Senin, 29 November 2010
Selasa, 23 November 2010
alamat pengadilan negeri
PENGADILAN TINGGI SURABAYA Alamat kantor : Jl. Sumatera No. 42 Surabaya Jawa Timur 60281 Telepon : (031) 5024408, 5024410 Fax : (031) 5033042 | |||
No. | PENGADILAN NEGERI | KLAS | ALAMAT |
1 | Pengadilan Negeri Surabaya | IA Khusus | Jl. Raya Arjuno No. 16/18 |
Surabaya, 60251 | |||
Telp : (031) 5343907, 5311523 | |||
Fax : (031) 5311522 | |||
2 | Pengadilan Negeri Sidoarjo | IA Khusus | Jl. Jaksa Agung R. Suprapto No. 10 Sidoarjo, Jawa Timur 61212 |
Telp : (031) 8921200, 8921533 | |||
Fax : (031) 8921533 | |||
3 | Pengadilan Negeri Malang | I B | Jl. Jend. A. Yani Utara No. 198 |
Malang, Jawa Timur 65125 | |||
Telp : (0341) 495171, 491254 | |||
Fax : (0341) 41254 | |||
4 | Pengadilan Negeri Bondowoso | I B | Jl. Santawi No. 59, Bondowoso Jawa Timur 68216 |
Telp : (0332) 421445, 421091 | |||
Fax : (0332) 422454 | |||
5 | Pengadilan Negeri Jember | I B | Jl. Kalimantan No. 3, Jember |
Jawa Timur 68121 | |||
Telp : (0331) 337471, 335845 | |||
Fax : (0331) 335845 | |||
6 | Pengadilan Negeri Kediri | I B | Jl. Dr. Saharjo No. 20 |
Kediri, Jawa Timur 64116 | |||
Telp : (0354) 772706, 771607 | |||
7 | Pengadilan Negeri Madiun | I B | Jl. R.A. Kartni No. 7 |
Madiun, Jawa Timur 63122 | |||
Telp : (0351) 462055, 452419 | |||
8 | Pengadilan Negeri Pamekasan | I B | Jl. Pangeran Trunojoyo |
Pamekasan, Jawa Timur 69371 | |||
Telp : (0324) 322431 | |||
Fax : (0324) 324612 | |||
9 | Pengadilan Negeri Gresik | I B | Jl. Panglima Sudirman No. 110 |
Gresik, Jawa Timur 61122 | |||
Telp : (031) 3981777 | |||
10 | Pengadilan Negeri Banyuwangi | I B | Jl. Adisucipto No. 26 |
Banyuwangi, Jawa Timur 68416 | |||
Telp : (0333) 421600, 424818 | |||
11 | Pengadilan Negeri Blitar | I B | Jl. Imam Bonjol No. 68 |
Blitar, Jawa Timur 66132 | |||
Telp : (0342) 802260, 802261 | |||
Fax : (0342) 802260 | |||
12 | Pengadilan Negeri Kab. Kediri | I B | Jl. Pamenang No. 60 |
Gampeng Rejo, Kab. Kediri | |||
Jawa Timur 64101 | |||
Telp : (0354) 682056 | |||
13 | Pengadilan Negeri Tulung Agung | I B | Jl. Jayeng Kusuma No. 21 |
Tulungagung, Jawa Timur 66251 | |||
Telp : (0355) 321645, 321017 | |||
14 | Pengadilan Negeri Kepanjen | I B | Jl. R. Panji No. 205, Kepanjen |
Kab. Malang Jawa Timur | |||
Telp : (0341) 394123 | |||
15 | Pengadilan Negeri Bojonegoro | II | Jl. Hayam Wuruk No. 131 |
Bojonegoro, Jawa Timur 62117 | |||
Telp : (0353) 881412, 881250 | |||
16 | Pengadilan Negeri Jombang | II | Jl. K.H. Wahid hasyim No. 135 |
Jombang, Jawa Timur 61411 | |||
Telp : (0321) 861434 | |||
17 | Pengadilan Negeri Lumajang | II | Jl. Jend. Gatot Subroto No. 74 |
Lumajang, Jawa Timur 67352 | |||
Telp : (0334) 881898, 889014 | |||
Fax : (0334) 889014 | |||
18 | Pengadilan Negeri Mojokerto | II | Jl. R.A. Basyuni No. 11, Sooko |
Mojokerto, Jawa Timur 61361 | |||
Telp : (0321) 322981 | |||
19 | Pengadilan Negeri Pasuruan | II | Jl. Pahlawan No. 24 Pasuruan Jawa Timur 67126 |
Telp : (0343) 421030, 424521 | |||
20 | Pengadilan Negeri Ponorogo | II | Jl. Ir. H. Juanda No. 23 |
Ponorogo, Jawa Timur 63418 | |||
Telp : (0352) 481633, 481615 | |||
21 | Pengadilan Negeri Probolinggo | II | Jl. Dr. Moch. Saleh No. 26 |
Probolinggo, Jawa Timur 67219 | |||
Telp : (0335) 421224, 421883 | |||
22 | Pengadilan Negeri Bangil | II | Jl. Dr. Sutomo No. 25 |
Bangil, Jawa Timur 67153 | |||
Telp : (0343) 741012, 741411 | |||
23 | Pengadilan Negeri Situbondo | II | Jl. PB Sudirman No. 97 |
Situbondo, Jawa Timur 68312 | |||
Telp : (0338) 671545, 671397 | |||
24 | Pengadilan Negeri Sumenep | II | Jl. K.H. Mansyur (Pabian) No. 49 |
Sumenep, Jawa Timur 69411 | |||
Telp : (0328) 662400, 662466 | |||
25 | Pengadilan Negeri Bangkalan | II | Jl. Sukarno Hatta No. 4 |
Bangkalan, Jawa Timur 69116 | |||
Telp : (031) 3095317, 3099784 | |||
26 | Pengadilan Negeri Kab. Madiun | II | Jl. Ponorogo No. 15 Kab. Madiun Jawa Timur 63136 |
Telp : (0351) 462758, 463202 | |||
27 | Pengadilan Negeri Kraksaan | II | Jl. Raya Panglima Sudirman No. 5 Kraksaan, Jawa Timur 67282 |
Telp : (0335) 841307, 841407 | |||
28 | Pengadilan Negeri Lamongan | II | Jl. Veteran No. 18, Lamongan Jawa Timur 62212 |
Telp : (0322) 321024, 321351 | |||
311551 | |||
29 | Pengadilan Negeri Magetan | II | Jl. Karya Dharma No. 10 |
Magetan, Jawa Timur 63301 | |||
Telp : (0351) 895196, 895197 | |||
30 | Pengadilan Negeri Nganjuk | II | Jl. Dermojoyo No. 20 |
Nganjuk, Jawa Timur 64418 | |||
Telp : (0358) 321666, 321752 | |||
31 | Pengadilan Negeri Ngawi | II | Jl. PB Sudirman No. 97 |
Ngawi, Jawa Timur 63217 | |||
Telp : (0351) 749215, 747822 | |||
32 | Pengadilan Negeri Pacitan | II | Jl. Yos Sudarso No. 2 |
Pacitan, Jawa Timur 63514 | |||
Telp : (0357) 881062, 881075 | |||
33 | Pengadilan Negeri Sampang | II | Jl. Jaksa Agung Suprapto No. 74 |
Sampang, Jawa Timur 69213 | |||
Telp : (0323) 321511, 321010 | |||
34 | Pengadilan Negeri Trenggalek | II | Jl. Dewi Sartika No.1, Trenggalek Jawa Timur 66315 |
Telp : (0355) 791105, 792940 | |||
35 | Pengadilan Negeri Tuban | II | Jl. Veteran No. 8, Tuban |
Jawa Timur 62311 | |||
Telp : (0356) 321778 |
peraturan lalu lintas 2010
Beberapa Sanksi Pelanggaran Lalu Lintas Menurut UU No. 22 Tahun 2009
PUSKOMINFO - Berdasarkan Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas yang disahkan DPR pada 22 Juni 2009 lalu, terdapat beberapa sanksi yang dikenakan bagi pelanggaran lalu lintas, sebagai berikut:
- Setiap pengendara kendaraan bermotor yang tidak memiliki SIM dipidana dengan pidana kurungan paling lama 4 bulan atau denda paling banyak Rp 1 juta (Pasal 281).
- Setiap pengendara kendaraan bermotor yang memiliki SIM namun tak dapat menunjukkannya saat razia dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 bulan atau denda paling banyak Rp 250 ribu (Pasal 288 ayat 2).
- Setiap pengendara kendaraan bermotor yang tak dipasangi Tanda Nomor Kendaraan dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 bulan atau denda paling banyak Rp 500 ribu (Pasal 282).
- Setiap pengendara sepeda motor yang tak dilengkapi kelayakan kendaraan seperti spion, lampu utama, lampu rem, klakson, pengukur kecepatan, dan knalpot dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 bulan atau denda paling banyak Rp 250 ribu (Pasal 285 ayat 1).
- Setiap pengendara mobil yang tak dilengkapi kelayakan kendaraan seperti spion, klakson, lampu utama, lampu mundur, lampu rem, kaca depan, bumper, penghapus kaca dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 bulan atau denda paling banyak Rp 500 ribu (Pasal 285 ayat 2).
- Setiap pengendara mobil yang tidak dilengkapi dengan perlengkapan berupa ban cadangan, segitiga pengaman, dongkrak, pembuka roda, dan peralatan pertolongan pertama pada kecelakaan dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 bulan atau denda paling banyak Rp 250 ribu (Pasal 278).
- Setiap pengendara yang melanggar rambu lalu lintas dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 bulan atau denda paling banyak Rp 500 ribu (Pasal 287 ayat 1).
- Setiap pengendara yang melanggar aturan batas kecepatan paling tinggi atau paling rendah dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 bulan atau denda paling banyak Rp 500 ribu (Pasal 287 ayat 5).
- Setiap pengendara yang tak memiliki Surat Tanda Nomor Kendaraan atau STNK dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 bulan atau denda paling banyak Rp 500 ribu (Pasal 288 ayat 1).
- Setiap pengemudi atau penumpang yang duduk di samping pengemudi mobil tak mengenakan sabuk keselamatan dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 bulan atau denda paling banyak Rp 250 ribu (Pasal 289).
Bagian ini menampilkan Agenda Sidang Tilang
Pengadilan Negeri Gresik
Diberitahukan bagi para pelanggar :
- Sidang Tilang dilaksanakan pada pukul 09.00 wib ;
- Datang tepat waktu dan apabila yang bersangkutan berhalangan hadir bisa diwakilkan dengan membawa surat kuasa
- membawa register tilang / surat tilang yang berwarna merah, tidak boleh difoto copy
- Mematuhi tata tertib persidangan
- Bagi para pelanggar yang terlambat dan tidak mengikuti sidang, maka berkas putusan bisa diambil di Kejaksaan Negeri Gresik Jl Permata, Gresik.
- Lyn warna merah, jurusan terminal segoro madu - alon alon
- Lyn warna kuning, jurusan bunder - pasar gresik
http://polres-gresik.net/?module=detailkategori&id=38
Senin, 22 November 2010
BUDIDAYA IKAN BELUT
1. SEJARAH SINGKAT
Belut merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan bentuk tubuh bulat memanjang yang hanya memiliki sirip punggung dan tubuhnya licin. Belut suka memakan anak-anak ikan yang masih kecil. Biasanya hidup di sawah-sawah, di rawa-rawa/lumpur dan di kali-kali kecil. Di Indonesia sejak tahun 1979, belut mulai dikenal dan digemari, hingga saat ini belut banyak dibudidayakan dan menjadi salah satu komoditas ekspor.
2. SENTRA PERIKANAN
Sentra perikanan belut Internasional terpusat di Taiwan, Jepang, Hongkong, Perancis dan Malaysia. Sedangkan sentra perikanan belut di Indonesia berada di daerah Yogyakarta dan di daerah Jawa Barat. Di daerah lainnya baru merupakan tempat penampungan belut-belut tangkapan dari alam atau sebagai pos penampungan.
3. JENIS
Klasifikasi belut adalah sebagai berikut:
Kelas : Pisces
Subkelas : Teleostei
Ordo : Synbranchoidae
Belut merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan bentuk tubuh bulat memanjang yang hanya memiliki sirip punggung dan tubuhnya licin. Belut suka memakan anak-anak ikan yang masih kecil. Biasanya hidup di sawah-sawah, di rawa-rawa/lumpur dan di kali-kali kecil. Di Indonesia sejak tahun 1979, belut mulai dikenal dan digemari, hingga saat ini belut banyak dibudidayakan dan menjadi salah satu komoditas ekspor.
2. SENTRA PERIKANAN
Sentra perikanan belut Internasional terpusat di Taiwan, Jepang, Hongkong, Perancis dan Malaysia. Sedangkan sentra perikanan belut di Indonesia berada di daerah Yogyakarta dan di daerah Jawa Barat. Di daerah lainnya baru merupakan tempat penampungan belut-belut tangkapan dari alam atau sebagai pos penampungan.
3. JENIS
Klasifikasi belut adalah sebagai berikut:
Kelas : Pisces
Subkelas : Teleostei
Ordo : Synbranchoidae
Famili : Synbranchidae
Genus : Synbranchus
Species : Synbranchus bengalensis Mc clell (belut rawa); Monopterus
albus Zuieuw (belut sawah); Macrotema caligans Cant (belut
kali/laut)
Jadi jenis belut ada 3 (tiga) macam yaitu belut rawa, belut sawah dan belut
kali/laut. Namun demikian jenis belut yang sering dijumpai adalah jenis belut
sawah.
4. MANFAAT
Manfaat dari budidaya belut adalah:
1) Sebagai penyediaan sumber protein hewani.
2) Sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
3) Sebagai obat penambah darah.
5. PERSYARATAN LOKASI
1) Secara klimatologis ikan belut tidak membutuhkan kondisi iklim dan geografis yang spesifik. Ketinggian tempat budidaya ikan belut dapat berada di dataran rendah sampai dataran tinggi. Begitu pula dengan kelembaban dan curah hujan tidak ada batasan yang spesifik.
2) Kualitas air untuk pemeliharaan belut harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik. Kondisi tanah dasar kolam tidak beracun.
3) Suhu udara/temperatur optimal untukpertumbuhan belut yaitu berkisar antara 25-31 derajat C.
4) Pada prinsipnya kondisi perairan adalah air yang harus bersih dan kaya akan osigen terutama untuk bibit/benih yang masih kecil yaitu ukuran 1-2 cm. Sedangkan untuk perkembangan selanjutnya belut dewasa tidak memilih kualitas air dan dapat hidup di air yang keruh.
6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
6.1. Penyiapan Sarana dan Peralatan
1) Perlu diketahui bahwa jenis kolam budidaya ikan belut harus dibedakan antara lain: kolam induk/kolam pemijahan, kolam pendederan (untuk benih belut berukuran 1-2 cm), kolam belut remaja (untuk belut ukuran 3-5 cm) dan kolam pemeliharaan belut konsumsi (terbagi menjadi 2 tahapan yang masing-masing dibutuhkan waktu 2 bulan) yaitu untuk pemeliharaan belut ukuran 5-8 cm sampai menjadi ukuran 15-20 cm dan untuk pemeliharan belut dengan ukuran 15-20 cm sampai menjadi ukuran 30-40 cm.
2) Bangunan jenis-jenis kolam belut secara umum relatif sama hanya dibedakan oleh ukuran, kapasitas dan daya tampung belut itu sendiri.
3) Ukuran kolam induk kapasitasnya 6 ekor/m2. Untuk kolam pendederan (ukuran belut 1-2 cm) daya tampungnya 500 ekor/m2. Untuk kolam belut remaja (ukuran 2-5 cm) daya tampungnya 250 ekor/m2. Dan untuk kolam belut konsumsi tahap pertama (ukuran 5-8 cm) daya tampungnya 100 ekor/m2. Serta kolam belut konsumsi tahap kedua (ukuran 15-20cm) daya tampungnya 50 ekor/m2, hingga panjang belut pemanenan kelak berukuran
3-50 cm.
4) Pembuatan kolam belut dengan bahan bak dinding tembok/disemen dan dasar bak tidak perlu diplester.
5) Peralatan lainnya berupa media dasar kolam, sumber air yang selalu ada, alat penangkapan yang diperlukan, ember plastik dan peralatan-peralatan lainnya.
6) Media dasar kolam terdiri dari bahan-bahan organik seperti pupuk kandang, sekam padi dan jerami padi. Caranya kolam yang masih kosong untuk lapisan pertama diberi sekam padi setebal 10 cm, diatasnya ditimbun dengan pupuk kandang setebal 10 cm, lalu diatasnya lagi ditimbun dengan ikatan-ikatan merang atau jerami kering. Setelah tumpukan-tumpukan bahan organik selesai dibuat (tebal seluruhnya sekitar 30 cm), berulah air dialirkan kedalam kolam secara perlahan-lahan sampai setinggi 50 cm (bahan organik
+ air). Dengan demikian media dasar kolam sudah selesai, tinggal media tersebut dibiarkan beberapa saat agar sampai menjadi lumpur sawah. Setelah itu belut-belut diluncurkan ke dalam kolam.
6.2. Penyiapan Bibit
1) Menyiapkan Bibit
a. Anak belut yang sudah siap dipelihara secara intensif adalah yang berukuran 5-8 cm. Di pelihara selama 4 bulan dalam 2 tahapan dengan masing-masing tahapannya selama 2 bulan.
b) Bibit bisa diperoleh dari bak/kolam pembibitan atau bisa juga bibit diperoleh dari sarang-sarang bibit yang ada di alam.
c. Pemilihan bibit bisa diperoleh dari kolam peternakan atau pemijahan. Biasanya belut yang dipijahkan adalah belut betina berukuran ± 30 cm dan belut jantan berukuran ± 40 cm.
d. Pemijahan dilakukan di kolam pemijahan dengan kapasitas satu ekor pejantan dengan dua ekor betina untuk kolam seluas 1 m2. Waktu pemijahan kira-kira berlangsung 10 hari baru telur-telur ikan belu menetas. Dan setelah menetas umur 5-8 hari dengan ukuran anak belut berkisar 1,5–2,5 cm. Dalam ukuran ini belut segera diambil untuk ditempatkan di kolam pendederan calon benih/calon bibit. Anak belut dengan ukuran sedemikian tersebut diatas segera ditempatkan di kolam pendederan calon bibit selama ± 1 (satu) bulan sampai anak belut tersebut berukuran 5-8 cm. Dengan ukuran ini anak belut sudah bisa diperlihara dalam kolam belut untuk konsumsi selama dua bulan atau empat bulan.
2) Perlakuan dan Perawatan Bibit
Dari hasil pemijahan anak belut ditampung di kolam pendederan calon benih selama 1 bulan. Dalam hal ini benih diperlakukan dengan secermat mungkin agar tidak banyak yang hilang. Dengan perairan yang bersih dan lebih baik lagi apabila di air yang mengalir.
6.3. Pemeliharaan Pembesaran
1) Pemupukan
Jerami yang sudah lapuk diperlukan untuk membentuk pelumpuran yang subur dan pupuk kandang juga diperlukan sebagai salah satu bahan organik utama.
2) Pemberian Pakan
Bila diperlukan bisa diberi makanan tambahan berupa cacing, kecoa, ulat besar(belatung) yang diberikan setiap 10 hari sekali.
3) Pemberian Vaksinasi
4) Pemeliharaan Kolam dan Tambak
Yang perlu diperhatikan pada pemeliharaan belut adalah menjaga kolam gar tidak ada gangguan dari luar dan dalam kolam tidak beracun.
7. HAMA DAN PENYAKIT
7.1. Hama
1) Hama pada belut adalah binatang tingkat tinggi yang langsung mengganggu
kehidupan belut.
2) Di alam bebas dan di kolam terbuka, hama yang sering menyerang belut
antara lain: berang-berang, ular, katak, burung, serangga, musang air dan
ikan gabus.
3) Di pekarangan, terutama yang ada di perkotaan, hama yang sering
menyerang hanya katak dan kucing. Pemeliharaan belut secara intensif tidak banyak diserang hama.
7.2. Penyakit
Penyakit yang umum menyerang adalah penyakit yang disebabkan oleh organisme tingkat rendah seperti virus, bakteri, jamur, dan protozoa yang
berukuran kecil.
8. PANEN
Pemanenan belut berupa 2 jenis yaitu :
1) Berupa benih/bibit yang dijual untuk diternak/dibudidayakan.
2) Berupa hasil akhir pemeliharaan belut yang siap dijual untuk konsumsi (besarnya/panjangnya sesuai dengan permintaan pasar/konsumen).
Cara Penangkapan belut sama seperti menangkap ikan lainnya dengan peralatan antara lain: bubu/posong, jaring/jala bermata lembut, dengan pancing atau kail dan pengeringan air kolam sehingga belut tinggal diambil saja.
9. PASCAPANEN
Pada pemeliharaan belut secara komersial dan dalam jumlah yang besar, penanganan pasca panen perlu mendapat perhatian yang serius. Hal ini agar belut dapat diterima oleh konsumen dalam kualitas yang baik, sehingga mempunyai jaringan pemasaran yang luas.
Genus : Synbranchus
Species : Synbranchus bengalensis Mc clell (belut rawa); Monopterus
albus Zuieuw (belut sawah); Macrotema caligans Cant (belut
kali/laut)
Jadi jenis belut ada 3 (tiga) macam yaitu belut rawa, belut sawah dan belut
kali/laut. Namun demikian jenis belut yang sering dijumpai adalah jenis belut
sawah.
4. MANFAAT
Manfaat dari budidaya belut adalah:
1) Sebagai penyediaan sumber protein hewani.
2) Sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
3) Sebagai obat penambah darah.
5. PERSYARATAN LOKASI
1) Secara klimatologis ikan belut tidak membutuhkan kondisi iklim dan geografis yang spesifik. Ketinggian tempat budidaya ikan belut dapat berada di dataran rendah sampai dataran tinggi. Begitu pula dengan kelembaban dan curah hujan tidak ada batasan yang spesifik.
2) Kualitas air untuk pemeliharaan belut harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik. Kondisi tanah dasar kolam tidak beracun.
3) Suhu udara/temperatur optimal untukpertumbuhan belut yaitu berkisar antara 25-31 derajat C.
4) Pada prinsipnya kondisi perairan adalah air yang harus bersih dan kaya akan osigen terutama untuk bibit/benih yang masih kecil yaitu ukuran 1-2 cm. Sedangkan untuk perkembangan selanjutnya belut dewasa tidak memilih kualitas air dan dapat hidup di air yang keruh.
6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
6.1. Penyiapan Sarana dan Peralatan
1) Perlu diketahui bahwa jenis kolam budidaya ikan belut harus dibedakan antara lain: kolam induk/kolam pemijahan, kolam pendederan (untuk benih belut berukuran 1-2 cm), kolam belut remaja (untuk belut ukuran 3-5 cm) dan kolam pemeliharaan belut konsumsi (terbagi menjadi 2 tahapan yang masing-masing dibutuhkan waktu 2 bulan) yaitu untuk pemeliharaan belut ukuran 5-8 cm sampai menjadi ukuran 15-20 cm dan untuk pemeliharan belut dengan ukuran 15-20 cm sampai menjadi ukuran 30-40 cm.
2) Bangunan jenis-jenis kolam belut secara umum relatif sama hanya dibedakan oleh ukuran, kapasitas dan daya tampung belut itu sendiri.
3) Ukuran kolam induk kapasitasnya 6 ekor/m2. Untuk kolam pendederan (ukuran belut 1-2 cm) daya tampungnya 500 ekor/m2. Untuk kolam belut remaja (ukuran 2-5 cm) daya tampungnya 250 ekor/m2. Dan untuk kolam belut konsumsi tahap pertama (ukuran 5-8 cm) daya tampungnya 100 ekor/m2. Serta kolam belut konsumsi tahap kedua (ukuran 15-20cm) daya tampungnya 50 ekor/m2, hingga panjang belut pemanenan kelak berukuran
3-50 cm.
4) Pembuatan kolam belut dengan bahan bak dinding tembok/disemen dan dasar bak tidak perlu diplester.
5) Peralatan lainnya berupa media dasar kolam, sumber air yang selalu ada, alat penangkapan yang diperlukan, ember plastik dan peralatan-peralatan lainnya.
6) Media dasar kolam terdiri dari bahan-bahan organik seperti pupuk kandang, sekam padi dan jerami padi. Caranya kolam yang masih kosong untuk lapisan pertama diberi sekam padi setebal 10 cm, diatasnya ditimbun dengan pupuk kandang setebal 10 cm, lalu diatasnya lagi ditimbun dengan ikatan-ikatan merang atau jerami kering. Setelah tumpukan-tumpukan bahan organik selesai dibuat (tebal seluruhnya sekitar 30 cm), berulah air dialirkan kedalam kolam secara perlahan-lahan sampai setinggi 50 cm (bahan organik
+ air). Dengan demikian media dasar kolam sudah selesai, tinggal media tersebut dibiarkan beberapa saat agar sampai menjadi lumpur sawah. Setelah itu belut-belut diluncurkan ke dalam kolam.
6.2. Penyiapan Bibit
1) Menyiapkan Bibit
a. Anak belut yang sudah siap dipelihara secara intensif adalah yang berukuran 5-8 cm. Di pelihara selama 4 bulan dalam 2 tahapan dengan masing-masing tahapannya selama 2 bulan.
b) Bibit bisa diperoleh dari bak/kolam pembibitan atau bisa juga bibit diperoleh dari sarang-sarang bibit yang ada di alam.
c. Pemilihan bibit bisa diperoleh dari kolam peternakan atau pemijahan. Biasanya belut yang dipijahkan adalah belut betina berukuran ± 30 cm dan belut jantan berukuran ± 40 cm.
d. Pemijahan dilakukan di kolam pemijahan dengan kapasitas satu ekor pejantan dengan dua ekor betina untuk kolam seluas 1 m2. Waktu pemijahan kira-kira berlangsung 10 hari baru telur-telur ikan belu menetas. Dan setelah menetas umur 5-8 hari dengan ukuran anak belut berkisar 1,5–2,5 cm. Dalam ukuran ini belut segera diambil untuk ditempatkan di kolam pendederan calon benih/calon bibit. Anak belut dengan ukuran sedemikian tersebut diatas segera ditempatkan di kolam pendederan calon bibit selama ± 1 (satu) bulan sampai anak belut tersebut berukuran 5-8 cm. Dengan ukuran ini anak belut sudah bisa diperlihara dalam kolam belut untuk konsumsi selama dua bulan atau empat bulan.
2) Perlakuan dan Perawatan Bibit
Dari hasil pemijahan anak belut ditampung di kolam pendederan calon benih selama 1 bulan. Dalam hal ini benih diperlakukan dengan secermat mungkin agar tidak banyak yang hilang. Dengan perairan yang bersih dan lebih baik lagi apabila di air yang mengalir.
6.3. Pemeliharaan Pembesaran
1) Pemupukan
Jerami yang sudah lapuk diperlukan untuk membentuk pelumpuran yang subur dan pupuk kandang juga diperlukan sebagai salah satu bahan organik utama.
2) Pemberian Pakan
Bila diperlukan bisa diberi makanan tambahan berupa cacing, kecoa, ulat besar(belatung) yang diberikan setiap 10 hari sekali.
3) Pemberian Vaksinasi
4) Pemeliharaan Kolam dan Tambak
Yang perlu diperhatikan pada pemeliharaan belut adalah menjaga kolam gar tidak ada gangguan dari luar dan dalam kolam tidak beracun.
7. HAMA DAN PENYAKIT
7.1. Hama
1) Hama pada belut adalah binatang tingkat tinggi yang langsung mengganggu
kehidupan belut.
2) Di alam bebas dan di kolam terbuka, hama yang sering menyerang belut
antara lain: berang-berang, ular, katak, burung, serangga, musang air dan
ikan gabus.
3) Di pekarangan, terutama yang ada di perkotaan, hama yang sering
menyerang hanya katak dan kucing. Pemeliharaan belut secara intensif tidak banyak diserang hama.
7.2. Penyakit
Penyakit yang umum menyerang adalah penyakit yang disebabkan oleh organisme tingkat rendah seperti virus, bakteri, jamur, dan protozoa yang
berukuran kecil.
8. PANEN
Pemanenan belut berupa 2 jenis yaitu :
1) Berupa benih/bibit yang dijual untuk diternak/dibudidayakan.
2) Berupa hasil akhir pemeliharaan belut yang siap dijual untuk konsumsi (besarnya/panjangnya sesuai dengan permintaan pasar/konsumen).
Cara Penangkapan belut sama seperti menangkap ikan lainnya dengan peralatan antara lain: bubu/posong, jaring/jala bermata lembut, dengan pancing atau kail dan pengeringan air kolam sehingga belut tinggal diambil saja.
9. PASCAPANEN
Pada pemeliharaan belut secara komersial dan dalam jumlah yang besar, penanganan pasca panen perlu mendapat perhatian yang serius. Hal ini agar belut dapat diterima oleh konsumen dalam kualitas yang baik, sehingga mempunyai jaringan pemasaran yang luas.
macam vitamin dan manfaatnya
Kita hanya memerlukan vitamin dan mineral dalam jumlah kecil setiap harinya, tidak seperti karbohidrat, protein dan lemak yang kita butuhkan dalam jumlah besar setiap harinya. Walaupun kecil tetapi kebutuhan vitamin dan mineral merupakan kebutuhan essensial yang harus dipenuhi agar manusia tetap dapat bertahan hidup, kekurangan satu macam vitamin dapat menyebabkan timbulnya gejala penyakit. Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E dan K, sedangkan vitamin yang larut dalam air adalah vitamin B dan vitamin C.
Vitamin A (retinol)
Vitamin A bisa anda dapatkan dalam bentuk langsung dan tidak langsung, bentuk yang tidak langsung diebut dengan provitamin A, yaitu dalam bentuk carotene, lycopene, alpha carotene, lutein and zeaxanthin. Provitamin akan diubah menjadi vitamin oleh tubuh kita.
Sumber : minyak hati ikan, hati sapi, kuning telur, sayuran & buah mengandung warna.
Manfaat : kesehatan penglihatan, pertumbuhan dan perbaikan sel, kesehatan jaringan kulit, kesehatan sistem reproduksi, perlindungan terhadap infeksi.
Akibat kekurangan : rabun senja, kulit kering dan bersisik, menurunnya perlindungan terhadap penyakit, penghambatan pertumbuhan.
Kebutuhan harian dewasa : 5000 IU.
Vitamin D
Vitamin D ada dalam dua bentuk yaitu D2 (ergocalsiferol) dan D3 (cholecalsiferol). Vitamin D juga diproduksi di dalam kulit yang terpapar sinar matahari.
Sumber : susu, minyak ikan, hati, telur, susu.
Manfaat : pertumbuhan dan peningkatan kepadatan tulang dan gigi, pengatur hormon, perbaikan sel, kesehatan sistem syaraf.
Akibat kekurangan : problem tulang seperti osteoporosis, nyeri sendi, dan kanker, serta kejang otot.
Kebutuhan harian dewasa: 400 IU.
Vitamin E
Vitamin E melindungi sel dari radikal bebas yang menyebabkan kerusakan materi genetik sel (DNA).
Sumber : gandum, kacang dan biji-bijian, sayuran tanaman polong
Manfaat : sebagai antioksidan, perbaikan sel-sel yang telah rusak.
Akibat kekurangan: pecahnya sel darah merah, kerusakan saraf, penuaan dini.
Kebutuhan harian dewasa: 30 IU.
Vitamin K
Vitamin K juga dapat diproduksi oleh bakteri baik dalam saluran pencernaan.
Sumber : sayuran berwarna gelap, dari produk-produk berbasis susu.
sayuran berdaun gelap, hati, minyak sayur, dihasilkan oleh bakteri dalam usus
Manfaat : pembentukan faktor pembekuan darah, meningkatkan fungsi ginjal, kesehatan tulang
Akibat kekurangan: perdarahan yang sulit berhenti dan sulit membeku, kepadatan tulang menurun
Kebutuhan harian dewasa: 60-90 µg.
Vitamin B1 (thiamin)
Sumber : gandum, daging, hati, kacang-kacangan, tanaman polong, ikan, kentang.
Manfaat : metabolisme karbohidrat dan asam lemak, menghasilkan energi, pertumbuhan, kesehatan otak dan syaraf, kesehatan kulit dan rambut, memabantu metabolisme alkohol
Akibat kekurangan : beriberi pada anak & dewasa, disertai kegagalan jantung dan fungsi saraf & otak yg abnormal
Kebutuhan harian dewasa : 1,1-1,2 mg
Vitamin B2 (riboflavin)
Sumber : susu, keju, hati, daging, telur, gandum, biji-bijian lain.
Manfaat : penghasil energi, pertumbuhan yang normal, kekebalan tubuh, kesehatan sel darah, kulit dan rambut, meningkatkan fungsi hormon, kesehatan otak dan syaraf.
Akibat kekurangan: lidah kering, sariawan, anemia, letih dan lesu, kerusakan sel-sel kulit
Terapi : untuk bibir & sudut mulut pecah-pecah, kulit bersisik, problem kulit, migrain, stres dan keletihan
Kebutuhan harian dewasa : 1,1-1,3 mg
Vitamin B3 (Niacin)
Sumber : hati, daging, ikan, tanaman polong, gandum, biji-bijan dan kacang-kacangan
Manfaat : menghasilkan energi, pertumbuhan normal, produksi hormon, memperbaiki materi genetik sel (DNA), kesehatan kulit, aliran darah, dan sistem pencernaan.
Akibat kekurangan : penyakit kulit (dermatitis), lelah, hilangnya nafsu makan, penyakit pada rongga mulut, peradangan pada lidah.
Kebutuhan harian dewasa : 14-16 mg
Vitamin B5 (Asam Pantotenat)
Sumber : hati, susu, sayuran, gandum, telur, daging, beras, dan kacang-kacangan
Manfaat : menghasilkan energi, kolesterol dan asam lemak metabolisme, kesehatan sel darah merah, kesehatan sel syaraf dan kelenjar adrenal.
Akibat kekurangan : perubahan pigmen rambut, menghambat pertumbuhan, gangguan syaraf
Kebutuhan harian dewasa : 5-6 mg
Vitamin B6 (Piridoksin)
Sumber : hati, daging, gandum, ikan, telur
Manfaat : penghasil energi, metabolisme asam amino & asam lemak, menghasilkan hormon, menjaga kesehatan kardiovaskular, sistem syaraf dan kekebalan tubuh, kesehatan kulit, rambut dan sel darah merah, perbaikan materi genetik sel (DNA), merubah asam amino triptofan menjadi niasin
Akibat kekurangan : keletihan, tidak bersemangat, penyakit kulit, peradangan rongga mulut, anemia, batu ginjal, penyakit kardiovaskular.
Kebutuhan harian dewasa : 1,3-1,7 mg
Vitamin B12 (Kobalamin)
Sumber : hati, daging (terutama sapi, babi), telur, susu & produk olahan susu
Manfaat : menghasilkan energi, metabolisme asam amino dan asam lemak, pertumbuhan, membuat sel-sel baru, kesehatan syaraf, sel darah merah, dan kulit.
Akibat kekurangan : gejala kelelahan, sakit kepala, peradangan mulut, anemia, kelainan psikis
Kebutuhan harian dewasa : 2,4 mg
Biotin
Sumber : hati, telur, ikan, kacang, gandum.
Manfaat utama : menghasilkan energi, metabolisme protein, perbaikan dan pembentukan materi genetik sel (DNA), kesehatan rambut, menjaga sistem kekbalan tubuh
Akibat kekurangan : menyebabkan rambut rontok, problem kulit, anemia, nyeri otot, depresi, halusinasi, kekebalan tubuh yang lemah
Kebutuhan harian dewasa 300 µg.
Asam Folat
Asam folat memiliki bagian lain yang disebut dengan asam Para-aminobenzoic (PABA). PABA dihasilkan oleh bakteri baik dalam saluran pencernaan dan berperan penting untuk kesehatan pencernaan, kulit dan rambut
Sumber : sayuran berdaun hijau yg masih segar, buah-buahan, hati.
Manfaat : membentuk materi genetik sel (DNA) yang baru, metabolisme protein, kesehatan kehamilan, kesehatan sel darah merah, rambut dan tulang, sistem syaraf, pencernaan dan kekebalan tubuh.
Akibat kekurangan : anemia, masalah psikis, kelelahan, mencegah penyakit jantung dan kanker. Kekurangan folat pada wanita hamil dapat menyebabkan cacat janin.
Kebutuhan harian dewasa: 400 µg
Vitamin C
Vitamin C merupakan antioksidan yang kuat, membantu mengurangi resiko kanker, mengurangi peradangan dan merupakan vitamin dengan manfaat yang paling luas.
Sumber : jeruk, tomat, kentang, kubis, cabe hijau, sayuran dan buah-buahan lainnya.
Manfaat : pembentukan kolagen, protein penghubung antar jaringan seperti sendi dan tulang
Antioksidan, penyembuhan luka, kekebalan tubuh dan sistem syaraf, produksi hormon.
Akibat kekurangan : nyeri sendi, kulit kering, tekanan darah tidak normal, kekebalan tubuh yang kurang, penyakit vaskular, luka yang sulit sembuh, scurvy (perdarahan, gigi rontok, peradangan gusi)
Kebutuhan harian dewasa: 75-90 mg
Inositol
Vitamin yang fungsinya hampir mirip dengan choline, vitamin ini dihasilkan bakteri dalam saluran pencernaan.
Sumber : buah-buahan, gandum, dan serealia, biji-bijan
Manfaat : mengendalikan kolesterol dalam darah, menjaga sistem syaraf
Akibat kekurangan : gangguan pencernaan, akumulasi lemak dalam liver, dan gangguan syaraf
Kebutuhan harian dewasa : 100 mg
Choline
Choline merupakan golongan vitamin B dan berperan penting pula dalam metabolisme.
Sumber : telur, daging, kedelai, dan kacang-kacangan
Manfaat : metabolisme lemak, mengatur dan meningkatkan kesehatan sistem syaraf
Akibat kekurangan : kanker, kerusakan liver, penyakit vaskular
Kebutuhan harian dewasa : 100 mg
Coenyme Q10
Coenzyme Q10 ada disetiap sel manusia dan bertanggung jawab atas penyediaan energi. Coenzyme biasa disebut juga dengan ubiquinone merupakan salah satu vitamin yang paling dilupakan, padahal manfaatnya banyak sekali.
Sumber : minyak olive, ikan, daging.
Manfaat : penghasil energi, antioksidan. Mengatasi letih lesu, mengatasi migrain, mengurangi tekanan darah tinggi dan mencegah parkinson.
Akibat kekurangan : tekanan darah tinggi, penyakit vaskular (jantung dan pembuluh darah), dan kanker.
Kebutuhan harian dewasa : 100 mg
Vitamin memiliki banyak peranan dan mempengaruhi kesehatan sistem organ dan fisiologis tubuh. Vitamin harus dikombinasikan dengan mineral, protein untuk mendukung kerja enzim dalam reaksi biokimia dalam tubuh. Satu macam vitamin memiliki fungsi secara luas dan kompleks. Vitamin dan mineral dibutuhkan untuk tumbuh, meningkatkan fungsi fisik dan kesehatan tubuh secara optimal. Kebutuhan vitamin harian haruslah dicukupi untuk mencegah berbagai penyakit, vitamin juga memiliki kelebihan untuk terapi mengurangi gejala penyakit. Sebagai contoh, niasin digunakan untuk merendahkan kadar kolesterol dan vitamin A digunakan untuk mencegah penurunan fungsi penglihatan. Vitamin dan mineral tidak mengandung kalori sehingga anda tidak perlu takut untuk mengkonsumsinya. Penyerapan vitamin dapat berkurang dikarenakan oleh pola hidup yang tidak sehat seperti merokok, alkohol, dan obat-obatan, bagi individu yang mempunyai kebiasaan tersebut, konsumsi vitamin dan mineral harus ditingkatkan setiap harinya.
Langganan:
Postingan (Atom)