Kamis, 11 November 2010

ikan lele

  Salah satu komoditas perikanan yang cukup populer di masyarakat adalah lele dumbo (Clarias gariepinus). Ikan ini berasal dari Benua Afrika dan pertama kali didatangkan ke Indonesia pada tahun 1984. Karena memiliki berbagai kelebihan, menyebabkan, lele dumbo termasuk ikan yang paling mudah diterima masyarakat. Kelebihan tersebut diantaranya adalah pertumbuhannya cepat, memiliki kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan yang tinggi, rasanya enak dan kandungan gizinya cukup tinggi. Maka tak heran, apabila minat masyarakat untuk membudidayakan lele dumbo sangat besar.

II. Sistematika
Philum Chordata, Kelas Pisces, Anak Kelas Telestei, Bangsa Ostariophysi, Anak Bangsa Siluridae, Suku Claridae, Marga Clarias dan Jenis Clarias gariepinus.
Bentuk tubuh memanjang, agak bulat, kepala gepeng, tidak bersisik, mempunyai 4 pasang kumis, mulut besar, warna kelabu sampai hitam. Lele dumbo banyak ditemukan di rawa-rawa dan sungai di Afrika, terutama di dataran rendah sampai sedikit payau. Ikan ini mempunyai alat pernapasan tambahan yang disebut abrorescent, sehingga mampu hidup dalam air yang oksigennya rendah.
Lele dumbo termasuk ikan karnivora, namun pada usia benih lebih bersifat omnivora. Induk lele dumbo sudah dapat dipijahkan setelah berumur 2 tahun dan dapat memijah sepanjang tahun.
- Tanda induk betina: tubuh lebih pendek, mempu- nyai dua buah lubang kelamin yang bentuknya bulat.
- Tanda induk jantan: tubuh lebih panjang, mempunyai satu buah lubang kelamin yang bentuknya memanjang.
III. PEMBENIHAN
Saat ini lele dumbo sudah dapat dipijahkan secara alami. Namun demikian banyak orang yang lebih suka memijahkan dengan cara buatan ( disuntik ) karena penjadwalan produksi dapat dilakukan lebih tepat.
A. Pematangan Gonad
Pematangan gonad dilakukan di kolam seluas 50 - 200 m2 dengan kepadatan 2 - 4 kg/m2. Setiap hari diberi pakan tambahan berupa pelet sebanyak 3 persen/hari dari berat tubuhnya.

Pematangan gonad lele dumbo dilakukan di kolam tanah. Caranya, siapkan kolam ukuran 50 m2; keringkan selama 2 – 4 hari dan perbaiki seluruh bagian kolam; isi air setinggi 50 – 70 cm dan alirkan secara kontinyu; masukan 300 ekor induk ukuran 0,7 – 1,0 kg; beri pakan tambahan berupa pellet khusus lele dumbo sebanyak 3 persen setiap hari. Catatan : induk jantan betina dipelihara terpisah.
PEMATANGAN DIBAK
Pematangan gonad juga bisa dilakukan di bak. Caranya, siapkan bak tembok ukuran panjang 6 m, lebar 4 m dan tinggi 1 m; keringkan selama 2 – 4 hari; isi air setinggi 80 – 100 cm dan alirkan secara kontinyu; masukan 100 ekor induk; beri pakan tambahan (pelet) sebanyak 3 persen/hari. Catatan : induk jantan dan betina dipelihara terpisah.

B. Seleksi Induk
- Seleksi bertujuan untuk mengetahui tingkat kematangan induk yang akan dipijahkan.
- Induk betina ditandai dengan perutnya yang buncit dan kadang-kadang apabila dipijit kearah lubang kelamin, keluar telur yang warnanya kuning tua.
- Induk jantan ditandai dengan warna tubuh dan alat kelaminnya agak kemerahan

Syarat indukan jantan:
-Kepala indukan jantan lebih kecil dari indukan ikan lele betina.
-Warna kulit dada indukan jantan agak tua bila dibanding indukan betina.
-Kelamin jantan menonjol, memanjang ke arah belakang, terletak di belakang anus, dan warna kemerahan.
-Gerakan indukan jantan lincah, tulang kepala pendek dan agak gepeng
-Perut indukan jantan lebih langsing dan kenyal bila dibanding indukan ikan lele betina.
-Bila diurut dari bagian perut ke arah ekor indukan lele jantan akan mengeluarkan cairan putih kental (spermatozoa+mani).
-Kulit jantan lebih halus dibanding betina.
Syarat indukan betina
-Kepalanya lebih besar dibanding induk lele jantan.
-Warna kulit dada agak terang.
-Kelamin berbentuk oval atau bulat daun, berwarna kemerahan, lubangnya agak lebar, letaknya di belakang anus.
-Gerakannya lambat, tulang kepala pendek dan agak cembung.
-Perutnya lebih gembung dan lunak.
-Bila diurut dari bagian perut ke arah ekor indukan betina akan mengeluarkan cairan kekuning-kuningan (ovum/telur).

Syarat umum indukan lele yang baik
-Kulitnya lebih kasar dibanding induk lele jantan.
-Induk lele diambil dari lele yang dipelihara dalam kolam sejak kecil supaya terbiasa hidup di kolam.
-Beratnya berkisar antara 100-200 gram dan panjang 20-50 cm, tergantung tingkat kesuburan badan
-Bentuk badan simetris, tidak bengkok, tidak cacat, tidak luka, dan gerakannya lincah.
-Umur indukan jantan di atas tujuh bulan, sedangkan induk betina satu tahun.
-Frekuensi pemijahan bisa satu bulan sekali, dan sepanjang hidupnya bisa memijah lebih dari 15 kali dengan syarat makanannya harus mengandung cukup protein.
-Indukan lele siap memijah jika mulai berpasang-pasangan dan berkejar-kejaran. Segera tangkap indukan tersebut dan tempatkan dalam kolam tersendiri untuk dipijahkan.

C. Pemberokan
- Pemberokan dilakukan dalam bak seluas 4 - 6 m2 dan tinggi 1 m, selama 1 - 2 hari.
- Pemberokan bertujuan untuk membuang kotoran dan mengurangi kandungan lemak dalam gonad.
- Setelah diberok, kematangan induk diperiksa kembali.
D. Penyuntikan
- Induk betina disuntik dengan larutan hipofisa ikan mas sebanyak 2 dosis (1kg induk membutuhkan 2 kg ikan mas) dan jantan 1/2 dosis atau ovaprim 0,3 ml/kg.
- Penyuntikan dilakukan pada bagian punggung.
E. Pemijahan / Pengurutan
- Apabila akan dipijahkan secara alami, induk jantan dan betina yang sudah disuntik disatukan dalam bak yang telah diberi ijuk dan biarkan memijah sendiri.
- Apabila akan diurut, maka pengurutan dilakukan 8 - 10 jam setelah penyuntikan.
- Langkah pertama adalah menyiapkan sperma: ambil kantong sperma dari induk jantan dengan membedah bagian perutnya, gunting kantong sperma dan keluarkan. Cairan sperma ditampung dalam gelas yang sudah diisi NaCl sebanyak 1/2 bagiannya. Aduk hingga rata. Bila terlalu pekat, tambahkan NaCl sampai larutan berwarna putih susu agak encer.
- Ambil induk betina yang akan dikeluarkan telurnya. Pijit bagian perut ke arah lubang kelamin sampai telurnya keluar. Telur ditampung dalam mangkuk plastik yang bersih dan kering. Masukan larutan sperma sedikit demi sedikit dan aduk sampai merata. Tambahkan larutan NaCl agar sperma lebih merata. Agar terjadi pembuahan, tambahkan air bersih dan aduklah agar merata sehingga pembenihan dapat berlangsung dengan baik, untuk mencuci telur dari darah dan kotoran lainnya, tambahkan lagi air bersih kemudian dibuang. Lakukan 2 - 3 kali agar bersih.
- Telur yang sudah bersih dimasukkan kedalam hapa penetasan yang sudah dipasang di bak. Bak dan hapa tersebut berukuran 2 m x 1 m x 0,4 m dan sudah diisi air 30 cm. Cara memasukan, telur diambil dengan bulu ayam, lalu sebarkan ke seluruh permukaan hapa sampai merata. Dalam 2-3 hari telur akan menetas dan larvanya dibiar- kan selama 4-5 hari atau sampai berwarna hitam.

TEKNIK PEMIJAHAN
  1. Menyiapkan Media Pemijahan
    1. Menyiapkan bak pemijahan, Bak yang dipergunakan cukup dengan ukuran 2 x 3 m dengan dalam bak 1 m. Bak dicuci dengan larutan permangkanat dosis 1 sendok teh dicampur dengan 3 liter air atau 5 gr / m3 air.
    2. Menyiapkan Kakaban, terbuat dari ijuk yang dibingkai dengan bambu.
    3. Menyiapkan Air Pemijahan, bak pemijahan diisi dengan air setinggi 40 cm. Air yang digunakan adalah air dari PDAM.
  2. Menyiapkan Induk Lele
    1. Merawat Induk Lele, Induk lele yang akan dipijahkan harus diberikan pakan yang baik agar dapat menghasitkan benih yang baik. Induk lele setiap hari diberikan pakan daging bekicot atau ikan rucah. Pemberian pakan dilakukan pagi dan sore dengan dosis 10% dari berat badan. Bak penampungan induk dekat dengan bak pemijahan agar menangkapnya mudah. Sebaiknya induk jantan dan betina ditempatkan secara terpisah. Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, perawatan induk-induk dilakukan secara terpisah.
    2. Memilih induk lele siap pijah, Ciri-ciri induk betina siap pijah adalah :
      • Bagian perut membesar dan lunak kalau diraba,
      • Dubur terlihat merah dan lubang pengeluaran telur lunak melebar,
      • Membuat gerakan mondar-mandir,
      • Bagian dubur merah dan lunak dan kalau diurut dari arah perut akan keluar cairan putih atau sperma.
    3. Memijahkan Lele Dumbo
      • Isi bak pemijahan dengan air setinggi 40 cm.
      • Pasang kakaban hingga menutupi 80% permukaan air. Lepaskan induk-induk lele yang sudah dipilih dengan perbandingan 1 betina dan 2 jantan.
      • Proses pemijahan akan terjadi pada malam hari yang ditandai terlebih dahulu adanya kejar-kejaran antara induk betina dan jantan mengitari kakaban.
      • Amati pada pagi hari, telur-telur sudah dilepas dan menempel pada seluruh permukaan kakaban.
    4. Menetaskan Telur
      • Menyiapkan bak penetasan telur, bersihkan terlebih dahulu bak-bak dengan permangkanat.
      • Isi air penetasan setinggi 40 cm, pindahkan / angkat kakaban masukan kedalam bak yang sudah disiapkan.
      • Amati telur-telur tersebut setelah 24 jam dan telur-telur tersebut mulai menetas. Telur yang baik akan menetas sampai 35 jam. Anak ikan yang keluar dari telur masih sangat kecil dan lemah. Badan transparan dan kalau dilihat dengan microskop akan terlihat masih mengandung kuning telur. Telur-telur yang tidak terbuahi berwarna kuning susu dan tidak akan menetas serta akan membusuk. Telur-telur yang terbuahi terlihat kuning transparan dan akan menetas setelah 34 jam sampai dengan 48 jam dikeluarkan oleh induk.
    5. Pemeliharaan Larva 
      • Menyiapkan bak untuk budidaya pakan alami berupa dapnia atau cacing rambut. Cacing rambut banyak dijual di kios-kios pedagang ikan hias.
      • Setelah telur lebih dari 48 jam dan sudah terlihat banyak yang menetas maka kakaban diangkat secara hati- hati.
      • Merawat larva, larva yang baru beberapa hari menetas kondisinya masih sangat lemah. Larva in tidak memerlukan pakan tambahan sampai menunggu kandungan kuning telurnya habis. Kandungan kuning telur akan habis setelah menetas 7 hari. Untuk menjaga mortalitas yang tinggi pertu dipasang aerasi.
      • Memberi pakan larva. Setetah kandungan 7 hari, kandungan kuning telur yang asd sudah habis dan harus segera diberi pakan tambahan dari luar. Pakan pertama dapat diberikan kuning telur yang diblender setiap pagi dan sore sebanyak satu butir per 5000 ekor. Pemberian pakan cacing rambut dapat diberikan setelah 11 hari dan juga dapnia.

Penetasan Telur dan Perawatan Larva
  • Telur ditetaskan pada bak tembok atau pada bak yang terbuat dari plastik terpal
  • Telur menetas antara 20-24 jam dari pemijahan
  • Larva (benih) diberi makanan tambahan pada hari ke-3 setelah menetas berupa kutu air (Daphnia sp.) atau cacing sutera
  • Selama pemeliharaan usahakan air tetap bersih dan jernih
  • Selanjutnya benih didederkan di tempat lain
PENETASAN
Penetasan telur lele dumbo dilakukan dalam bak tembok. Caranya, siapkan sebuah bak tembok ukuran panjang 2 m, lebar 1 m dan tinggi 0,4 m; keringkan selama 2 – 4 hari; isi bak tersebut dengan air setinggi 30 cm dan biarkan alirkan air selama penetasan; pasang hapa halus yang ukurannya sama dengan bak; beri pemberat agar hapa tenggelam (misalnya kawat behel yang diberi selang atau apa saja); tebarkan telur hingga merata ke seluruh permukaan hapa; biarkan telur menetas dalam 2 – 3 hari.

Ciri-ciri Induk Lele Dumbo Yang Siap Memijah
1. Induk Jantan
  • Umur telah mencapai 1 tahun
  • Warna tubuh agak kemerah-merahan
  • Alat kelamin tampak jelas meruncing
  • Tubuh tetap ramping dan gerakannya lebih lincah
2. Induk Betina
  • Perut tampak besar dan bila diraba terasa lembek
  • Alat kelamin berwarna kemerahan dan lubangnya agak membesar
  • Bila diurut kearah anus keluar telur berwarna kekuningan
3. Ciri-ciri Induk Yang Baik
  • Umur telah mencapai 1 tahun
  • Ukuran berkisar 300-1000 gram/ekor
  • Nampak sudah jinak
  • Badan mengkilat dan gemuk
  • Tubuh sehat dan tidak cacat
Pemijahan alami
Lele dumbo bisa dipijahkan secara alami. Caranya, siapkan bak berukuran panjang 2 m, lebar 1 m dan tinggi 0,4 m; keringkan selama 2 – 4 hari; isi air setinggi 30 cm dan biarkan mengalir selama pemijahan; pasang hapa halus sesuai ukuran bak; masukan ijuk secukupnya; masukan 1 ekor induk betina yang sudah matang gonad pada siang atau sore hari; masukan pula 1 ekor induk jantan; biarkan memijah; esok harinya, tangkap kedua induk dan biarkan telur menetas di tempat itu.
PEMIJAHAN BUATAN
Hasil pemijahan alami lele dumbo biasanya kurang memuaskan. Jumlah telur yang keluar tidak banyak. Agar telur bisa seluruhnya, maka dilakukan pemijahan buatan, atau dengan kawin suntik. Sistem ini agak rumit dan memerlukan keahlian khusus. Dua langkah kerja yang harus dilakukan dalam sistem ini, yaitu penyuntikan, pengambilan sperma dan pengeluaran telur.
Penyuntikan dengan ovaprim
Penyuntikan adalah kegiatan memasukan hormon perangsang ke tubuh induk betina. Hormon perangsang yang umum digunakan adalah ovaprim. (suplayer ovaprim dll). Caranya, siapkan induk betina yang sudah matang gonad; sedot 0,3 mll ovaprim untuk setiap kilogram induk; suntikan ke dalam tubuh induk tersebut; masukan induk yang sudah disuntik ke dalam bak lain dan biarkan selama 10 jam.
PENYUNTIKAN DENGAN HYPOPISA
Penyuntikan bisa juga dengan ekstrak kelenjar hypopisa ikan mas atau lele dumbo. Caranya, siapkan induk betina yang sudah matang gonad; siapkan 1,5 kg ikan mas ukuran 0,5 kg; potong ikan mas tersebut secara vertikal tepat di belakang tutu insang; potong bagian kepala secara horizontal tepat di bawah mata; buang bagian otak; ambil kelenjar hypopisa; masukan ke dalam gelas penggerus dan hancurkan; masukan 1 cc aquabides dan aduk hingga rata; sedot larutan hypopisa itu; suntikan ke dalam tubuh induk betina; masukan induk yang sudah disuntik ke bak lain dan biarkan selam 10 jam.

 CARA 2  
Menyiapkan Donor
Donor adalah ikan yang dikorbankan untuk diambil kelenjar hipofisanya untuk diberikan kepada ikan sebaga recipient (penerima donor).
Ikan sebagai ikan donor untuk ikan lele dumbo dapat diberikan ikan sejenis dan dari ikan mas tanpa mempertimbangkan jantan atau betina.
1. Cara Menyiapkan Kelenjar Hipofisa Dari Ikan Lele
  • Timbang ikan donor seberat induk yang akan disuntik
  • Potong bagian batas kepalanya
  • Dari arah bukaan mulut, kepala lele dibelah, bagian atas kepala diambil
  • Ambil kelenjar dengan menggunakan pinset, lalu digerus/dihancurkan dengan menggunakan alat penggerus sambil ditambah pelarut akuabides 1-2 cc
  • Ambil dengan menggunakan spuit dan kelenjar siap disuntikkan
2. Cara Menyiapkan Kelenjar Hipofisa Dari Ikan Mas
  • Timbang ikan donor seberat induk yang akan disuntik
  • Potong bagian batas kepalanya
Cara Penyuntikan dan Pelepasan Induk
  • Induk disuntik pada siang atau sore hari
  • Kelenjar hipofisa yang telah disiapkan , setengah disuntikkan pada induk jantan dan setengahnya lagi pada induk betina
  • Penyuntikan dilakukan pada bagian punggung dengan memasukkan jarum suntik secara mirin 45° sedalam ± 2 cm
  • Induk yang telah disuntik, dilepas kedalam bak pemijahan
  • Kemudian bak pemijahan ditutup rapat
  • Pemijahan akan terjadi pada malam hari, 8-12 jam setelah penyuntikan 
         


PENGAMBILAN SPERMA
Setengah jam sebelum pengeluaran telur, sperma harus disiapkan. Caranya, tangkap 1 ekor induk jantan yang sudah matang kelamin; potong secara vertikal tepat di belakang tutup insang; keluarkan darahnya; gunting kulit perutnya, mulai dari anus hingga belanag tutup insang; buang organ lain dalam perut; ambil kantung sperma; bersihkan kantung sperma dengan tisu hingga kering; hancurkan kantung sperma dengan cara menggunting bagian yang paling banyak; peras spermanya agar keluar dan masukan ke dalam cangkir yang telah diisi 50 ml (setengah gelas) aquabides; aduk hingga homogen.
PENGELUARAN TELUR
Pengeluaran telur dilakukan setelah 10 jam dari penyuntikan, namun 9 jam sebelumnya dilakukan pengecekan. Cara pengeluaran telur : siapkan 3 buah baskom plastik, sebotol Natrium chlorida (inpus), sebuah bulu ayam, kain lap dan tisu; tangkap induk dengan sekup net; keringkan tubuh induk dengan lap; bungkus induk dengan lap dan biarkan lubang telur terbuka; pegang bagian kepala oleh satu orang dan pegang bagian ekor oleh yang lainnya; pijit bagian perut ke arah lubang telur; tampung telur dalam baskom plastik; campurkan larutan sperma ke dalam telur; aduk hingga rata dengan bulu ayam; tambahkan Natrium chrorida dan aduk hingga rata; buang cairan itu agar telur-telur bersih dari darah; telur siap ditetaskan.
  E. Pendederan
~ Persiapan kolam pendederan dilakukan seminggu sebelum penebaran larva, yang meliputi : pengeringan, perbaikan pematang, pengolahan tanah dasar dan pembuatan kemalir
~ Pengapuran dilakukan dengan melarutkan kapur tohor kedalam tong, kemudian disebarkan ke seluruh pematang dan dasar kolam. Dosisnya 250 - 500 g/m2.
~ Pemupukan menggunakan kotoran   ayam dengan dosis 500 - 1.000 gr/m2.. Kolam di isi air setinggi 40 cm dan setelah 3 hari, disemprot dengan organophosphat 4 ppm dan dibiarkan selama 4 hari.
~ Benih ditebar pada pagi hari dengan kepadatan 100 - 200 ekor/m2.
~ Pendederan dilakukan selama 21 hari. Pakan tambahan diberikan setiap hari berupa tepung pelet sebanyak 0,75 gr/1000 ekor.

PENDEDERAN I
Pendederan pertama dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan kolam ukuran 500 m2; keringkan selama 4 – 5 hari; perbaiki seluruh bagiannya; buatkan kemalir dengan lebar 40 cm dan tinggi 10 cm; ratakan tanah dasarnya; tebarkan 5 - 7 karung kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi 40 cm dan rendam selama 5 hari (air tidak dialirkan); tebar 50.000 ekor larva pada pagi hari; setelah 2 hari, beri 1 – 2 kg tepung pelet atau pelet yang telah direndam setiap hari; panen benih dilakukan setelah berumur 3 minggu.
PENDEDERAN II
Pendederan kedua juga dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan kolam ukuran 500 m2; keringkan 4 – 5 hari; perbaiki seluruh bagiannya; buatkan kemalir dengan lebar 40 cm dan tinggi 10 cm; ratakan tanah dasar; tebarkan 5 - 7 karung kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi 40 cm dan rendam selama 5 hari (air tidak dialirkan); tebar 30.000 ekor benih hasil pendederan I (telah diseleksi); beri 2 – 4 kg tepung pelet atau pelet yang telah direndam setiap hari; panen benih dilakukan setelah berumur sebulan.
PENDEDERAN III
Pendederan ketiga dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan kolam ukuran 500 m2; keringkan 4 – 5 hari; perbaiki seluruh bagiannya; buatkan kemalirnya; ratakan tanah dasarnya; tebarkan 2 karung kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi 40 cm dan rendam selama 5 hari (air tidak dialirkan); tebar 20.000 ekor hasil dari pendederan II (telah diseleksi); beri 4 - 6 kg pelet kecil (khusus lele); panen benih dilakukan sebulan kemudian.
PEMBESARAN
Pembesaran lele dumbo dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan sebuah kolam ukuran 200 m2; perbaiki seluruh bagiannya; tebarkan 4 karung kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi 40 - 60 cm dan rendam selama 5 hari; masukan 10.000 ekor benih hasil seleksi dari pendederan III; beri pakan 3 persen setiap hari, 3 kg di awal pemeliharaan dan bertambah terus sesuai dengan berat ikan; alirkan air secara kontinyu; lakukan panen setelah 2 bulan. Sebuah kolam dapat menghasilkan ikan konsumsi ukuran 125 gram sebanyak 400 – 500 kg.
  
IV. PENYAKIT
Penyakit yang sering menyerang lele dumbo adalah Ichthyopthirius multifiliis atau lebih dikenal dengan white spot (bintik putih). Pencegahan, dapat dilakukan dengan persiapan kolam yang baik, terutama pengeringan dan pengapuran. Pengobatan dilakukan dengan menebarkan garam dapur sebanyak 200 gr/m3 setiap 10 hari selama pemeliharaan atau merendam ikan yang sakit ke dalam larutan Oxytetracyclin 2 mg/l.
Memelihara lele dumbo sekarang banyak ditekuni oleh masyarakat baik yang ada di pedesaan maupun di perkotaan. Hal ini menunjukkan minat masyarakat begitu besar terhadap pemeliharaan ikan ini. Lele dumbo dapat hidup baik meskipun dalam kolam yang kecil. Ada beberapa hal yang menyebabkan masyarakat tertarik dengan budidaya lele dumbo ini yaitu :

1. Budidaya lele tidak membutuhkan tempat yang luas karena dalam kondisi kolam yang padat masih dapat berkembang dengan baik.
2. Kualitas air yang buruk pun ikan lele ini masih dapat berkembang dengan baik
3. Pemeliharaan jenis ikan ini mudah dan tidak memerlukan perhatian khusus.
4. Pemasaran mudah
5. Tahan terhadap kondisi lingkungan yang buruk dan tahan terhadap penyakit.
6. Dimungkinkan sebagai usaha sampingan dalam kapasitas rumah tangga dan untuk mencukupi kebutuhan alternatif protein hewani.

Salah satu masalah budidaya lele dumbo adalah ketersediaan bibit yang kurang memadai dimana pada saat musim hujan tingkat permintaan bibit lele naik. Untuk itu petani/peternak dapat mengusahakan benih untuk keperluan sendiri atau untuk dijual kepada konsumen.

Berikut adalah cara mudah dalam memijahkan lele dumbo secara alami :
1. Siapkan indukan(jantan dan betina)yang baik dengan bobot minimal masing-masing indukan adalah 1 kg.
2. Periksa perut betina apakah sudah penuh dengan telur dengan cara memijit perlahan perutnya, bila sudah matang maka akan keluar butir telurnya dan pada alat genitalnya berwarna merah tua.
3. Siapkan kolam pemijahan dengan mengisi air bersih yang benar-benar baru setinggi +_ 10 cm atau sampai indukan lele dumbo terendam air seluruh badannya.Terlalu dalam /tinggi airnya tidak baik untuk anakan yang baru menetas.
4. Ukuran kolam minimal panjangnya 3m dan lebarnya 2m. Kolam yang terlalu luas akan sulit mengelolanya, sedangkan bila terlalu sempit resiko menetasnya kecil.
5. Tebari kolam dengan ijuk bersih. Ijuk ini berfungsi sebagai tempat untuk melekatnya telur lele dumbo.
6. Biasanya dalam waktu 1 malam lele telah memijah dan pada malam berikutnya akan menetas. Telur yang baik dan akan menetas warnanya hijau terang sedangkan yanng busuk atau mati berwarna putih susu. Waktu yang dibutuhkan untuk menetas seluruhnya adalah +_ tiga (3 hari).
7. Bila sudah bertelur indukan diambil perlahan dengan menggunakan seser dan hati-hati agar tidak merusak sarang telur pada ijuk.
8. Bila sudah menetas semua atau dalam waktu 3 hari maka ijuk diambil perlahan dan dibersihkan perlahan agar anak lele yang kecil terlepas dari ijuk dan usahakan agar telur yang mati/busuk tidak terlarut dalam air kolam.
9. Setelah menetas usahakan agar air tetap terawat baik dengan mengganti sebagian air atau menguras telur yang busuk dengan selang atau jaring halus/skoopnet.Beri makan cacing sutra selama 1 minggu (semakin lama semakin baik)
10. Saring ukuran ikan menurut ukuran karena pertumbuhan anakan ikan lele dumbo tidak seragam. Hal ini juga dimaksudkan untuk mengurangi kanibalisme bawaan.
11. Setelah berukuran 7-9 cm dapat dmasukkan dalam kolam pemeliharaan/pembesaran atau dijual.


LAIN-LAIN 

Desinfektan & Pembasmi Hama

UNIDES
“Lebih Baik Mencegah daripada Mengobati”
Disinfektan berspektrum luas, sangat efektif mematikan mikroorganisme patogen dalam industri perikanan. Mencegah kerugian karena kematian ikan dan kontaminasi produk perikanan. Diaplikasikan pada pembibitan, pembesaran, processing plant hingga cold storage.
• Berspekterum luas
• Mudah digunakan
• Non corrosive , tidak merusak peralatan
• Stabil dan ramah lingkungan
• Tanpa resiko kuman menjadi resisten
Kemasan: 100 gr, 500 gr, 5 kg

DELTA-15 Zat Saponin
Ampas biji teh Camellia Oleifera. Digunakan pada tambak udang untuk membasmi hama ikan liar, aman bagi udang.
Pada pertanian digunakan untuk membasmi hamakeong mas.
Kemasan: 25 kg
NOFIS - Zat Saponin konsentrasi tinggi
Mengandung zat saponin kadar tinggi. Pada perikanan digunakan untuk membasmi ikan liar.
Kemasan: 400 gr

Pembiusan & Transportasi Ikan
TRANQUIL (Syndel Labs)
Obat penenang ikan yang bekerja pada sistem saraf pusat sangat efektif memblok stress, serta menurunkan metabolisme pada ikan. Efektif untuk menenangkan ikan terutama pada perjalanan panjang serta menjaga agar ikan tetap sehat pada akhir perjalanan.
Kemasan: 50 ml
TRICAINE-S (Western Chemical)
Mengandung Tricaine Methane Sulfonate berguna untuk pembiusan ikan juga dapat digunakan untuk menenangkan dan menurunkan metabolisme ikan.
Kemasan: 100 gr

Hormon Reproduksi Ikan
OVAPRIM Injectable Solution (Syndel Labs)
Mengandung hormon GnRHa sebagai perangsang pelepasan telur dan Domperidone sebagai penghalang stress pada ikan. Disuntikan pada ikan. Efektif untuk menstimulasi pelepasan telur pada induk ikan betina dan menambah jumlah sperma pada induk ikan jantan. Digunakan dalam pembibitan ikan Lele, Bawal, Patin, Mas, Gurame, Koi dan ikan-ikan lainnya.
Kemasan: 10 ml
LHRHa (Syndel Labs)
Luteinizing hormone (LH) yang digunakan untuk pembibitan ikan.
Kemasan: 1 mg, 5 mg
OVAPLANT (Syndel Labs)
Dikemas dalam bentuk cartidge berisi pellet yang di implan kedalam tubuh ikan. Berguna untuk menyeragamkan waktu pemijahan, pematangan dan pelepasan telur dan menambah jumlah sperma pada berbagai jenis ikan laut dan juga ikan air tawar berukuran besar.
Kemasan: cartridge isi 24 pellet - 75 ug, 150 ug, 250 ug/pellet
CHORULON HCG (Intervet)
Hormon HCG disuntikkan ke ikan, digunakan secara sendiri atau dikombinasikan dengan hormon OVAPRIM atau LHRHa untuk menstimulasi pematangan dan pelepasan gonad pada berbagai jenis ikan.
Kemasan: 5 set per box, 1500 IU/set

Hormon Sex Reversal
17-alpha Methyl Testosterone
Menstimulasi pembentukan kelamin jantan pada populasi bibit ikan. Digunakan pada pembibitan ikan Nila dan ikan-ikan hias untuk mendapatkan hingga 97% bibit ikan jantan.
Kemasan: 3 gr, 12 gr
17-beta Estradiol (Argent Labs)
Menstimulasi pembentukan kelamin betina pada populasi bibit ikan.
Kemasan: 10 gr

Pakan Bibit
Polar Green
Pakan alami berupa Spirulina Platensis dalam bentuk powder halus. Memiliki tingkat protein tinggi serta zat penting lainnya yang berguna untuk meningkatkan tingkat kehidupan bibit, meningkatkan daya daya tahan dan mempercepat pertumbuhan bibit. Pada ikan hias juga berguna untuk mencerahkan warna ikan.
• Meningkatkan survival rate
• Meningkatkan daya tahan
• Mempercepat pertumbuhan bibit
• Bibit ikan tumbuh lebih merata
• Mengurangi kanibalisme pada bibit ikan
• Mencerahkan warna pada ikan hias
Kemasan: 500 gr
Artemia White Mountain
Artemia cyst berasal dari Salt Lake USA dengan daya tetas 85%, pakan hidup untuk bibit ikan dan udang.
Kemasan: 425 gr
Inve NRD
Pakan buatan yang diformulasikan dengan tujuan untuk meningkatkan daya cerna dan metabolisme bibit ikan.
Kemasan: 500 gr, 3 kg

Tambahan Pakan
Omega Protein
Perikanan: Cairan yang ditambahkan pada pakan. Mengandung konsentrat protein dan Omega-3 serta asam amino lainnya yang berguna untuk mempercepat pertumbuhan ikan.
Kemasan: 5 liter
Ascorbic Acid (Vitamin C) Uncoated
Kemasan: 500 gr

untuk memacu pertumbuhan ikan
 







1 komentar:

  1. mantap artikelnya
    tolong bagi pengalaman dan ilmunya
    untuk daerah surabaya biasanya dimana tempat pembelian bibit lele ?

    BalasHapus