
<ul><li>Bayi tampak baik-baik saja</li>
<li>Bayi sebelumnya sehat :</li>
<li>Lahir cukup bulan (≥ 37 minggu kehamilan)</li>
<li>Tidak ada riwayat pengobatan untuk hiperbilirubinemia (kuning) tanpa sebab yang jelas</li>
<li>Tidak ada riwayat pengobatan dengan antibiotika</li>
<li>Tidak ada riwayat rawat inap</li>
<li>Tidak ada penyakit kronis atau penyakit lain yang mendasari demam</li>
<li>Dipulangkan dari tempat bersalin bersama / sebelum ibu</li>
<li>Tidak ada tanda infeksi kulit, jaringan lunak, tulang, sendi, atau telinga</li>
<li>Nilai laboratorium sebagai berikut :</li>
<li>Leukosit 5000 – 15000/µl</li>
<li>Hitung jenis neutrofil batang 1500/µl</li>
<li>≤10 leukosit/LPB di urin</li>
<li>≤ 5 eritrosit (sel darah merah)/LPB pada feses bayi dengan diare </li>
</ul>Walaupun diketahui bahwa sebagian besar penyebab demam adalah infeksi virus, namun data menunjukkan bahwa justru sebagian besar tenaga medis mendiagnosisnya sebagai infeksi bakteri. Dalam satu penelitian di Amerika Serikat, persentase ini mencapai 56 %. Dan pada penelitian yang sama masih ditemukan adanya pemberian antibiotik pada demam yang belum jelas diidentifikasi penyebabnya (virus atau bakteri). <br />
<div> <h1>Efek Obat Pereda Demam (Antipiretik)</h1></div>Sebuah penelitian melaporkan relawan dewasa yang secara sukarela diinfeksi virus Rhinovirus dan diterapi dengan aspirin dosis terapetik (dosis yang lazim digunakan dalam pengobatan), lebih cenderung menjadi sakit dibandingkan yang mendapatkan plasebo. Hasil serupa (meski tidak signifikan), dilaporkan dengan penggunaan aspirin dan parasetamol. Lebih lanjut, penggunaan kedua obat ini, ditambah ibuprofen, meningkatkan penyumbatan di hidung (obstruksi nasal) dan menekan respon antibodi Penelitian-penelitian lain belum menunjang temuan ini. <br />
Pada sebuah survei terhadap 147 anak dengan infeksi bakteri, tidak ada perbedaan lama rawat inap pada mereka yang diberi dua atau lebih obat antipiretik, dibandingkan yang menerima satu, atau sama sekali tidak diberi antipiretik. <br />
Sebuah penelitian randomized terhadap anak-anak demam yang diduga akibat virus, menunjukkan parasetamol tidak mengurangi lamanya demam dan tidak menghilangkan gejala-gejala yang terkait. Namun demikian, parasetamol membuat anak sedikit lebih aktif dan lebih bugar. <br />
<div> <h1>REKOMENDASI TATA LAKSANA DEMAM</h1><h2>Pengobatan dengan Antipiretik</h2></div><div> <h3>Mekanisme Kerja</h3></div>Parasetamol, aspirin, dan obat anti inflamasi non steroid (OAINS) lainnya adalah antipiretik yang efektif. Bekerja dengan cara menghambat produksi prostaglandin E2 di hipotalamus anterior (yang meningkat sebagai respon adanya pirogen endogen). <br />
<div> <h3>Parasetamol</h3></div>Parasetamol adalah obat pilihan pada anak-anak. Dosisnya sebesar 10-15 mg/kg/kali. <br />
Parasetamol dikonjugasikan di hati menjadi turunan sulfat dan glukoronida, tetapi ada sebagian kecil dimetabolisme membentuk intermediet aril yang hepatotoksik (menjadi racun untuk hati) jika jumlah zat hepatotoksik ini melebihi kapasitas hati untuk memetabolismenya dengan glutation atau sulfidril lainnya (lebih dari 150 mg/kg). Maka sebaiknya tablet 500 mg tidak diberikan pada anak-anak (misalnya pemberian tiga kali tablet 500 mg dapat membahayakan bayi dengan berat badan di bawah 10 kg). Kemasan berupa sirup 60 ml lebih aman.<br />
<div> <h3>Aspirin</h3></div>Merupakan antipiretik yang efektif namun penggunaannya pada anak dapat menimbulkan efek samping yang serius. Aspirin bersifat iritatif terhadap lambung sehingga meningkatkan risiko ulkus (luka) lambung, perdarahan, hingga perforasi (kebocoran akibat terbentuknya lubang di dinding lambung). Aspirin juga dapat menghambat aktivitas trombosit (berfungsi dalam pembekuan darah) sehingga dapat memicu risiko perdarahan). Pemberian aspirin pada anak dengan infeksi virus terbukti meningkatkan risiko Sindroma Reye, sebuah penyakit yang jarang (insidensinya sampai tahun 1980 sebesar 1-2 per 100 ribu anak per tahun), yang ditandai dengan kerusakan hati dan ginjal. Oleh karena itu, tidak dianjurkan untuk anak berusia < 16 tahun.<br />
<div> <h3>Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS)</h3></div>Jenis OAINS yang paling sering digunakan pada anak adalah ibuprofen. Dosis sebesar 5-10 mg/kg/kali mempunyai efektifitas antipiretik yang setara dengan aspirin atau parasetamol. Sama halnya dengan aspirin dan OAINS lainnya, ibuprofen bisa menyebabkan ulkus lambung, perdarahan, dan perforasi, meskipun komplikasi ini jarang pada anak-anak. Ibuprofen juga tidak direkomendasikan untuk anak demam yang mengalami diare dengan atau tanpa muntah. <br />
<div> <h3>Jenis Lainnya</h3></div>Turunan pirazolon seperti fenilbutazon dan dipiron, efektif sebagai antipiretik, tetapi jauh lebih toksik (membahayakan).<br />
<div> <h2>Terapi Suportif</h2></div><div> <h3>Upaya Suportif yang Direkomendasikan</h3></div>Tingkatkan asupan cairan (ASI, susu, air, kuah sup, atau jus buah). Minum banyak juga mampu menjadi ekspektoran (pelega saluran napas) dengan mengurangi produksi lendir di saluran napas. Jarang terjadi dehidrasi berat tanpa adanya diare dan muntah terus-menerus.. Hindari makanan berlemak atau yang sulit dicerna karena demam menurunkan aktivitas lambung.<br />
Kenakan pakaian tipis dalam ruangan yang baik ventilasi udaranya. Anak tidak harus terus berbaring di tempat tidur)tetapi dijaga agar tidak melakukan aktivitas berlebihan.<br />
Mengompres atau anak dengan air hangat dapat dilakukan jika anak rewel merasa sangat tidak nyaman, umumnya pada suhu sekitar 40 selsius. Mengompres dapat dilakukan dengan meletakkan anak di bak mandi yang sudah diisi air hangat. Lalu basuh badan, lengan, dan kaki anak dengan air hangat tersebut. <br />
Umumnya mengompres anak akan menurunkan demamnya dalam 30-45 menit. Namun jika anak merasa semakin tidak nyaman dengan berendam, jangan lakukan hal ini. <br />
<div> <h3>Upaya Suportif yang Tidak Direkomendasikan</h3></div>Upaya ‘mendinginkan’ badan anak dengan melepaskan pakaiannya, memandikan atau membasuhnya dengan air dingin, atau mengompresnya dengan alkohol. Jika nilai-ambang hipotalamus sudah direndahkan terlebih dahulu dengan obat, melepaskan pakaian anak atau mengompresnya dengan air dingin justru akan membuatnya menggigil (dan tidak nyaman), sebagai upaya tubuh menjaga temperatur pusat berada pada nilai-ambang yang telah disesuaikan. Selain itu alkohol dapat pula diserap melalui kulit masuk ke dalam peredaran darah, dan adanya risiko toksisitas. <br />
<div> <h1>KESIMPULAN</h1></div>Pandangan masyarakat akan demam terus berubah. Kini demam dianggap sebagai respon ‘sehat’ terhadap penyakit dan dianggap wajar. Pengobatan secara ‘agresif’ harus dibuktikan oleh bukti-bukti ilmiah. Sehingga terapi yang rasional adalah menenangkan pasien dan tenaga kesehatan, serta meyakinkan bahwa merekalah yang ‘mengendalikan’ penyakit anaknya, bukan ‘dikendalikan’ penyakit. <br />
Upaya menangani demamnya bukanlah prioritas utama. Tindakan pertama adalah mengidentifikasi adakah infeksi bakteri (pneumonia, otitis media, faringitis streptokokus, meningitis, atau sepsis), dan kalau perlu merujuk ke RS untuk tindakan selanjutnya. <br />
Baik orangtua maupun tenaga kesehatan seharusnya tidak otomatis memberikan obat pereda demam pada semua anak demam. “Tangani anaknya, bukan termometernya”. Usaha meredakan demam lebih ditujukan mengatasi ketidaknyamanan anak (jika memang signifikan), dan biasanya diperoleh melalui pemberian parasetamol secara oral pada anak yang hanya mengalami demam tinggi saja. Hal ini akan menciptakan layanan kesehatan (dan keluarga) yang efisien semata-mata ditujukan bagi kebaikan anak, menekankan pada upaya mencari penyebab serta melalui usaha mengurangi polifarmasi yang tidak perlu, serta memprioritaskan pengobatan esensial saja.nonohttp://www.blogger.com/profile/09775243038661833159noreply@blogger.com0