Minggu, 26 Desember 2010

Gerakan Brain Gym

Setiap orang tua tentu menginginkan anak yang berdaya pikir kuat. Untuk itu tak jarang orang tua berlomba-lomba menemukan metode atau cara baku untuk meningkatkan kualitas intelegensia anak. Memang, tidak ada satu metode pun yang dapat menjamin seratus persen anak menjadi lebih cerdas. Disamping memberikan nutrisi yang tepat, langkah paling jitu adalah memberikan stimulasi yang optimal dan tepat, salah satunya dengan mengajak anak bergerak. Pergerakan tubuh tak hanya mendorong anak aktif bereksplorasi atau bermanfaat bagi fisiknya, melainkan juga menstimulasi saraf otak anak.
Dr.Paul E Dennison, seorang pendidik asal Amerika Serikat, mengembangkan suatu pendekatan yang dinamakan Educational Kinesiology (Edu-K) atau Kinesiologi pendidikan yang bertujuan untuk melatih fungsi otak yang berhubungan dengan tahap Kinesiology (Edu-K) atau Kinesiologi pendidikan yang bertujuan untuk melatih fungsi otak yang berhubungan dengan tahap perkembangan tertentu atau meningkatkan kemampuan belajar anak.
Education berasal dari kata latin educare yang berarti menarik keluar. Kiniseology dikutip dari bahasa yunani berarti gerakan dan merupakan pelajaran gerakan tubuh manusia. Edu-K adalah suatu sistem yang memberdayakan semua orang yang belajar, tanpa batas umur dengan menggunakan aktivitas gerakan-gerakan untuk menarik keluar seluruh potensi seseorang.
Dengan latar belakang tersebut, maka Paul Dennison menciptakan brain gym, yaitu pembaharuan pola bergerak untuk dapat membantu mengoptimalkan kemampuan belajar anak dengan meningkatkan pengaliran energi (vitalitas) ke otak. Kegiatan brain gym sendiri bersifat aman, sederhana dan alamiah.
Kegiatan brain gym bertujuan untuk mengintregasikan setiap bagian otak untuk membuka bagian otak yang sebelumnya tertutup atau terhambat. Dapat dibayangkan bagaimana jadinya kalau masing-masing belahan otak berkembang sendiri-sendiri,” tentu nya tidak akan terjadi keselarasan. Ketidakselarasan kerja otak juga akan mengakibatkan anak mengalami berbagai hambatan, terutama pada proses belajarnya kelak di sekolah.
Henry Remanly, instruktur brain gym yang mendapat lisensi dari International Kinesiology College, California, AS, mengatakan selama ini hanya timbul persepsi bahwa otaklah yang mengendalikan semua bagian tubuh. Namun, justru dengan bergerak juga memberikan efek stimulan terhadap dengan bergerak juga memberikan efek stimulan terhadap pertumbuhan saraf. Beberapa penelitian pun membuktikan bahwa dengan melakukan olahraga rutin akan menstimulasi perkembangan otak.
Metode brain gym yang merupakan sebuah metode melalui 26 gerakan dasar untuk menstimulasi dan menyeimbangkan seluruh bagian otak, otak kiri-kanan, atas-bawah dan depan-belakang. Gerakan-gerakan telah dikelompokkan sesuai dengan area otak. ”Metode ini telah dikembangkan selama lebih dari 25 tahun yang menitikberatkan pada pembelajaran. Banyak anak dengan gangguan belajar dan disleksia dapat diatasi,” kata Henry.
Henry menyebutkan, metode brain gym tak hanya bermanfaat bagi anak berkebutuhan khusus atau kesulitan belajar. Gerakan brain gym bisa dicobakan pada setiap anak yang membutuhkan optimilasasi kerja otak. Terutama usia dini yang tengah belajar mengenal lingkungan melalui inderanya dan apa yang ia pelajari akan menstimulasi peningkatan jumlah saraf. ”Gerakan brain gym bisa diterapkan pada anak segala usia, bahkan sejak bayi. Namun, gerakan tetap harus disesuaikan dengan perkembangan motorik anak pada usia tertentu,” paparnya.
Lely Tobing, anggota asosiasi brain gym Indonesia mengatakan gerakan brain gym dapat dipraktekkan anak sejak dini. Karena secara teknisnya, gerakan tersebut dapat mengembangkan 3 dimensi otak, yaitu pertama, dimensi lateritas untuk mengintegrasikan otak belahan kiri dan kanan. Bila seseorang anak bermasalah pada dimensi lateritas, maka akan tampak koordinasi tubuh kiri-kanan kurang bagus dan akan tampak pada akitivitas hariannya, seperti memakai baju sendiri, lempar tangkap bola, menggambar, komunikasi, bernafas, dan lain-lain.
Kedua, dimensi pemfokusan untuk otak bagian belakang dan bagian depan. Dimensi fokus untuk mengkoordinasi si bagian tubuh muka belakang, batang otak atau brainstem dan bagian otak depan (frontal lobes). Untuk anak yang dimensi fokus tidak seimbang maka akan tampak koordinasi depan belakang yang bermasalah seperti: gampang capek, otot-otot kaku terutama bagian belakang, mudah jengkel, fokus kurang, atau tidak mampu mengendalikan diri, kapan harus berhenti dan kapan harus maju dalam berbagai hal.
Pergerakan tubuh sebagai stimultan otak yang merupakan pintu sebuah proses pembelajaran anak
Ketiga dimensi pemusatan yang dapat menyeimbangkan posisi depan dan belakang (sistem limbis/midbrain) serta otak besar (cerebal cortex). Untuk anak yang dimensi pemusatannya bermasalah, maka akan tampak pada koordinasi tubuh atas bawah tidak terkoordinasi seperti: melompat, keseimbangan, jongkok, berdiri, gampang jatuh tersandung, takut ketinggian, dari sisi emosi yang tak terkontrol, dan agresif atau justru pasif. Dengan keseimbangan ini, diharapkan membantu kebutuhan tumbuh kembang kelak, sebab itu perlu stimulasi sejak dini.
Dengan melakukan rutinitas gerakan brain gym, ujar Lely, niscaya anak akan mendapatkan manfaat. Antara lain, meningkatnya konsentrasi, stamina, rasa percaya diri, membebaskan stress, meningkatkan konsentrasi, kemampuan mengontrol emosi, mengembangkan kemampuan menyanyi, musik, dan logika. Selain itu, dapat membantu anak mengoptimalkan persepsi informasi yang diterima melalui indera dan meningkatkan kinerja semua bagian otak agar terintegrasi. ”Terkadang oleh suatu hal perkembangan saraf anak akan terhambat, hal ini akan mempengaruhi respon tubuh. Brain gym dapat membuka jalan keluar di bagian otak yang terhambat agar dapat berfungsi maksimal,” ujar Henry.
Gerakan Brain Gym sesuai usia
Lely menerangkan, brain gym adalah gerakan repatterning yang memerlukan pengulangan dan konsentrasi. Sebaiknya lakukan 3 kali dalam sehari yang disesuaikan dengan rutinitas anak, misalnya pada saat pagi hari, sesudah mandi, siang hari sesudah istirahat siang dan sore hari. Selain itu, di setiap gerakan juga terdapat pengulangan gerakan.
Namun, jangan jadikan kegiatan ini menimbulkan stres pada anak. Sebaiknya gerakan dilakukan dalam keadaan rileks. Hindari memaksa anak yang berakibat kehilangan minat.
Langkah pembukaan dalam brain gym meliputi PACE (Positive, Active, Clear, dan Energetic) positif, aktif, tanggap, dan energik. Proses PACE diharapkan untuk menghantar ke dalam suatu keadaan yang nyaman untuk belajar. Proses PACE terdiri dari 4 aktivitas sederhana yaitu air (untuk usia di bawah 2 tahun, air diganti dengan ASI), saklar otak, homolateral/gerakan silang dan kait rileks. Khusus untuk gerakan kait rileks, yaitu menyatukan ujung-ujung jari selama satu menit dan berdiam diri sejenak, balita akan memerlukan bantuan.
Lely menganjurkan agar sebisa mungkin brain gym dilakukan dalam konteks bermain. Orang tua juga harus merasa nyaman, tenang, dan aman ketika memandu anak. Sehingga gerakan dapat mudah diikuti anak. Mulailah dengan langkah-langkah sederhana. Ajak anak mempelajari gerakan per gerakan dalam jangka waktu tertentu. Misalnya pengulangan satu gerakan di minggu pertama, lalu gerakan berikutnya di minggu ke-2, dan sebagainya.

 Brain Gym adalah serangkaian gerak sederhana yang menyenangkan dan digunakan untuk meningkatkan kemampuan belajar mereka dengan menggunakan keseluruhan Gerakan-gerakan Brain Gym membuat segala macam pelajaran menjadi lebih mudah, dan terutama sangat bermanfaat bagi kemampuan akademik
  
Brain Gym didasarkan pada tiga pokok yang sederhana
  • Belajar adalah kegiatan yang alami dan menyenangkan yang terus terjadi sepanjang hidup
  • Kesulitan belajar adalah ketidakmampuan mengatasi stress dan keraguan dalam menghadapi suatu tugas yang baru
  • Kita semua mengalami "kesulitan belajar" selama kita telah belajar untuk tidak bergerak
Umumnya kita menerima saja keterbatasan dalam hidup kita sebagai sesuatu yang tak dapat dielakkan dan mungkin juga gagal menemukan manfaat dari stress yang positif. Gerakan Brain Gym adalah suatu usaha alternatif alami yang sehat untuk menghadapi ketegangan dan tantangan pada diri sendiri dan orang lain.

Usia 0-6 Bulan
* Saklar anak
Pijat jaringan lunak di bawah tulang selangka di kiri dan kanan tulang dada, sementara tangan yang lain memegang pusar.
Fungsi: mengirim pesan dari bagian otak kanan ke sisi kiri tubuh dan sebaliknya. Serta meningkatkan penerimaan oksigen.
* Tombol Bumi
Memijit titik di bawah bibir dan tangan lain di tulang kemaluan.
Fungsi: mengaktifkan energi di otak tengah, menyeimbangkan emosi, mengaktifkan kemampuan melihat atas dan bawah.
* Tombol Angkasa
Memijit titik di atas bibir dan tangan lain memegang tulang ekor.
Fungsi: mengaktifkan energi ke otak, menyeimbangkan kemampuan melihat jauh dekat, menyeimbangkan emosi.
Usia 6 Bulan-1 Tahun
* Gerakan merenggangkan otot.
Buka tangan anak ke kanan dan ke kiri.
Fungsi: membantu mengaktifkan dan memperkuat perkembangan otot.
* Gerakan homolateral
Gerakan tubuh satu sisi. Pada usia bayi umumnya menggerakan badan dengan menggunakan 1 sisi tubuhnya. Misalnya, merayap untuk menggapai suatu benda, tangan berusaha menjangkau dan kaki di bagian yang sama mengikutinya. Lalu, pada saat anak berusaha untuk membalikkan tubuh, maka dia akan bertumpu di satu sisi saja.
Fungsi: untuk menekankan perkembangan otak di bagian tertentu
* Gerakan menyilang
Gerakan anggota badan secara menyilang. Tangan kanan digerakkan bersamaan dengan kaki kiri . Lalu tangan kiri digerakkan bersamaan dengan kaki kanan.
Fungsi: untuk mengaktifkan koordinasi antara bagian otak kiri dan kanan.
 Usia 0-3 Bulan
- Gerakan silang diberikan dalam posisi telentang.
- Tangan kiri digerakkan dengan kaki kanan dan sebaliknya.
- Di akhir usia 3 bulan, bayi harus bisa membolak-balikkan badan.
- Stimulasi gerak silang dapat merangsang kekuatan otot tangan.
  Usia 4-8 Bulan
- Bayi mulai berusaha meraih benda yang ada dihadapanya.
- Stimulasi gerak silang mengkondisikan otak kanan dan kiri bayi untuk melatih koordinasi mata dan gerak motoriknya. Dengan adanya koordinasi tersebut, bayi dapat meraih benda di dekatnya.
Usia 1-2 Tahun
* Gerakan menyilang.
* Tombol imbang (balance button).
Sentuh belakang telinga anak sambil tangan yang lain menyentuh pusar.
Fungsi: menyeimbangkan ketiga dimensi otak, kiri-kanan, atas-bawah, dan belakang-depan.
Usia 2-3 Tahun
Lakukan semua gerakkan di atas pada anak, minta anak mengikuti gerakan yang diajarkan.
* Pasang telinga
Dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk menarik kedua telinga anak dengan lembut keluar dan melepas gulungannya dimulai dari puncak telinga dipijat lembut sepanjang lengkungannya, berakhir di bagian bawah (3 titik atas tengah bawah). Ulangi 3 kali atau lebih.
Fungsi: membedakan persepsi memori auditori, mendengarkan suaranya sendiri saat berbicara, daya ingat jangka pendek, bicara dalam hati, dan keterampilan berpikir, mendengarkan dengan kedua telinga.
* 8 tidur
Bantu anak menggerakkan tangan dari mulai titik, tengah ke arah kiri atas, melingkar ke kiri bawah naik ke titik tengah lagi dan terus ke kanan atas, berputar ke kanan bawah, dan kembali ke titik tengah (seperti menggambar angka 8 tidur).
Fungsi: mengaktifkan mata kanan dan kiri serta mengintregasikan bidang kanan dan kiri.
Sebagai variasi, kata Lely, orang tua juga bisa mengkombinasikan gerakan brain gym dengan penggunaan alat bantu. Untuk bayi, orang tua bisa menggunakan alat bantu untuk menarik perhatian anak seperti balon, mainan berbunyi, tongkat berpita, stiker bergambar untuk ditempelkan di tangan orang tua. Alat ini membantu anak untuk membuat gerakan silang serta melatih koordinasi mata anak. Misalnya, dengan menggerakan mainan berbunyi kekiri kanan,atau gunakan balon menarik perhatiannya saat anak merangkak. Sedangkan untuk anak yang sudah lebih besar, gunakan kartu bergambar untuk menunujukkan langkah-langkah gerakkan brain gym.
Tips brain gym menyenangkan bagi Si Kecil
1. Brain gym dapat digabung atau dihantarkan dengan musik yang menyenangkan , berirama tenang atau disukai anak ,sehingga membuat anak lebih rileks.
2. Membuat situasi ruangan yang menyenangkan dan nyaman untuk anak, misalnya meletakkan bayi di atas matras.
3. Pakaikan anak baju yang nyaman untuk bergerak.
4. Karena tubuh kita 70% lebih mengandung air, maka memberikan air putih sebagai langkah pendahuluan sangat disarankan.
5. Orang tua sendiri juga harus dalam keadaan rileks dan menyenangkan saat memberikan pelatihan kepada anak.

Macam Gerakan Brain Games

·  Gerakan Sakelar Otak:
Sakelar otak (jaringan lunak di bawah tulang selangka di kiri dan kanan tulang dada) dipijat selama 20-30 detik dengan satu tangan, sementara tangan lainnya memegang atau memijat sebelah kanan dan kiri pusar.
Mengoptimalkan pengiriman pesan dari otak kiri ke kanan atau sebaliknya, meningkatkan penerimaan oksigen, dan menstimulasi aliran darah agar lebih lancar mengalir ke otak.
Guna: mengoptimalkan keterampilan motorik halus, memperbaiki sikap tubuh, meningkatkan energi, mengurangi stres visual dan relaksasi tengkuk serta bahu.
·  Gerakan Silang
Gerakan ini mengaktifkan hubungan kedua sisi otak dan merupakan gerakan pemanasan untuk semua keterampilan yang memerlukan penyeberangan garis tengah bagian lateral tubuh.
* Mengaktifkan gerakan mata dari kiri ke kanan, meningkatkan harmonisasi penglihatan (binokular)
* Guna: mengoptimalkan pekerjaan menulis, mendengar, membaca dan memahami, meningkatkan stamina, memperbaiki pernapasan, pendengaran dan penglihatan.
·  Tombol Bumi
Ujung salah satu tangan menyentuh bawah bibir, ujung jari lainnya di pinggir atas tulang kemaluan (15 cm di bawah pusar). Di sentuh selama 30 detik atau 4-6 kali tarikan napas penuh.
* Meningkatkan koordinasi dan konsentrasi (melihat secara vertikal dan horizontal sekaligus tanpa keliru, seperti saat membaca kolom dalam tabel).
* Guna: mengurangi kelelahan mental (stres), mengoptimalkan jenis pekerjaan seperti organisasi, perancangan seni, pembukuan.
·  Tombol Imbang
Gerakan ini akan mengembalikan tiga dimensi keseimbangan tubuh (kiri-kanan, atas-bawah, depan-belakang). Tekan ’tombol imbang’ -— 4-5 cm ke kiri dan ke kanan dari garis tengah/lekukan di batas rambut antara tengkorak dan tengkung di atas tulang belakang -— sementara tangan satunya menyentuh pusar, selama 30 detik.
* Meningkatkan konsentrasi, pengambilan keputusan, pemikiran asosiatif, kepekaan indrawi untuk keseimbangan, menjernihkan pikiran dan menjaga badan tetap relaks
* Guna: mengerti konsep yang tersirat (saat membaca), mengkritisi, mengurangi mabuk perjalanan dan tekanan di kuping karena perubahan ketingian, mengoptimalkan pekerjaan menulis laporan, memakai telepon atau komputer.
·  Kait Relaks
Tumpangkan kaki kiri di atas kaki kanan, dan tangan kiri di atas tangan kanan dengan posisi jempol ke bawah. Jemari kedua tangan saling menggenggam, kemudian tarik tangan ke arah pusar dan terus ke depan dada. Pejamkan mata dan saat menarik napas, lidah ditempelkan ke langit-langit mulut dan lepaskan saat mengembuskan napas. Berikutnya, buka silangan kaki, dan ujung-ujung jari tangan saling bersentuhan secara halus di dada atau di pangkuan, sambil mengambil napas dalam 1 menit lagi
* Meningkatkan koordinasi motorik halus dan pemikiran logis, dan pemusatan emosional.
* Guna: mendengar aktif, berbicara lugas, menghadapi tes dan bekerja dengan papan ketik, pengendalian diri dan keseimbangan

 Dimensi Lateralis
Untuk menstimulasi belahan otak kiri dan kanan. Bila keterampilan ini sudah dikuasai, orang akan mampu memproses kode linear, symbol tertulis (mis. Tulisan) dengan dua belah otak atau dari kedua jurusan : kiri ke kanan atau kanan ke kiri yang merupakan kemampuan dasar kesuksesan akademik.
Ketidakmampuan untuk menstimulasi belahan otak kiri dan kanan mengakibatkan apa yang disebut “ketidakmampuan belajar” (learning disable) atau “disleksia

 
Cross crawls (Gerakan Silang)
  • Untuk mengaktifkan indera kinestetik, sentuhlah tiap tangan ke lutut yang berlawanan
  • Gerakan silang sambil duduk (dengan menggerakkan kaki dan tangan yang berlawanan)
Kemampuan Akademik :
  • Mengeja
  • Menulis
  • Mendengarkan
  • Membaca dan memahami/mengerti
 
Lazy eight's ( 8 Tidur)
Angka 8 digambar dalam posisi tidur dengan titik tengah yang jelas :
  • Gerakan tangan mulai dari titik tengah ke arah kiri atas, melingkar ke kiri bawah naik ke titik titik tengah lagi dan terus ke kanan atas, berputar ke kanan bawah, kembali ke titik tengah, demikian seterusnya 
Kemampuan Akademik :
  • Mekanisme membaca
  • Pengenalan simbol
  • Pengertian membaca
 
Double doodle (Coretan Ganda)
Ini adalah kegiatan menggambar di kedua sisi tubuh yang dilakukan pada bidang tengah untuk menunjang kemampuan agar mudah mengetahui arah dan orientasi yang berhubungan dengan tubuh :
  • Coretan ganda dalam bentuk nyata seperti : lingkaran, segitiga, bintang, hati, dsb. Lakukan dengan kedua tangan.
Kemampuan Akademik :
  • Mengikuti petunjuk
  • Memahami/mengerti dan membuat simbol
  • Menulis, mengeja & menghitung
 
The elephant (Gajah)
Gerakan gajah mengaktifkan bagian dalam telinga untuk keseimbangan dan kesetimbangan yang lebih baik, juga mengintegrasikan otak untuk mendengar dengan kedua telinga, membuat relaks otot tengkuk yang tegang akibat dari terlalu banyak membaca.
Kemampuan Akademik
  • Pemahaman mendengar
  • Berbicara
  • Mengeja
  • Mengingat secara berurutan 
 



Dimensi Pemfokusan
 Untuk menstimulasi bagian belakang otak (Batang otak atau brainstem) dan bagian depan otak ( frontal lobes). Ketidakmampuan menstimulasi bagian tersebut akan mengakibatkan kurang mampu mengekspresikan diri sendiri dan ikut aktif dalam proses belajar, dengan kata lain disebut kurang perhatian, kurang pengertian, terlambat bicara atau hiperaktif.



 
The owl (Burung Hantu)
Gerakan burung hantu dimaksudkan untuk melepaskan ketegangan tengkuk dan bahu yang timbul karena stress, khususnya ketika mengangkat buku berat atau ketika mengkoordinasikan mata untuk membaca atau kemampuan melihat dekat lainnya.
  • Murid memijat satu bahu untuk membuat relaks otot leher yang tegang sambil menggerakkan kepala perlahan
Kemampuan Akademik :
  • mendengar dengan pemahaman
  • pidato atau laporan lisan
  • perhitungan matematika
  • ingatan
  • komputer atau kerja lain yang memakai papan tombol
 
 
The active arm (Mengaktifkan Tangan)
Mengaktifkan tangan untuk mengaktifkan gerakan motorik kasar dan halus:
  • Aktifkan satu tangan (lihat gambar) dan kepala tetap rileks
  • Pada saat melakukan gerakan murid mengembuskan napas dalam hitungan delapan atau lebih
Kemampuan Akademik :
  • Menulis indah
  • Mengeja
  • Menulis kreatif
 
The gravitational glider (Luncuran Gravitasi)
Gerakan ini untuk merelakskan daerah pinggang, pinggul dan sekitarnya.:
  • Dapat dilakukan dengan berdiri atau duduk yang nyaman
  • Murid duduk dengan menyilangkan kaki dipergelangannya dan merentangkan tangan depan, lalu meluncurkannya ke daerah kaki
Kemampuan Akademik :
  • Pemahaman waktu membaca
  • Mencongak
  • Pemikiran abstrak 
 
 
The rocker (Olengan Pinggul)
Olengan pinggul mengendorkan punggung bawah dan tulang kelangkang, juga menstimulasi saraf di pinggul yang melemah karena terlalu lama duduk. 
  • Untuk melindungi tulang ekor, lakukan olengan pinggul di atas alas (bantal/matras) dengan tangan atau lengan sebagai penyangga badan
Kemampuan Akademik :
  • Mengoperasikan mesin (komputer, motor, mobil)
  • Perhatian & pemahaman




Dimensi Pemusatan
 Untuk menstimulasi system limbis (midbrain) yang berhubungan dengan emosi dan otak besar (cerebral cortex) untuk berpikir abstrak. Ketidakmampuan untuk menstimulus bagian tersebut akan ditandai oleh ketakutan yang tak beralasan, cenderuk bereaksi “berjuang atau melarikan diri”, atau ketidakmampuan untuk merasakan atau menyatakan emosi.
 
  .
 
Brain buttons (Sakelar Otak)
Sakelar otak (jaringan lunak di bawah tulang selangka di kiri dan kanan tulang dada) dipijat dengan satu tangan, sementara tangan yang lain memegang pusar.
Kemampuan Akademik :
  • Kemampuam membaca
  • Koordinasi tubuh 
 
 
Earth buttons (Tombol Bumi)
Ujunga jari satu tangan menyentuh bawah bibir, ujung lainnya di pinggir atas tulang kemaluan ( 15 cm di bawah pusar).
Kemampuan Akademik:
  • Kemampuan membaca.
 
 
Balance buttons (Tombol Imbang)
Biarkan murid menyentuh Tombol Imbang yang terdapat di belakang telinga, pada sebuah lekukan di batas rambut antara tengkorak dan tengkuk (4-5 cm kek iri dan kekanan dari garis tengah tulang belakang). Sementara tangan yang satunya menyentuh pusar selama 30 detik, lalu ganti dengan tangan yang satunya lagi. Dagu relaks dan kepala dalam posisi normal menghadap ke depan
Kemampuan Akademik:
  • Pengertian tentang hal-hal tersirat
  • Mengenali berbagai sudut pandang
  • Penilaian kritik dan pengambil keputusan
  • Keterampilan mengeja dan matematika.
 
 
Space buttons (Tombol Angkasa)
Letakkan satu tangan di atas bibir di garis tengah depan, yang lain di garis tengah belakang pada tulang ekor atau lebih ke atas agar aman dan sopan
Kemampuan Akademik :
  • Keterampilan mengatur
  • Kemampuan membaca
  • Konsentrasi pada tugas
  • Meningkatkan minat dan motivasi
 
The thinking cap (Pasang Telinga)
Gerakan ini menolong murid memusatkan perhatian pada pendengarannya. Dengan ibu jari dan telunjuk, pijat secara lembut daun telinga sambil menariknya keluar, mulai dari ujung atas, menurun sepanjang lengkungan dan berakhir di cuping
Kemampuan Akademik :
  • Pemahaman ketika mendengar
  • Berbicara, menyanyi, tampil di depan umum
  • Berbicara dalam hati dan penyampaian lisan
  • Mengeja.
 
 
Hook-ups (Kait Relaks)
Sambil duduk, murid menyilangkan pergelangan kaki kiri ke atas kaki kanan. Silangkan pergelangan tangan kirinya ke atas tangan kanan, lalu menjalinkan jari-jari, menarik kedua tangan, dan meletakkannya di dada. Sambil menutup mata, bernapas dalam dan relaks selama 1 menit
Kemampuan Akademik:
  • Mendengar dan berbicara lebih jelas
  • Menghadapi tes dan tantangan sejenis
  • Belajar dengan papan ketik
 
 
The energetic yawn (Menguap Berenergi)
Menguap baik jika dibarengi dengan menyentuh tempat-tempat tegang di rahang yang dapat menolong menyeimbangkan tulang tengkorak dan menghilangkan ketegangan di kepala dan rahang
Kemampuan Akademik :
  • Membaca dengan suara
  • Menulis kreatif
  • Berbicara di depan umum





Tidak ada komentar:

Posting Komentar